Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
LAPORAN KASUS
II.1 Identitas
Istri
Suami
Nama
Usia
27 tahun
32 tahun
Alamat
Krajan
Krajan
Pekerjaan
Karyawan
Pendidikan
SMP
SMA
Agama
Islam
Islam
Suku
Sunda
Sunda
Masuk RS
9 November 2015
No. RM
610621
II.2 Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis di VK pada tanggal 9 November 2015 pukul
22.00 WIB
Keluhan utama
Pasien dirujuk dari bidan dengan perdarahan pervaginam sejak 1 jam SMRS
Riwayat penyakit sekarang
Pasien G2P1A0 datang ke VK RSUD Karawang karena rujukan dari
bidan dengan perdarahan pervaginam.
Pasien mengaku hamil 9 bulan. HPHT 17 Februari 2015. Pasien
mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 1 jam SMRS. Darah yang keluar
berwarna merah segar. Pasien mengatakan darah keluar banyak dan terus
Kesadaran
: Compos mentis
Kesan sakit
Tanda vital
: 76x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu
: 36oC
Status Generalis
Mata
: CA -/- SI -/-
Thorax
: Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/S1 dan S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Extremitas
: Akral hangat + +
Edema
+ +
Status Obstetri
- - -
Leopold I
Leopold II
: Pada sebelah kanan ibu, teraba bagian yang keras dan memanjang,
pada sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil
Leopold III : Teraba bagian bulat, keras, bagian terbawah belum masuk pintu
atas panggul
Leopold IV : Posisi tangan konvergen, teraba 5/5 bagian
DJJ 144 dpm
TBJ klinis : 2635 gram
Inspeksi : v/v tenang, perdarahan aktif (+)
Io : portio licin, OUE terbuka, fluksus (+), fluor (-), valsava (-)
MCV/MCH/MCHC : 81 / 26 / 3
BT/CT
: 2 / 11
Golongan darah
:O
Rhesus
: Positif
Imunologi :
HBs Ag Rapid
: Non reaktif
Kimia :
Glukosa darah sewaktu : 95 mg/dL
USG
Janin presentasi kepala tunggal hidup, plasenta corpus anterior menutupi OUI
BPD
: 91,6
AC
: 324, 4
HC
: 328,1
FL
: 70,3
: 9,5
: Kategori I
II.5 Diagnosis
Plasenta previa totalis pada G2P1 hamil 36-37 minggu, JPKTH, belum in partu
II.6 Tatalaksana
1. Observasi keadaan umum, tanda tanda vital, perdarahan,
kontraksi, DJJ
2. Cek DPL, urine lengkap, BT/CT, GDS
3. SC cito
II.7 Prognosis
Ad vitam
: Ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
Ad fungsionam
: Dubia ad bonam
II.8 Resume
Ny. S, 26 tahun, dengan G2P1A0 datang ke VK RSUD Karawang dengan
perdarahan pervaginam sejak 1 jam SMRS. Darah berwarna merah segar dan
berjumlah banyak serta keluar terus menerus. Gerakan janin dirasakan aktif.
Pada usia 7 bulan pasien di USG dan dikatakan plasenta menutupi jalan lahir.
Sebelumnya, pasien pernah dirawat karena hal serupa pada usia 8 bulan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan perut yang membesar sesuai dengan umur
kehamilan pada inspeksi. Pada palpasi didapatkan janin tunggal, punggung di
sebelah kanan, presentasi kepala. DJJ = 144 dpm, TFU = 29 cm, nyeri tekan (-).
Pada pemeriksaan USG didapatkan janin presentasi
plasenta corpus anterior menutupi OUI, BPD: 91,6 AC: 324, 4, HC : 328,1, FL :
70,3, EFW : 2968 gram, ICA : 9,5, ~ usia kehamilan 36 - 37 minggu.
