You are on page 1of 3

7.

apa saja klasifikasi kelumpuhan? Dan sebutkan penyakit dengan gejala

kelumpuhan!
FACHRULRROZI 2012730036
Jawab:
Klasifikasi kelumpuhan
-

Hemiplegia

: Kelumpuhan atau kelemahan otot-otot lengan, tungkai,

berikut wajah pada salah satu sisi tubuh. Kelumpuhan tersebut biasanya
disebabkan oleh lesi vascular unilateral di kapsula interna atau korteks
-

motoric.
Diplagia

: Kelumpuhan atau kelemahan otot-otot anggota gerak

berikut wajah kedua belah sisi, karena lesi vasklar bilateral di kapsula interna
-

atau korteks motoric


Hemiplagia alternans

: Kelumpuhan atau kelemahan otot-ototlengan dan

tungkai sisi kontralateral terhadap lesi di batang otak dengan kelumpuhan


otot yang disarafi saraf otak ipsilateral setinggi lesi, berikut kelumpuhan otot-

otot yang disarafi saraf otak yag terletak di bawah lesi pada sisi kontralateral.
Monoplegia
: Kelemahan atau kelumpuhan otot-otot salah satu
anggota gerak karena lesi kecil di kapsula interna atau korteks motoric.
Istilah monoplegia tidak digunakan untuk kelumpuhan atau kelemahan

sekelompok otot yang disarafi oleh suatu saraf tepi.


Tetraplegia
: Kelemahan atau kelumpuhan otot-otot keempat anggota
gerak yang biasanya terjadi akibat lesi bilateral atau transversal di medulla

spinalis setinggi servikal.


Paraplegia
: Kelumpuhan kedua tungkai akibat lesi bilateral atau

transversal di medulla spinalis dibawah tingkat servikal


Kelumpuhan saraf tepi : Kelemahan atau kelumpuhan otot-otot yang

tergolong dalam kawasan suatu saraf tepi


Paralisis non-neurogenic: Kelemahan atau kelumpuhan otot karena lesi di

motor end plate atau lesi struktual atau biokimiawi pada otot.
Paralisis histerik : Kelumpuhan yang timbul akibat terputusnya hubungan
antara korteks motoric dan motorneuron, dikenal dengan upper motor
neuron (UMN). Kebalikannya, kelumpuhan lower motor neuron (LMN) terjadi
akibat putusnya hubungan antara motorneuron dengan otot atau karena
kerusakan otot itu sendiri serta motor end plate.

Penyakit dengan gejala kelumpuhan


-

Stroke: Penyakit serebrovaskular yang mengacu pada gangguan neurologi


mendadak akibat aliran darah menuju otak terhenti
o Stroke iskemik: Terjadi akibat pembuluh darah yang menyuplai darah
ke otak tersumbat karena adanya obstruksi atau thrombus. Gejala
umum berupa hemiparesis pada wajah, lengan atau tungkai terutama
di
o

salah

satu

sisi

tubuh,

mendadak, diplopia.
Stroke hemoragic: Terjadi

aphasia,
apabila

disartria,
lesi

vertigo,

vascular

kebutaan

intraserebrum

mengalami rupture sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang sub


arachnoid atau langsung ke jaringan otak. Gejalanya berupa nyeri
kepala hebat, kehilangan kesadaran yang cepat, nausea dan muntah,
-

nyeri kuduk, tidak tahan cahaya/suara.


Motor Neuron Desease: Penyakit neurologic progresif yang menyerang
usia 40-70 tahun. Pasien banyak yang mengalami kelemahan mulai dari
tungkai. Penyakit ini menyebabkan hilangnya control motoric neuron halus

dan atrofi otot.


Guillain barr

syndrome:

Diduga

karena

proses

autoimun

yang

menyebabkan destruksi myelin (demyelinasi) pada serabut saraf perifer.


Menyebabkan kehilangan sensitivitas, kebas, rasa terbakar, atau rasa nyeri
-

dengan pola sebaran yang tidak teratur dan dapat berubah-ubah.


Miastenia gravis: Penyakit akibat kerusakan reseptor asetil kolin. Bersifat
progresif, ditandai dengan kelemahan dan kelelahan otot. Gejala awal berupa

ptosis atau diplopia. Otot wajah dan pernapasan juga terlibat.


Sindrom pascapolio: Kelemahan otot progresif setelah sembuh dari infeksi
virus polio. Gejala trias klasik meliputi kelelahan, kelemahan otot dengan

atau tanpa atrofi otot dan nyeri otot disertai kejang otot pada ekstremitas.
Multiple sclerosis: Sering pada anak muda. Multiple sclerosis ditandai
dengan timbulnya destruksi bintik myelin yang luas diikuti gliosis pada
substansia alba SSP. Gambaran klinis antara lain gangguan sensorik, keluhan
visual, kelemahan spastik pada ekstremitas (sering pada satu sisi tubuh) dan
disfungsi kandung kemih.

Ensefalomielitis Diseminata Akut: Jarang terjadi. Penyebab penyakit ini


adalah karena kerusakan substansia alba atau medulla spnalis. Gejalanya
berupa sakit kepala, mengantuk, stupor, palsi ocular dan seringkali paralisis
flasid pada keempat ekstremitas.

You might also like