You are on page 1of 36

Pendahuluan

Dalam pengambilan keputusan


ekonomi harus melalui suatu
langkah-langkah yang sistematis
mulai dari pendefinisian alternatif

hingga penentuan alternatif terbaik.


parameter-parameter
pada suatu
alternatif
Faktor kesalahan dalam
proses
estimasi
nilai
dapat

mengubah suatu keputusan yang telah


ditetapkan.

Dalam melakukan analisis investasi


pada hampir semua situasi selalu

Pendahulu
Terdapat
sumber
anempat
ketidakpastian yang
hampir selalu timbul dalam analisis

ekonomi
Kemungkinan ketidak-akuratan
teknik,
yaitu
:
yang
estimasi
Jenis
bisnis dalam
berkaitan
dengan
digunakan
analisis.
kesehatan
perekonomian masa
mendatang.
Jenis fisik bangunan dan
peralatan yang
terlibat.

Pendahulu

an diperlukan sebagai alat


Analisa sensitivitas
untuk

mengetahui seberapa sensitif suatu


Analisa
sensitivitas ini juga dapat
keputusan
menggambarkan
sejauh mana keputusan
terhadap perubahan-perubahan
perameter
akan
yang
cukup
kuat berhadapan dengan
mempengaruhinya.
perubahan-

Defini
DeGarm dkk. (1997
si mendefinisika analisi
sensitivitas didalam ekonomi teknik sebagai
o
)
n
s
1. Merupakan teknik non-probabilistik dasar
berikut:
untuk
estimasi
faktor.
memberikan
informasi mangenai dampak

2. Merupakan analisis dasar dan


potensial ketidakpastian dalam beberapa

seringkali digunakan ketika satu


atau lebih faktor yang tergantung
kepada ketidakpastian

Tujuan Pokok
untuk menentukan parameterparameter khusus yang sensitif
sehingga diberikan perhatian khusus
untuk menduganya secara lebih tepat
dan untuk memilih suatu penyelesaian
dimilikinya
yang bekerja dengan baik untuk
kebanyakan
nilai-nilai yang dapat
.

Metod
e dapat
Metode-metode yang
digunakan
1) NPV
analisa sensitivitas diantaranya :

2 IRR
)3) BEP

dala
m

Ketidakpasti

an parameter didasarkan
Analisa dari suatu
pada

hasil proyeksi, sehingga mengandung


Hal-hal
banyak yang tidak pasti perlu
diperhatikan,
ketidakpastian tentang apa yang akan
misalnya
terjadi di kenaikan dalam biaya konstruksi,
penurunan
hasil produksi dan
waktu yangharga
akan datang.
mundurnya

Net Present Value

(NPV)
NPV adalah
selisih antara present value dari
investasi dengan nilai sekarang dari

penerimaanmengetahui
proyek
cukupyang
baikakan
atau
penerimaan suatu
kas bersih
dimasa
tidak
datang.
untuk
dilanjutkan. NPV bermanfaat
Hasil perhitungan

untuk

Net Present Value

Parameter-parameter
(NPV)

dihitun denga

yang
g
1) Tingkat suku
metode NPV diantaranya
2 bunga
)3)
: Pendapatan
Investasi awal

Parameter-parameter
dapat
tahunan
nilainya, sehingga dapat diketahui
tersebut
diubah
alternatif
tersebut layak atau sebaliknya.

IR

Metode IRR
digunakan untuk
mencari tingkat
Sehingga apabila tingkat bunga yang
bunga yang
menyamakan
nilaikas pada saat
ditentukan dari arus
sekarang dari arus
sekarang
kas yang
diharapkan
dimasa
lebih rendah dari
investasi awal, maka
datang atau
perlu
penerimaan kas

BE

BEP adalah metode


analisa yang
digunakan
untuk
perusahaan dari kegiatannya.
mengetahui
Penerimaan
dan pengeluaran dari
hubungan antar
suatu
kegiatan
perusahaan
beberapa
variabel
merupakan
variabel BEP
di dalam kegiatan
perusahan, seperti
tingkat produksi

