Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Nama
NIM
: Lola Adriana N.
: O11114003
ada sekelompok sel disisi kanan dan kiri sepanjang badan, sel-sel ini disebut neural kres
(neural crest). Tabung neuralis akan memisahkan diri dari lapisan ektoderm, selanjutnya akan
menjadi otak dan sumsum tulang belakang. Neural crest antara lain akan menjadi ganglion
saraf tepi yaitu saraf otak, saraf spinal ( sumsum tulang belakang) dan saraf autonom.
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari neurolasi?
2. Untuk mengetahui proses pembentukan sel saraf (neurolasi)?
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 NEUROLASI
Neurolasi berasal dari kata neuro yang berarti saraf. Neurulasi adalah proses pembentukan
saraf. Neurolasi ditandai dengan terjadinya interaksi antara kelompok-kelompk sel
korda
mesoderm dengan sel-sel ectoderm diatasnya. Neurolasi adalah proses penempatan jaringan yang
akan tumbuh menjadi saraf, jaringan ini berasal dari diferensiasi ectoderm, sehingga disebut
ectoderm neural. Sebagai inducer pada proses neurulasi adalah mesodem notochord yang
terletak di bawah ectoderm neural.
Neurulasi dapat juga diartikan dengan proses awal pembentukan sistem saraf yang
melibatkan perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan keping
neural (neural plate), lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk
membentuk neural tube, yang terbenam dalam dinding tubuh dan berdesiferensiasi menjadi otak
dan korda spinalis dan berakhir dengan terbentuknya bumbung neural. Diduga bahwa perubahan
morfologi yang terjadi selama neurulasi sejalan dengan perubahan kromosom dan pola
proteinnya.
Neurulasi merupakan proses pembentukan sistem syaraf yang berkembang dari ektoderm
membentuk lamina neuralis, neural groove, neural fold, dan tuba neuralis (Neural tube/ canalis neuralis).
Sistem syaraf berasal dari penebalan ektoderm embrio yang disebut neural plate. Lempeng neuralis
(neural plate) terletak pada garis mid-dorsal badan embrio, mulai dari hense node ke cranial. Lempeng
neuralis (neural plate) mula-mula terdiri dari satu lapisan sel yang datar, dengan cepat menjadi epitel
berlapis dan tebal.
Lempeng neuralis akan melekuk kedalam dan membentuk neural groove dan dindingnya akan
membentuk lipatan neural fold, kemudian saling mendekati dan akhirnya bertemu dan membentuk tabung
neuralis (neural tube). Antara ektoderm embrio dengan tabung neuralis ada sekelompok sel disisi kanan
dan kiri sepanjang badan, sel-sel ini disebut neural kres (neural crest). Tabung neuralis akan memisahkan
diri dari lapisan ektoderm, selanjutnya akan menjadi otak dan sumsum tulang belakang. Neural crest
antara lain akan menjadi ganglion saraf tepi yaitu saraf otak, saraf spinal ( sumsum tulang belakang) dan
saraf autonom.
Pada hakikatnya neurolasi terbagi menjadi dua jenis beradasarkan bagaimana neural tube
terbentuk.
1. Neurulosi primer
Prosesi ni terjadi pada mamalia dan aves, dimana neural tube terbentuk akibat adanya
proses pelekukan atau invaginasi dari lapisan ectoderm neural yang diinisiasi oleh
nothocor. Adapun tahap-tahapnya secara singkat :
1. Differensiasi lempeng syaraf
2. Pembentukan Lipatan syaraf
3. Pembentukan Alur syaraf
4. Penutupan Lipatan/Alur syaraf -> membentuk Buluh syaraf
2. Neurulosi sekunder
Proses neurulasi ini terjadi dengan ditandainya pembentukan neural tube tanpa adanya
pelipatan ectoderm neural, melainkan pemisahan ectoderm neural dari lapisan ectoderm
epidermis, baru kemudian membentuk neural tube. Proses ini terjadi pada ikan.
