Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak saat konsepsi hingga sampai berakhirnya masa remaja. Hal
inilah yang membedakan anak dari orang dewasa. Jadi anak tidak bisa
diidentifikasi dengan dewasa dalam bentuk kecil. Ilmu pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dasar Ilmu Kesehatan Anak dan kedua istilah itu
disatukan menjadi ilmu tumbuh kembang, oleh karena meskipun merupakan
proses yang berbeda, keduanya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan satu sama lain. Seorang anak memiliki ciri khas berbeda dengan
orang dewasa baik anatomi, fisiologis maupun biokimia.
Mempelajari tumbuh kembang mempunyai tujuan umum, menjaga
agar seorang anak dapat tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik-mental, emosi dan sosial
sesuai dengan potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia dewasa yang
berguna.
Disamping itu tujuan khususnya adalah mengetahui dan memahami
proses pertumbuhan dan perkembangan sejak konsepsi sampai dewasa agar
kita dapat mendeteksi yang terjadi pada proses pertumbuhan dan
perkembangan dan segera dapat mengatasi permasalahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
DEFINISI
2.2
berkaitan
walaupun
perkembangan sebagai
berikut :
2.3
Perubahan ukuran
Perubahan proporsi
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahanlahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan
menghilangnya refleks-refleks primitive.
organ.
Perubahan
fisik
yang
penting
selama
proses
faktor
lingkungan.
dan
Faktor Genetik
pembelahan,
derajat
sensitivitas
jaringan
terhadap
Faktor Lingkungan
Faktor prenatal
2.6
Klinis
:
Terdapatnya edema pada kedua kaki atau adanya severe wasting,
atau ada gejala klinis gizi buruk (kwashiorkor, marasmus atau
Menurut Hippocrates :
Piknikus
Atletikus
Astenikus
Menurut Sheldon
Endomorfi
Mesomorfi
Ektomorfi, untuk perawakan yang sesuai dengan klasifikasi dari
Kretschmer
Antropometri
:
1. Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan
gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan
sangat peka terhadap perubahan
yang
mendadak
baik
dinyatakan dalam
Trimester I
Timester II
Trimester III
Timester IV
Rumus Perkiraan BB
Usia 3 12 bulan
: Usia (bulan) + 9 kg
2
Usia 1 6 tahun
: Usia (tahun) x 2 + 8 kg
5 tahun bayi
badan lahir.
fungsi pertumbuhan
berat badan
lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan
dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut
umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi
Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang
lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan
indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan
lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat
yang menahun.
Penambahan panjang badan pada janin
TB/U
Normal
Normal
Normal
Indicator pertumbuhan
BB/U
BB/TB
BMI /U
Obese
Obese
Gizi lebih
Gizi lebih
Resiko gizi lebih Resiko gizi lebih
Normal
Normal
Normal
< -1 SD
< - 2SD
< -3 SD
Normal
Pendek
Sangat pendek
Normal
Gizi kurang
Gizi buruk
Normal
Kurus
Sangat kurus
2.7
Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi pada anak sampai usia
36 bulan. Pengukuran rutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan
adanya penyebab lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak,
pengukuran berkala lebih memberi makna daripada pengukuran
2.8
sewaktu.
Hasil pengukuran
Interpretasi
Normal
Kurus
Sangat kurus
Menurut dari Tabel BB/ U : Nilai yang didapat kan adalah 0 (median),
merujuk ke table interprestasi skor Z, anak ini termasuk dalam berat badan
yang normal.
Menurut CDC :
Status Gizi :
Contoh : BB/U x 100%
18kg/ 16 kg ( BB yang ideal untuk usia 4 tahun) x 100%
= 112% ( menurut table termasuk gizi baik yaitu diantara 80-120%).
2.9 PERKEMBANGAN
Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap, karena kelainan
perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dengan anamnesis
yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat diketahui.
Anamnesis :
Faktor pranatal dan perinatal, Kelahiran prematur, Faktor lingkungan,
penyakit yang dapat mempengaruhi, kecepatan pertumbuhan anak, pola
perkembangan anak dalam keluarga.
Penilaian perkembangan anak pada fase awal umumnya dibagi
menjadi 4 kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik halus, dan
penglihatan, berbicara, bahasa dan pendengaran serta sosial emosi dan
perilaku. Salah satu alat untuk skrining yang dipakai secara internasional
yaitu DDST (Denver Development Screening Test) disebut sebagai Denver II
dengan menggunakan pass-fail ratings pada 4 ranah perkembangan, yaitu
personal sosial, fine motor adaptive, language, dan gross motor untuk anak
sejak lahir sampai usia 6 tahun.
Frakenburg , dkk (1981) melalui DSST (Denver Developmental Screening
Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai
perkembangan anak balita yaitu:
1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social).
a.
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus).
a. Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi
memerlukan
koordinasi
yang
cermat.
Misalnya
seperti
Denver-II
screening
test,
Bayley
Infant
sebesar
76-91%,
meskipun
ASQ
mungkin
gagal
untuk
psikiatri dan tingkah laku sangat sering terjadi dan sering bersamaan dengan
keterlambatan perkembangan. Skrining untuk masalah tingkah laku dapat
dengan menggunakan Pediatric Symptom Checklist, yang sederhana dan
validitas yang baik.
Deteksi perkembangan anak untuk tes psikomotorik dengan menggunakan
Denver Developmental Screening test II (DDST II), yaitu salah satu tes
metode skrening yang sering digunakan untuk menilai perkembangan anak
mulai usia 1 bulan sampai 6 tahun. Perkembangan yang dinilai meliputi
perkembangan personal sosial, motorik halus, motorik kasar, dan bahasa pada
anak. DDST II merupakan salah satu tes psikomotorik yang sering digunakan
di klinik atau rumah sakit bagi tumbuh kembang anak.
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver
Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental
Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu
yang dibutuhkan 15-20 menit.
a. Aspek Perkembangan yang dinilai
d. Penilaian
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat
kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
CARA PEMERIKSAAN DDST II
Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk
satu tahun.
Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika
sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal
tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa
yang F.
Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal,
Meragukan dan tidak dapat dites.
1) Abnormal
a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih
keterlambatan Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan
pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak
yang berpotongan dengan garis vertikal usia .
2) Meragukan
a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang
berpotongan dengan garis vertikal usia.
Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26
hari atau
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan
Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari =
35 hari, sehingga usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II
adalah:
1 tahun 7 bulan 26 hari 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari
Atau
1 tahun 7 bulan atau 19 bulan
Interpretasi dari nilai Denver II
Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis
(dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak
tersebut)
OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis
usia antara persentil ke-25 dan ke-75
Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia
kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan,
karena
alasan
untuk
menolak
mungkin
adalah
2.9
Perkembangan dan tumbuh kembang anak perlu kita pantau secara terus
menerus. Dengan memperhatikan tumbuh kembangnya kita berharap dapat
mengetahuinya secara dini kelainan pada anak kita sehingga langkah-langkah
antisipasi lebih cepat yang bias kita ambil. Anak yang cerdas adalah harapan
setiap orang tua. Orang tua selalu berharap agar anaknya dapat tumbuh sehat.
Berikut 7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
gangguan
dimana
anak
mengalami
kesulitan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Perkembangan
Anak
dan