You are on page 1of 15

Ruptur ginjal

Definisi
Trauma

ginjal merupakan trauma


saluran kemih yang paling sering
dijumpai. Walaupun terlindung
oleh lapisan otot, tulang iga,
tulang vertebra, namun ginjal
memiliki mobilitas yangt tinggi,
sehingga kerusakan parenkhim
dan vaskuler dapat dengan
mudah terjadi.

epidiomologi
Trauma

ginjal lebih banyak terjadi pada


laki-laki dibandingkan perempuan
dengan usia terbanyak pada dekade
kedua dan ketiga.

Insidens

trauma tumpul 9x lebih


banyak daripada trauma tajam. Dan
insidens trauma antara ginjal kiri dan
kanan relatif sama, namun pada kasus
luka tusuk lebih sering mengenai ginjal
kiri daripada ginjal kanan

etiologi
Trauma tumpul

Trauma tembus

Trauma iatrogenik

Merupakan 80-90 % dari


seluruh kejadian trauma
pada ginjal.
Trauma
tumpul dibagi lagi, yaitu
: trauma tumpul
langsung, misalnya oleh
karena kecelakaan lalu
lintas, olahraga,
kecelakaan kerja atau
perkelahian, sedangkan
trauma tumpul tidak
langsung, misalnya
jatuh dari ketinggian
atau kecelakaan lalu
lintas yang
menyebabkan
pergerakan ginjal secara
tiba-tiba di dalam
rongga peritoneum.

Merupakan 10-20 %
penyebab trauma pada
ginjal. Biasanya
disebabkan oleh
tikaman atau tembakan
dan umumnya
memerlukan tindakan
operasi.

Sangat jarang terjadi,


biasanya disebabkan
tindakan bedah,
biopsi maupun tindakan
radiologi, seperti
retrograde
pyelografi.

anatomi
1 Parenchyma
2 Cortex
3 Medulla
4 Perirenal fat
5 Capsule
6 Ureter
7 Pelvis of kidney
8 Renal vessels
9 Hilum
10 Calyx

patofisiologi

Goncangan ginjal di dalam rongga


retroperitoneum menyebabkan regangan
pedikel ginjal sehingga menimbulkan robekan
tunika intima arterirenalis. Robekan ini akan
memicu terbentuknya bekuan-bekuan darah
yang selanjutnya dapat menimbulkan trombosis
arteri renalis beserta cabang-cabangnya

klasifikasi
American Association for Surgery of Trauma membagi trauma
ginjal menjadi 5 gradasi, yaitu :

Grade 1. - Hematoma subkapsuler


- Kontusio dan infark
- Tidak terdapat laserasi parenkim

Grade 2. - Laserasi < 1 cm


- Hematoma perirenal

Grade 3. - Laserasi > 1 cm


- Tidak mengenai pelviokaliks sistem

Grade 4. - Laserasi disertai ekstravasasi urine

- Trauma pada arteri dan vena renalis yang utama


dengan disertai
perdarahan

Grade 5. - Trombosis arteri renalis


- Ginjal yang terbelah
- Trauma pada hilus ginjal disertai devaskularisasi ginjal
- Avulsi pada UPJ

diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

anamnesis
Keluhan: nyeri abdomen umunya ditemukan pada
daerah pinggang atau perut bagian atas dengan
intensitas nyeri variasi
Riwayat trauma didaerah pinggang, punggung,
dadasebelah bawah, dan perut bagian atas dengan
disertai nyeri atau didapatkan adanya jejas pada
daerah itu

Pemeriksaan fisik
Inspeksi: jejas atau memar pada daerah pinggang atau
perut bagian atas. Ditemukan hematuri
Palpasi: nyeri tekan dan ketgangan otot pinggang.
Kadang massa teraba di abdomena
Perkusi: nyeri ketok(-)
Auskultasi (-)

Pemeriksaan
penunjang
Urinalisis
Ivp
Angiography
Ct-scan

penatalaksanaan

Tindakan konservatif ditujukan pada


trauma minor. Pada keadaan ini
dilakukan

observasi tanda-tanda vital (tensi, nadi,


suhu tubuh),

Tes kemungkinan adanya penambahan


massa di pinggang, adanyapembesaran
lingkaran perut,

penurunan kadar hemoglobin darah,

perubahan warna urin pada


pemeriksaan urine serial

operasi

penanganan operatif pada ruptur


ginjal ditujukan pada trauma ginjal
mayor dengan tujuan untuk segera
menghentikan perdarahan.

Selanjutnya, mungkin dilakukan


debridement, reparasi ginjal
(beruparenorafi atau penyambungan
vaskuler) atau tidak jarang
harusdilakukan nefrektomi parsial
bahkan nefrektomi total
karenakerusakan ginjal yang sangat
berat

prognosis

Dengan follow-up yang dilakukan secara


hati-hati, kebanyakan kasusruptur ginjal
memiliki prognosis yang baik, dengan
proses penyembuhanyang berlangsung
secara spontan dan mengembalikan fungsi
ginjal.Pengawasan terhadap excretory
urography dan tekanan darah juga
dapatmenjamin deteksi dan manajemen
yang tepat akan kejadian hidronefrosis dan
hipertensi

komplikasi

Komplikasi dini adalah penyulit yang terjadi 4


minggu pertama setelah trauma seperti
perdarahan, ekstravasasi urine, abses, sepsis,
fistel urine dan hipertensi. Kompikasi lanjut
adalah hipertensi, fistel arteriovena,
hidronefrosis, urolithiasis dan pielonefritis
kronik

Terima kasih

You might also like