Professional Documents
Culture Documents
INFLASI
Di Susun Oleh:
ALEX YODIANTO B1033141008
RAKA
KAMIL PUTERA B1033141014
RIZQI WAHIDAH B1033141022
SABARUDIN
B1033141023
Pengertian Inflasi
Definisi Inflasi
Menurut Boediono (1999) menyatakan bahwa definisi singkat
dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik
secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau
dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut
meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari
harga barang-barang lain. Kenaikan harga-harga karena musiman,
menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja (dan tidak
mempunyai hubungan lanjutan) tidak disebut inflasi. Kenaikan
harga semacam ini tidak dianggap sebagai masalah atau "penyakit"
ekonomi dan tidak memerlukan kebijaksanaan khusus untuk
menanggulanginya.
Sedangkan Sadono Sukirno (2002) menyatakan bahwa inflasi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang
berlaku dalam sesuatu perekonomian.
SABARUDIN
B1033141023
Penggolongan Inflasi
Tingkat Keparahan Inflasi
Menurut Boediono (1999) menyatakan bahwa
ada berbagai cara untuk menggolongkan macam
inflasi, dan penggolongan mana yang kita pilih
tergantung pada tujuan kita. Penggolongan
pertama didasarkan atas "parah" tidaknya inflasi
tersebut. Di sini kita bedakan beberapa macam
inflasi:
1. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
2. Inflasi sedang (antara 10 - 30% setahun)
3. Inflasi berat (antara 30 - 100% setahun)
4. Hiperinflasi (di atas 100% setahun).
SABARUDIN
B1033141023
SABARUDIN
B1033141023
B1033141023
AS
Tingkat Harga
P2
AD3
PF
P1
AD2
AD1
Pendapatan
Nasional Riil
B1033141023
SABARUDIN
B1033141023
AS
3 AS
2
Tingkat Harga
P4
AD2
P3
P2
P1
AD1
AD
AS
Pendapatan
Nasional Riil
Y 3 Y 2 YF
= Y1
B1033141023
Inflasi diimpor
(imported inflation)
SABARUDIN
B1033141023
AS
2
AS
1
Tingkat Harga
P2
P1
AD
Pendapatan
Nasional Riil
Y2
Y1
YF
B1033141023
SABARUDIN
B1033141023
Inflasi Merayap
Proses kenaikan harga-harga yang lambat
jalannya. Para ahli ekonomi berpendapat bahwa
inflasi merayap adalah di perlukan untuk
menggalakan perkembangan ekonomi. Menurut
mereka harga barang pada umumnya naik
dengan tingkat yang lebih tinggi dari kenaikan
upah. Maka dalam inflasi merayap upah tidak
akan berubah atau naik dengan tingkat yang
lebih rendah dari inflasi. Sebagai akibatnya
kenaikan harga-harga yang berlaku terutama
mengakibatkan pertambahan dalam keuntungan
perusahaan-perusahaan.
SABARUDIN
B1033141023
Hiferinflasi
Proses kenaikan harga yang cepat, yang
menyebabkan tingkat harga menjadi dua
atau beberapa kali lipat dalam masa yang
singkat.
SABARUDIN
B1033141023
B1033141023
SABARUDIN
B1033141023
Kebijakan
Penanggulangan Inflasi
Alex Yodianto
B1033141008
1. Kebijakan Moneter
Usaha dalam mengendalikan keadaan
ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan melalui pengaturan
jumlah
uang
yang
beredar
dalam
perekonomian.
Alex Yodianto
B1033141008
Alex Yodianto
B1033141008
2. Kebijakan Fiskal
Alex Yodianto
B1033141008
Politik Anggaran
Ada 3 :
1. Anggaran Defisit
2. Anggaran Surplus
3. Anggaran Berimbang
Alex Yodianto
B1033141008
Efektivitas Kebijakan
Fiskal
Dikatakan efektif bila mampu mengubah
tingkat bunga dan atau output sesuai dengan
yang diinginkan pemerintah.
Alex Yodianto
B1033141008
Alex Yodianto
B1033141008
Alex Yodianto
B1033141008
Alex Yodianto
B1033141008
B1033141008
KURVA PHILIPS,
PENGANGGURAN & INFLASI
Rizqi Wahidah
B1033141022
Rizqi Wahidah
B1033141022
Rizqi Wahidah
B1033141022
Rizqi Wahidah
B1033141022
3.
Rizqi Wahidah
B1033141022
KURVA PHILIPS
Tingkat inflasi (%)
Kurva Philip
Pengangguran (%)
Rizqi Wahidah
B1033141022
Inflationary Gap
Celah inflasi (inflationary Gap) terjadi bila permintaan agregat
lebih besar daripada penawaran agregat pada kesempatan kerja
penuh. Dalam keadaan yang demikian harga umum akan naik
terus sampai keseimbangan pendapatan nasional pada kesempatan
kerja penuh tercapai.
Gambar 3.12.a
Celah inflasi
C+I+G
C+I+G
Yf
Y*
Y
Raka Kamil Putra
B1033141014
B1033141014
Deflationary Gap
Sebaliknya celah deflasi terjadi (deflationary gap) terjadi bila
permintaan agregat lebih rendah daripada penawaran agregat
pada kesempatan kerja penuh, sehingga harga umum
cenderung turun terus sampai keseimbangan pendapatan
nasional pada pendapat kerja penuh tercapai. (lihat gambar
3.12b)
Gambar 3.12.b
Celah deflasi
C+I+G
Y*
Yf
C+I+G
Y
Raka Kamil Putra
B1033141014
B1033141014
TERIMA KASIH