You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Asam urat, pasti tidak asing lagi dengan penyakit ini. Selama ini penyakit asam urat lebih
dikenal sebagai penyakit yang sering menyerang kebanyakan orang yang sudah lanjut usia atau
40 tahun ke atas yang sering terlihat menderota penyakit ini namun dengan gaya hidup serba
instant dan modern seperti sekarang gejala asam urat seringkali ditemukan pada orang yang lebih
muda.
Asam urat sendiri membuat penderitanya merasakan nyeri yang amat dalam pada
persendian dan ini sangat mengganggu dalam menjalankan aktivitas kita sehari-hari. Asam urat,
pasti tidak asing lagi dengan penyakit ini. Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi
berarti asam urat. Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi
disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional.
Yang dimaksud dengan asam urat adalah kristal-kristal yang terbentuk sebagai hasil
metabolisme zat purin (bentuk turunan dari nukleoprotein). Purin merupakan salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel semua makhluk hidup. Purin terdapat dalam
tubuh kita, terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan (daging, jeroan,
sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga bisa dihasilkan dari perusakan sel-sel tubuh
yang terjadi baik secara normal ataupun karena penyakit tertentu.
Saat kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup, zat purin yang
terkandung di dalamnya ikut berpindah ke dalam tubuh kita. Makanan yang masuk akan diolah
oleh tubuh, melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Jadi setiap orang punya
kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat terjadi jika kadar asam urat berlebihan (karena
purin yang masuk terlalu banyak). Tubuh manusia sudah menyediakan 85% senyawa purin untuk
kebutuhan sehari-hari, yang berarti kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.
Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam
bentuk urine dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang berfungsi
mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat berlebihan, ginjal
akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal asam urat tersebut
akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita terasa nyeri dan bengkak.

Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang
bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:

Apa yang dimaksud asam urat?


Bagaimana gejala asam urat serta apa penyebabnya?
Bagaimana cara pencegahan/penanggulangan asam urat?
Mengetahui penggolongan obat hiperuricemia?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

Untuk mengetahui tentang penyakit asam urat


Untuk mengetahui bagaimana gejala dari penyakit asam urat
Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan/penanggulangan penyakit asam urat.
Untuk Mengetahui cara kerja obat asam urat

BAB III
PEMBAHASAN
2.1.

Apa Itu Asam Urat


2.1.1. Pengertian asam Urat
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan.
Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak
mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya
sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak
boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin.
Sebetulnya, tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari.
Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%. Sayangnya, fakta ini
masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka
menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa
mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani
biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi
kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat.
Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat
melewati ambang batas normal.
2.1.2. Penyebab Asam Urat
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya pemecahan sel terus menerus
sehingga menghasilkan asam urat yang berlebihan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi. Penyebab asam urat yang lain adalah metabolism tubuh yang
kurang sempurna. Penyebab asam urat bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam
urat tersebut melalui air seni. Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang
baik juga dapat menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih banyak
diderita orang yang berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam urat bisa terjadi pada
usia yang lebih muda karena gaya hidup yang kurang sehat.

Meskipun penyebab asam urat dapat disimpulkan adalah karena terjadinya


pemecahan sel secara terus menerus, penyakit asam urat termasuk penyakit yang
penyebabnya tidak diketahui secara pasti secara klinis. Penyebab asam urat diduga
berkaitan dengan faktor genetik dan faktor hormonal. Hal inilah yang menyebabkan
ketidaknormalan metabolisme tubuh yang merupakan penyebab asam urat meningkat
secara drastis. Namun demikian, efek kebalikan dari asam urat yang berlebihan juga bisa
menjadi penyebab asam urat. Pengeluaran asam urat secara berlebihan menyebabkan
kadar sangat rendah dan memicu tubuh mengeluarkan kembali yang kadarnya bisa
berlebihan dan menyebabkan asam urat tinggi.
Namun demikian, penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan. Asam
urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi. Konsumsi
makanan dengan kadar purin tinggi adalah satunya. Purin adalah salah satu senyawa basa
organik yang menyusun asam inti sel yang jika bereaksi dapat meningkatkan asam urat
dengan cepat. Penyebab asam urat sering diasumsikan berasal dari kondisi alami tubuh,
padahal kondisi tubuh yang buruk utamanya terjadi karena pola makan yang salah. Oleh
karena itu, untuk menghindari asam urat, anda harus mulai memperhatikan berbagai
makanan penyebab asam urat untuk anda hindari.
Penyakit darah dapat juga menjadi penyebab asam urat. Penyakit sumsum tulang
dan polisitemia, misalnya, bisa menjadi penyebab tingginya kadar asam dalam darah yang
menjadi penyakit asam urat. Selain itu, obat-obatan seperti alkohol dalam obat, obat
kanker, dan vitamin B12 pun juga bisa menjadi penyebab asam urat.
Proses terjadinya penyakit asam urat:
1. Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan
2. Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui
metabolisme berubah menjadi asam urat
3. Kadar asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu
membuang kelebihan asam urat
4. Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian
5. Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan kaku
Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang
parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika
bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang.

