BAB 1 DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara pemasangan kerb dimaksudkan sebagai pegangan dasar bagi perencana teknis, pelaksana, dan pengawas lapangan dalam hal memilih bentuk dan ukuran arah horisontal serta vertikal maupun penempatannya dilapangan. 1.1.2. Tujuan Tujuan tata cara ini adalah untuk : 1) penghematan penggunaan bahan material dan tenaga kerja; 2) Mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan. 1.2. Ruang Lingkup Tata cara ini meliputi tipe, kegunaan, bentuk, dan penempatan serta deretan ukuran dalam arah horisontal maupun vertikal. 1.3. Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) kerb (batas pinggir) adalah bagian dari jalan sebagai pelengkap jalan yang sangat membantu keamanan serta kenyamanan para pemakai jalan. 2) bahan material adalah semua bahan olahan yang mempunyai bentuk beraturan dan ukuran tertentu dan digunakan sebagai bahan untuk membuat komponen atau konstruksi tertentu. BAB II PENJELASAN TEKNIS 2.1. Fungsi Kerb Beberapa fungsi kerb , antara lain : 1) untuk menghalangi atau mencegah kendaraan keluar dari jalur lalu-lintas (barrier curb); 2) untuk membentuk sistem drainase perkerasan jalan (gutter curb dan barrier gutter curb; 3) sebagai proteksi terhadap pejalan kaki; 4) untuk mempertegas batas jalur lalu-lintas kendaraan dengan jalur-jalur lainnya; 5) untuk menambah estetika. 2.2. Penempatan Kerb Kerb digunakan atau ditempatkan pada : 1) median yang ditinggikan (raised median); 2) trotoar; 3) pulau (island); 4) pemisah jalur (separator); 5) tempat parkir di pinggir jalan. 2.3. Dimensi Bentuk dan ukuran (dimention) secara detail serta persyaratan-persyaratan teknis lainnya dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar 1 s/d 6. 2.4 Struktur Struktur kerb adalah sebagai berikut : 1) kerb dibuat dari beton dengan mutu K 30 Mpa; 2) ukuran butir agregat maksimum 20 mm;
1/2
3) untuk pengendalian mutu campuran, sebagai pedoman untuk menentukan agregat
halus dapat digunakan tabel 1; 4) susunan gradasi agregat kasar yang dianggap ideal adalah 1:2 untuk agregat 10 dan 20 mm; 5) kerb tanpa penulangan; 6) kerb tidak boleh dicor ditempat, kecuali untuk kerb yang membentuk kurva dengan diameter lebih kecil sama dengan 2 m. 2.5. Toleransi Cacat rusuk maupun cacat permukaan tampak masing-masing tidak melebihi 10 % panjang rusuk dan luas permukaan tamapk kedalaman pecahan atau cacat tidak melebihi 3 mm.