You are on page 1of 28

Islam

Dalam hadits tersebut, Islam dijelaskan dgn penjabaran 5 rukun Islam, yaitu
syahadat, shalat, zakat, puasa & haji.

Syahadat merupakan kesaksian bahwa tiada tuhan yg berhak disembah selain Allah
& Nabi Muhammad adl utusan Allah. Shalat merupakan bentuk hubungan vertikal
secara langsung antara hamba dgn Sang Khalik. Zakat adl wujud kepedulian sosial
terhaadap sesama manusia. Puasa merupakan ujian melawan hawa nafsu. Dan haji
adl ajang mempererat ukhuwah islamiyah dgn sesama saudara muslim dari seluruh
dunia.

Kelima rukun tersebut merupakan amal lahiriah sbg perwujudan dari makna Islam
itu sendiri, yaitu kepasrahan diri secara total kpd Allah. Artinya, kepasrahan sbg
makna Islam tdk hanya disimpan dalam hati, melainkan diwujudkan lewat
perbuatan nyata yaitu kelima rukun Islam tersebut.

Iman

Iman adl keyakinan dalam hati yg diucapkan oleh lisan & diwujudkan dalam amal
perbuatan.

Keyakinan tersebut meliputi enam rukun iman, yaitu iman kpd Allah, malaikat,
kitab, nabi & rasul, hari akhir, qadla & qadar.

Keenam rukun iman tersebut adl bentuk amal batiniah sbg wujud pengakuan hati
manusia terhadap kebesaran Allah, yg nantinya akan mempengaruhi segala
aktifitas yg dilakukan. Manusia adl makhluk dgn segala kelebihan & kekurangan yg
ada. Keimanan akan membawa manusia ke titik penyadaran diri sbg hamba Allah yg
tunduk di bawah kekuasaan Allah.

Ketika keyakinan terhadap keenam rukun tersebut sudah tertanam dalam hati,
maka tentu kita akan berusaha utk menjalani kehidupan sesuai dgn koridor hukum
Allah yg pd akhirnya akan membawa ke arah kehidupan yg berkualitas.

Ihsan

Ihsan adl cara bagaimana seharusnya kita beribadah kpd Allah. Rasulullah
mengajarkan agar ibadah kita dilakukan dgn cara seolah kita berhadapan secara
langsung dgn Allah. Cara ini akan membawa ibadah kita ke maqam (tingkat) yg lbh
dekat kpd Allah dgn perasaan penuh harap, takut, khusyu, ridlo & ikhlas kpd Allah.
Perasaan tersebut menjadikan ibadah yg kita lakukan tdk hanya sekadar menjadi
kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan jiwa dalam penghambaan diri kpd Allah.

Jika cara tersebut belum bisa kita lakukan, maka ibadah kita lakukan dgn
keyakinkan bahwa Allah pasti melihat & mengetahui semua yg kita lakukan. Dengan
demikian, tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan
perintah & meninggalkan larangan Allah.

Hubungan antara iman islam & ihsan

Islam, Iman & Ihsan adl satu kesatuan yg tdk bisa dipisahkan satu dgn lainnya. Iman
adl keyakinan yg menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan
melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam
dilakukan dgn cara ihsan, sbg upaya pendekatan diri kpd Allah.

Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut, para ulama


mengelompokkannya lewat 3 cabang ilmu pengetahuan. Rukun Islam berupa
praktek amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal
lahiriah manusia sbg hamba Allah. Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi) yg
menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan. Sedangkan utk mempelajari ihsan sbg
tata cara beribadah adl bagian dari ilmu Tasawuf.

Hubungan antara Islam, Iman dan Ihsan


19

Hubungan antara Islam, Iman dan Ihsan

Para pembaca yang dirahmati Allah, kita sering mendengar kata Islam, kata muslim,
oh si fulan beragama islam, oh si fulan melakukan amalan islam. Begitu juga
dengan katakata laen yang semisal seperti, dia adalah orang mumin, dia telah
beriman kepada Allah, lantas apa kita sudah mengetahui apa makna islam, iman
serta ihsan, dan hubungan diantara ketiganya. Maka dengan ini kami penggalkan
sebuah hadits dari nabi yang menjelaskan hal ini.

Teks Hadits


:
:
:



:
:
:
:


Hadits riwayat Abu Hurairah , ia berkata; bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam
pada suatu hari muncul bersama para sahabat, lalu datanglah orang asing yang
kemudian bertanya: Apakah iman itu? Nabi shallallahu alaihi wa sallam
menjawab: Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
percaya akan bertemu dengan-Nya, beriman kepada rasul-rasul-Nya, dan beriman
kepada hari kebangkitan. Orang asing itu berkata: Apakah Islam itu? Nabi
shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Islam adalah kamu beribadah kepada Allah
dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu
tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadhan. itu berkata:
Apakah ihsan itu? Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Kamu beribadah
kepada Allah seolah-olah melihat-Nya dan andaipun kamu tidak melihat-Nya
sesungguhnya Dia melihatmu. (shahih al-Bukhariy no. 48)

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan: Di dalam (penggalan) hadits ini


terdapat dalil bahwasanya Iman, Islam dan Ihsan semuanya diberi nama ad
din/agama (Taliq Syarah Arbain hlm. 23). Jadi agama Islam yang kita anut ini
mencakup 3 tingkatan; Islam, Iman dan Ihsan.

Defenisi Islam

Secara bahasa, Islam berarti tunduk dan menyerah sepenuhnya kepada Allah Azza
wa Jalla. Adapun secara istilah, disebutkan :

Islam adalah patuh dan tunduk kepada Allah dengan cara mentauhidkan, mentaati
dan membebaskan diri dari kemusyrikan dan ahli syirik. [Syarah Tsalatsatil ushul,
syaikh Ibn Utsaimin hlm. 68-69]

Islam adalah agama yang dilandaskan atas lima dasar, yaitu :

) , artinya : Aku
Mengucapkan dua kalimat syahadat (
bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya
Allah, dan Aku bersaksi bahwasanya Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam
utusan Allah.
Menunaikan shalat wajib pada waktunya, dengan memenuhi syarat, rukun dan
memperhatikan adab dan hal-hal yang sunnah.
Mengeluarkan zakat.
Puasa pada bulan Ramadhan.
Haji sekali seumur hidup bagi yang mampu, mempunyai biaya untuk pergi ke tanah
suci dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan.
Definisi Iman

Iman adalah at tashdiq, yaitu pengakuan dan pembenaran. Rasulullah Shallallahu


alaihi wa sallam mendefinisikan iman dalam hadits ini sebagai keyakinan yang ada
dalam batin. Dan Ahlus Sunnah berkeyakinan, iman adalah perkataan, perbuatan,
dan niat (kehendak hati). Dan sesungguhnya, amal perbuatan termasuk ke dalam
nama iman. [ Qawaid wa fawaid arbain nawawiyah hal 38 ]

Iman dapat bertambah dan berkurang. Allah Subhanahu wa Taala berfirman :

supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah


ada) [al Fath : 4].