2.1.3. Gejala asam urat


Nyeri sendi merupakan indikator utama asam urat, Sendi merupakan bagian yang
paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat selain juga pada bagian kulit dan ginjal
yang merupakan akibat dari penambahan kadar asam urat dalam darah. Kristal-kristal
tersebut akan menyebar ke dalam rongga-rongga sendi sehingga terjadilah peradangan
akut atau terjadi gout. Jika terjadi selama bertahun-tahun, deposit kristal asam urat dalam
sendi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen.Tapi rasa ngilu pada
persendian banyak sebabnya, belum tentu disebabkan oleh asam urat. Berikut adalah
sejumlah gejala yang patut Anda waspadai. Jika Anda merasakan tanda-tanda berikut,
besar kemungkinan Anda terkena penyakit asam urat:

Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan dan bahkan membengkak dan

berwarna kemerahan (meradang)


Biasanya persendian terasa nyeri saat pagi hari (baru bangun tidur) atau malam

hari
Rasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang
Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan

tangan dan siku


Pada kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat bergerak

Untuk

memastikan,

Anda

harus

melakukan

pemeriksaan

laboratorium.

Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik
Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan
pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan
menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan
mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6
6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia. Perjalanan penyakit yang
klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah
cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi jika demikian,
kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang yang
asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada
gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang

bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di
usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.Sebagian besar penderita asam urat juga memiliki
penyakit lain seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes atau penyakit ginjal.
Faktor kegemukan (obesitas) juga sering dijumpai pada penderita asam urat.
2.1.4. Bahaya Asam Urat
Jika kadar asam urat terlalu tinggi dalam darah, maka organ-organ tubuh akan
terganggu dan bahkan rusak, terutama organ ginjal. Hal ini terjadi karena saringan pada
ginjal akan tersumbat. Tersumbatnya saringan tersebut akan berdampak munculnya batu
ginjal, dan bahkan pada akhirnya dapat terjadi gagal ginjal. Selain itu kadar asam urat
yang tinggi pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Kristal asam urat
dapat merusak lapisan bagian dalam pembuluh darah koroner pada jantung. Rusaknya
pembuluh darah itu akan menimbulkan serangan jantung koroner.
Oleh sebab itu, sebaiknya secara teratur kita harus mengecek kadar asam urat, jika
asam uratnya tinggi maka sedini mungkin harus berupaya untukmenurunkannya supaya
tidak terjadi kerusakan pada organ-organ penting tubuh kita. Sebagai akibat asam urat,
ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa
jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa
keropos / mengalami pengapuran tulang.
2.2.

Komplikasi Hiperurisemia.
1. Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi (gout). Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi
ataupun jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan faktor resiko timbulnya
gout, namun, hubungan secara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan gout akut
masih belum jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat
serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien dengan hiperurisemia tidak mendapat
serangan atritis gout.
Gejala klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia tak bergejala, serangan
akut gout, gejala antara(intercritical), serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat sangat yang disertai
tanda peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga

dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak
serangan pertama kali. Namun pada mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir
setelah 7-10 hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang
sedang pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus
sehingga sangat mengganggu. Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari
ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali terkena. Persendian ini
merupakan bagian yang umumnya terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu
tubuh dan kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada ekstremitas
bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada persendian yang menerima beban berat
tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada siang
hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.
Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan waktu.
Sekitar 60% pasien mengalami serangan akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78%
mengalami serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang tidak mengalami
serangan akut kedua dalam 10 tahun. Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk
tofi. Tofi adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk di jaringan lunak
tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa
nyeri, kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi dan sindrom
penekanan saraf.
2. Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal.
Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut
dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer.
Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa. Sebaliknya, pada
suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu.
Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan bertambah buruk.
Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari
sel ganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat
pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal
akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan
ginjal kronik.
Pengobatan

