You are on page 1of 5

VEKTOR FILARIASIS

W. bancrofti
perkotaan : culex quinquefasciatus
pedesaan : anopheles, aedes dan armigeres
B. malayi : mansonia spp, an.barbirostris.
B. timori : an. barbirostris.

Culex quinquefasciatus (Culex fatigans)


Culex quinquefasciatus lebih dikenal dengan southern house mosquito, merupakan nyamuk
berukuran sedang berwarna coklat yang ada di daerah tropis dan dataran rendah beriklim sedang.
Ditemukan di US bagian selatan dan florida. Aktif pada malam hari, pemakan darah oportunistik,
vector dari banyak pathogen yang beberapa menyerang manusia. Di US bagian selatan
merupakan vector utama St. Louis encephalitis virus (SLEv) juga menyebarkan West Nile virus
(WNv).

Sinonim
Culex quinquefasciatus Say, 1823
Culex pungens Wiedemann, 1828 (ITIS 2007)
Culex fatigans Wiedemann, 1828 (Bates 1949)
Culex auestuans Wiedemann, 1828 (WRBU)
Culex acer Walker, 1848 (WRBU)
Culex cingulatus Doleschall, 1856 (WRBU)

Distribusi
Culex quinquefasciatus merupakan spesies sub-tropis yang biasanya ditemukan di garis lintang
36 N dan 36 S. Culex quinquefasciatus ditemukan di Amerika Utara, Amerika Selatan,
Australia, Asia, Afrika, Timur Tengah, dan New Zealand.

Karakteristik
Adults
Culex quinquefasciatus dewasa bervariasi dari panjang 3.96 sampai 4.25 mm. Nyamuk ini
berwarna coklat dengan proboscis, thoraks, sayap, dan tarsi (tarsal) berwarna lebih gelap dari
bagian tubuh lainnya. Kepalanya berwarna coklat muda dengan bagian yang paling terang di
tengah.Antena dan proboscis memilki panjang yang sama, tapi pada beberapa antena nya sedikit
lebih pendek dari proboscis nya. Flagellum nya memiliki 13 segmen.yang memilki sedikit
bahkan tidak ada scales atau sisik. Scales pada thoraks pendek dan melengkung. Bagian
abdomen memilki pita pucat, pendek, melingkar pada bagian basal setiap tergite. Pita-pita
tersebut hampir tidak menyentuh bagian basolateral sehingga membentuk bulan setengah.

Eggs
Sama dengan genus culex lainnya, telur dari Culex quinquefasciatus yang diletakkan pada
kumpulan oval berbentuk rakit yang melekat renggang dengan 100 atau lebih telur tiap rakitnya
yang normalnya akan menetas pada 24-30 jam setelah ditelurkan.

Larvae
Kepala larva pendek dan gemuk berwarna lebih tua ke dasarnya. Sikat mulut mouth brushes
memiliki filament kuning panjang yang berguna untuk menyaring bahan-bahan organic.
Abdomen terdiri dari 8 segmen, siphon, dan saddle. Tiap segmen memiliki pola setae yang unik.
Siphon berada pada bagian dorsal abdomen, dan pada Culex quinquefasciatus siphon nya 4 kali
lebih panjang dari lebarnya dengan multiple setae tufts. Saddle nya berbentuk barrel dan
berlokasi pada sisi ventral abdomen dengan 4 anal papillae panjang menonjol dari ujung
posterior.

Pupae
Sama dengan spesies nyamuk lainnya, pupa Culex quinquefasciatus berbentuk koma dan terdiri
dari kepala yang menyatu dengan thoraks (cephalothorax dan abdomen). Warna cephalothorax
bermacam-macam sesuai habitat dan lebih tua pada bagian posterior nya. Trumpet, yang
digunakan untuk bernafas, merupakan tabung yang melebar dan berwarna semakin terang seiring
menjauh dari bagian badan. Abdomen memiliki 8 segmen. Empat segmen pertama berwarna
paling gelap dan menjadi semakin terang kearah posterior. Paddle, ujung dari abdomen, tembus
pandang dan kuat dengan 2 setae kecil di ujung posteriornya.

