You are on page 1of 23

Laporan Praktikum

ANATOMI TOPOGRAFI KUDA


Regio nasale

Kelompok 1

Lola Adriana N.

(O11114003)

Mirna Mualim

(O11114012)

Aditya Dwi Saputri

(O11114304)

Hasniar Hamka

(O11114310)

Ririawan D.A. Massale

(O11114504)

Nurfaatimah Az Zahrah

(O11114506)

LABORATORIUM ANATOMI TOPOGRAFI


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbingan-Nya,
saat ini kami bisa menyelesaikan makalah Anatomi Topografi Kuda Regio nasalis.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sebagai laporan praktikum mata kuliah Anatomi
Topografi;
Makalah ini berisi data dan gambar berdasarkan hasil praktikum di laboratorium
dengan menggunakan beberapa sumber yang membahas tentang regio nasale. Tak lupa pula
kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen mata kuliah Anatomi Topografi Drh.
Fedri Rell, M.Si. yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca.
Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 7 Maret 2016

Kelompok 1

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................

1.1 Latar Belakang.......................................................................................

1.2 Rumusan masalah..................................................................................

1.3 Tujuan.....................................................................................................

1.4 Manfaat..................................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................

2.1 Batas-batas regio Nasale........................................................................

2.2 Titik orientasi regio Nasale...................................................................

2.3 Struktur anatomi regio Nasale...............................................................

2.4 Tulang-tulang regio Nasale ...................................................................

2.5 Otot-otot regio Nasale............................................................................

2.6 Pembuluh darah dan Nervus regio Nasale.............................................

2.7 Kepentingan klinis regio Nasale............................................................

11

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................

12

3.1 Hasil dan Pembahasan...........................................................................

12

PENUTUP....................................................................................................

20

4.1 Kesimpulan............................................................................................

20

4.2 Saran.......................................................................................................

20

BAB II

BAB III

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

.......................................................21

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi topografi disebut juga ilmu urai daerah yaitu ilmu urai yang
mempelajari daerah-daerah tertentu dari tubuh hewan untuk kepentingan ilmu bedah
serta mata kuliah klinik lainnya pada hewan piara di Kedokteran Hewan. Topografi
berasal dari kata topos yang berarti tempat dan graphien yang berarti melukis dengan
teliti. Dengan demikian, topographien berarti melukiskan dengan teliti letak dan
susunan organ-organ di suatu bagian/daerah tertentu dari tubuh hewan.
Berbagai hewan piara dapat dipakai sebagai hewan bahasan, namun pada umunya
memakai kuda. Hal ini disebabkan karena kuda merupakan hewan yang mempunyai
banyak fungsi yang membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebagai
hewan pekerja, hewan ternak, hewan pacu, hewan peliharaan (kesayangan), dan
keperluan lainnya. Pemakaian kuda yang sangat luas, bisa saja mengakibatkan hewan
ini mengidap berbagai penyakit, termasuk penyakit kelainan anatomis/bedah ataupun
penyakit lainnya. Dengan demikian, saat ini banyak diperlukan dokter hewan yang
mengerti tentang kuda.
Didalam klasifikasinya, kuda adalah anggota Ordo Perissodactyla yaitu ordo dari
hewan berteracak (ungulata) yang mempunyai teracak ganjil. Ordo Perissodactyla ini
beranggotakan tiga family, yaitu Famili Equidae (kuda, zebra, dan kedelai), Tapiridae
(tapir), serta Rhinocerotidae (badak).
Adapun region-regio yang dipelajari pada Anatomi Topografi terbagi menjadi
beberapa didaerah, diantaranya Daerah kaki depan, Daerah kaki belakang, dan Daerah
kepala dan leher. Khusus daerah kepala dan leher kelompok kami akan membahas
lebih lenjut mengenai regio nasale. Di dalam kajian di setiap daerah, selain
anatominya juga disertai dengan kepentingan-kepentingan daerah bersangkutan, baik
untuk diagnosa ataupun kepentingan ilmu bedah dan ilmu klinik lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja batas-batas regio dari regio nasale pada kepala kuda ?
2. Apa saja titik orientasi dari regio nasale pada kepala kuda?
3. Apa saja struktur anatomi dari regio nasale pada kepala kuda?
4. Apa saja otot-otot yang terdapat pada regio nasale pada kepala kuda?
5. Apa saja pembuluh darah dan nervus yang terdapat pada regio nasale kepala
kuda?
6. Apa saja tulang penyusun dan kepentingan klinis yang berhubungan dengan regio
nasale kepala kuda?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui batas-batas region dari regio nasale pada kepala kuda
2. Untuk m engetahui titik orientasi dari region nasale pada kepala kuda
3. Untuk mengetahui struktur anatomi dari regio nasale padakepala kuda
4. Untuk mengetahui otot-otot yang terdapat pada regio nasale pada kepala kuda
5. Untuk mengetahui pembuluh darah dan nervus yang terdapat pada region nasale
kepala kuda
6. Untuk mengetahui tulang penyusun dan kepentingan klinis yang berhubungan
dengan regio nasale kepala kuda