Faktor-Faktor yang Umum


Digunakan untuk

Minimum
Rateof
Return(MARR)
Analisa
Sensitivitas
adalah:

Tingka
Bung
Attractive

t
a

Ongko
Investas
Tingk Paja

at
sAliran k
i
Kas

Conto
h
Sebuah alternatif
investasi diperkirakan
membutuhkan dana
untuk
menganalisis
kelayakan alternatif
awal sebesar
Rp 10
juta dengan nilai sisa
investasi

nol
di akhir
tahun
Tingkat
bunga

kelima. Pendapatan
tersebut.
Buatlah :
Investasi awal
tahunan diestimasikan

Pendapatan
sebesar Rp 3 juta.
tahunan
Perusahaan

Solu
si

A = 3 juta

P = 10 jt
i = 12%

Kita akan menghitung nilai awal nettonya


NPWnya > 0
alternatif ini
untuk
(NPW).
maka
layak

Jika

dilakukan.
NPW (-)P + A (P/A, 12%, 5)
= - 10 juta + 3 juta
(3,6048)
= 0,8144

juta
Karena nilai NPWnya 0,8144 (>0),

alternati ini

maka

layak dilakukan.

Bila suku bunga berubah dari suku bunga

yang

Bila bertambah
diestimasikan, maka nilai NPW akan
NPW
=
(-)P + A (P/A, 16.8%,
40%
berubah. =
-5)10
+ 3juta (P/A,

5)

- juta

16.8%,
- 0,357
juta
10
+ 3 juta

Bila bertambah juta


(3,2143)
2
NPW
=
(-)P + A (P/A, 15%, 5)
25%

=
=
=

- 10 juta + 3juta
(P/A, 15%,
- 10 juta + 3 juta
(3,3522)

5)

Bila

25%

=
NPW
berkurang

(-)P + A (P/A, 9%, 5)


5)
- 10 juta + 3juta
(P/A, 9%,
- 10 juta + 3 juta
(3,8897)
1,6691 juta
40%

=
=
=

Bila

(-)P + A (P/A, 7.2%,


5)
5)
- 10 juta + 3juta (P/A,
-7.2%,
10 juta + 3 juta

(4,0787)

=
NPW
berkurang

NPW (juta)

3
(-40,

2,2361)

(-25,
1,6691)

1
(0,
0,8144)

-40

-30

-20

-10

10

Perubaha

(25,
0,0566)
20

-1

30

(40,
-0,3571)

-2

-3

Gambar 1. Pengaruh Perubahan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai NPW

40

Menghitung ROR (batas

yan

perubahan

NPW
0
menyebabkan NPW = 0)
(-)P + A (P/A, i%,
=
0
=
(P/A, i%, 5)
3,33
5)
=

Maka, jika I lebih


besar
meningkat sekitar
25%

3
%
15,2
dari5
atau

dari I awal,
15,25%
keputusan

aka
n

Bila investasi awal diubah pada

interval
40%

Bila bertambah
maka nilai NPW akan berubah.
NPW
=
(-)P + A (P/A, 12%,
40%
-5)10
(1,4) + 3juta (P/A,
=

- juta

- 12,5 juta + 3 juta

(3,6048)

12%,
=
- 3,185
juta
14
+
3
juta
(3,6048)

Bila bertambah 6
juta
NPW
25%

- 1,6856 juta

5)

Bila

25%

NPW
=
berkurang

- 7,5 juta + 3 juta


(3,6048)
3,314 juta

Bila

4
40

NPW
=
berkurang

-6
%

+3

(3,6048

juta

juta

4,814 juta
4

Menghitung nilai

aga nilai NPW =0

P
=
3 juta (P/A,
investasi

=
=

12%,

5)

3 juta
(3,6048)

Bila investasi
lebih juta
dari 10,814 juta,
10,8144

investasi tersebut menjadi tidak


Rp
4
maka
layak.