Radang

Sendi

akibat

asam

urat

(Gouty

arthitis)

Tujuan utama panatalaksanaan penyakit gout adalah menghentikan nyeri pada serangan

akut, mencegah kekambuhan, dan mencegah komplikasi akibat deposisi kristal urat pada
sendi, ginjal, atau bagian tubuh lain. Sedangkan, pada pasien dengan hiperurisemia
asimtomatis tidak diperlukan terapi farmakologis. Pengurangan hiperurisemia diperlukan
untuk mencegah perkembangan akut gout pada pasien dengan risiko tinggi.
Pengaturan pola makan dan perubahan gaya hidup termasuk penurunan berat badan,
pembatasan minuman alkohol, makanan tinggi purin, dan pengawasan hiperlipidemia dan
hipertensi dapat menurunkan kadar serum asam urat walau tanpa terapi obat-obatan.
Berkonsultasilah dengan dokter anda tentang rencana pengobatan yang akan ia lakukan
secara lengkap. Hindari penggunaan jamu kemasan yang tidak jelas, karena telah
banyak bukti kecurangan produsen jamu yang justru merugikan konsumen.
CIRI KLINIK.
Serangan akut gout artritis dicirikan oleh rasa sakit yang hebat, bengkak, dan inflamasi.
Serangan awalnya pada daerah terbatas, terutama pada persendian metatarsophalangeal
pertama (podagra), dan lalu, menurut tingkat keseringan, daerah pertemuan telapak kaki
dan pergelangan kaki, pergelangan kaki, tumit, lutut, pinggang, jari dan siku. Serangan
biasanya terjadi malam hari ketika pasien terbangun dari tidur dengan sakit yang hebat.
Persendian yang terkena membengkak, terasa hangat dan memerah. Demam dan
leukositosis adalah biasa. Serangan yang tidak diobati berlangsung selama 3-14 hari
sebelum terjadi penyembuhan secara spontan.
Meski serangan akut gout artritis bisa terjadi tanpa sebab yang jelas, serangan bisa
dipicu oleh stress, trauma, menghirup alkohol, infeksi, operasi, penurunan serum asam
urat secara cepat dengan penggunaan agen penurun asam urat, dan menggunakan obat
yang diketahui menaikkan konsentrasi serum asam urat.
Diagnosis
Diagnosis definitif dicapai dengan aspirasi cairan sinovial dari persendian yang
terkena dan identifikasi kristal intraselular dari mononatrium urat monohidrat pada
leukosit cairan sinovial.
Ketika aspirasi persendian bukan merupakan pilihan, diagnosis awal dari gout artritis
akut bisa dibuat dengan dasar kehadiran gejala dan simtom dan juga respon terhadap
perawatan.
2.3.

Penyebaran/Penularan

Asam urat merupakan penyakit non infeksi akibat prilaku makanan. Penyakit asam urat
tidak menular, akan tetapi tidak menutup kemungkinan factor genetic atau keturunan dapat
menyebabkan menderita penyakit ini. Uniknya asam urat ini lebih sering menyerang pria
daripada wanita, dengan jumlah wanita yang sangat sedikit dan biasanya menyerang wanita yang
sudah memasuki masa monopouse. Hal ini dikarenakan tingkat asam dalam tubuh pria
berbanding lurus dengan bertambahnya usia, sedangkan pada wanita tingkat asam ini baru akan
naik drastis ketika mereka sudah memasuki masa monopouse.
Untuk mengetahui kita menderita asam urat atau tidak biasanya dilakukan dengan tes
enzimatik dan tes biasa. Biasanya serangkaian tes ini dapat kita lakukan di laboratorium di
rumah sakit atau yang bisa kita temui di sekitar kita.
Pada awalnya penyakit asam urat ini hanya menyerang satu sendi saja, namun lama
kelamaan bisa menjalar ke sendi yang lain. Sendi yang paling sering terkena dampak dari asam
urat ini adalah sendi pada pangkal kaki ibu jari dan sekitar kaki. Serangan asam urat pun tidak
dapat diperkirakan, tiba-tiba dapat terjadi pagi hari lalu sembuh dan sore hari nyeri sendi kembali
terulang. Hal ini sangat menyiksa penderita, jika mereka tidak cepat mengkonsumsi obat-obatan
maka nyeri itu tidak akan hilang.
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan,
kegemukan, dan suku bangsa.Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang
Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan
di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah ManadoMinahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol. Alkohol
menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap
bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal
asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu,
siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan
tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.
2.4.

