You are on page 1of 35

SARKOMA JARINGAN

LUNAK

Sarkoma jaringan lunak


(SJL) merupakan kelas dari
tumor ganas yang tumbuh
secara meluas dari jaringan
konektif mesenkimal yang
berasal dari mesodermal,
bukan berasal dari tulang,
parenkim, atau viseral

DEFINISI

PENDAHULUAN

Jarang ditemukan: jumlah kasus baru yang ditemukan di U.S


sebanyak 8300

Angka kematian pasien dengan SJL 3900

Berasal dari mesodermal

Keganasan ini dapat ditemukan pada semua


kelompok umur dari bayi samapai orang
dewasa/tua .
Insidensi sarkoma jaringan lunak hanya
sekitar 1-2 % dari seluruh keganasan,
namun sarkoma mempunyai perangai
biologik yang spesifik dan bervariasi.
Tumor mempunyai kemampuan inlfiltrasi ke
jaringan sekitarnya yang cepat dan sering
menimbulkan rekurensi setelah tindakan
pembedahan.

EPIDEMIOLOGI

Benign Soft Tissue Tumors

Cytogenetic Events

Frequency

Benign schwannoma

Monosomy 22

50%

Desmoid tumor

Trisomy 8

25%

Deletion of 5q

10%

Lipoblastoma

Rearrangement of 8q

>25%

Lipoma, solitary

Rearrangement of bands 12q1415

75%

Rearrangement of 6p

10%

Deletion of 13q

10%

Uterine leiomyoma

t(12;14)(q15;q24)

20%

Deletion of 7q

15%

Trisomy 12

10%

Malignant Soft Tissue Tumors

Cytogenetic
Events

Frequency

Clear cell sarcoma

t(12;22)(q13;q12)

>75%

Dermatofibrosarcoma protuberans

Ring chromosome 17

>75%

Ewing sarcoma

t(11;22)(q24;q12)

95%

Extraskeletal myxoid chondrosarcoma

t(9;22)(q31;q12)

50%

Liposarcoma, myxoid

t(12;16)(q13;p11)

75%

Liposarcoma, well differentiated

Ring chromosome 12

80%

Alveolar rhabdomyosarcoma

t(2;13)(q35;q14)

80%

Synovial sarcoma

t(X;18)

95%

Belum diketahui

Genetik
Radiasi
Kimia
Trauma
Sedangkan proses inflamasi yang kronis dapat menjadi
faktor resiko terjadinya sarkoma

ETIOLOGI

DIAGNOSIS

Anamnesis
Adanya benjolan di jaringan lunak, padat,
batas kadang tidak tegas.
Kecepatan tumbuh benjolan : progresivitas
Adanya gangguan pembuluh darah dan
jaringan sekitarnya
Sakit dan nyeri tekan : kecurigaan infitrasi
saraf
Adanya ulkus atau perdarahan
Adanya venektasi karena pertumbuhan yang

Pemeriksaan Fisik
Status generalis : skala Karnosfsky atau WHO
Status lokalis : sesuai dengan lokasi tumor
Tumor kecil (dini) : klinis sulit dibedakan dengan tumor
jinak.
Petunjuk kecurigaan sarkoma jaringan lunak bila lokasi
tumor pada ekstremitas, lebih mudah untuk terdeteksi
Lokasi tumor juga dibedakan : superficial atau dalam
(deep)
Tumor besar :
Infiltrasi sekitar
Hipervaskularisasi
Perabaan hangat
Ada metastasis regional/jauh

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Pemeriksaan Histopatologi

Teknik biopsi yang dianjurkan ialah biopsi terbuka


- Biopsi eksisional : bila ukuran tumor < 3 cm
- Biopsi insisional : bila ukuran tumor > 3 cm
Harus ditentukan : jenis tumor, tipe dan subtipe,
grading
Penentuan stadium menjadi penting untuk
penatalaksanaan
Penentuan stadium berdasarkan sistem GTNM
(Grading, Tumor, Node dan Metastasis)

SISTEM TNM UNTUK SARKOMA JARINGAN LUNAK


(AJCC) 2002

Penentuan stadium dilakukan sesuai sistem American Joint


Committee on Cancer Staging (AJCC) dan International Union
Against Cancer (IUCC) edisi ke-6 tahun 2002.

Tumor primer (T)

Tx
:
tumor tidak dapat diukur
T0
:
tidak terdapat tumor
T1
:
tumor berukuran 5 cm
T1a :
tumor terletak di atas / superfisial dari fasia
muskular
T1b :
tumor terletak di bawah / profunda dari fasia
muskular
T2 :
tumor berukuran > 5 cm
T2a :
tumor terletak di atas / superfisial dari fasia
muskular
T2b :
tumor terletak di bawah / profunda dari fasia
muscular

SISTEM STAGING

Kelenjar limfe regional (N)


N0 : tidak terdapat sarkoma di sekitar kalenjar
limfe regional
N1 : terdapat sarkoma ke kelenjar limfe regional

Metastase jauh (M)

Mx
: metastase jauh tidak
dapat diketahui
M0
: tidak terdapat
metastase jauh
M1
: terdapat metastase
jauh

Berdasarkan pemeriksaan histologis,


maka SJL ditentukan derajat
keganasannya. Penilaian ditentukan
berdasarkan jumlah mitosis, derajat
selularitas, nuklear pleomorfisme, sel nekrosis,
dan neo vaskularisasi
Gx : grade tidak dapat diketahui
G1 : diferensiasi baik
G2 : diferensiasi sedang
G3 : diferensiasi jelek
G4 : undifferentiated

HISTOPATOLOGIC GRADE

PENENTUAN STADIUM

JENIS TINDAKAN
Jenis tindakan pada sarkoma
jaringan lunak dapat berupa :
Pembedahan
Radioterapi
Kemoterapi

Pembedahan
pilihan

utama pada pengobatan sarkoma


jaringan lunak
Tujuan pembedahan adalah eradikasi sel ganas
dengan mengangkat jaringan se minimal
mungkin dan mempertahankan fungsi se
maksimal mungkin
Strategi pembedahan : Eksisi luas lokal dan
eksisi luas radikal

Eksisi luas lokal


Tumor seluruhnya diangkat dengan
menyertakan jaringan sehat disekitar
tumor dengan jarak dimensi ruang 25 cm.