NPW (juta)

6
(-40,
4,8144)

(-25,
3,3144)

-40

-30

-20

-10

-2

10

20

30

40

(25,
-1,6856)
(40,

-4

-3,1856)

-6

Gambar

2. Hubungan Persentase Perubahan


NPW

Nilai Investasi

Awal Terhadap

Perubahan
bunga
suku
(%)

Bila pendapatan tahunan berubah pada

40

interval

Bila
tahunan naik
maka akibatnya NPW akan berubah.
NPW
=
- 40%
10 juta 3juta (1,4) (P/A,
pendapatan

=
=

-+

5)

12%,

5,140
10 juta 4,2 juta (3,6048)

+
juta

Bila pendapatan tahunan naik


NPW
25%

- 10 juta + 3,75 juta (P/A,

12%,

3,518 juta

5)

Bila

tahunan turun 25%

=
NPW
pendapatan

- 10 juta + 2,25 juta (P/A,

- 12%, 5)

1,8892 juta
Bila
NPW
=
- tahunan turun 40%
pendapatan
juta
+ 1,8 juta (P/A,
3,511
juta
=
- 10
12%, 5) turun sampai di
Bila
tahunan
2,774 juta pertahun,
maka alternatif menjadi
bawah
=

pendapatan
tidak
layak.

NPW (juta)

6
(40,
5,140)
4
(25,
3,518)

-40%

-30%

-20%

(-25,

-10%

10%

20%

30%

40%

-2

-1,889)
(-40,
-3,511)

-4

-6

Gambar 3. Hubungan Antara

Perubahan Pendapatan
NPW

Tahunan

Terhadap Nilai

STUDI KASUS
KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI RAKITAN

TEKNOLOGI USAHATANI JAGUNG DI LAHAN


GAMBUT

Teknologi Usahatani Jagung

Pemupukan dilakukan dua kali, masing-masing pada


umur
tanaman
10 pertama
hari dan 30
hari setelah
tanam. SP36
Pemberian
pupuk
campuran
urea dengan
sedangkan pada pemupukan kedua hanya dengan pupuk
Urea saja.

Satu hektar tanaman, petani menggunakan dosis pupuk


Urea dan SP36 masing-masing 100kg dan 50 kg.
Menggunakan benih jagung lokal.

Perbaikan Teknologi

Introduksi

Rakitan Teknologi Usahatani Jagung pada Lahan


Gambut di Bengkulu, 2002

Komponen teknologi
Variasi Hibrida
Pengolahan
Tanah
Pupuk (Kg)
urea
SP-36
KCl
Dolomit
Pukan
Aktifvator Mikroba stardek (Kg)

Keterangan
BISI 2
TOT
100
50
50
20
1000
2.5

Bahan Lain
Abu sekam (Kg)

100

Serbuk gergaji (kg)

100

Pestisida
Herbisida (lt)

Insektisida (lt)

0.5

Tata Air
Jarak Tanam

Kema
lir
75x25

Komponen Hasil Jagung yang Diperoleh dari Pola Introduksi dan di


Pola Petani

Bengkulu, 2002
Komponen Hasil

Kabupaten

Teknologi
introduksi

Teknologi
petani

Selisih
absolut

Selisih relatif
(%)

Panjang tongkol
(cm)

18.75

17.32

1.43

8.26

Lingkaran tongkol
(cm)

13.75

12.5

1.25

10

Jumlah
baris/tongkol

12

12

Jumlah biji/baris

38.5

38

0.5

1.32

Bobot 1000 butir

39.74

39.5

0.24

0.61

Hasil (ton/ha)

5.46

3.46

173

Struktur Biaya
Petani di
Uraian

dan Alokasi
Bengkulu

Penerimaan Usahatani Jagung Pola

Jumlah (Rp)

Proporsi terhadap
Biaya (%)

Penerimaan(%)

60,000

5.75

3.33

Urea

130,000

12.46

7.22

SP-36

87,500

8.39

4.86

KCI

90,000

8.62

Obat-obatan

331,000

31.72

18.39

Tenaga kerja

255,000

24.44

14.17

Biaya lain-lain

90,000

8.62

1,043,50
0

100

57.97

Input
Benih lokal
Pupuk kandang+stardek

Total Biaya
Output
Hasil
Harga jagung
(Rp/kg)
Peneri
maan

2,000
900
1,800,
000
756,500

100
42.0
3

Struktur Biaya dan Alokasi Penerimaan Usahatani Jagung


Pola Introduksi Di Kabupaten Bengkulu, 2002
Uraian

Jumlah (Rp)