1.4 Manfaat
1. Bagi dosen, sebagai tolak ukur atau penilaian terhadap mahasiswa dalam praktikum
maupun dalam prose belajar.
2. Bagi penulis, sebagai sarana yang bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan
Tambahan dalam melakukan penulisan dan perbendaharaan pengetahuan tentang
anatomi topografi kudan khususnya region nasale.

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
2.1 Batas-batas regio nasale
Batas-batas regio adalah

daerah-daerah bagian tubuh yang lebih sempit. Di

kepala kuda regio nasale merupakan daerah pipih yang terletak diantara sudut mulut
bagian dorsal dan tepi oral dari M. Angularis oculi dengan batas-batas region sebagai
berikut :
1. Batas ventral : Regio buccalis dan sebagian regio masseter
2. Batas dorsal : garis median wajah
3. Batas caudal :Regio fronto- maxillaris, garis yang menghubungkan sudut mata
medial kiri dan kanan
4. Batas cranial : Regio labialis ,garis yang berhubngan dengan sudut mulut

5.
Gambar 2. Batas regio nasale
2.2 Titik Orientasi regio nasale
Titik orientasi (marker) adalah ciri-ciri atau karakter dari suatu region. Adapun
syarat suatu marker dapat dikatakan sebagai titik orientasi adalah :
-

Mudah di kenali (inspeksi dan palpasi)

Sifatnya permanen

Berlaku universal

Menarik dan mudah dicapai


Adapun titik orientasi dari regio nasale adalah :

1. Ujung cranial Crista facialis (sejajar dengan dentis premolar 3) yang merupakan
penonjoloan dari Os maxilla.
3

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

2. Incisura naso-labialis merupakan lekukan yang tajam yang membelah daerah


hidung dengan os Incisivum.
3. Foramen infraorbitalis, lubang tempat keluarnya arteri dan nervus infraorbitalis.
Syaraf ini ukurannya cukup besar sehingga dapat diraba dengan jari seperti pita.

Incisura naso-labialis
Foramen infraorbitalis

Crista facialis

Gambar 2. Titik orientasi regio nasale


2.3 Struktur anatomi regio nasale
-

Pada kuda berambut halus, jalur-jalur vena kelihatan jelas pada regio

Kulit mudah digerakkan tapi tidak dapat di lipat

Sering terdapat sikatrik (bekas luka) pada daerah ini dikarenakan pemakaian bridless
yang ketat

Dibawah kulit (subcutaneus) terdapat Fascia superfacialis.

Kulit pada kepala kuda dilengkapi dengan rambut-rambut peraba yang disebut dengan
sinus atau pili tactile (pilu senuosi) yang berfungsi sebagai alat peraba. Rambut ini
lebih panjang dibandingkan dengan rambut biasa dan pada folikelnya terdapat sinussinus darah. Bila rambut ini tersentuh, sinus akan membesar secara cepat yang diisi
oleh darah sehingga sinus ini akan menekan ujung-ujung syaraf sensoris disekitar
sinus tersebut. Pembesaran sinus juga akan menegakkan rambut sinus. Rambut ini
diberi nama sesuai dengan lokasinya, pada region nasal terdapat diantanya :
a. Pili tactiles infraorbitales: di ventral mata
b. Pili tactile zygomatici: di antara sudut mulut dan tuber faciale
c. Pili tactile labialis superior: di dorsal bibir atas

