Professional Documents
Culture Documents
Dalam hadits tersebut, Islam dijelaskan dgn penjabaran 5 rukun Islam, yaitu
syahadat, shalat, zakat, puasa & haji.
Syahadat merupakan kesaksian bahwa tiada tuhan yg berhak disembah selain Allah
& Nabi Muhammad adl utusan Allah. Shalat merupakan bentuk hubungan vertikal
secara langsung antara hamba dgn Sang Khalik. Zakat adl wujud kepedulian sosial
terhaadap sesama manusia. Puasa merupakan ujian melawan hawa nafsu. Dan haji
adl ajang mempererat ukhuwah islamiyah dgn sesama saudara muslim dari seluruh
dunia.
Kelima rukun tersebut merupakan amal lahiriah sbg perwujudan dari makna Islam
itu sendiri, yaitu kepasrahan diri secara total kpd Allah. Artinya, kepasrahan sbg
makna Islam tdk hanya disimpan dalam hati, melainkan diwujudkan lewat
perbuatan nyata yaitu kelima rukun Islam tersebut.
Iman
Iman adl keyakinan dalam hati yg diucapkan oleh lisan & diwujudkan dalam amal
perbuatan.
Keyakinan tersebut meliputi enam rukun iman, yaitu iman kpd Allah, malaikat,
kitab, nabi & rasul, hari akhir, qadla & qadar.
Keenam rukun iman tersebut adl bentuk amal batiniah sbg wujud pengakuan hati
manusia terhadap kebesaran Allah, yg nantinya akan mempengaruhi segala
aktifitas yg dilakukan. Manusia adl makhluk dgn segala kelebihan & kekurangan yg
ada. Keimanan akan membawa manusia ke titik penyadaran diri sbg hamba Allah yg
tunduk di bawah kekuasaan Allah.
Ketika keyakinan terhadap keenam rukun tersebut sudah tertanam dalam hati,
maka tentu kita akan berusaha utk menjalani kehidupan sesuai dgn koridor hukum
Allah yg pd akhirnya akan membawa ke arah kehidupan yg berkualitas.
Ihsan
Ihsan adl cara bagaimana seharusnya kita beribadah kpd Allah. Rasulullah
mengajarkan agar ibadah kita dilakukan dgn cara seolah kita berhadapan secara
langsung dgn Allah. Cara ini akan membawa ibadah kita ke maqam (tingkat) yg lbh
dekat kpd Allah dgn perasaan penuh harap, takut, khusyu, ridlo & ikhlas kpd Allah.
Perasaan tersebut menjadikan ibadah yg kita lakukan tdk hanya sekadar menjadi
kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan jiwa dalam penghambaan diri kpd Allah.
Jika cara tersebut belum bisa kita lakukan, maka ibadah kita lakukan dgn
keyakinkan bahwa Allah pasti melihat & mengetahui semua yg kita lakukan. Dengan
demikian, tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan
perintah & meninggalkan larangan Allah.
Islam, Iman & Ihsan adl satu kesatuan yg tdk bisa dipisahkan satu dgn lainnya. Iman
adl keyakinan yg menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan
melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam
dilakukan dgn cara ihsan, sbg upaya pendekatan diri kpd Allah.
Para pembaca yang dirahmati Allah, kita sering mendengar kata Islam, kata muslim,
oh si fulan beragama islam, oh si fulan melakukan amalan islam. Begitu juga
dengan katakata laen yang semisal seperti, dia adalah orang mumin, dia telah
beriman kepada Allah, lantas apa kita sudah mengetahui apa makna islam, iman
serta ihsan, dan hubungan diantara ketiganya. Maka dengan ini kami penggalkan
sebuah hadits dari nabi yang menjelaskan hal ini.
