Advise Kepada PT Darvik Tenaga Batuhitam Indonesia
1. Mengenai Keinginan Perseroan untuk menambah modal dengan mengeluarkan saham
baru, maka harus dijelaskan bahwa untuk melakukan peningkatan modal berdasarkan pasal 41 UU Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas harus dengan persetujuan RUPS dengan memperhatikan pula ketentuan pasal 41 dan pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) UUPT. Saham yang dikeluarkan untuk penambahan modal harus lebih dahulu ditawarkan pada setiap pemegang sahamseimbang dengan pemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama (pasal 43 ayat 1 UUPT). Pemegang saham punya hak lebih dulu untuk membeli sahamm yang dikeluarkan oleh PT DTBIuntuk peningkatan modal tersebut. Jadi apabila direksi ingin memasukkan PT Sarosa WanaReksa sebagai pemegang saham baru, direksi harus memperhatikan ketentuan pasal 43 ayat (4) UUPT. Apabila Pemegang saham PT DTBI tidak menggunakan hak untuk membeli dan melunasi saham dalam waktu 14 hari barulah PT DTBI dapat menawarkan sisa saham yang tidak diambil tersebut pada PT Sarosa WanaReksa.
2. Mengenai keinginan PT MTR untuk mengurangi proentase kepemilikan saham
sebesar 20% menjadi 10% dan ternyata PT MTR hendak menggandeng pihak ketiga sebagai pemegang saham baru berarti PT MTR secara hendak memindahkan 10% kepemilikan sahamnya kepada pihak ketiga, maka kepada PT MTR harus diberikan nasehat untuk memperhatikan pasal 58 UUPT. Di dalam Anggaran Dasar PT DTBI diharuskan bagi pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas sahammnya harus lebih dahulu menawarkan pada pemilikan saham lainnya secara tertulis ( lihat pasal 9 ayat (3) Anggaran Dasar PT DTBI). Apabila dalam jangka waktu 30 hari pemegang saham lainya tidak berminat membeli saham yang ditawarkan maka PT MTRdapat menawarkan sahamnya kepada pihak ketiga. Jadi dapat disimpulkan bahwa PT MTR tidak bisa langsung mengalihkan 10% kepemilikan sahamnya pada pihak ketiga karena dalam AD mewajibkan pada pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas sahamnya harus terlebih dahulu menawarkan pada pemegang saham lain secara tertulis.
3. Mengenai keinginan PT DTBI untuk melakukan pinjaman kepada pihak ketiga dalam rangka meningkatkan modal perseroan maka akan diberikan nasehat sebagai berikut
Bahwa atas tindakan direksi mengeluarkan saham-saham tambahan, surat-surat
obligasi dan segala macam surat-surat utang atau jaminan-jaminan lainnya dari perseroan (pasal 4 huruf a Anggaran Dasar) ataupun membebani harta kekayaan perseroan dengan hak tanggungan atau dengan lain-lain cara (pasal 4 huruf b Anggaran Dasar) ataupun segala perbuatan yang bertujuan untuk mengalihkan, melepaskan hak-hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan perseroan dalam satu tahun buku baik dalam satu transaksi ataupun dalam beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham atau kuasa pemegang saham dan disetujui oleh seluruh jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat (pasal 5 Anggaran Dasar). Apapun yang diputuskan dalam RUPS harus dapat dibuktikan dengan adanya Berita Acara Rapat, dan berdasarkan Berita Acara Rapat inilah Direksi diberikan wewenang untuk melakukan pinjaman kepada pihak ketiga.