Eksisi luas radikal


Prosedur pembedahan yang lebih
luas dibandingkan eksisi luas lokal
karena dianggap sel ganas telah
invasi lokal ke organ-organ sekiranya

Pemilihan strategi pembedahan


tergantung pada :
- Ukuran tumor (T)
- Grade
- Lokasi tumor : superficial atau deep, dekat sendi
atau struktur penting
- Umur penderita

Tumor invasi pembuluh darah/syaraf besar


maka pilihannya ialah eksisi luas radikal
Prosedur eksisi luas radikal :
Amputasi (harus diatas sendi
proksimal)
Fore quarter amputation
Hemipelvektomi
Limb salving surgery

Radioterapi/kemoterapi diberikan pada


kasus antara lain :
Sebagian terapi adjuvant post
operatif bila hasil pemeriksaan PA
menunjukkan grade III-IV
Penderita yang menolak
pembedahan

BILA RESIDU TUMOR DAN RESIDIF


Residu tumor (+) pada pemeriksaan patologi
anatomis
Tindakan : Re-eksisi
Bila menolak re-eksisi : radioterapi/kemoterapi
Tumor residif : Tentukan apakah
operabel/inoperabel
Lakukan biopsi insisional untuk diagnosis pasti
Bila operabel : eksisi luas
Bila inoperabel atau menolak pembedahan :
radioterapi/kemoterapi

Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker dan


mengecilkan tumor. Dapat diberikan dari luar (external beam
radiotherapy) atau dengan brakiterapi (internal radiation therapy).

Radiasi preoperatif dipergunakan untuk mengecilkan tumor


untuk reseksi yang cukup dan mengurangi penyebaran sel
tumor saat operasi,

Radiasi postoperatif mempunyai komplikasi luka yang


lebih sedikit dan beban penyinaran tumor lebih kecil.

RADIOTERAPI

Kemoterapi
Pertimbangan pemberian kemoterapi
didasarkan pada kasus metastasis,
prognosis, kemampuan dan kondisi
umum penderita.
Regimen kemoterapi yang dapat
diberikan antara lain :
doxorubicin
doxorubicin + dacarbazine
doxorubicin + ifosfamid
doxorubicin + dacarbazine +
ifosfamid + mesna

TIMING OPERASI
Timing operasi pada sarkoma
jaringan lunak yang ditujukan
untuk kuratif dilakukan as
soon as possible setelah
sebelumnya dilakukan staging
TNM dan toleransi operasi
kardiologi dan pulmonologi.
Timing operasi juga
dipengaruhi oleh keadaan
umum penderita

PROBLEM PASCA BEDAH


Gangguan emosional akibat
defek luas yang terjadi pasca
bedah
Perdarahan pasca operasi
Rekurensi tumor
Rehabilitasi
Rekonstruksi defek
Terapi adjuvant yang akan
diberikan

FOLLOW UP

Follow up yang baik : dapat mengetahui angka


rekurensi setelah pembedahan.
Penilaian tindakan pembedahan cukup adekuat
atau tidak.
Hasil histopatologi terutama untuk batas sayatan

Perlu atau tidak terapi adjuvant


berdasarkan hasil PA dan tindakan
pembedahan.
Kontrol setiap 3 bulan selama tahun
pertama, 4 bulan tahun kedua dan 6
bulan tahun ketiga.
Pemeriksaan penunjang dilakukan setiap
tahun atau bila ada indikasi.

Prognosis ditentukan oleh :


Ukuran tumor : Tumor ukuran kurang dari 5 cm
mempunyai prognosis lebih baik.
Lokasi tumor : letaknya lebih ke distal dari tubuh
akan mempunyai prognosis yang lebih baik
dibandingkan jika letak tumor lebih proksimal
Derajat keganasan : high grade tumor prognosisnya
akan lebih buruk dibandingkan dengan low grade
tumor

Daftar Pustaka

1. dr.Sutyano SpB(K)Onk, dr.Emir T.Pasaribu


SpB(K)Onk. Sarkoma Jaringan Lunak. In Bedah
Onkologi Diagnosis dan Terapi, by dr.Emir
T.Pasaribu SpB(K)Onk dr.Sutyano SpB(K)Onk, 195227. Jakarta: Sagung Seto, 2014.
2. Darwis I. Sarkoma jaringan lunak. Dalam:
Kumpulan ilmu bedah. Reksoprodjo S,
Pusponegoro AD, Kartono D, Hutagalung ED (eds).
Edisi pertama. Jakarta: Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia / RSCM.
1995. Hal: 401-405.
3. Adams GA, Garland AM, Shatney CH, Sherck JP.
Sarcoma. In: Surgery clerkship guide. 1st edition.
Missouri: Mosby. 2003. p:465-468.
4. Judson I, Harmer C. Sarcomas. In: Cancer in
primary care. Gore M, Russel D. 1st edition.
London: Martin Dunitz. 2003. p:231-237.
.

TERIMA
KASIH

You might also like