Teks Hadits
:
:
:
:
:
:
:
Hadits riwayat Abu Hurairah , ia berkata; bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam
pada suatu hari muncul bersama para sahabat, lalu datanglah orang asing yang
kemudian bertanya: Apakah iman itu? Nabi shallallahu alaihi wa sallam
menjawab: Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
percaya akan bertemu dengan-Nya, beriman kepada rasul-rasul-Nya, dan beriman
kepada hari kebangkitan. Orang asing itu berkata: Apakah Islam itu? Nabi
shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Islam adalah kamu beribadah kepada Allah
dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu
tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadhan. itu berkata:
Apakah ihsan itu? Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Kamu beribadah
kepada Allah seolah-olah melihat-Nya dan andaipun kamu tidak melihat-Nya
sesungguhnya Dia melihatmu. (shahih al-Bukhariy no. 48)
Defenisi Islam
Secara bahasa, Islam berarti tunduk dan menyerah sepenuhnya kepada Allah Azza
wa Jalla. Adapun secara istilah, disebutkan :
Islam adalah patuh dan tunduk kepada Allah dengan cara mentauhidkan, mentaati
dan membebaskan diri dari kemusyrikan dan ahli syirik. [Syarah Tsalatsatil ushul,
syaikh Ibn Utsaimin hlm. 68-69]
) , artinya : Aku
Mengucapkan dua kalimat syahadat (
bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya
Allah, dan Aku bersaksi bahwasanya Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam
utusan Allah.
Menunaikan shalat wajib pada waktunya, dengan memenuhi syarat, rukun dan
memperhatikan adab dan hal-hal yang sunnah.
Mengeluarkan zakat.
Puasa pada bulan Ramadhan.
Haji sekali seumur hidup bagi yang mampu, mempunyai biaya untuk pergi ke tanah
suci dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan.
Definisi Iman
Iman juga memiliki rukun-rukun. Siapapun yang meyakini, maka ia akan selamat
dan beruntung. Barangsiapa yang menentangnya, maka ia akan sesat dan merugi.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman :
Wahai orang-orang mukmin, berimanlah kepada Allah, RasulNya, kitab suci yang
telah diturunkan kepada RasulNya (Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ) dan
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikatmalaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya dan hari Kiamat, maka sungguh ia
benar-benar tersesat. [an Nisaa` : 136].
Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan : Pembedaan antara islam dan iman. Ini terjadi
apabila kedua-duanya disebutkan secara bersama-sama, maka ketika itu islam
ditafsirkan dengan amalan-amalan anggota badan sedangkan iman ditafsirkan
dengan amalan-amalan hati, akan tetapi bila disebutkan secara mutlak salah
satunya (islam saja atau iman saja) maka sudah mencukupi yang lainnya. Seperti
firman Allah Taala Dan Aku telah ridho islam menjadi agama kalian. ( al-Maidah :
3 ) maka kata Islam disini sudah mencakup islam dan iman (Taliq syarah Arbain
hlm.17).
Definisi Ihsan
Ihsan adalah ikhlas dan penuh perhatian. Artinya, sepenuhnya ikhlas untuk
beribadah hanya kepada Allah dengan penuh perhatian, sehingga seolah-olah
engkau melihatNya. Jika engkau tidak mampu seperti itu, maka ingatlah bahwa
Allah senantiasa melihatmu dan mengetahui apapun yang ada pada dirimu.
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan: Diantara faedah yang bisa dipetik dari hadits ini
adalah penjelasan tentang ihsan yaitu seorang manusia menyembah Robbnya
dengan ibadah yang dipenuhi rasa harap dan keinginan, seolah-olah dia melihatNya sehingga diapun sangat ingin sampai kepada-Nya, dan ini adalah derajat ihsan
yang paling sempurna. Tapi bila dia tidak bisa mencapai kondisi semacam ini maka
hendaknya dia berada di derajat kedua yaitu: menyembah kepada Alloh dengan
ibadah yang dipenuhi rasa takut dan cemas dari tertimpa siksa-Nya, oleh karena
itulah Nabi bersabda, Jika kamu tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Dia
melihatmu artinya jika kamu tidak mampu menyembah-Nya seolah-olah kamu
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu. (Taliq Syarah Arbain hlm. 21).