2.4 Tulang-tulang regio nasale


4

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Adapun tulang pembentuk pada regio nasale antara lain :


1. Os nasalis, Os maxilaris, Os zygomaticus, Os lacrimalis, dan bagian belakang Os.
Premaxilaris (Os incisivum).
2. Dari sudut mata medial sampai ke Corpus ossis incisive (Premaxilaris) berjalan
Canalis lacrimalis. Canalis sebagain besar berbentuk s sehingga jika disonde tidak
tertembus. Untuk melihat canalis yang berkelok ini dapat dilakukan dengan membuka
tulang Maxilare (trepanasi) 1 cm di atas Foramen infraorbitalis
3. Bila sebagian Os nasale di angkat, akan terlihat Conchae nasal dorsalis yang kaya
anyaman pembuluh darah. Di ventral conchae ini dtemukan Canalis infraorbitalis.
4. Pembukaan terhadap Os maxilaris caudodorsal dan Os frontalis bagian cranial akan
menampakkan Sinus maxilaris cranialis dan caudalis serta Sinus frontalis. Dan juga
terdapat Incisura nasoincisivus

Os Lacrimale
Os Nasale

Os Incisivum
Os Zygomaticum

Os Maxilla

Os choncae nasalis
dorsalis

Os choncae nasalis
ventralis
5

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Sinus maxillari
caudalis

Sinus maxillari
frontalis

Gambar 4. Tulang penyusun regio nasale


2.5 Otot-otot regio Nasale
Adapun beberapa otot yang melekat pada region nasale adalah :
1. M. Levator nasolabialis, adalah otot yang terletak pada superficial regio nasalis dan
merupakan otot lapis pertama yang didapatkan ketika kulit pada region ini dikuak.
Origo membentuk tendo tipis pada Os frontal dan Os nasalis. Otot ini berbentuk
segitiga dengan bagian oral yang bercabang menjadi dua, yaitu pars dorsal dan pars
ventral dan diantaranya berjalan M. caninus. Kedua cabang (pars dorsal dan pars
ventral) berinsersio pada :
-

M. Levator nasolabialis pars dorsal berjalan dibagian profundal (berjalan


M. caninus di lateralnya) berakhir di cuping hidung dan bibir atas kemudian

bersatu dengan M. caninus


M. Levator nasolabialis pars ventral berjalan di superficial dan ukurannya
lebih kecil. Cabang ini menuju ke sudut bibir dan bersatu dengan M.
orbicularis oris dan M. buccinator pars buccalis.

Fungsi :
- Mengangkat dan menarik bibir atas, commisura labialis
- Melebarkan nares anterior (liang hidung)
2. M. Caninus (M. dilatator naris lateralis), pada otot ini melintas M. Levator labii
nasolabialis. Otot berbentuk segitiga dengan bagian aboral langsing, sedangkan
bagian oral melebar dan bertaut pada cuping hidung. Berorigo dekat pada ujung

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Crista facialis melalui tendo pipih. Insersionya ke Cartilago alare diverticulum nasi
(tulang rawan sayap lateral dari cuping hidung) dan sebagian ke labium superioris.
Fungsi : melebarkan nares anterior (lubang hidung).
3. M. Zygomaticus, otot tipis dan panjang, terletak dibawah kulit. Memiliki origo di
Fascia superficialis yang terletak di ventral Crista facialis dan juga menutupi M.
masseter. Otot ini berjalan mulai dari Crista facialis sampai Anguli oculi.
Fungsi : retractor dan levator sudut bibir.
4. M. Levator labii maxilaris (M. Levator labii superioris proprius), berjalan profundal
dari M. levator nasolabialis. Otot ini berjalan dari ventral mata menuju kebagian
median bibir atas. origo otot ini dapat dirabah, menempati legokan antara os
lacrimalis, maxilaris, dan zygomaticus. Origonya berserabut dan membulat. Origonya
dapat menjadi panduan menemukan foramen infraorbitalis. Insersio otot kiri dan
kanan secara bersama-sama bertaut ke bibir atas. Dibagian aboral otot ini berbentuk
muskuleus, sedangkan di oral berbentuk tendineus
Fungsi : mengangkat dan menarik bibir atas ke dorsal
5. M. Lateralis nasi, terletak disepanjang tepi Incisura nasoincisiva.
Fungsi :
- Membantu dilatasi cuping hidung
- Memutar keluar Os conchae

M. Levator
nasolabialis
Pars
dorsalis
M. Lateralis
nasi

M.
Zygomaticus

M.
Caninus

Pars
ventralis

Gambar 5. Otot di regio nasale

2.6 Pembuluh darah dan Nervus regio Nasale


7

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Regio ini dipasok oleh cabang arteri perifer facilalis seperti :


1. A. Angularis oculi ke sudut mata medial. Arteri ini merupakan perpanjangan dari A.
facialis yang berjalan ke mata. Fungsinya yaitu menvaskularisasi daerah oculi (mata).
Arteri ini beranastomosa dengan A. Dorsalis nasi.
2. A. Dorsalis nasi berjalan di dorsal punggung

hidung.

Fungsinya

untuk

menvaskularisasi daerah hidung. Arteri ini beranastomosa dengan A. Angularis oculi


dibagian ventralnya.
3. A. Lateralis nasi yang berjalan ke lateral hidung yang berfungsi untuk mengalirkan
darah ke daerah lateral hidung. Ke arah dorsal arteri ini bernastomosa dengan
A.Infraorbitalis.
4. A. Labialis superioris yang berjalan ke dorsal bibir atas, berfungsi untuk
menvaskularisasi/ mengalirkan darah ke bibir atas.
5. A. Infraorbitalis merupakan bagian ujung dari A. maxillaris. Arteri ini keluar dari
Foramen infraorbitalis bersama saraf senama, lalu berbagi menjadi beberapa cabang
yang menuju ke mulut dan ke hidung.

A.Dorsalis
nasi
A.Angularis
oculi
A.Infraorbital
is

A.Lateralis
nasi

A.Labialis
superioris

Gambar 6. Arteri di regio nasale


Pada regio nasale, vena yang terlihat adalah :
1. Vena angularis oculi, di dorsal os nasale di bawah m. levator nasolabialis. Vena ini
berfungsi untuk menvaskularisasi darah di bagian mata.
2. Vena dorsalis nasi : di dorsal os nasale di bawah m. levator nasolabialis berfungsi
untuk menvaskularisasi darah di daerah hidung
3. Vena lateralis nasi : mulai tampak di daerah cuping hidung dan punggung hidung,
tepat di profundal m. levator nasolabialis. Bersama dengan vena dorsalis nasi
berjalan ke caudoventral dan bermuara di vena facialis.

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

4. Vena Labialis Maxillaris (V. Labialis superior), pembuluh darah ini dimulai dari
daerah philtrum yaitu diantara hidung dan bibir. Vena ini berjalan ke caudal di
sepanjang sisi dorsal M. orbicularis oris, kemudian bermuara ke vena facialis.
5. Vena infraorbitalis : dibawah m. levator labii superficial adalah vena yang keluar dari
formaen infraorbitalis yang berfungsi untuk menvaskularisasi daerah orbita mata.
6. Vena facialis : berjalan disepanjang ventral intermandibula dan selanjutnya berjalan
naik ke lateral pipi setelah melewati incisura vasorum facialium. Pada vena ini
dibentuk oleh persatuan venae dorsalis nasi, lateralis nasi dan labialis superior et
inferior. Vena facialis merupakan pembuluh darah balik yang berjalan ke daerah
wajah bagian nasal, oculi, maxilla dan mandibula. Ketika vena ini dipotong atau
mengalami kerusakan maka darah yang berjalan dari daerah hidung dan bibir tidak
dapat kembali.
Regio ini dinervasi terutama oleh :
1. N. Infraorbitalis ( N. Maxillaris N. Trigeminus). Nervus Infraorbitalis merupakan
syaraf yang membawa unsur fungsional somatosensoris untuk daerah cungur hidung
dan bibir atas. Syaraf ini merupakan lanjutan dari N. Maxillaris setelah melepaskan
rami alveolares superiores yang menginervasi gigi rahang atas. Selanjutnya syaraf ini
keluar dari Foramen infraorbitalis dan langsung melepaskan 3 cabang :
- N. Nasalis externa (rami nasalis externus n. Infraortalis). Merupakan cabang
terkeil yang terdiri dari 2-3 cabang yang menginervasi daerah hidung dorsalis dan
-

Diverticulum nasi.
N. Nasalis anterior (rami nasalis rostralis) yang menginervasi bibir atas, cuping

hidung, dan selaput lendir Vestibulum nasalis.


N. Labialis maxilaris (n. Labialis superior/ rami lanialis superior), merupakan
cabang terbesar, menginervasi bagian oral pipih dan mukosa (selapur lendir)

bibir atas.
2. N. Facialis merupakan saraf cranial ke- VII yang memiliki 10-11 cabang yang
umumnya menginervasi beberapa organ penting seperti telinga, cuping hidung ,rongga
hidung, bibir atas.

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

V.Angularis
oculi

N.Infraorbita
lis

Gambar 7. Pembuluh darah dan nervus di regio nasale


2.7 Kepentingan Klinis regio Nasale
1. Untuk melakukan penanganan terhadap sinusitis (sinus maxillaries et caudalis dan
sinus frontalis) sering dilakukan trepanasi pada tulang yang sesuai dan penyumbatan
canalis lacrimalis
2. Selain itu, karena letak sinus maxilaris sedikit di dorsal dentes molar 1,2,dan 3 untuk
melakukan penanganan terhadap gigi molar tersebut didekati melalui sinus tersebut.
3. Trepanasi atau ekstraksi gigi premolar III rahang atas (kerusakan gigi geraham) tulang
maxilaris dapat dilakukan di atas atau di bawah origo m. Levator labii maxilaris
4. Penyuntikan untuk anastesi lokal biasa dilakukan pada N. Infraorbitalis yang keluar
dari Foramen infraorbitalis dan penyuntikan yang berhubungan dengan kepentingan
pengobatan gigi atas.
5. Merasakan pulsus (denyut nadi) V. Angularis oculi
6. Penanganan lecet dan pengobatan pada paralise (kelumpuhan) akibat tekanan pakaian
kepala kuda (Bridless)

10

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 8. Kepetingan klinis regio nasale


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Regio Nasale (infraorbitalis) :
1. Batas ventral : garis yang berhubungan dengan sudut mulut (Anguli oris)
2. Batas dorsal : garis median wajah
3. Batas caudal : garis yang menghubungkan sudut mata medial kiri dan kanan
4. Batas cranial : garis yang menghubungkan kedua Incisura naso-labialis

Gambar 1. Regio Nasale


Keterangan :
: Batas dorsal
: Batas ventral
11

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

: Batas cranial
: Batas caudal
Pembahasan :
Adapun batas dorsal ditempati oleh garis median wajah. Garis median wajah adalah garis
tengah yang membagi wajah sama besar. Di batas ventral terdapat regio buccalis. Di batas
cranial regio ada M.orbicularis oris, yakni otot yang mengelilingi tepi bibir. Di batas caudal
terdapat regio frontomaxillaris.

B. Pada Regio nasale terdapat beberapa otot, antara lain :


1. M. Levator nasolabialis

Gambar 2. M. Levator nasolabialis

12

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Keterangan :
1. M. Levator nasolabialis
2. M. Levator nasolabialis pars dorsal
3. M. Levator nasolabialis pars ventral
Pembahasan :
Bagian oral yang bercabang menjadi dua, yaitu pars dorsal dan pars ventral dan
diantaranya berjalan M. caninus.

2. M. Caninus (M. dilatator naris lateralis)

Gambar 3. M. caninus (1)


Pembahasan :
Pada otot ini melintas M. Levator labii nasolabialis. Oto ini membagi M. Levator
labii nasolabialis menjadi dua yakni pars dorsal dan ventral, sesuai teori sebenarnya
M.Caninus melintang di superficial dari M. Levator labii nasolabialis pars dorsalis.
Namun pada preparat kuda yang dgunakan M.Caninus tidak dalam keadaan utuh
karena telah terpotong namun potongannya masih bisa diidentifikasi
3. M. Zygomaticus

13

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 4. M. Zygomaticus (1)


Pembahasan :
Otot ini tipis dan panjang berada di bagian superficial terletak dibawah kulit.
4. M. Levator labii maxilaris (M. Levator labii superioris proprius)

Gambar 5. M. Levator labii maxillaris (M. Levator labii superioris proprius) (1)
Pembahasan :
Otot ini memiliki serabut yang tebal dan terlihat jelas ketika M. levator nasolabialis
dikuak.
5. M. Lateralis nasi

14

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 6. M. Lateralis nasi (1)


C. Regio ini dipasok oleh cabang arteri perifer facilalis seperti :
1.
Angularis oculi ke sudut mata medial

Gambar 6. A. Angularis oculi


2.

