Professional Documents
Culture Documents
Sumber-Sumber Utama
Bahaya di Lab
Bahan-bahan kimia yang berbahaya
Bahaya Fisik pada Sarana laboratorium yang
digunakan
Bahaya hayati
POTENSI BAHAYA
Luka
Keracunan
Percikan Zat
Tumpahan Zat
Kebakaran
Peledakan
Penyebab terjadinya
kecelakaan di lab
Kurang pengetahuan dan
LUKA
Luka karena benda tajam
KERACUNAN
Keracunan zat melalui pernapasan
KEBAKARAN
Di
Pancuran keselamatan
APAR
6. Peralatan
keselamatan
kerja
dan
darurat
Peralatan Keselamatan :
Kacamata Pelindung
Kacamata digunakan untuk melindungi mata
dari rasa pedih atau iritasi yang disebabkan
oleh zat yang mengeluarkan asap atau uap,
yang bersifat memedihkan mata, atau
percikan asam pekat sehingga tidak
mengenai mata
Sarung tangan
Peralatan darurat :
alat bantu pernafasan (hanya untuk digunakan
oleh pegawai terlatih)
selimut untuk menyelimuti penderita cedera;
tandu (meski umumnya paling baik menunggu
bantuan medis yang kompeten);
LIMBAH LABORATORIUM
Pengumpulan dan
Penyimpanan Limbah
Penggunaan wadah pengumpul limbah
Insinerasi
adalah
metode
pembuangan
limbah
laboratorium yang umum. Insinerasi biasanya dilakukan
di oven berputar pada suhu tinggi (649-760C). Teknologi
ini sepenuhnya menghancurkan sebagian besar bahan
organik dan secara signifikan mengurangi residu.
Pembuangan di Pipa Drainase
Pelepasan ke Atmosfer
BAHAN KOROSIF
Saat merencanakan eksperimen yang
melibatkan zat korosif, kaji praktik
penanganan dasar untuk memastikan
bahwa kulit, wajah, dan mata cukup
terlindung. Pilih sarung tangan tahankorosi serta pakaian dan penutup
mata pelindung yang tepat, termasuk,
dalam beberapa kasus, pelindung
wajah.
Contoh : amonia, hidrogen peroksida
BAHAN FLAMMABLE
Penanganan Terhadap Zat Yang Bersifat
Mudah Terbakar:
Mencegah
munculnya uap dan sumber
penyulutan pd saat bersamaan
Simpan bahan atau zat ditempat yang dingin,
kering, dan berventilasi serta jauhkan dari
panas, sumber penyalaan api dan sinar
matahari
Wadah harus tertutup rapat
Selalu siap dengan peralatan keadaan darurat
Jauhkan cairan yang mudah terbakar dan
gampang menyala dari bahan oksidasi kuat,
seperti asam nitrat atau kromat,
permanganat, klorat, perklorat, dan peroksida.
BAHAN OKSIDATOR
Penanganan Terhadap Zat Yang
Bersifat Oksidator
Simpan bahan atau zat ditempat yang
dingin, dan berventilasi serta jauhkan
dari panas, sumber penyalaan api dan
sinar matahari
Wadah harus tertutup rapat dan
hindari kebocoran
BAHAN IRRITAN
Xi
BAHAN BERACUN
Penanganan terhadap zat yang bersifat
BERACUN
Simpan bahan kimia yang diketahui sangat
beracun dalam penyimpanan berventilasi
dalam perangkat pengaman sekunder yang
resisten secara kimia dan anti pecah.
Beri label area penyimpanan dengan tanda
peringatan yang sesuai.
Batasi akses ke area penyimpanan.
Kenakan sarung tangan saat bekerja dengan
cairan atau zat padat beracun untuk
melindungi tangan dan lengan bawah
Kenakan pelindung wajah dan mata untuk
mencegah pencernaan, penghirupan, dan
penyerapan bahan kimia beracun melalui kulit.
peroksida adalah
beberapa zat paling
berbahaya yang
ditangani di laboratorium.
Tetapi, zat ini jg
merupakan reagen umum
yg digunakan sebagai
sumber radikal bebas dan
oksidan. Keduanya
biasanya merupakan
bahan peledak berdaya
rendah yang peka
terhadap guncangan,
percikan, atau
penyulutan yang tidak
disengaja lainnya.
4. Neurotoksin
7. Karsinogen
menilai risiko
Kategori kontrol adalah penilaian risiko dan
pendekatan
manajemen
kualitatif
yang
meminimalkan pemaparan pegawai ke bahan
berbahaya.
Ini
membantu
menentukan
penanganan yang tepat terhadap bahan yang
tidak memiliki batas paparan di tempat kerja.
4. Kerja Vakum
VENTILASI LABORATORIUM
1.
lingkungan
Sistem ventilasi umum mengendalikan kuantitas dan
kualitas jumlah udara yang dipasok ke dan dikeluarkan
dari laboratorium. Sistem ventilasi umum harus
mengganti udara secara terus menerus agar
konsentrasi unsur yang berbau atau beracun tidak
meningkat saat hari kerja dan tidak disirkulasi dari
laboratorium ke laboratorium.
3. Tudung Lab
PROGRAM MANAJEMEN
SISTEM VENTILASI
1. Kriteria Desain
2. Program Pelatihan
POTENSI
TERIMAKASIH