You are on page 1of 2

ANALISA JURNAL

1. JUDUL
Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Terhadap Kekuatan Otot Pada
Pasien Stroke Di IRINA F NEUROLOGI BLU RSUP PROF. DR. R. D.
KANDOU MANADO
2. PENULIS
Claudina Agusina S., Mulyadi., Henry Palandeng.,
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
3. ISI JURNAL
a. LATAR BELAKANG
Stroke merupakan masalah kesehatan yang mendunia dan menjadi
sangat penting, dengan dua pertiga stroke sekarang terjadi di NegaraNegara yang sedang berkembang.
Berdasarkan data prevalensi hipertensi sebagai faktor resiko utama
yang makin meningkat di Indonesia adalah sekitar 95%, maka para ahli
epidemiologi memeperkirakan bahwa saat ini dan masa yang akan dating
sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang berumur 35 tahun mempunyai
potensi terserang stroke (Yastroki, 2011).
Penderita stroke dapat mengalami kesulitan saat berjalan karena
gangguan pada kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi gerak
sehingga kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Latihan gerak
akan memepercepat penyembuhan pasien stroke, karena akan
memepengaruhi sensasi gerak di otak (Irdawati, 2008).
Berdasarkan penelitian oleh Herin Mawarti dan Farid (2013)
mengenai pengaruh latihan ROM (Range of Motion) pasif terbukti
signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke.
b. METODE
Penelitian ini bersifat Kuasi Eksperimen dengan metode
Nonequivalent Control Group Desain.
i. PEMILIHAN SAMPLE
Teknik pengambilan data sample menggunakan cara Purposive
Sampling, pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan
peneliti sendiri dan berdasarkan kasus-kasus yang dijumpai saja
berjumlah 15 responden.
ii. CARA PENETAPAN HASIL

Data yang dikumpulkan dari hasil yang telah diisi responden,


kemudian diolah melalui tahap editing, coding, cleaning, tabulating.
Analisa dara menggunakan analisa Univariant dan analisis Bivaria.
c. HASIL
Berdasarkan hasil observasi setelah dilakukan latihan ROM yang
dilakukan 5 kali sehari dalam waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak 8
kali latihan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hasil penelitian ini menguatkan upaya pemberian asuhan
keperawatan terhadap pasien stroke dengan diagnose keperawatan
gangguan mobilitas fisik berhbungan dengan hemiperese/ hemiplegia
(Padila, 2012).
d. KESIMPULAN
Pemberian latihan ROM bagi pasien stroke sangat efektif untuk
diterapkan dalam upaya peningkatan kekuatan otot pasien. Selain itu
latihan ROM juga tidak memakan biaya yang banyak karena dapat
diterapkan sebagai media edukasi keluarga bagi pasien stroke untuk
penatalaksanaan di ruangan maupun di rumah setelah pulang dari
perawatan.

You might also like