Jadi tingkatan ihsan ini mencakup perkara lahir maupun batin.
orang-orang muslim yang lain (At Tauhid li shoffil awwal al aali, Syaikh Sholih
Fauzan, hlm. 63)
Oleh karena itulah para ulama menyatakan bahwa setiap mumin pasti muslim,
karena orang yang telah merealisasikan iman sehingga iman itu tertanam kuat di
dalam hatinya pasti akan melaksanakan amal-amal islam/amalan lahir. Dan belum
tentu setiap muslim itu pasti mumin, karena bisa jadi imannya sangat lemah
sehingga hatinya tidak meyakini keimanannya dengan sempurna walaupun dia
melakukan amalan-amalan lahir dengan anggota badannya, sehingga statusnya
hanya muslim saja dan tidak tergolong mumin dengan iman yang sempurna.
Sebagaimana Alloh Taala telah berfirman, Orang-orang Arab Badui itu mengatakan
Kami telah beriman. Katakanlah Kalian belumlah beriman tapi hendaklah kalian
mengatakan: Kami telah berislam. (Al Hujuroot: 14). Dengan demikian jelaslah
sudah bahwasanya agama ini memang memiliki tingkatan-tingkatan, dimana satu
tingkatan lebih tinggi daripada yang lainnya. Tingkatan pertama yaitu islam,
kemudian tingkatan yang lebih tinggi dari itu adalah iman, kemudian yang lebih
tinggi dari tingkatan iman adalah ihsan (At Tauhid li shoffil awwal al aali, Syaikh
Sholih Fauzan, hlm. 64)
Maka dengan demikian jelaslah hubungan diantara ketiganya, dan bagi kita
hendaknya bisa menjadi orang yang muslim haqiqi, bisa menjalankan semua
perintah Allah taala yang wajib maupun yang sunnah serta menjauhi laranganlarangannya. Mengimani apa saja yang wajib ia imani. Wallahu alam
1) Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari bahasa Arab yang mempunyai bermacam-macam arti
diantaranya :
Salam artinya selamat, aman sentosa, sejahtera. Yani aturan hidup yang dapat
menyelamatkan manusia didunia akhirat.
Aslama artinya menyerah atau masuk Islam. Yakni mengajarkan penyerahan diri
kepada Allah SWT.
Silmun artinya keselamatan atau perdamaian.
Salamum artinya tangga atau kendaraan.
Menurut istilah Islam adalah agama Allah yang di wahyukan kepada rasul-rasul-Nya
sejak nabi Adam AS hingga nabi terakhir Muhammad SAW. Agama Islam mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia baik keyakinan ibadah, sosial, hukum, politik,
ekonomi dan lain sebagainya yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat
manusia agar tercapai kehidupan yang ridhai Allah SWT dan kebahagian hidup
didunia dan akhirat.
Islam sebagai agama Samawi terakhir memiliki hubungan erat dengan yang
sebelumnya berupa:
Merupakan agama universal (berlaku untuk segenap umat manusia sepanjang masa
diseluruh dunia).
Dibawakan oleh nabi Muhammad SAW merupakan penyempurna agama Allah yang
diwahyukan kepada rasul sebelumnya.
Merupakan pelurus dan pengreksi terhadap perubahan atau penyimpangan yang
terjadi pada agama-agam sebelumnya.
2) Kebenaran agama Islam
Islam adalah agama yang paling diridhai disisi Allah SWT dan sebagai agama yang
benar ajarannya, dikuatkan dengan alasan dan bukti sebagai berikut:
Mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan dapat diamalkan secara praktis
oleh pemeluknya.
Sebagai agama samawi, Islam memiliki sumbernya yaitu Al-Quran dan Hadist.
