You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

PERCOBAAN 9
UJI ALKALOID

Nama

: Ganjar Abdillah Ammar

NIM

: 11213021

Kelompok

:3

Tanggal Percobaan: 29 Oktober 2014


Tanggal Laporan

: 5 November 2014

Asisten

: Hidawati / 20513323

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014

PERCOBAAN 9
UJI ALKALOID

I.

Tujuan Percobaan
1. Menentukan keberadaan senyawa alkaloid pada daun
tanaman sukun (Artocarpus communis) dengan pereaksi
Meyer.
2. Menentukan keberadaan senyawa alkaloid pada daun
tanaman sukun (Artocarpus communis) dengan pereaksi
Dragendorff.
3. Menentukan nilai Rf noda hasil ekstrak senyawa alkaloid
pada

daun

tanaman

sukun (Artocarpus

communis)

dengan melakukan analisis Kromatografi Lapis Tipis.


II.

Teori Dasar

Pada tanaman, alkaloid ditemukan dalam bentuk


garam yang larut dalam air seperti sitrat, malat, mekonat,
tartrat, isobutirat, benzoat, atau kadang-kadang kombinasi
dengan tanin. Secara mikrokimia, ditemukan bahwa alkaloid
banyak ditemukan pada jaringan perifer dari batang atau
akar. Alkaloid disintesis padatempat yang spesifik seperti
pada akar yang sedang tumbuh, kloroplas, dan sel laktiferus
(Dewa Ayu, 2007).
Kebanyakan

alkaloid berbentuk

kristal

padat, beberapa berbentuk amorf. Alkaloid yang berbentuk


cair tidak mempunyai atom O dalam molekulnya. Garam
alkaloid tidak sama bentuk kristalnya dan, bentuk kristal ini
berguna

untuk

identifikasi

secara mikroskopik.

Ikatan

Nitrogen dalam alkaloid biasanya berada dalam bentuk amin


primer, sekunder, tersier, kuartener, amonium hidroksida
dan semua ikatan N ini bersifat basa. Alkaloid umunya
mempunyai sepasang elektron sunyi yang dapat mengikat
proton secara kovalen sehingga membentuk garamnya yang
umumnya larut dalam air. (Rogers dkk., 1998).
Alkaloid merupakan salah satu metabolisme sekunder
yang terdapat pada tumbuhan, yang bias dijumpai pada
bagian daun, ranting, biji, dan kulit batang. Alkaloid
mempunyai efek dalam bidang kesehatan berupa pemicu
sistem saraf, menaikkan tekanan darah, mengurangi rasa
sakit, antimikroba, obat penenang, obat penyakit jantung
dan lain-lain lain (Simbala, 2009)

III. Data Pengamatan


a. Ekstraksi alkaloid
Tabel 1. Data pengamatan ekstraksi alkaloid

Sampel

4 gr daun
mangga

Pereaksi
Kloroform 10

Pengamatan

ml
Kloroform-

Terbentuk 2

amonia 10 ml

kuning bening

lapisan berwarna

10 tetets larutan (atas) dan hijau


pekat (bawah)
5% H2SO4

Gambar

b. Uji Alkaloid
Tabel 2. Data pengamatan uji alkaloid

Sampel

Pereaksi

Warna

Warna

awal

akhir

Gambar

Larutan
Meyer

Kuning

bening
warna
kuning

Ekstrak

Coklat

alkaloid

muda, ada
Dragendorff

Kuning

endapan
jingga
(sangat
sedikit)

c. Analisis KLT
Tabel 3. Data pengamatan analisis KLT

Jara
Samp

Titi

el

k
Nod
a
(cm)

Gambar

Elue
n
(cm
)

Tanpa UV

UV Hijau

UV Biru (254

(366 nm)

(254 nm)

nm)

0.3

Ekstra
k
daun

1.5

2.3

mang
ga

Jarak eluen
c

b a

Gambar 1
Jarak tiap-tiap noda pada KLT; (a) tanpa UV (366 nm)
dan (b) dengan UV biru (254 nm)

IV.