Siklus Hidup
Culex quinquefasciatus wanita yang hamil terbang pada malam hari ke perairan tenang yang
kaya nutrisi dimana mereka akan meletakkan telurnya. Mereka akan bertelur di air mulai dari
waste water areas sampai tempat mandi burung, ban tua, atau tempat apapun yang menampung
air. Bila air mongering sebelum telur menetas atau larva menyelesaikan siklus hidupnya maka
mereka akan mati.
Larva makan biota yang ada di dalam air dan membutuhkan 5-8 hari untuk menyelesaikan
perkembangan mereka pada 30C. Larva tumbuh melalui 4 larval instars, dan menuju istar
terakhir mereka berhenti makan dan meranggas (berganti kulit) ke tahap pupa. Pada 36 jam
berikutnya nyamuk dewasa tumbuh dari tahap pupa pada suhu 27C. Waktu perkembangan pada
kondisi alami untuk seluruh tahap bervariasi dan tergantung pada suhu.
Baik jantan maupun betina memakan gula dari tanaman. Setelah kawin, betina mencari blood
meal. Culex quinquefasciatus merupakan pencari makan oportunis, makan dari darah mamalia
dan/atau burung pada malam hari. Jantan hanya bertahan dari gula, sedangkan betina akan
melakukan beberapa blood meal. Setelah nyamuk betina mencerna blood meal dan telur sudah
berkembang, dia akan menemukan tempat yang cocok untuk meletakkan telur-telurnya dan
siklus terulang kembali. Jumlah telur per rakit bervariasi tergantung kondisi cuaca.

Kepentingan Medis
Culex quinquefasciatus merupakan vektor dari banyak patogen pada manusia, dan baik binatang
domestic maupun liar. Virus yang ditransmisikan oleh spesies ini termasuk WNv, SLEv (St.
Louis encephalitis) dan Western equine encephalitis virus (WEEv).
Diluar U.S., Culex quinquefasciatus bertanggung jawab mentransmisikan filarial nematode,
Wuchereria bancrofti (Tropical Africa and Southeast Asia), dan Rift Valley fever virus (RVF)
(Africa). Wuchereria bancrofti merupakan filarial nematode yang dapat menyebabkan lymphatic

filariasis. Sekarang ini di seluruh dunia terdapat kurang lebih 120 juta kasus lymphatic filariasis.
Nyamuk mengambil mikrofilaria dari vertebrata yang terinfeksi. Nematode berkembang didalam
tubuh nyamuk, dan ditularkan ke vertebrata lainnya. Demam Rift Valley bertanggung jawab
untuk epidemic di Afrika dan Asia. Pada 1997, 300 kasus manusia terkena RVF dilaporkan di
Kenya dan Somalia selatan.

Manajemen
Cultural control
Personal protection, reduction of larval habitats, and chemical control merupakan cara terbaik
untuk mengurangi gigitan nyamuk dan transmisi dari pathogen yang disebarkan melalui nyamuk
(mosquito-borne pathogens). Karena Culex quinquefasciatus mencari makan pada malam hari,
untuk aktivitas di luar ruangan pada malam hari disarankan menggunakan pakaian lengan
panjang dan repellent (autan, soffel, dll). Mengurangi kegiatan diluar pada malam hari juga
menurunkan risiko gigitan Culex quinquefasciatus.
Culex quinquefasciatus bergantung pada manusia untuk pembuatan habitat perairan yang kaya
nutrisi. Sangat penting untuk mengurangi lingkungan perairan yang seperti ini. Di sekitar rumah
dapat dilakukan dengan tidak menyiram tanaman secara berlebihan, mengganti tempat minum
binatang peliharaan setiap hari, mengganti air mandi burung minimal seminggu sekali,
membuang tempat yang menampung air yang tidak terpakai, dan memelihara ikan pemakan
nyamuk bila memilki kolam. Tempat yang menampung air bila tidak dapat dibuang dapat ditutup
atau di balikkan, ban bekas harus dibuang, dan saluran pembuangan/parit harus di bersihkan dari
sampah-samoah yang dapat menyumbat aliran air.
Chemical control
Insektisida dapat digunakan untuk mengontrol larva dan nyamuk dewasa. Larvasida di taruh di
air dekat dengan dimana larva terkonsentrasi. Metode ini mengurangi banyak nyamuk yang
belum dewasa dengan jumlah pestisida yang sedikit. Adulticides are used to quickly reduce the
population of adult mosquitoes in an area. Secara umum, nyamuk yang resisten terhadap
insektisida tertentu dapat mengurangi efektivitas control secara kimia. Beberapa bahan kimia
membutuhkan aplikator pestisida yang memiliki izin untuk mengaplikasikannya. Hubungi pihak
berwenang mengenai hal ini.

You might also like