3) Aspek-aspek ajaran Islam
Secara garis besar, aspek ajaran Islam terdiri atas 3 hal, yaitu:
1. Aqidah merupakan fondasi agama Islam yang sifat ajarannya pasti, mutlak
kebenarannya, terperinci dan monoteistis. Inti ajarannya adalah mengesakan Allah
SWT.
2. Syariah secara bahasa berarti jalan yang harus dilalui sedangkan menurut
istilah berarti ketentuan hukum Allah yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia,
manusia dengan flora dan founa serta alam sekitarnya.
Ibadah adalah hubungan manusia dengan Allah. Ibadah dibagi menjadi 2 macam
yaitu Mahmudah dan Ghoiru Mahmudah.
Muamalah yaitu aturan tentang hubungan manusia dalam rangka memenuhi
kepentingan hidupnya.
3. Akhlaq menurut bahasa berarti perbuatan, sedangkan menurut istilah adalah
aturan tentang perilaku lahir dan batin yang dapat membedakan antara yang
terpuji dan tercela. Akhlak yang benar menurut islam adalah yang dilandasi iman
yang benar. Secara garis besar akhlaq islam mencakup manusia kepada Allah, diri
sendiri, sesama manusia, maupun terhadap flora dan fauna serta alam sekitar kita.
B. Iman
Pengertian Iman adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan
dilakukan dengan perbuatan. Iman secara bahasa berasal dari kata Asman-Yuminulimaanan artinya meyakini atau mempercayai. Pembahasan pokok aqidah Islam
berkisar pada aqidah yang terumuskan dalam rukun Iman, yaitu:
1. Iman kepada Allah yaitu mempercayai bahwa Allah adalah dzat yang maha esa
beriman kepada Allah adalah membenarkan dengan yakin akan keesaannya baik
dalam perbuatannya, penciptaan alam seluruhnya maupun dalam penerimaan
ibadah segenap hambanya.
Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS. QS Al-Baqarah ayat 53.
Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS. QS Al-Israa ayat 55.
Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS. S QS Al-Maidah ayat 46.
Kitab Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Qs Thaha ayat 113.
Keistimewaan Al-Quran dari kitab-kitab lainnya:
Pertama, masa kanak-kanak. Para rasul diutus kepada umat tertentu untuk
membawa ajaran tauhid, akhlak dan ibadah langsung kepada Allah.
Kedua, masa remaja. Sejarah umat manusia ketika para rasul diutus dalam rangka
melangsungkan ajaran tauhid, akhlak dan ibadah langsung kepada Allah.
Ketiga, masa dewasa. Sejarah umat manusia ditandai dengan kekuatan akal.
Komunikasi antar umat mulai dirasakan kompleks, karena macam faktor pertukaran
kebutuhan hidup.
5. Iman kepada hari akhir adalah mempercayai atau meyakini akan adanya hari
dimana Allah akan mengkhiri kehidupan di alam semesta. Iman terhadap adanya
hari akhir merupakan kewajiban bagi setiap muslim, karena termasuk salah satu
rukun iman. Apabila seseorang mengimani akan adanya Allah dia dengan sungguhsungguh mempelajari dan selalu mengingat-Nya. Begitu pula seseorang yang
mengimani akan adanya hari akhir.
6. Iman kepada Takdir Allah artinya mempercayai bahwa dalam penciptaan alam
semesta termasuk manusia. Allah telah menciptakan kepastian dan ketentuan-Nya.
Terhadap makhluk selain manusia ketentuan yang diberlakukan Allah atasnya pada
dasarnya hanyalah sunnatullah atau hukum alam saja.
C. Ihsan
terhadap segala sesuatu (HR. Muslim). Tuntutan untuk berbuat Ihsan dalam Islam
yaitu secara maksimal dan optimal.
Ladasan Kauny
Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara sunnatullah setiap orang
suka akan berbuat ihsan:
Alasan berbuat Ihsan.
Adanya monitoring Allah (muraqaabatullah).
Adanya kebaikan Allah (ihsanullah).
