You are on page 1of 12

TUGAS AGROINDUSTRI DAN LINGKUNGAN

MAKALAH TENTANG DURIAN

Disusun Oleh :
1. Yulia Oktaviani (F1E115015)
2. Anugrah Prtama Arde (F1E115016)
Dosen Pengampun :

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Durio zibethinus Murray atau diindonesia lebih dikenal dengan durian. Durian
sendiri merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh
masyarakat indonesia yang umumnya dimanfaatkan sebagai buah saja. Buah durian
sendiri memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta memiliki banyak manfaat diantaranya :
1). Buahnya sebagai bahan makanan segar atau olahan, 2). Sebagai pencegah erosi pada
kondisi lahan miring, 3). Batangnya berfungsi sebagai bahan bangunan, 4). Kulitnya
dapat dimanfaatkan sebagai abu gosok, 5). Bijinya dapat berfungsi sebagai subtitusi
bahan tepung, hal ini membuat durian menjadi salah satu buah yang menjadi primadona
diindonesia.
Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), Diulian (Taroja),
rulen (Seam Timur). Tanaman durian sendiri berasal dari hutan malaysia, sumatra dan
kalimantan berupa tanaman liar. Ada puluhan jenis durian yang telah diakui
keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan ke masyarakat untuk
dikembangkan. Macam-macam varietas tanaman durian tersebut adalah : Durian Sukun
(Jawa Tengah), Petruk (Jawa Tengah), Petruk (Jawa Tengah), Sitokong (Betawi), Simas
(Bogor), Sunan (Jepara), Montong (Thailand), Kani (Thailand), Sidodol (Kalimantan
Selatan), Sijapang (Betawi) dan Sihijau (Kalimantan Selatan).
Kebutuhan akan buah durian semakin tahun semakin meningkat. Sebab buah
durian selain dapat dikonsumsi secara langsung selagi segar, dan dapat juga diolah
menjadi bahan kue, dan bahan makanan lainnya. Harga Buah durianpun bervariasi mulai
dari Rp. 10.000 Rp. 35.000 per buah (Sunanto dan M. Aziz Bilang, 2010).
Namun, peningkatan kebutuhan buah durian, tidak diiringin dengan peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang penanaman buah durian. Untuk pentingnya pembuatan
makalah ini adalah untuk mengenalkan tentang buah durian secara mendetail khusunya
pada mahasiswa, mulai dari sejarah singkat dan morfologi durian, manfaat buah durian,
kandungan gizi buah durian, teknik penanaman buah durian, pemeliharaan, hama dan
penyakit serta proses pemanenan buah durian.

1.2.
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah singkat buah Durian serta morfologinya?
Bagaimana kandungan gizi yang terdapat dalam buah Durian?
Bagaimana Pemanfaatan Durian dalam kehidupan sehari-hari?
Bagaimana teknik penanaman buah Durian?

5. Bagaimana proses pemeliharaan buah Durian?


6. Bagaimana proses pemanenan buah Durian?

1.3.

Tujuan
1. Menjelaskan tentang sejarah singkat buah durian serta morfologinya
2. Menjelaskan tentang manfaat serta kandungan gizi yang terdapat di buah
Durian
3. Menjelaskan tentang teknik penanaman buah Durian
4. Menjelaskan tentang teknik pemeliharaan buah Durian
5. Menjelaskan tentang teknik pemanenan buah Durian

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Sejarah Singkat
Kata Durian diduga berasal dari bahasa melayu, yang diambil dari kata duri dan
ditambah denga akhiran -an. Penamaan ini juga mengacu pada bentuk kulit durian yang
berduri. