Professional Documents
Culture Documents
1. ANAMNESIS
Identitas Pribadi
Nama
: Mutia
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 21 tahun
Suku Bangsa
: Aceh
Agama
: Islam
Alamat
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Pendidikan
: SD (Tidak Tamat)
Pekerjaan
: Wiraswasta
Tanggal Masuk
: 30 Agustus 2015
No CM
: 32-22-32
7. PRIMARY SURVEY
A (Airway)
: Clear, Gurgling/Snoring/Crowing : -/-/B (Breathing)
: Suara Pernapasan : Vesikuler, Suara tambahan : Ronkhi (-),
Wheezing (-), RR 24x/menit
C (Circulation)
D (Disability)
8. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan tanggal 1 September 2015
Pemeriksaan
Leukosit
Eritrosit
Haemoglobin
Hematokirt
Trombosit
Hasil
10 500
3.6
11.5
34,2
312 000
Nilai normal
5000-10000/ul
4 6 jt/mm3
12-17g/dl
35-50%
150000-450000/mm3
Satuan
LPB
LPB
LPB
LPB
Hasil
Rujukan
Kuning Keruh
(-)
(-)
(-)
1,020
6,0
(-)
(-)
(-)
(-)
Kuning
Negatif
Negatif
Negatif
1,005-1,030
5-8
Negatif
2-4
1-2
1-2
<3
<6
Negatif
Negatif
Negatif
Ginjal
Kristal
Lain-lain
LPB
Ureum
Kreatinin
mg/dL
mg/dL
26,87
1,24
15-45
0,45-0.9
9. KESIMPULAN
Wanita umur 21 tahun datang dengan diagnosis batu ginjal dextra.
ASA I karena pasien dalam keadaan sehat yang memerlukan operasi.
10. RENCANA
Tindakan Operasi
: Nefrolitotomi
Jenis anestesi
Alasan : pada pasien dilakukan anestesi umum karena operasi yang dilakukan
adalah dalam posisi lateral dekubitus dan supaya pasien tidak bergerak sepanjang
operasi dan operasi yang dilakukan mengambil waktu yang lama.
Pada pasien tidak dilakukan anestesi spinal karena posisi sepanjang operasi
tidak enak bagi pasien sehingga tangan pasien bisa bergerak semasa operasi dan
mengganggu operasi. Selain itu jika dilakukan anestesi spinal, blok akan menjadi
tinggi karena posisi kepala pasien sedikit ke bawah.
EKG monitor
Sfigmomanometer digital
Oksimeter/saturasi
Infuse set
Spuit
Gel
Abocath no.18
Sungkup muka
Connector
Forcep mcgill
Kasa steril
Induksi
rocuronium
bromida
(merupakan
obat
pelumpuh otot non depolar yang relatif baru dan berfungsi untuk membuat
napas kendali pada pasien saat operasi)
Obat anestesi
hipotensi tetapi pada pasien karena tekanan darahnya tinggi, masih bisa
digunakan isoflurane. Selain itu pasien tidak mempunyai riwayat asma
atau penyakit paru sshingga bisa menggunakan isoflurane karena efek dari
isoflurane adalah mendepresi respirasi)
N20 : O2 = 3 : 2 liter/menit
(N20 adalah sebagai maintainance anestesi dan merupakan weak anestesi
dan biasanya digabungkan volatile liquid)
obat emergency
persiapan pasien :
1
Pasien dipuasakan sejak pukul 2.00 WIB dini hari tanggal 31 Agustus
2015 tujuannya untuk memastikan bahwa lambung pasien telah kosong
sebelum pembedahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
muntah dan aspirasi isi lambung yang akan membahayakan pasien.
Penatalaksanaan :
1
2
3
4
5
menghilang.
Berikan O2 7L secara sungkup muka sambil memompa kantong udara +- 3
Pemberian cairan :
I.
Jam I (saat masuk OK)
Diberikan NaCl mulai jam 12.00
II.
Jam II :
Diberikan RL mulai jam 12.50
III.
Jam III :
Diberikan RL mulai jam 13.35
masih dalam anestesi dalam dan tidak sadar supaya tidak terjadi spasme laring.
Memasukkan guedel ke dalam mulut untuk mempertahankan jalan napas
Diberikan O2 7l/menit menggunakan sungkup muka +-4menit
Setelah semua peralatan dilepaskan pasien dibawa ke recovery room.