II.8 Follow up
10 November 2015
11 November 2015
ASI (-)
ASI (+)
CM/TSS
CM/TSS
TD : 100/80
TD : 100/70
N : 88x/menit
N : 84x/menit
RR : 18x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,8oC
S : 36,5oC
Status generalis :
Status generalis :
S1
dan
S2
reguler,
S1
dan
S2
Extremitas : AH
Extremitas : AH
reguler,
Edema
Status obstetri :
Edema
Status obstetri :
TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
(+)
(+)
TTV,
perdarahan, kontraksi
inj. ceftriaxone 2 gr/24 jam
inj. ketorolac 1 amp/8 jam
Ketoprofen supp/8 jam
Sohobion 1x1
IVFD RL + 20 IU oksitosin /
24 jam
7. Motivasi ASI
8. Diet TKTP
1. Observasi
2.
3.
4.
5.
6.
KU,
TTV,
perdarahan, kontraksi
Cefixim 2x200 mg po
Asam mefenamat 3x500 mg po
SF 1x1
Edukasi ASI
Diet TKTP
12 November 2015
S
O
Extremitas : AH
Edema
Status obstetri :
TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi (+)
insp. v/v tenang, perdarahan (-)
luka tertutup verban, rembes (-)
A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB III
ANALISA KASUS
10
kasus ini tatalaksana yang diberikan adalah dilakukannya SC cito, hal ini
dikarenakan pada saat datang ke VK RSUD Karawang pasien telah mengalami
perdarahan berulang dan pada saat dilakukan pemeriksaan inspekulo didapatkan
perdarahan aktif. Pertimbangan lainnya adalah usia kehamilan pasien sudah
aterm dan telah mendapatkan pematangan paru sebelumnya, maka kemudian
diputuskan untuk dilakukan SC cito.
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
IV.1 Definisi1,2
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (FKUI, 2000).
Menurut Prawiroharjo (1992), plasenta previa adalah plasenta yang
ada didepan jalan lahir (prae = di depan ; vias = jalan). Jadi yang dimaksud
plasenta previa ialah plasenta yang implantasinya tidak normal, rendah
sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum.
Menurut
Cunningham
(2006),
plasenta
previa
merupakan
11
IV.2 Epidemiologi
Kejadian plasenta previa bervariasi antara 0,3-0,5% dari seluruh
kelahiran. Dari seluruh kasus perdarahan antepartum, plasenta previa
merupakan penyebab terbanyak. Oleh sebab itu, pada kejadian perdarahan
antepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan lebih dahulu.6
3. Terlambat implantasi :
12
13
2. Palpasi
-
15
Pemeriksaan USG
a) Transvaginal Ultrasonografi dengan keakuratan dapat mencapai
100 % identifikasi plasenta previa
b) Transabdominal ultrasonografi dengan keakuratan berkisar 95 %
IV.6 Patofisiologi2
16
Ansietas
Risikon Kematian Pada Janin
Syok hipovolemik
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
17
IV.7 Komplikasi
Kemungkinan komplikasi yang dapat ditimbulkan dari adanya
plasenta previa adalah sebagai berikut :6
1. Pada ibu dapat terjadi :
Perdarahan hingga syok akibat perdarahan
Anemia karena perdarahan
Plasentitis
Endometritis pasca persalinan
2. Pada janin dapat terjadi :
Persalinan premature
Asfiksia berat
3. Komplikasi lain yaitu :
Prolaps tali pusat
Prolaps plasenta
Plasenta melekat, sehingga harus dikeluarkan secara manual dan
IV.8 Penatalaksanaan6
18
rendah,
namun
bila
ada
pembukaan.
Pada
19
21
BAB V
PENUTUP
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham Gary F, Leveno J Kenneth , Bloom L Steven , Hauth C
John , III Gilstrap Larry , Wenstrom D Katharine . Williams Obstetrics
22ND EDITION 2005 .
2. Wiknjosastro Hanifa , Saifuddin Bari Abdul , Rachimhadhi Trijatmo .
Ilmu Kebidanan , edisi ketiga , cetakan keempat ; Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo , 1997.
3. Mansjoer, Arif. 2001. KapitaSelekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius.
4. Gurol-Urganci I et al. Risk of placenta previa in second birth after first
birth cesarean section : a population-based study and meta-analysis.
2011. BMC Pregnancy and Childbirth, 11:95.
5. Armson Anthony et al. Diagnosis and Management of Placenta Previa.
2007. J Obstet Gynaecol ; 29(3) : 261-266.
6. Mose JC, Sabarudin U. Obstetri Patologi : Perdarahan antepartum. 2013.
Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
23