Keutamaan orang mukmin juga bertingkat-tingkat. Termasuk di antaranya


perkataan sebagian ulama : Tidaklah Abu Bakar mendahului kalian (dalam
tingkatan ini) dengan banyaknya puasa, tidak juga banyaknya shalat, akan tetapi
dia mendahului kalian dengan sesuatu yang tertanam di dalam hatinya.

Iman juga memiliki rukun-rukun. Siapapun yang meyakini, maka ia akan selamat
dan beruntung. Barangsiapa yang menentangnya, maka ia akan sesat dan merugi.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman :

Wahai orang-orang mukmin, berimanlah kepada Allah, RasulNya, kitab suci yang
telah diturunkan kepada RasulNya (Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ) dan
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikatmalaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya dan hari Kiamat, maka sungguh ia
benar-benar tersesat. [an Nisaa` : 136].

Hubungan Antara Islam dan Iman

Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan : Pembedaan antara islam dan iman. Ini terjadi
apabila kedua-duanya disebutkan secara bersama-sama, maka ketika itu islam
ditafsirkan dengan amalan-amalan anggota badan sedangkan iman ditafsirkan
dengan amalan-amalan hati, akan tetapi bila disebutkan secara mutlak salah
satunya (islam saja atau iman saja) maka sudah mencukupi yang lainnya. Seperti
firman Allah Taala Dan Aku telah ridho islam menjadi agama kalian. ( al-Maidah :
3 ) maka kata Islam disini sudah mencakup islam dan iman (Taliq syarah Arbain
hlm.17).

Definisi Ihsan

Ihsan adalah ikhlas dan penuh perhatian. Artinya, sepenuhnya ikhlas untuk
beribadah hanya kepada Allah dengan penuh perhatian, sehingga seolah-olah
engkau melihatNya. Jika engkau tidak mampu seperti itu, maka ingatlah bahwa
Allah senantiasa melihatmu dan mengetahui apapun yang ada pada dirimu.

Sabda Rasulullah ketika beliau Shallallahu alaihi wa sallam mendefinisikan kata


ihsan engkau menyembah Allah seolah-olah melihatNya dan seterusnya
mengisyaratkan, bahwa seorang hamba menyembah Allah dalam keadaan seperti
itu. Berarti, ia merasakan kedekatan Allah dan ia berada di depan Allah seolah-olah
melihatNya. Hal ini menimbulkan rasa takut, segan dan mengagungkan Allah,
seperti dalam riwayat Abu Hurairah: Hendaknya engkau takut kepada Allah seolaholah engkau melihatNya.

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan: Diantara faedah yang bisa dipetik dari hadits ini
adalah penjelasan tentang ihsan yaitu seorang manusia menyembah Robbnya
dengan ibadah yang dipenuhi rasa harap dan keinginan, seolah-olah dia melihatNya sehingga diapun sangat ingin sampai kepada-Nya, dan ini adalah derajat ihsan
yang paling sempurna. Tapi bila dia tidak bisa mencapai kondisi semacam ini maka
hendaknya dia berada di derajat kedua yaitu: menyembah kepada Alloh dengan
ibadah yang dipenuhi rasa takut dan cemas dari tertimpa siksa-Nya, oleh karena
itulah Nabi bersabda, Jika kamu tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Dia
melihatmu artinya jika kamu tidak mampu menyembah-Nya seolah-olah kamu
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu. (Taliq Syarah Arbain hlm. 21).
Jadi tingkatan ihsan ini mencakup perkara lahir maupun batin.

Bagaimana Menggabungkan Ketiga Istilah Ini?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan yang maknanya, Bila dibandingkan


dengan iman maka Ihsan itu lebih luas cakupannya bila ditinjau dari substansinya
dan lebih khusus daripada iman bila ditinjau dari orang yang sampai pada derajat
ihsan. Sedangkan iman itu lebih luas daripada islam bila ditinjau dari substansinya
dan lebih khusus daripada islam bila ditinjau dari orang yang mencapai derajat
iman. Maka di dalam sikap ihsan sudah terkumpul di dalamnya iman dan islam.
Sehingga orang yang bersikap ihsan itu lebih istimewa dibandingkan orang-orang
mumin yang lain, dan orang yang mumin itu juga lebih istimewa dibandingkan

orang-orang muslim yang lain (At Tauhid li shoffil awwal al aali, Syaikh Sholih
Fauzan, hlm. 63)

Muslim, Mumin dan Muhsin

Oleh karena itulah para ulama menyatakan bahwa setiap mumin pasti muslim,
karena orang yang telah merealisasikan iman sehingga iman itu tertanam kuat di
dalam hatinya pasti akan melaksanakan amal-amal islam/amalan lahir. Dan belum
tentu setiap muslim itu pasti mumin, karena bisa jadi imannya sangat lemah
sehingga hatinya tidak meyakini keimanannya dengan sempurna walaupun dia
melakukan amalan-amalan lahir dengan anggota badannya, sehingga statusnya
hanya muslim saja dan tidak tergolong mumin dengan iman yang sempurna.
Sebagaimana Alloh Taala telah berfirman, Orang-orang Arab Badui itu mengatakan
Kami telah beriman. Katakanlah Kalian belumlah beriman tapi hendaklah kalian
mengatakan: Kami telah berislam. (Al Hujuroot: 14). Dengan demikian jelaslah
sudah bahwasanya agama ini memang memiliki tingkatan-tingkatan, dimana satu
tingkatan lebih tinggi daripada yang lainnya. Tingkatan pertama yaitu islam,
kemudian tingkatan yang lebih tinggi dari itu adalah iman, kemudian yang lebih
tinggi dari tingkatan iman adalah ihsan (At Tauhid li shoffil awwal al aali, Syaikh
Sholih Fauzan, hlm. 64)