Proporsi terhadap
Biaya(%)

Penerimaan(%)

Input
Benih hibrida (BISI2)

315,000

17.49

6.41

Pupuk
kandang+stardek

188,000

10.44

3.83

Urea

130,000

7.22

2.65

SP-36

87,500

4.86

1.78

KCI

90,000

1.83

Obat-obatan

331,000

18.37

6.74

Tenaga kerja

510,000

28.31

10.38

Biaya lain-lain

150,000

8.33

3.05

Total Biaya

1,801,50
0

100

36.66

Output
Hasil
Harga jagung (Rp/kg)
Penerimaan
Keuntungan

5,460
900
4,914,
000
3,112,500

100
63.3
4

Tambahan Biaya

Uraian

dan Penghasilan dari usahatani Jagung Pola Introduksi di


Kabupaten
Bengkulu,2002
Pola introduksi(Rp)

Pola petani(Rp)

Tambahan biaya/Produksi (Rp)

Benih hibrida (BISI-2)

315,000

60,000

255,000

Pupuk kandang+stardek

188,000

188,000

Urea

130,000

130,000

SP-36

87,500

87,500

KCI

90,000

90,000

Obat-obatan

331,000

Tenaga kerja

510,000

331,00
0
255,000

255,000

Biaya lain-lain

150,000

90,000

60,000

Total Biaya

1,801,50
0

1,043,50
0

758,000

5,460

2,000

3,460

900

900

Penerimaan

4,914,
000

1,800,
000

Keuntungan

3,112,500

756,500

2.73
1.73

1.72
0.72

Input

Output
Hasil
Harga jagung
(Rp/kg)

R/C
B/C

3,114,000
2,356,000

Analisa Anggaran Parsial Teknologi Introduksi


Usahatani Jagung di Kabupaten Bengkulu,2002
Kerugian

Rp

Keuntungan

Rp

Benih

255,000

Penghasilan
tambahan

2,356,000

Pupuk kandang +
stardek

188,000

Tenaga kerja

255,000

Biaya Lain-Lain

60,000

Jumlah

758,000

Jumlah

2,356,000

Biaya tambahan

(2356000758000) =
Tambahan
1598000
keuntungan =
Marginal B/C =

(2356000:7580
00) = 3.1

Analisis Sensitivitas

Di dalam analisis ini, ditampilkan


tiga skenario sebagai berikut:
(a) Skenario 1: Harga semua input
meningkat
harga produk jagung
25
tidak
,
(b)turun
Skenario 2: Harga semuapersen;
input
persen, harga produk jagung turun 25 persen;
meningkat 15
dan

(c) Skenario 3: Harga semua input


meningkat 25 persen, harga produk
jagung turun 25 persen

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat


survival teknologi atau keberlanjutan
penerapan

teknologi introduksi jika terjadi perubahan


Perubahan yang sering terjadi adalah
harga,
meningkatnya harga input karena infasi
baik
atau harga input maupun harga output atau
keduanya.
faktor eksternal lainnya disatu sisi
sedangkan

Sensitifitas Pendapatan Petani di dalam Introduksi


Teknologi
di Kabupaten Bengkulu 2002

Uraian
Total Biaya

Introduksi (Rp) Skenario 1 (Rp) Skenario 2 (Rp)

Skenario 3 (Rp)

1,801,500

1,801,500

2,071,725

2,185,875

5,460

5,460

5,460

5,460

900

675

675

675

Penerimaan

4,914,000

3,685,500

3,685,500

3,685,550

Keuntungan

3,112,500

1,884,000

1,613,775

1,499,625

R/C

2,73

2,05

1,78

1,69

B/C

1,73

1,05

0,78

0,69

Hasil
Harga Jagung
(Rp/kg)

You might also like