Cara Penanggulangan
Penyakit asam urat disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat yang dihasilkan dari

metabolisme zat purin. Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar asam urat, Anda

harus mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin. Berikut adalah contoh
makanan yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat:

Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak


Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan

sarden
Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
Daging kambing, daging sapi, daging kuda
Bebek, angsa dan kalkun
Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom,

susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping


Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun

pepaya, kangkung
Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan
margarin/mentega
Makanan kaya protein dan lemak

Selain pantangan makanan di atas, penderita asam urat juga harus banyak minum air
putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu ginjal). Air putih akan membantu
mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh smelalui urine.
Kurangi konsumsi alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat, yang
menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang. Akibatnya, asam urat tertahan
dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian. Hindari juga minuman fermentasi seperti
bir, wiski, anggur, tape dan tuak karena mengandung senyawa alkohol.
Tips tambahan bagi penderita asam urat:

Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan

pisang
Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan

strawberry
Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing
wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi

Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum

manis, gulali dan sirup


Jangan minum aspirin
Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi
pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat
badan.

2.5.

Pengobatan
2.5.1. Terapi non farmakologi (tanpa menggunakan obat)
Terapi non farmakologis (tanpa menggunakan obat) bagi penderita gout dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pengaturan diet
Pengaturan diet dilakukan dengan cara membatasi makanan tinggi purin dan
memilih makanan yang rendah purin. Berikut penggolongan makanan berdasarkan
kandungan purin:
a. Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100
gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan,
udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi
(tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
b. Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100
gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi,
kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus,
buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
c. Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100
gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7
mg/dl dengan tidak mengkonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri
untuk mengkonsmsi bahan makanan golongan B.
2. Memperbanyak minum air putih dapat membantu membuang purin yang ada
dalam tubuh.
3. Menghindari minuman beralkohol.
4. Menurunkan berat badan bagi yang obesitas (kegemukan).
5. Banyak istirahat dan menghindari bekerja terlalu berat.
2.5.2

Terapi farmakologi (dengan menggunakan obat)


Terapi bagi penderita gout biasanya dibagi menjadi 2 yaitu terapi pada serangan

akut dan terapi hiperurisemia pada serangan kronik. Terapi farmakologi (dengan obat)
bagi penderita gout dapat dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu :
1. Mengatasi nyeri saat terjadi serangan akut,
2. Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah terjadinya penimbunan kristal
urat.
3.

Terapi pencegahan dengan menggunakan obat hipourisemik.

2.5.3. Penggolongan Obat Hiperuricemia


Adapun penggolongan obat-obat yang digunakan untuk terapi penyakit gout yaitu :
1. Nonstreoid Anti-inflammatory Drugs (NSAID)
NSAID merupakan terapi pilihan pertama yang efektif untuk pasien yang
mengalami serangan gout akut. Ada beberapa jenis NSAID, namun tidak semua
memiliki efektivitas dan keamanan yang baik untuk terapi gout akut. Beberapa
NSAID yang diindikasikan untuk mengatasi gout arthritis akut dengan kejadian
efek samping yang jarang terjadi yaitu:
a. Naproxen
Naproxen merupakan NSAID turunan asam propionat yang berkhasiat
antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik. Naproksen telah menjadi salah satu
pilihan pertama karena khasiatnya dan kejadian efek sampingnya yang
jarang.