Dengan adanya muraqabatullah dan ihsanullah maka sudah selayaknya kita
berihsanuniyat (berniat yang baik). Karena akan mengarahkan kita kepada :
Ikhlasunniyat (niat yang ikhlas)
Itqanul amal (amal yang rapi
Jaudatul adaa (penyelesaian yang baik)
Adapun kaitan antara ketiga hal tersebut yaitu Iman berkaitan dengan aqidah, Islam
berkaitan dengan syariah, dan Ihsan berkaitan dengan khuluqiyah. Dari ketiga hal
diatas maka dalam perkembangan ilmu keislaman, ilmu terkelompok menjadi
aqidah, fikih, dan akhlaq.
Diantara pengelompokan kata dalam agama islam ialah iman, islam dan ihsan.
Berdasarkan sebuah hadist yang terkenal, ketiga istilah itu memberikan umat ide
tentang rukun iman, rukun islam dan penghayatan terhadap Tuhan yang maha hadir
dalam hidup.
Setiap pemeluk islam mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak absah tanpa
iman, dan iman tidak sempurna tanpa ihsan. Dri pengertian tersebut memiliki arti
masing-masing istilah terkait satu dengan yang lain. Bahkan tumpang tindih
sehingga satu dari ketiga istilah tersebut mengandung makna dua istilah yang
lainnya. Dari pengertian inilah kita mengerti bahwa islam, iman dan ihsan adalah
trilogy ajaran Ilahi.
Telah dinyatakan oleh Allah bahawa tidak ada Tuhan melainkan Dia, dan MalaikatMalaikat serta orang yang berpengetahuan pun naik saksi (bahawa Allah keadaanNya) berdiri dengan adil, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi
Bijaksana.(ali imran 18)
Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan
RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran yang telah diturunkan kepada RasulNya
(Muhammad s.a.w) dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu
daripada itu. Dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah, dan MalaikatmalaikatNya, dan Kitab- kitabNya, dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat, maka
sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya. (an nisa 136)
Dan pada sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan segala yang ghaib, tiada
sesiapa yang mengetahuinya melainkan Dialah sahaja dan Dia mengetahui apa
yang ada di darat dan di laut dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan Dia
mengetahuinya, dan tidak gugur sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak
gugur yang basah dan yang kering, melainkan (semuanya) ada tertulis di dalam
Kitab (Luh Mahfuz) yang terang nyata.(al anam 59)
Metodologi lain
Menerapkan akidah menerusi kisah2 dan teladan yang baik Contoh nabi Ibrahim
dengan keberaniannya menghapuskan berhala dizamannya serta dialog menentang
Mengarahkan manusia mengkaji terhadap alam ciptaan Allah yang luas. kejadian
langit ini akan membuatkan manusia berfikir bahawa sepertimana bumi, matahari
juga beredar pada orbitnya dan tentulah ada yang mengatur perjalanan ini, iaitu
Allah. ini akan menghadirkan keinsafan betapa ciptaan Allah itu sangat teratur
seterusnya menjadikan iman bertambah teguh.
Menyebutkan tentang ciptaan Allah dan kejadian alam yang bertepatan dengan
kejadian sains. Di mana pemerhatian akal terhadap semua ini mampu meneguhkan
keimanan seseorang terhadap Allah.
tidakkah Engkau memerhatikan, Bahawa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu
dialirkanNya menjadi matair-matair di bumi; kemudian ia menumbuhkan Dengan air
itu tanaman-tanaman Yang berbagai jenis dan warnanya; kemudian tanamantanaman itu bergerak segar (hingga ke suatu masa Yang tertentu), selepas itu
Engkau melihatmu berupa kuning; kemudian ia menjadikannya hancur bersepai?
Sesungguhnya Segala Yang tersebut itu mengandungi peringatan Yang
menyedarkan orang-orang Yang berakal sempurna.