Maka dengan demikian jelaslah hubungan diantara ketiganya, dan bagi kita
hendaknya bisa menjadi orang yang muslim haqiqi, bisa menjalankan semua
perintah Allah taala yang wajib maupun yang sunnah serta menjauhi laranganlarangannya. Mengimani apa saja yang wajib ia imani. Wallahu alam

23 JANUARI 2013 BY ICHSAN


A. Islam

1) Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari bahasa Arab yang mempunyai bermacam-macam arti
diantaranya :

Salam artinya selamat, aman sentosa, sejahtera. Yani aturan hidup yang dapat
menyelamatkan manusia didunia akhirat.
Aslama artinya menyerah atau masuk Islam. Yakni mengajarkan penyerahan diri
kepada Allah SWT.
Silmun artinya keselamatan atau perdamaian.
Salamum artinya tangga atau kendaraan.
Menurut istilah Islam adalah agama Allah yang di wahyukan kepada rasul-rasul-Nya
sejak nabi Adam AS hingga nabi terakhir Muhammad SAW. Agama Islam mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia baik keyakinan ibadah, sosial, hukum, politik,
ekonomi dan lain sebagainya yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat
manusia agar tercapai kehidupan yang ridhai Allah SWT dan kebahagian hidup
didunia dan akhirat.

Islam sebagai agama Samawi terakhir memiliki hubungan erat dengan yang
sebelumnya berupa:

Merupakan agama universal (berlaku untuk segenap umat manusia sepanjang masa
diseluruh dunia).
Dibawakan oleh nabi Muhammad SAW merupakan penyempurna agama Allah yang
diwahyukan kepada rasul sebelumnya.
Merupakan pelurus dan pengreksi terhadap perubahan atau penyimpangan yang
terjadi pada agama-agam sebelumnya.
2) Kebenaran agama Islam

Islam adalah agama yang paling diridhai disisi Allah SWT dan sebagai agama yang
benar ajarannya, dikuatkan dengan alasan dan bukti sebagai berikut:

Jelas asal-usulnya yaitu sebagai agama wahyu yang terakhir.


Dibawakan oleh nabi terakhir Muhammad SAW.
Diterjangkan dalam kitab sucinya yaitu Al-Quran.
Ajarannya tidak bertentangan dengan fitrah manusia.

Mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan dapat diamalkan secara praktis
oleh pemeluknya.
Sebagai agama samawi, Islam memiliki sumbernya yaitu Al-Quran dan Hadist.
3) Aspek-aspek ajaran Islam

Secara garis besar, aspek ajaran Islam terdiri atas 3 hal, yaitu:

1. Aqidah merupakan fondasi agama Islam yang sifat ajarannya pasti, mutlak
kebenarannya, terperinci dan monoteistis. Inti ajarannya adalah mengesakan Allah
SWT.

2. Syariah secara bahasa berarti jalan yang harus dilalui sedangkan menurut
istilah berarti ketentuan hukum Allah yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia,
manusia dengan flora dan founa serta alam sekitarnya.

Syariah dibagi menjadi beberapa bidang, yaitu:

Ibadah adalah hubungan manusia dengan Allah. Ibadah dibagi menjadi 2 macam
yaitu Mahmudah dan Ghoiru Mahmudah.
Muamalah yaitu aturan tentang hubungan manusia dalam rangka memenuhi
kepentingan hidupnya.
3. Akhlaq menurut bahasa berarti perbuatan, sedangkan menurut istilah adalah
aturan tentang perilaku lahir dan batin yang dapat membedakan antara yang
terpuji dan tercela. Akhlak yang benar menurut islam adalah yang dilandasi iman
yang benar. Secara garis besar akhlaq islam mencakup manusia kepada Allah, diri
sendiri, sesama manusia, maupun terhadap flora dan fauna serta alam sekitar kita.

B. Iman

Pengertian Iman adalah membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan

dilakukan dengan perbuatan. Iman secara bahasa berasal dari kata Asman-Yuminulimaanan artinya meyakini atau mempercayai. Pembahasan pokok aqidah Islam
berkisar pada aqidah yang terumuskan dalam rukun Iman, yaitu:

1. Iman kepada Allah yaitu mempercayai bahwa Allah adalah dzat yang maha esa
beriman kepada Allah adalah membenarkan dengan yakin akan keesaannya baik
dalam perbuatannya, penciptaan alam seluruhnya maupun dalam penerimaan
ibadah segenap hambanya.

Bukti keesaan Allah


Keesaan Allah atau tauhid merupakan konsep refolusioner yang merupakan inti
ajaran islam. Didalamnya terkandung pengertian bahwa hanya ada satu Tuhan
penguasa alam semesta. Bukti keesaan Allah dengan cara mudah dimengerti
adalah kalau lebih dari satu keteraturan dan ketundukan alam semesta tidak akan
terwujud, sehingga hal ini mungkin terjadi apabila hanya ada satu Tuhan yang
mengatur dan mengendalikannya yaitu Allah SWT.
Hukum beriman kepada Allah
Allah dengan jelas memerintahkan agar manusia hanya menyembah Allah dan
jangan sekali-kali menyekutukannya dengan sesuatu yang lain. Perintah itu berarti
wajib hukumnya percaya kepada yang telah menciptakan alam semesta yaitu Allah.
Akibat bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT.
Tidak dapat menerima kebenaran.
Selalu dalam keadaan bimbang dan ragu.
Tidak boleh diangkat menjadi pemimpin bagi kaum yang beriman hanya akan
memperoleh kemenangan sementara.
Menjadi musuh Allah akan mendapat siksaa neraka.
Allah mempunyai sifat-sifat diantaranya yaitu hidup, tidak berpemulaan, kekal,
maha kuasa, maha tahu, berkemauan bebas, berbeda dengan makhluk-Nya, maha
mendengar.
Hikmah beriman kepada Allah.
Kemerdekaan jiwa kekuasaan orang lain.
Dapat menimbulkan keberanian untuk terus maju dalam membela kebenaran.

Menimbulkan keyakinan untuk terus maju dalam membela kebenaran.


Mendapatkan kehidupan yang baik, adil dan makmur akan dipercepat oleh Allah.
2. Iman kepada Malaikat-Nya adalah mempercayai bahwa Allah mempunyai mahluk
yang gaib bernama malaikat yang tidak pernah durhaka pada-Nya, senantiasa
melaksanankan tugasnya dengan cermat dan sebaik-baiknya. Ada sepuluh malaikat
yang diwajibkan diketahui oleh umat Islam:

Jibril, menyampaikan wahyu.


Mikail, menyelenggarakan rizki mahluk.
Israfil, meniup sangkarkala dan menjaga alam.
Izrail, mengurus pencabut roh.
Ridwan, menjaga surga.
Malik, menjaga neraka.
Raqib, mencatat amal baik manusia.
Atib, mencatat amal buruk manusia.
Mungkar dan,
Nangkir mengajukan pertanyaan pada mayat didalam kubur.
3. Iman kepada kitab-kitab-Nya adalah mempercayai bahwa Allah mempunyai kitabkitab yang di turunkan kepada rasulnya sebagai pedoman hidup bagi umatnya.
Kitab Allah dan Kalamullah artinya perintah atau ketentuan Allah. Setiap manusia
berkewajiban mengimani semua kitab Allah sebagaimana yang tercantum dalam AlQuran surat Al-Baqarah ayat 85. Adapun kitab-kitab yang diwajibkan diimani dan
tercatat dalam Al-Quran ialah:

Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS. QS Al-Baqarah ayat 53.
Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS. QS Al-Israa ayat 55.
Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS. S QS Al-Maidah ayat 46.
Kitab Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Qs Thaha ayat 113.
Keistimewaan Al-Quran dari kitab-kitab lainnya:

Merupakan penyempurnaan kitab Allah sebelumnya yang berisi bimbingan dan


petunjuk bagi manusia untuk memperoleh husnul khotimah dengan menghindari
berlaku durhaka kepada Allah.
Masa berlakunya Al-Quran tidak terbatas.
Keaslian isinya terpelihara.
Ajarannya sempurna dan mudah dimengerti.
4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya adalah meyakini Allah mengutus rasul-rasul untuk
menyampaikan perintah-perintah-Nya pada umat manusia. Rasul adalah manusia
biasa yang dipilih oleh Allah dengan di beri wahyu untuk disampaikan kepada
umatnya dan dijadikan sebagai pedoman agara memperoleh kebahagian didunia
dan akhirat. Wahyu dari segi bahasa dapat berarti isyarat. ilham atau perundingan
yang bersifat rahasia. Sedangkan wahyu menurut istilah adalah nama bagi sesuatu
yang didatangkan dengan cara cepat dari Alllah kedalam dada para nabi dan
rasulnya. Kemudian rasul juga bertugas memberi bimbingan dan contoh teladan
yang sebaik-baiknya bagi umatnya. Para rasul diutus Allah sejalan dengan tahaptahap perkembangan hidup umat manusia yaitu:

Pertama, masa kanak-kanak. Para rasul diutus kepada umat tertentu untuk
membawa ajaran tauhid, akhlak dan ibadah langsung kepada Allah.
Kedua, masa remaja. Sejarah umat manusia ketika para rasul diutus dalam rangka
melangsungkan ajaran tauhid, akhlak dan ibadah langsung kepada Allah.
Ketiga, masa dewasa. Sejarah umat manusia ditandai dengan kekuatan akal.
Komunikasi antar umat mulai dirasakan kompleks, karena macam faktor pertukaran
kebutuhan hidup.
5. Iman kepada hari akhir adalah mempercayai atau meyakini akan adanya hari
dimana Allah akan mengkhiri kehidupan di alam semesta. Iman terhadap adanya
hari akhir merupakan kewajiban bagi setiap muslim, karena termasuk salah satu
rukun iman. Apabila seseorang mengimani akan adanya Allah dia dengan sungguhsungguh mempelajari dan selalu mengingat-Nya. Begitu pula seseorang yang
mengimani akan adanya hari akhir.

6. Iman kepada Takdir Allah artinya mempercayai bahwa dalam penciptaan alam
semesta termasuk manusia. Allah telah menciptakan kepastian dan ketentuan-Nya.
Terhadap makhluk selain manusia ketentuan yang diberlakukan Allah atasnya pada
dasarnya hanyalah sunnatullah atau hukum alam saja.

Hubungan ikhtiar dengan Qadha dan Qadar


Beriman kepada taqdir itu akan memberikan pelajaran kepada kita bahwa segala
sesuatu yang terjadi di alam semesta ini berjalan sesuai dengan kebijakan yang
telah digariskan oleh dzat yang maha tinggi yaitu Allah. Perlu diketahui bahwa
manusia tidak dapat mengetahui taqdir secara pasti, karena itu hanya tertulis di
Lauhul Mahfudz. Maka dengan begitu terbuka kesempatan bagi manusia untuk
menjadi kreatif dan dinamis dalam berikhtiar. Bahkan Allah memberikan kepada
manusia kesempatan untuk berusaha merubah nasib (takdir) yang melekat pada
dirinya.
Hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar, yaitu:
Mendorong untuk giat dan semangat bekerja.
Menumbuhkan rasa percaya diri dan optimis.
Dapat terhindara dari rasa putus asa.
Menghilangkan kesembongan.

C. Ihsan

Ihsan berasal dari kata Ahsana-Yuhsinu-Ihsaanan yang artinya berbuat baik.


Sedangkan pengertian Ihsan menurut istilah adalah menyembah Allah seakan-akan
melihat-Nya jika tidak biasa demikian maka sesungguhnya Allah maha melihat.
Maka Ihsan adalah ajaran tentang penghayatan diiri sebagai yang sedang
menghadap Allah dan berada di kehadirat-Nya ketika beribadah. Ihsan adalah
pendidikan atau latihan untuk mencapai dalam arti sesungguhnya. Ihsan di
analogkan sebagai bangunan Islam ( rukun Iman adalah pondasi dan rukun Islam
adalah bangunannya). Ihsan berfungsi sebagai pelindung bagi bangunan ke Islaman
seseorang. Jika seseorang berbuat ihsan, maka amal-amal islam lainnya akan
terpelihara dan tahan lama dengan fungsinya sebagai atap bangunan.