b. Natrium Diklofenak
Merupakan golongan NSAID turunan asam propionat yang memiliki cara
kerja dan efek samping yang sama dengan naproksen.
c. Piroxicam
Merupakan golongan NSAID yang mempunyai aktifitas antiinflamasi,
analgetik antipiretik.
d. NSAID selektif COX-2
Merupakan golongan NSAID yang mempunyai tingkat keamanan saluran
cerna atas lebih baik dibanding NSAID non-selektif.
2. Colchicine
Colchicine efektif digunakan untuk serangan gout akut. Bila dibandingkan
dengan NSAID mula kerjanya (onset) lebih lambat dan efek samping lebih sering
dijumpai, sehingga tidak direkomendasikan untuk terapi jangka panjang gout akut.
Colchicine hanya digunakan selama saat kritis untuk mencegah serangan gout.
Efek samping colchicines yang sering terjadi adalah mual dan muntah, diare
dan nyeri abdomen yang terjadi pada 80% pasien. Komplikasi utama terapi ini
adalah dehidrasi.

Kolkisine biasanya diberikan oral 1 mg awalnya, diikuti 0,5 mg tiap 2 jam


sampai simtom pada sendi berkurang, pasien mengalami diare atau rasa
tidak nyaman pada abdominal, atau total dosis 8 mg telah diberikan. Sekitar
75-90% pasien dengan gout artritis akut merespon baik terhadap kolkisin
ketika perawatan dimulai dalam 24-48 jam onset simtom pada sendi.
Masalah utama sehubungan dengan kolkisin oral adalah toksisitas saluran
cerna pada 50-80% pasien.

Tingginya insiden saluran cerna ini bisa diatasi dengan memberikan kolkisin
secara intravena. Dosis awal iv adalah 2 mg. Jika serangan tidak berkurang,
dosis tambahan 1 mg bisa diberikan pada jam ke-6 dan 12 sehingga total
dosis 4 mg untuk serangan spesifik. Kolkisin sebaiknya dilarutkan dalam 20
ml normal saline sebelum pemberian untuk mengurangi sklerosis vena.
Ekstravasasi lokal dari kolkisin iv bisa menyebabkan inflamasi dan nekrosis
dari jaringan di sekitarnya. Kontraindikasi termasuk kelainan ginjal dan

vena kecil yang sulit diinjeksi. Kolkisin iv tidak boleh digunakan pada
individu yang netropenik, mempunyai kelainan ginjal yang parah (kliren
kreatin <10 ml/menit), atau mengalami insufisiensi hati dan ginjal.

Kolkisin harus dihentikan dalam 7 hari setelah terapi oral atau iv untuk
mengurangi resiko toksisitas sumsum tulang. Dosis sebaiknya dikurangi
50% pada pasien dengan kliren kreatin antara 10-50 ml/menit dan dibatasi
sebanyak 2 mg pada mereka yang menerima dosis pemeliharan kolkisin.

Kolkisin

Kolkisin yang diberikan 0,55-0,6 dua kali sehari bisa efektif untuk mencegah
artritis berulang pada pasien yang tidak terlihat memiliki tophi dan konsentrasi
serum urat-nya sedikit naik. Pasien yang merasakan onset serangan akut harus
meningkatkan dosis menjadi 1mg tiap 2 jam; umumnya serangan akan hilang
setalah 1 atau 2 mg.

3. Kortikosteroid
Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan
akan mengontrol serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang
dikontra indikasikan terhadap golongan NSAID. Jika goutnya monarticular,
pemberian antra-articular yang paling efektif.
4. Uricosuric
Probenesid dan sulfinpirazone meningkatkan kliren ginjal untuk asam urat
dengan menginhibit reabsorpsi tubular dari asam urat. Terapi dengan
urikosurik harus dimulai pada dosis kecil untuk menghindari uriksuria dan
kemungkinan pembentukan batu. Menjaga aliran urin yang cukup dan
alkalisasi urine dengan natrium bikarbonat atau larutan Shohl selama
beberapa hari pertama terapi urikosurik akan mengurnagi kemungkinan
pembentukan batu asam urat.
Probenesid diberikan awal sebesar 250 mg dua kali sehari selama 1-2
minggu, lalu 500 mg dua kali sehari selama 2 minggu. Lalu, dosis harian

