Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
Zoon politicon, demikian yang dikatakan oleh Aristoteles. Makna kata
tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial, dimana
dalam keadaan ini manusia saling membutuhkan satu sama lain.
Kebutuhan tersebut dapatlah terpenuhi ketika antara manusia yang satu
berinteraksi dengan manusia yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan
dan kepentingannya dalam kehidupan sehari-hari. Kata sosial terwujud
dengan berkumpul manusia itu dalam satu kelompok yang dikatakan
dengan masyarakat.
Masyarakat merupakan kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
aturan atau norma tersendiri yang mengatur perilaku hidup dalam
kesehariannya. Hal demikian tepat digambarkan dalam adagium yang
menyatakan "ibi sosius ibi ius" yang diartikan sebagai "dimana ada
masyarakat di situ ada hukum". Tepat kiranya adagium tersebut ada
dalam masyarakat karena hakekatnya manusia sebagai individu yang ada
di masyarakat memiliki watak dan sifat yang ingin bebas tanpa aturan
tertentu yang mengekang kebebasannya untuk melakukan sesuatu atau
tidak melakukan sesuatu. Kebebasan yang terkandung dalam diri manusia
tersebut berdampak pada ketidakseimbangan hubungan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lain sehingga terjadi kekacauan dalam
masyarakat, maka untuk itu diperlukanlah hukum sebagai pengatur norma
perilaku manusia dalam masyarakat.
Wujud pengamalan dari hukum yang mengatur perilaku manusia
maka akan terbentuk masyarakat yang tertib, aman dan damai.1 Namun
tak selamanya hukum yang ada itu sesuai dengan perkembangan dan
kemajuan masyarakat yang berubah dari maoa ke masa. Hukum berlarilari terseok-seok mengejar ketertinggalannya terhadap perkembangan
masyarakat. Contoh kecil yang dapat dikemukakan ialah teknologi internet
yang dapat mengakses segala informasi termasuk hacker dapat
1 R. Soeroso., Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta, Sinar Grafika, 2001), hal. 53,
1
a)
Ciri-ciri :
1.
2.
3.
4.
b) Jenis-jenisnya:
a.
In-group dan out-group
1.
2.
1A.
Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai
lawanin-groupnya. Dengan kata lain kelompok yang berada di
luar kelompok dirinya. Misalnya,Out-group bagi Putri adalah kelas
selain kelas 1A yaitu kelas 1B dan 1C
b.
1.
2.
c.
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotaanggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta
kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang
telah ditakdirkan. Bentuk paguyuban bisa ditemui dalam keluarga,
kelompok, kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya. Paguyuban
11
12
1.
Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya.
Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang
yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud
adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau
karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama
dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang
disebut keluarga. 8
F. Kelompok Sosial dengan Hukum
7 Ridwan Eff endi,. Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya
dan Teknologi. (Bandung: CV. Yasindo Multi Aspek. 2007), hlm.28-30
8 Ibid, hlm.31
14
16
DAFTAR PUSTAKA
JBAF Mayor Polak, Buku Pengantar Ringkas Sosiologi, Jakarta : Balai
Buku Ikhtiar, 1966.
Myazinda. Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat. tk : tp, 2008.
R. Soeroso., Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, 2001.
Ridwan Effendi,. Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial
Budaya dan Teknologi. Bandung: CV. Yasindo Multi Aspek. 2007.
Ronny Hanitijo Soemitro, Masalah-Masalah Sosiologi Hukum, Bandung :
Penerbit Sinar Baru), 1984.
Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada,. 2003.
Surjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2006.
17