Neurulosi sekunder :
1. Terjadi pada daerah di atas neuroposterior
2. Pada daerah lumbar dan ekor
3. Dimulai dengan pembentukan sumsum
4. Kavitasi dari sumsum membentuk rongga buluh syaraf
3. Neurulosi Khusus
Yaitu pembentukan bumbung neural dengan adanya pemisahan (peninggian) epidermis yang
membatasi keping neural. Peninggian episermis juga disebut sebagai lipatan neural temporer
yang akan bertem di bagian mediodorsal dan menjadi atap di atas keping neural yang sudah
melipat dan melekuk,membentuk lipatan neural dan lekuk neural biasa yang sama
kejadiannya pada neurulasi primer. Kedua lipatan neural ini akan bertemu satu sama lain
membentuk bumbung neural. Selanjutnya atap epidermis akan terpisah dari bumbung neural.
II.2 PROSES NEUROLASI
Gastrulasi meliputi proses pergerakan sel-sel yang berakibat pada reorganisasi masif embrio
hewan, yang pada awalnya berbentuk bola (blastula), menjadi organisme yang memiliki
beberapa lapisan sel. Pada proses ini, kumpulan sel yang terletak dipermukaan cenderung
bergerak kedalam. Tujuan utama dari gastrulasi adalah untuk membentuk primary germ
layer yang terdiri dari endoderm, mesoderm, dan ectoderm. Endoderm, merupakan lapisan
embrio paling dalam, membentuk saluran pencernaan serta organ dalam lain. Ektoderm, lapisan
terluar, berkembang menjadi jaringan kulit, otak dan sistem syaraf. sedangkan mesoderm, lapisan
sel bagian tengah, membentuk jaringan otot, tulang dan sistem pernafasan.
Gambar
II.1.
9.
(Lolie, 2009)
4. Terbentuknya Neural crest
Proses
Menutupnya
Bumbung
Neural
Pada awal terbentuknya terbentuknya neural tube, bagain dorsal tube yang dekat
dengan kutub animal, masih menempel pada sel sel ectoderm epidermis. Pada bagian
yang menempel tersebut terdapat sel-sel ectoderm neural yang tidak ikut serta
membentuk neural tube, sel inilah yang dimaksud dengan neural crest. Saat pembentukan
tabung saraf (neural tube), sel-sel neural crest akan terpisah dan akan bermigrasi jauh dari
ectoderm neural. Neural crest akan menjadi lokasi yang dituju kemudian berdiferensiasi
menjadi sel-sel ganglia spinalis dan otot otonom,dan sebagainya. Mesensim yang berasal
dari neural crest disebut ektomesensim.
Gambar
II.1.
10.
Bumbung
Neural
(Losney, 2008)
Selama minggu kelima, tingkat pertumbuhan yang berbeda menimbulkan banyak
lekukan pada tabung neural, sehingga dihasilkan tiga daerah otak : otak depan, otak
tengah dan otak belakang. Otak depan berkembang menjadi mata (saraf kranial II) dan
hemisfer otak. Perkembangan semua daerah korteks serebri terus berlanjut sepanjang
masa kehidupan janin dan masa kanak-kanak. Sistem olfaktorius dan thalamus juga
berkembang dari otak depan. Saraf kranial III dan IV (occulomotorius dan trochlearis)
terbentuk dari otak tengah. Otak belakang membentuk medula, spons, serebelum dan
saraf kranial lain. Gelombang otak dapat dicatat melalui elektroensefalogram (EGG) pada
minggu ke-8. Medula spinalis terbentuk dari ujung panjang tabung neural. Pada
mudigah, korda spinalis berjalan sepanjang kolumna vertebralis, tetapi setelah itu korda
spinalis tumbuh lebih lambat. Pada minggu ke-24, korda sinalis memanjang hanya
sampai S1, saat lahir sampai L3 dan pada orang dewasa sampai L1. Mielinisasi korda
spinalis mulai pada pertengahan gestasi dan berlanjut sepajang tahun pertama kehidupan.
Fungsi sinaps sudah cukup berkembang pada minggu ke delapan sehingga terjadi fleksi
leher dan badan. Struktur ektodermal lainnya, yaitu neural crest, berkembang menjadi
sistem saraf perifer.
2. Paraphysis
3. Vesiculae
4. Opticusinfundibulum
Atap mesencephalon membuat sepasang tonjolan-tonjolan yang pada pisces dan amphibi
disebut corpora bigemina; pada reptilia, aves dan mammalia terdiri dari 2 pasang, disebut
corpora
quadrugemina.