Ihsan mempunyai landasan yaitu :

Landasan Qaulisesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk berbuat Ihsan

terhadap segala sesuatu (HR. Muslim). Tuntutan untuk berbuat Ihsan dalam Islam
yaitu secara maksimal dan optimal.
Ladasan Kauny
Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara sunnatullah setiap orang
suka akan berbuat ihsan:
Alasan berbuat Ihsan.
Adanya monitoring Allah (muraqaabatullah).
Adanya kebaikan Allah (ihsanullah).
Dengan adanya muraqabatullah dan ihsanullah maka sudah selayaknya kita
berihsanuniyat (berniat yang baik). Karena akan mengarahkan kita kepada :
Ikhlasunniyat (niat yang ikhlas)
Itqanul amal (amal yang rapi
Jaudatul adaa (penyelesaian yang baik)

Keuntungan seseorang jika beramal yang ihsan antara lain:


Dicintai oleh Allah
Medapatkan pahala
Mendapatkan pertolongan Allah

D. Hubungan Antara Islam, Iman dan Ihsan

Adapun kaitan antara ketiga hal tersebut yaitu Iman berkaitan dengan aqidah, Islam
berkaitan dengan syariah, dan Ihsan berkaitan dengan khuluqiyah. Dari ketiga hal
diatas maka dalam perkembangan ilmu keislaman, ilmu terkelompok menjadi
aqidah, fikih, dan akhlaq.

Diantara pengelompokan kata dalam agama islam ialah iman, islam dan ihsan.
Berdasarkan sebuah hadist yang terkenal, ketiga istilah itu memberikan umat ide
tentang rukun iman, rukun islam dan penghayatan terhadap Tuhan yang maha hadir
dalam hidup.

Setiap pemeluk islam mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak absah tanpa
iman, dan iman tidak sempurna tanpa ihsan. Dri pengertian tersebut memiliki arti
masing-masing istilah terkait satu dengan yang lain. Bahkan tumpang tindih
sehingga satu dari ketiga istilah tersebut mengandung makna dua istilah yang
lainnya. Dari pengertian inilah kita mengerti bahwa islam, iman dan ihsan adalah
trilogy ajaran Ilahi.

4. Membentangkan akidah yang benar dan menetapkan kebenarannya

Telah dinyatakan oleh Allah bahawa tidak ada Tuhan melainkan Dia, dan MalaikatMalaikat serta orang yang berpengetahuan pun naik saksi (bahawa Allah keadaanNya) berdiri dengan adil, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi
Bijaksana.(ali imran 18)

Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan
RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran yang telah diturunkan kepada RasulNya
(Muhammad s.a.w) dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu
daripada itu. Dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah, dan MalaikatmalaikatNya, dan Kitab- kitabNya, dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat, maka
sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya. (an nisa 136)

Dan pada sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan segala yang ghaib, tiada
sesiapa yang mengetahuinya melainkan Dialah sahaja dan Dia mengetahui apa
yang ada di darat dan di laut dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan Dia
mengetahuinya, dan tidak gugur sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak
gugur yang basah dan yang kering, melainkan (semuanya) ada tertulis di dalam
Kitab (Luh Mahfuz) yang terang nyata.(al anam 59)

Metodologi lain

Menerapkan akidah menerusi kisah2 dan teladan yang baik Contoh nabi Ibrahim
dengan keberaniannya menghapuskan berhala dizamannya serta dialog menentang

berhala dengan bapanya.

Menerapkan konsep keimanan dan cara menyuburkan iman dan kepercayaan


kepada Allah Melalui penghayatan dan amalan ibadat serta jauh daripada amalan2
khurafat.Menerapkan konsep keikhlasan dan ketulusan beribadah dan beriman.

Al-Quran mengarahkan manusia berfikir secara logik terhadap segala ciptaan. Di


mana segala ciptaan yang dicipta oleh Allah mempunyai kepentingan dan
kegunaannya yang tersendiri.

Mengarahkan manusia mengkaji terhadap alam ciptaan Allah yang luas. kejadian
langit ini akan membuatkan manusia berfikir bahawa sepertimana bumi, matahari
juga beredar pada orbitnya dan tentulah ada yang mengatur perjalanan ini, iaitu
Allah. ini akan menghadirkan keinsafan betapa ciptaan Allah itu sangat teratur
seterusnya menjadikan iman bertambah teguh.

Mengarahkan manusia mengkaji ciptaan-ciptaan Allah yang unik yang terdapat di


bumi. Sebagai contohnya. Antara keistimewaan unta yang menjadikannya unik
adalah kebolehannya untuk terus kekal bertenaga dan kuat walaupun setelah
sebulan tidak meneguk air.

Mengarahkan manusia mengkaji keajaiban yang terdapat dalam diri manusia


sendiri,ianya mampu meneguhkan keimanan seseorang individu terhadap Allah.

Menyebutkan tentang ciptaan Allah dan kejadian alam yang bertepatan dengan
kejadian sains. Di mana pemerhatian akal terhadap semua ini mampu meneguhkan
keimanan seseorang terhadap Allah.

Menjelaskan tentang kejadian alam yang member kemaslahatan kepada manusia.


Contohnya biri-biri dicipta oleh Allah dengan keadaan fizikalnya yang mempunyai
bulu yang tebal supaya manusia boleh mengambil bulunya untuk dijadikan baju
sejuk bagi menghangatkan badan.

NOTA AQIDAH PPISMP PAI SEMESTER 3.


Dalil-dalil Al-Quran berkaitan aqidah
Metodologi Al-quran dalam menerapkan akidah:
a). kebebasan akal daripada paksaan dan taqlik
dan janganlah Engkau mengikut apa Yang Engkau tidak mempunyai pengetahuan
mengenainya; Sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati, semua
anggota-anggota itu tetap akan ditanya tentang apa Yang dilakukannya.
(al-isra :36)

b).menggunakan akal untuk berfikir dan menganalisis menerusi alam nyata


Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Dalam bentuk Yang sebaik-baiknya
(dan berkelengkapan sesuai Dengan keadaannya).
(surah at-tin ayat:4)

tidakkah Engkau memerhatikan, Bahawa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu
dialirkanNya menjadi matair-matair di bumi; kemudian ia menumbuhkan Dengan air
itu tanaman-tanaman Yang berbagai jenis dan warnanya; kemudian tanamantanaman itu bergerak segar (hingga ke suatu masa Yang tertentu), selepas itu
Engkau melihatmu berupa kuning; kemudian ia menjadikannya hancur bersepai?
Sesungguhnya Segala Yang tersebut itu mengandungi peringatan Yang
menyedarkan orang-orang Yang berakal sempurna.
(Surah az-zumar ayat 21)

tidakkah Engkau melihat bahawasanya Allah mengarahkan awan bergerak


perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya, kemudian
Dia menjadikannya tebal berlapis-lapis? selepas itu Engkau melihat hujan turun dari
celah-celahnya. dan Allah pula menurunkan hujan batu dari langit, dari gunungganang (awan) Yang ada padanya; lalu ia menimpakan hujan batu itu kepada
sesiapa Yang dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa Yang
dikehendakiNya. sinaran Kilat Yang terpancar dari awan Yang demikian keadaannya,
hampir-hampir menyambar dan menghilangkan pandangan.
(Surah al-nur ayat 43)

c). mendedahkan kepercayaan yang batil dan mengisbatkan kebatilannya.


dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah malam dan siang, serta matahari
dan bulan. janganlah kamu sujud kepada matahari dan janganlah pula sujud kepada
bulan, dan sebaliknya hendaklah kamu sujud kepada Allah Yang menciptakannya,
kalau betulah kamu hanya beribadat kepada Allah.
(surah al-fusilat ayat 37)

d) membentangkan akidah yang benar dan mengisbatkan kebenarannya.


Wahai orang-orang Yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan
RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran Yang telah diturunkan kepada RasulNya
(Muhammad, s.a.w), dan juga kepada Kitab-kitab suci Yang telah diturunkan dahulu
daripada itu. dan sesiapa Yang kufur ingkar kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya,
dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya dan juga hari akhirat, maka Sesungguhnya
ia telah sesat Dengan kesesatan Yang amat jauh.
(Surah an-nisa ayat 136)

dan pada sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan Segala Yang ghaib, tiada
sesiapa Yang mengetahuiNya melainkan Dia lah sahaja; dan ia mengetahui apa
Yang ada di darat dan di laut; dan tidak gugur sehelai daun pun melainkan ia
mengetahuinya, dan tidak gugur sebutir bijipun Dalam kegelapan bumi dan tidak
gugur Yang basah dan Yang kering, melainkan (Semuanya) ada tertulis di Dalam
Kitab (Lauh Mahfuz) Yang terang nyata.
(surah an-am ayat 59)

MUQADDIMAH
Aqidah yang sahih dan sempurna merupakan syarat pertama untuk menjamin amal
seseorang diterima oleh Allah SWT. Tanpa aqidah Islamiah yang tulen, amalan tidak
akan diterima oleh Allah SWT walaupun ia berbau Islam.
maksudnya : Apakah (orang-orang) yang memberi minum kepada orang-orang
yang mengerjakan haji dan menguruskan Masjidil Haram, kamu samakan dengan
orang-orang yang beriman kepaada Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah.
(At-Taubah : 19)

ASAS AJARAN ISLAMV


Asas ajaran Islam ialah pengucapan syahadatain. Ia adalah muqaddimah kepada
ajaran ini. Kalimah syahadah mengandungi dua tuntutan besar. Tuntutan keimanan
kepada Allah yang mencakupi aspek-aspeknya dan tuntutan beriman kepada
Rasululah SAW dengan beberapa aspek yang mesti diimani.

Konsep syahadat
Sebagaimana kita maklum bahawa syahadatain merupakan asas yang terpenting
tertegaknya Islam bagi diri seorang Islam. Tidak tegak Islam atau tidak terdiri
Islam jika tidak sempurna syahadatain. Bahkan tidak ada Islam sebelum adanya
syahadatain.Dengan lain perkataan kalimah syahadatain merupakan asas utama
bagi rukun yang lain dalam Islam. Andainya seseorang tidak mengiktiraf
syahadatain maka tidak dianggap sebagai seorang Islam. Lantaran itu kedudukan
kalimah syahadatain merupakan rukun pertama dalam Islam dan asas dalam segala
bahagian Islam keseluruhannya.
Syahadatain juga melambangkan jiwa Islam yang syumul. Andainya nyawa
merupakan nadi kepada badan seluruhnya maka kalimat Lailaillah Muhammadur
Rasulullah juga merupakan nyawa bagi setiap aspek dan bahagian daripada Islam.
Oleh itu setiap amalan pekerjaan dan ibadah orang Islam yang tidak bersandarkan
kepadanya adalah diibaratkan seperti menanam benih yang mati. Begitu juga
sebarang amalan-amalan kebajikan orang kafir itu tidak ada harganya di sisi Allah
dan dianggap seperti bangkai lantaran tidak ada roh syahadatain.
Dari itu kemasukan seseorang ke dalam Agama Islam mesti dimulakan dengan
satu pengisytiharan syahadah yang memisahkan dirinya dengan zaman lamanya
yang membawa ke alam baru. Pengisytiharan ini membawanya dari bukan Islam
kepada Islam dari sistem jahiliah kepada sistem Ilahi. Pengistiharan tersebut
dinamakan sebagai syahadah.
Pengisytiharan ini dilakukan dengan dorongan kepercayaan dan keyakinan
terhadap kepalsuan zaman silamnya serta kebenaran zaman Islam. Pengisytiharan
ini mesti disertakan dengan keimanan dan keyakinan. Tanpanya pengisytiharan itu
tidak mempunyai kekuatan. KeIslaman mereka laksana padi dihisap susunya oleh
kerang-kerang dan di makan isinya oleh unggas-unggas. Sebaliknya sekiranya
keimanan dan keyakinan yang tidak diisytiharkan merupakan keimanan dan
keyakinan yang telah dinodai oleh ketakutan dan kelemahan menghadapi
kenyataan.
Seterusnya keimanan dan keyakinan itu mesti disusuli dengan keberanian untuk
memperjuangkan jika tidak memperjuangkan pegangan mereka masih boleh
dipersoalkan. Oleh itu kelihatan di sini pentingnya syahadah dan tuntutan supaya

bersyahadah.