(Surah az-zumar ayat 21)
dan pada sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan Segala Yang ghaib, tiada
sesiapa Yang mengetahuiNya melainkan Dia lah sahaja; dan ia mengetahui apa
Yang ada di darat dan di laut; dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan ia
mengetahuinya, dan tidak gugur sebutir bijipun Dalam kegelapan bumi dan tidak
gugur Yang basah dan Yang kering, melainkan (Semuanya) ada tertulis di Dalam
Kitab (Lauh Mahfuz) Yang terang nyata.
(surah an-am ayat 59)
MUQADDIMAH
Aqidah yang sahih dan sempurna merupakan syarat pertama untuk menjamin amal
seseorang diterima oleh Allah SWT. Tanpa aqidah Islamiah yang tulen, amalan tidak
akan diterima oleh Allah SWT walaupun ia berbau Islam.
maksudnya : Apakah (orang-orang) yang memberi minum kepada orang-orang
yang mengerjakan haji dan menguruskan Masjidil Haram, kamu samakan dengan
orang-orang yang beriman kepaada Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah.
(At-Taubah : 19)
Konsep syahadat
Sebagaimana kita maklum bahawa syahadatain merupakan asas yang terpenting
tertegaknya Islam bagi diri seorang Islam. Tidak tegak Islam atau tidak terdiri
Islam jika tidak sempurna syahadatain. Bahkan tidak ada Islam sebelum adanya
syahadatain.Dengan lain perkataan kalimah syahadatain merupakan asas utama
bagi rukun yang lain dalam Islam. Andainya seseorang tidak mengiktiraf
syahadatain maka tidak dianggap sebagai seorang Islam. Lantaran itu kedudukan
kalimah syahadatain merupakan rukun pertama dalam Islam dan asas dalam segala
bahagian Islam keseluruhannya.
Syahadatain juga melambangkan jiwa Islam yang syumul. Andainya nyawa
merupakan nadi kepada badan seluruhnya maka kalimat Lailaillah Muhammadur
Rasulullah juga merupakan nyawa bagi setiap aspek dan bahagian daripada Islam.
Oleh itu setiap amalan pekerjaan dan ibadah orang Islam yang tidak bersandarkan
kepadanya adalah diibaratkan seperti menanam benih yang mati. Begitu juga
sebarang amalan-amalan kebajikan orang kafir itu tidak ada harganya di sisi Allah
dan dianggap seperti bangkai lantaran tidak ada roh syahadatain.
Dari itu kemasukan seseorang ke dalam Agama Islam mesti dimulakan dengan
satu pengisytiharan syahadah yang memisahkan dirinya dengan zaman lamanya
yang membawa ke alam baru. Pengisytiharan ini membawanya dari bukan Islam
kepada Islam dari sistem jahiliah kepada sistem Ilahi. Pengistiharan tersebut
dinamakan sebagai syahadah.
Pengisytiharan ini dilakukan dengan dorongan kepercayaan dan keyakinan
terhadap kepalsuan zaman silamnya serta kebenaran zaman Islam. Pengisytiharan
ini mesti disertakan dengan keimanan dan keyakinan. Tanpanya pengisytiharan itu
tidak mempunyai kekuatan. KeIslaman mereka laksana padi dihisap susunya oleh
kerang-kerang dan di makan isinya oleh unggas-unggas. Sebaliknya sekiranya
keimanan dan keyakinan yang tidak diisytiharkan merupakan keimanan dan
keyakinan yang telah dinodai oleh ketakutan dan kelemahan menghadapi
kenyataan.
Seterusnya keimanan dan keyakinan itu mesti disusuli dengan keberanian untuk
memperjuangkan jika tidak memperjuangkan pegangan mereka masih boleh
dipersoalkan. Oleh itu kelihatan di sini pentingnya syahadah dan tuntutan supaya
bersyahadah.