Rombencephalon
membagi
menjadi
metencephalon
dan
Pada akhir bulan ke-6, lempeng korteks ini sudah memiliki komponen sel neuron
yang lengkap dan sudah tampak adanya diferensiasi menjadi 6 lapis seperti orang
dewasa. Di tempat yang semestinya, sel saraf mengalami proses diferensiasi (perubahan
bentuk, komposisi, dan fungsi). Sel saraf berubah menjadi sel neuron dengan cabangcabangnya dan terbentuk pula sel penunjang ( sel glia). Fungsi sel inilah yang mengatur
kehidupan kita sehari-hari. Ada yang mengatakan penambahan jumlah sel saraf telah
selesai pada saat kelahiran. setelah lahir hanya terjadi pematangan fungsi sel, tetapi
selubung saraf atau myelin yang disebut mielinisasi masih berkembang. Tetapi, setelah
lahir terjadi penambahan volume dan berat otak dan bayi tampak lebih pintar. Hal ini
karena adanya pertumbuhan serabut saraf, adanya peningkatan jumlah sel glia yang luar
biasa dan proses mielinisasi akibat proses stimulasi yang didapat saat lahir.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Organogenesis merupakan proses pembentukan organ. Proses pembentukan organ pada
makhluk hidup berbeda-beda. Organogenesis diantaranya meliputi pembentukan sel saraf atau
neurolasi. Neurulasi adalah proses pembentukan saraf yang ditandai dengan terjadinya interaksi
antara kelompok-kelompok sel korda mesoderm dengan sel-sel ectoderm diatasnya.
Neurulasi merupakan proses pembentukan sistem syaraf yang berkembang dari ektoderm
membentuk lamina neuralis, neural groove, neural fold, dan tuba neuralis (Neural tube/ canalis
neuralis). Sistem syaraf berasal dari penebalan ektoderm embrio yang disebut neural
plate. Lempeng neuralis (neural plate) terletak pada garis mid-dorsal badan embrio, mulai dari
hense node ke cranial. Lempeng neuralis (neural plate) mula-mula terdiri dari satu lapisan sel
yang datar, dengan cepat menjadi epitel berlapis dan tebal.
Lempeng neuralis akan melekuk kedalam dan membentuk neural groove dan dindingnya
akan membentuk lipatan neural fold, kemudian saling mendekati dan akhirnya bertemu dan
membentuk tabung neuralis (neural tube). Antara ektoderm embrio dengan tabung neuralis ada
sekelompok sel disisi kanan dan kiri sepanjang badan, sel-sel ini disebut neural kres (neural
crest). Tabung neuralis akan memisahkan diri dari lapisan ektoderm, selanjutnya akan menjadi
otak dan sumsum tulang belakang. Neural crest antara lain akan menjadi ganglion saraf tepi yaitu
saraf otak, saraf spinal ( sumsum tulang belakang) dan saraf autonom.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pembentukan Organ dan Neurolasi. http://arridhwank.blogspot.co.id/2013/01/
makalah-pembentukan-organ-dan-neurolasi.html [online] Diakses pada tanggal 18
november 2015 pukul 00.15 WITA
Anonim. http://www.scribd.com/doc/38571775/NEURULASI
Kimbal, John W. 2000. Biologi Jilid II Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Namikaze, Lay. 2014. Grastulasi dan Neurulasi pada Hewan. http://evilgenius.student.unej
.ac.id/index.php/gastrulasi-dan-neurulasi-hewan/ [online] Diakses pada tanggal 18
November 2015 pukul 01.45 WITA
Sadler, T.W. 2000. Embriologi Kedokteran Langman Edisi ke-7. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran.
Silvia, Devi Nur. 2015. Neurulasi. http://ourhappylogy.blogspot.co.id/2013/04/neurulasi-berasaldari-kata-neuro-yang.html [online] Diakses pada tanggal 17 Novmber 2015 pukul 23.15
WITA
Soenardirahardjo, Bambang Poernomo. 2011. Buku Ajar Embriologi. Surabaya: Airlangga
University Press
Yatim, Wildan. 1982. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito. Bandung.