A. Dorsalis nasi berjalan di dorsal punggung hidung.

15

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 7. A.Dorsalis
3.

A.

Lateralis

hidung

Nasi

nasi

yang berjalan ke lateral

yang

berfungsi

mengalirkan darah

untuk

ke daerah lateral hidung.

Ke arah ventral arteri ini bernastomosa dengan A. Lateralis nasi. (Pada preparat tidak
ditemukan arteri ini disebabkan karena terpotong, atau tertutupi serabut otot)
4.

A. Labialis superioris yang berjalan ke dorsal bibir atas

5.

Gambar 8. A.
Labialis superioris
A.
Infraorbitalis
merupakan

bagian

dari A. maxillaris.

ujung
Pada

preparat yang dipraktikum, A. Infraorbitalis tidak nampak dikarenakan kondisi


preparat yang sudah tua. Arteri ini juga beranastomosa dengan A. Lateralis nasi.
Sebenarnya jika arteri ini Nampak akan keluar dari foramen infraorbitalis seperti
yang ditunjukkan gambar dibawah ini.

16

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 8.
A.infraorbitalis
D. Pada regio nasale, vena yang terlihat adalah :
1. Vena angularis oculi, di dorsal os nasale di bawah m. levator nasolabialis.
2. Vena dorsalis nasi : di dorsal os nasale di bawah m. levator
3. Vena lateralis nasi : muali tampak di daerah cuping hidung dan punggung hidung,
tepat di profundal m. levator nasolabialis.
4. Vena Labialis Maxillaris (V. Labialis superior) merupakan pembuluh darah ini
dimulai dari daerah philtrum yaitu diantara hidung dan bibir.
5. Vena infraorbitalis : dibawah m. levator labii superficial adalah vena yang keluar dari
formaen infraorbitalis.

17

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Gambar 9. Vena didaerah nasale


E. Regio ini dinervasi terutama oleh :
1.
N. Infraorbitalis

Gambar 9. N. Infraorbitalis
Pembahasan :

18

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

Pada preparat nervus ini nampak jelas ketika m. levator labii superioris dikuak, syaraf ini
keluar dari Foramen infraorbitalis dan langsung melepaskan 3 cabangnya :
-

N. Nasalis externa (rami nasalis externus n. Infraortalis


N. Nasalis anterior (rami nasalis rostralis)
N. Labialis maxilaris (n. Labialis superior/ rami lanialis superior)

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Regio rnasale merupakan daerah pipih yang terletak diantara sudut mulut dan
rregio ini memiliki batas-batas, struktur anatomi, titik orientasi, kepentingan klinis,
serta fungsi dari otot, pembuluh darah, serta saraf yang jelas. Regio ini juga sangat
penting untuk dipelajari karena terdapat beberapa kepentingan klinis seperti untuk
melakukan penanganan terhadap sinusitis, trepanasi atau ekstraksi gigi rahang,
penyuntikan untuk anastesi lokal, dan lain sebagainya.
B. Saran
Sebaiknya untuk praktikum selanjutnya preparat dapat diperbaharui mengingat
banyak bagian yang hilang dan tidak dapat diidentifikasi. Selain itu, pengetahuan
tambahan sangat diperlukan mahasiswa untuk membandingkan hasil praktikum
dengan teori di perkuliahan sehingga diperlukan untuk mencari referensi tambahan.

19

TUGAS ANATOMI TOPOGRAFI


REGIO NASAL

DAFTAR PUSTAKA
Nurhidayat, et.all. 2010. Neuroangiologi dan Organologi Veteriner. Bogor : IPB Press
Rell, Fedri. 2016. Anatomi Topografi Regio Kepala dan Leher [Slide Power Point]
Sigit, Koeswinarning, et.all. 2016. Anatomi Topografi Kuda. Bogor : IPB Press

20

You might also like