ditingkatkan 500 mg tiap 1-2 minggu sampai hasil yang diinginkan tercapai
atau dosis total 2 g/hari telah tercapai.
Dosis awal sulfinpirazone adalah 50 mg dua kali sehari untuk 3-4 hari, lalu
100 mg dua kali sehari, tingkatkan dosis harian 100 mg tiap minggu sampai
tercapai dosis 800 mg/hari.
Efek samping utama adalah iritasi saluran cerna, kulit kemerahan dan
hipersensitivitas, serangan gout artritis akut, dan pembentukan batu. Obatobat ini kontraindikasi pada pasien dengan kelainan fungsi ginjal (kliren
kreatin <50 ml.menit).
Obat ini memblok reabsorpsi tubular dimana urat disaring sehingga
mengurangi jumlah urat metabolik, mencegah pembentukan benjolan baru dan
memperkecil ukuran benjolan yang telah ada. Uricosuris seperti probenesid dan
sulfinpirazon dapat diberikan sebagai pengganti allopurinol, namun probenesid
tidak diindikasikan untuk gout yang akut. Pembentukan kristal urat dalam urin bisa
terjadi dengan urocisuric dan penting untuk memastikan jumlah urin cukup yaitu
2000 ml atau lebih untuk mencegah pengendapat kristal urat di saluran urin. Saat
diberikan secara kombinasi dengan colchicine, akan mengurangi frekuensi
kekambuhan gout akut.
5. Allopurinol
Allopurinol merupakan penghambat xantin oksidase yang bekerja menurunkan
produksi asam urat dengan cara penghambatan kerja enzim xantin oksidase yang
memproduksi asam urat. Obat ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan gagal
ginjal atau batu urat yang tidak dapat diberikan urocisuric. Allopurinol juga
memiliki efek positif dalam melawan kolesterol jahat dalam tubuh. Sehingga,
obat ini merupakan pilihan yang lebih baik bagi pasien hiperurisemia yang juga
menderita penyumbatan arteri koroner.
Biasanya obat ini diberikan sekali sehari sebab metabolit aktif allopurinol waktu
paruhnya panjang. Dosis awalnya 100 mg diberikan selama 1 minggu; kemudian
dinaikkan jika kadar asam urat masih tinggi. Kadar asam urat serum akan dicapai
dengan dosis harian 200-300 mg. Seringkali kombinasi allopurinol dengan

uricosuric akan sangat membantu. Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan


hiperurisemia asimtomatik dan gout yang aktif.
Allopurinol digunakan untuk mencegah timbulnya serangan kembali penyakit
gout untuk terapi jangka panjang dan tidak dapat digunakan untuk meredakan
serangan pada serangan akut. Efek samping yang sering terjadi dari Allopurinol
adalah hipersensitifitas atau alergi, gejala yang terjadi berupa gejala kemerahan
pada kulit. Bagi pasien yang mengalami reaksi alergi yang demikian disarankan
untuk segera menghentikan konsumsi allopurinol sesegera mungkin.
TERAPI PENCEGAHAN
Prinsip umum

Jika serangan pertama gout artritis akut ringan dan segera merespon terhadap
perawatan, konsentrasi serum urat pasien hanya naik sedikit, dan ekskresi asam
urat melalui urine tidak berlebihan (<1000 mg/24 jam pada diet normal), maka
perawatan profilaksis bisa ditunda.

Jika pasien mendapat serangan gout artritis yang parah, terjadi komplikasi
litiasis asam urat, serum asam urat naik (>10 mg/dl), atau ekskresi asam urat
melalui urin selama 24 jam > 1000 mg, maka perawatan profilaksis harus
segera dilakukan setelah serangan akut.

Terapi profilaksis juga sesuai untuk pasien dengan serangan gout artritis yang
sering (yaitu lebih dari dua atau tiga per tahun) bahkan jika konsentrasi serum
asam urat normal atau sedikit naik.

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin

diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu
mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri,
bengkak dan meradang. Penyakit asam urat merupakan penyakit nini infeksi yang tidak menular.
Penyakit ini dapat di cegah dengan mengkonsumsi makanan yang rendah purin, memperbanyak
minum air putih dan rajin berolahraga.
3.2. Saran
Sebaiknya penyakit asam urat harus di cegah terlebih dulu, karena jika seseorang telah
menderita penyakit asam urat dapat menyebabkan resiko gagal ginjal.

DAFTAR PUSTAKA

rlian-ff07.web.unair.ac.id/artikel_detail-44983-a. Semester 7 : Pharmacotherapy-GOUT


DAN HIPERURISEMIA (Terjemahan Handbook Of Pharmacotherapy Dipiro).html

You might also like