Definisi syahadat
Syahadah ( )dalam bahasa Arab bermakna perkhabaran tentang apa yang
telah dilihat dan pengakuan tentang perkara yang telah diketahui
Ertinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah
orang-orang yang benar. Surah al-Hujurat: 15.
mengkufuri apa sahaja yang disembah selain Allah, maka terpeliharalah harta dan
darahnya. Dan perhitungan (yang sebenar terserah) kepada Allah. Hadis riwayat
Muslim.
sebagai penutup para nabi. Rasulullah SAW itu tetaplah manusia biasa, namun yang
membezakannya dengan manusia lain ialah wahyu yang diberikan.
Seperti firman Allah SWT dalam Surah Al-Kahfi, ayat 110:
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadat kepada Tuhannya.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. ditanya, Siapakah orang yang paling
berbahagia dengan syafaatmu di hari Kiamat? Rasulullah saw. bersabda, Aku telah
mengira, ya Abu Hurairah, bahwa tidak ada seorang pun yang tanya tentang hadits
ini yang lebih dahulu daripada kamu, karena aku melihatmu sangat antusias
terhadap hadits. Orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari Kiamat adalah
yang mengatakan la ilaha illallah secara ikhlas dari hatinya atau jiwanya.
(Bukhari).
RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM SERTA HUBUNGAN ANTARA IMAN, ISLAM DAN
IHSAN DALAM KEHIDUPAN SEHARIAN.
IMAN
Pengertian dari:
a)
hadis riwayat Abu Hurairah di mana Jibril a.s bertanya Rasulullah s.a.w. :
:
Maksudnya: apakah iman itu? Jawab Rasulullah: Iman ialah percaya kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, bertemu dengan-Nya, para Rasul-Nya serta percaya kepada
hari kebangkitan.
(riwayat al-Bukhari)
RUKUN IMAN
MAKSUD RUKUM IMAN
(a)
v melakukan amal ibadat dan kebajikan untuk mendapat kebahgiaan hidup di dunia
dan di akhirat;
v mengajak manusia melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
v mendapat ketengan jiwa dan sentiasa merasa tenteram.
Maksudnya : "Barangsiapa yang beriman kepada Allah nescaya ia menunjukkan
hatinya".
(Surah Al-Taghabun 64:11)
(c)
ISLAM
Definisi
bahasa: tunduk dan berserah diri atau taslim, selamat. juga membawa maksud
taat,damai,aman dan tidak ada kecacatan, baik dari segi zahir dan batin.
Islam juga membawa maksud patuh dan masuk kepada kesejahteraan. Antara
ayat al-Quran yang menunjukkan pengertian ini ialah:
Maksudnya : Islam itu dibina di atas lima rukun : Mengakui bahawa tiada
Tuhan yang disembah melainkan Allah dan nabi Muhammad itu adalah pesuruh
Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji dan
berpuasa di bulan Ramadhan.
(Riwayat alBukhari)
1.
Falsafah yang terkandung dalam rukun Islam mengajak manusia menghayati Islam
yang syumul sepenuhnya.Islam mengajak manusia ke jalan selamat sejahtera
dunia hingga akhirat. Syahadah menggambarkan konsep kerja hati, mengimani
Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. mengingatkan manusia dalam sabdanya yang
bermaksud:-Ingatlah bahawa dalam diri manusia ada suatu seketul daging. Kalau
baik ketulan itu, maka baiklah semua jasadnya.Kalau rosak ketulan itu, maka
rosaklah semuanya.Ketulan tersebut ialah Qalbu.Konsep syahadah adalah konsep
memperbetul dan memperbaikkan Qalbu itu supaya menjadi baik. Kesejahteraan
Qalbu adalah dengan beriman kepada Allah s.w.t. Solat mengandungi peringatan,
bahawa tidak ada suatu gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalamnya
bahasa : mengesakan.
Katakanlah (wahai Muhammad) Tuhanku ialah Allah yang Maha Esa, Allah yang
menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon segala hajat. Ia tidak beranak
dan tidak diperanakkan. Dan tiada sesiapa yang setara denganNya.
(Al-Ikhlas:1-4)