Perhitungan dan Pengolahan Data


Nilai

Rf

tiap

noda

pada

ekstrak

sukun (Artocarpus communis):

V.

Rf a = = = 0.075

Rf b = = = 0.375

Rf c = = = 0.575

Pembahasan

alkaloid

total

tanaman

5 gram daun sukun digerus dengan mortar dan


dibantu

dengan

penggerusan.

pasir

Setelah

agar

mempermudah

tergerus

kecil-kecil

proses

kemudian

ditambahkan dengan kloroform-amonia yang digunakan


untuk melarutkan hasil gerusan. Selanjutnya asam sulfat
ditambahkan dan menunjukkan pemisahan larutan menjadi
2 lapis, yaitu lapisan yang diatas (lapisan bening) dan

di

bawah (lapisan berwarna keruh). Pemisahan larutan menjadi


2 lapis karena hasil reaksi larutan dengan asam sulfat
menghasilkan air asam yang bersifat polar dan air asam
tersebut mengikat alkaloid yang sama-sama memiliki sifat
polar. Yang akan diuji disini merupakan lapisan atas karena
lapisan

bening

ini

telah

mengandung

alkaloid

total

sedangkan yang bawah merupakan campuran kloroform dan


zat lain hasil pengekstrakkan.
Ekstrak alkaloid total yang dipisahkan pada cawan porselen
kemudian diteteskan dengan pereaksi Meyer, pereaksi Meyer mengandung
merkuri klorida dan kalium iodida yang akan bereaksi dengan alkaloid dan
membentuk endapan berwarna kuning. Saat ekstrak diteteskan pereaksi
Dragendorff yang mengandung (Nitrooxy) oxobismuthine (BiNO4xH2O)
dan kalium iodida, alkaloid akan bereaksi dengan bismuth menghasilkan
warna jingga dan menghasilkan endapan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa daun sukun yang diuji
dengan pereaksi Meyer terlihat warna larutan kuning bening sedangkan
dengan uji Dragendorrf menghasilkan warna coklat muda dengan sangat
sedikit endapan jingga. Hasil dengan pereaksi Meyer tidak sesuai dengan
referensi yang seharusnya larutan membentuk endapan kuning, sedangkan
dari percobaan tidak. Sedangkan dengan pereaksi Dragendorff uji coba
berhasil dengan terlihat endapan walaupun sangat sedikit. Hal ini dapat
disebabkan karena pereaksi meyer tidak terlalu reaktif dengan alkaloid yang

terdapat pada daun sukun daripada pereaksi Dragendorff yang telah sesuai
dengan referensi. Juga karena jumlah alkaloid pada daun sukun memang
sedikit dari pada tanaman lain sehingga larutan ekstrak pada masing-masing
bagian pengujian tidak sama, yaitu pada uji Meyer jumlah alkaloid yang
lebih sedikit dibanding pada uji Dragendorff sehingga uji Meyer tak terlihat
tanda-tanda alkaloid.

Gambar 2. Reaksi lengkap pada Meyer dan Dragendorff

VI. Kesimpulan
Daun sukun (Artocarpus communis) mengandung senyawa
alkaloid

dari

hasil

pengujian

pereaksi

Meyer

dan

Dragendorff.
Nilai Rf alkaloid pada daun mangga dengan uji KLT didapat Rf a =
0.075, Rf b = 0.375 dan Rf c = 0.575.
VII. Daftar Pustaka
Rogers, M.F., Wink M. 1998. Alkaloid: biokimia, ekologi,
dan obat-obatan
aplikasi. Plenum Press. Plenum Press. pp. 23
Simbala, Herny E.I.2009. Analisis Senyawa Alkaloid
beberapa Jenis
Tumbuhan
Fitofarmaka.

Obat

sebagai

Bahan

Aktif

You might also like