Definisi syahadat
Syahadah ( )dalam bahasa Arab bermakna perkhabaran tentang apa yang
telah dilihat dan pengakuan tentang perkara yang telah diketahui

penyaksian, pengakuan dan keyakinan pada Dua Kalimah Syahadah yang


menjadi syarat untuk seseorang itu memeluk agama Islam.
Aku bersaksi bahawa tiada tuhan (yang berhak disembah dengan sebenarbenarnya) melainkan ALLAH dan aku bersaksi bahawa Muhammad itu adalah
Pesuruh ALLAH
Dalil daripada Al-quran
Maksudnya : Apakah (orang-orang) yang memberi minum kepada orang-orang
yang mengerjakan haji dan menguruskan Masjidil Haram, kamu samakan dengan
orang-orang yang beriman kepada Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah.
(At-Taubah : 19)


Ertinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah
orang-orang yang benar. Surah al-Hujurat: 15.

Dalil daripada hadis Nabi SAW


Rasulullah s.a.w. juga bersabda:

.

Ertinya: Sesiapa yang menyatakan bahawa tiada tuhan melainkan Allah, dan

mengkufuri apa sahaja yang disembah selain Allah, maka terpeliharalah harta dan
darahnya. Dan perhitungan (yang sebenar terserah) kepada Allah. Hadis riwayat
Muslim.

Kepentingan syahadah dalam kehidupan:


1). Pintu Masuk Islam
Syahadatain ialah pintu masuk Islam. Dengan mengucap dua kalimah syahadah,
barulah amal manusia dikira ibadah. Lantas, jika orang kafir yang begitu baik
akhlaknya, sering melakukan kebajikan, tetapi amalnya tidak diterima. Sebabnya,
orang bukan Islam tak akan dijamin syurga walau sebanyak mana pun amalannya.
.
2).Intisari Ajaran Islam
Intisari atau asas dalam ajaran Islam berpaksikan dua kalimah syahadah. Kalimah
Laa ilaha illallah bermakna setiap amalan dalam Islam itu tidaklah dilakukan
melainkan hanya kerana Allah manakala kalimat Muhammadur rasulullah
bermaksud amalan-amalan tersebut haruslah mengikut kepada apa yang
dicontohkan rasulullah. Ini kerana Allah telah meletakkan Rasulullah sebagai
pesuruh dalam surah Al-Israa iaitu:

3).Titik Tolak Perubahan


Dengan dua kalimah syahadah lah seorang yang jahat menjadi baik. Seorang yang
amat bengis, garang dan tegas menentang Islam, menjadi seorang yang sangat
cintakan Islam, sanggup berkorban nyawa untuk Allah dan Rasul-Nya. Sikap ini
ditunjukkan oleh para sahabat Rasulullah SAW seperti Saidina Umar Al-Khattab.

4).Hakikat Dakwah Para Rasul


Sejak dari Nabi Adam AS, manusia diajak untuk mengesakan Allah. Isu Aqidah tidak
berubah mengikut perubahan zaman. Apa yang diajar dulu, sentiasa sama hingga
sekarang dan akan datang. Allah SWT tetaplah hanya Tuhan yang layak disembah
dulu, kini dan selamanya.
Hakikat dakwah para Rasul ini diakhiri dan dilengkapi oleh Nabi Muahammad SAW

sebagai penutup para nabi. Rasulullah SAW itu tetaplah manusia biasa, namun yang
membezakannya dengan manusia lain ialah wahyu yang diberikan.
Seperti firman Allah SWT dalam Surah Al-Kahfi, ayat 110:
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadat kepada Tuhannya.

5). Keutamaan Yang Besar


Banyak juga hadith tentang keutamaan syahadatain ini. Antaranya:

Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. ditanya, Siapakah orang yang paling
berbahagia dengan syafaatmu di hari Kiamat? Rasulullah saw. bersabda, Aku telah
mengira, ya Abu Hurairah, bahwa tidak ada seorang pun yang tanya tentang hadits
ini yang lebih dahulu daripada kamu, karena aku melihatmu sangat antusias
terhadap hadits. Orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari Kiamat adalah
yang mengatakan la ilaha illallah secara ikhlas dari hatinya atau jiwanya.
(Bukhari).

RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM SERTA HUBUNGAN ANTARA IMAN, ISLAM DAN
IHSAN DALAM KEHIDUPAN SEHARIAN.

IMAN
Pengertian dari:
a)

Bahasa: bermaksud membenarkan,percaya dan amanah

b) Istilah: bermaksud membenarkan di dalam hati, mengaku dengan lisan dan


dibuktikan dengan amalan zahir serta batin
c)

hadis riwayat Abu Hurairah di mana Jibril a.s bertanya Rasulullah s.a.w. :

:
Maksudnya: apakah iman itu? Jawab Rasulullah: Iman ialah percaya kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, bertemu dengan-Nya, para Rasul-Nya serta percaya kepada

hari kebangkitan.
(riwayat al-Bukhari)

RUKUN IMAN
MAKSUD RUKUM IMAN

Beriman kpd Allah


Wajib mempercayai keesaan Allah yang memiliki sifat kesempurnaan berdasarkan
dalil Naqli dan Aqli.

Beriman kpd Malaikat


Wajib mempercayai Malaikat adalah makhluk Allah yg dijadikan daripada cahaya,
tidak makan dan minum, tidak berjantina dan sentiasa mentaati perintah Allah.

Beriman kpd Kitab


Wajib mempercayai Allah telah menurunkan kitab kepada rasul-rasulNya yang
mengandungi ajaran yang benar dan menjadi panduan hidup kepada umat
manusia.

Beriman kpd Rasul


Wajib mempercayai Allah telah mengutus rasul-rasulNya untuk membimbing umat
manusia ke jalan yang benar

Beriman kpd Hari Kiamat


Wajib mempercayai alam ini akan hancur binasa dan manusia akan dibangkitkan
daripada kubur , dihimpun di Mahsyar, dihisab amalan dan dimasukkan ke Syurga
atau Neraka
Beriman kpd

Qada' & Qadar


Wajib mempercayai Allah SWT yang mengatur segala yang berlaku di alam ini
dengan kebijaksanaan dan kehendakNya

KESAN BERIMAN DENGAN RUKUN IMAN

(a)

kesan terhadap individu:

v melakukan amal ibadat dan kebajikan untuk mendapat kebahgiaan hidup di dunia
dan di akhirat;
v mengajak manusia melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
v mendapat ketengan jiwa dan sentiasa merasa tenteram.


Maksudnya : "Barangsiapa yang beriman kepada Allah nescaya ia menunjukkan
hatinya".
(Surah Al-Taghabun 64:11)

(b) kesan terhadap masyarakat:


v bebas daripada perkara maksiat
v

(c)

jauh daripada perkara khurafat dan tahyul.

kesan terhadap negara:

v negara berada dalam keadaan aman dan makmur


v negara dihormati dan disegani oleh negara-negara luar.

ISLAM
Definisi
bahasa: tunduk dan berserah diri atau taslim, selamat. juga membawa maksud
taat,damai,aman dan tidak ada kecacatan, baik dari segi zahir dan batin.

Islam juga membawa maksud patuh dan masuk kepada kesejahteraan. Antara
ayat al-Quran yang menunjukkan pengertian ini ialah:

Firman Allah SWT

(ingatlah) ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Serahkanlah diri (kepadaKu


Wahai Ibrahim)!" Nabi Ibrahim menjawab: "Aku serahkan diri (tunduk taat) kepada
Tuhan Yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam".
(al-Baqarah: 131)

Hadis riwayat Ibnu Umar, baginda bersabda:

Maksudnya : Islam itu dibina di atas lima rukun : Mengakui bahawa tiada
Tuhan yang disembah melainkan Allah dan nabi Muhammad itu adalah pesuruh
Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji dan
berpuasa di bulan Ramadhan.
(Riwayat alBukhari)

RUKUN ISLAM & KONSEPNYA

Perkataan rukun jika diteliti dari sudut pengertiannya menerusi kamus-kamus


Arab, maka ianya bererti sesuatu yang menguatkan, yang mempertahankannya
atau memuliakannya dan bahagian yang penting dan terkuat.Daripada pengertian
di atas dapat dikaitkan dengan rukun Islam itu sendiri iaitu ianya bererti; Islam itu
ada berbagai-bagai cabang dan bahagiannya.Ada ibadat, muamalat, munakahat,

jinayat dan sebagainya.Dalam ibadat itu pula terdapat pelbagaicabang seperti


syahadah, solat, zakat, puasa, haji, amar makruf nahi munkar, jihad dan
sebagainya.
Bahagian yang boleh menguatkan, mempertahankan, memuliakan Islam itu adalah
yang terkandung dalam rukun Islam.Bahagian inilah yang penting dan
terkuat.Rukun Islam dalam konteks ini merupakan suatu konsep tersendiri yang
amat luas pengertiannya.la adalah nilai Islam itu sendiri pada diri seseorang.
Rasulullah s.a.w. pernah menyebutkannya sebagai tiang agama.Sebagai contoh,
dalam konteks solat, Rasulullah s.a. w .bersabda yang bermaksud:Sembahyang itu
tiang agama.
Sesiapa yang mendirikannya, maka sesungguhnnya ia mendirikan agama. Sesiapa
yang meninggalkannya maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan agama.Hadis di
atas jelas menunjukkansolat adalah tiang agama.ianya bererti bahagian penting
yang berkait rapat dengan jatuh bangunnya Islam pada seseorang itu. Jika ditinjau
dari sudut yang lebih meluas dari konsep yang terkandung dalam rukun Islam,
maka dapat diperincikan seperti berikut:-

1). Konsep Islam sebagai bangunan


Rasulullah s.a.w menjelaskan dalam sebuah hadisnya yang menggambarkan Islam
itu sebagai bangunan yang bermaksud: Bandingan saya dengan Nabi-Nabi yang
sebelum saya adalah seperti seorang yang membina sebuah bangunan. Semua
bahagian dari bangunan itu telah siap, melainkan satu bahagian kecil lagi yang
belum siap, Semua orang yang melihat bangunan itu memuji bangunan itu cuma
ada satu kekurangannya.Sayalah (sabda Rasulullah) bahagian yang terakhir yang
menyempurnakan bangunan itu.Sayalah Rasul terakhir yang diutus untuk
melengkap sempurnakan bangunan itu.Hadis ini memberi gambaran bahawa Islam
itu sebagai bangunan.Konsep bangunan dalam konteks ini memberikan suatu
gambaran yang lebih luas bahawa Islam itu mempunyai asasnya.Tiangnya,
bumbungnya, dindingnya dan sebagainya.Asasnya adalah aqidah.Tiang adalah
rukun Islam.Bumbungnya adalah pemerintahan Islam.Dinding adalah perlaksanaan
undang-undangnya.

2).Konsep rukun Islam sebagai sebagai skop amalan


Rukun Islam yang bermula dari syahadah dan berakhir dengan haji memberikan
suatu gambaran tentang skop Islam yang meluas di mana Islam itu tidak terhenti di
atas pengakuan dan amalan secara individu sahaja tetapi ianya memerlukan gerak
kerja dan tindakan yang meliputi sehingga kepada persoalan negara dan ummah.

1.

Islam yang syumul

Falsafah yang terkandung dalam rukun Islam mengajak manusia menghayati Islam
yang syumul sepenuhnya.Islam mengajak manusia ke jalan selamat sejahtera
dunia hingga akhirat. Syahadah menggambarkan konsep kerja hati, mengimani
Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. mengingatkan manusia dalam sabdanya yang
bermaksud:-Ingatlah bahawa dalam diri manusia ada suatu seketul daging. Kalau
baik ketulan itu, maka baiklah semua jasadnya.Kalau rosak ketulan itu, maka
rosaklah semuanya.Ketulan tersebut ialah Qalbu.Konsep syahadah adalah konsep
memperbetul dan memperbaikkan Qalbu itu supaya menjadi baik. Kesejahteraan
Qalbu adalah dengan beriman kepada Allah s.w.t. Solat mengandungi peringatan,
bahawa tidak ada suatu gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalamnya

Konsep dan dalil beriman dengan Allah SWT:


maksud tauhid

bahasa : mengesakan.

istilah :bermaksud beritiqad dan mempercayai bahawa Allah subhaanahu wa


taaala itu esa dan tunggal, tiada syirik atau sekutu baginya.

Fahaman secara praktikalnya tauhid ialah suatu pegangan hidup yang


mempercayai bahawa Allah subhaanahu wa taaala adalah Tuhan yang Maha Esa
dan tidak ada sekutu baginya atauupun yang menyerupaiNya. Firman Allah SWT

Katakanlah (wahai Muhammad) Tuhanku ialah Allah yang Maha Esa, Allah yang
menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon segala hajat. Ia tidak beranak
dan tidak diperanakkan. Dan tiada sesiapa yang setara denganNya.
(Al-Ikhlas:1-4)

You might also like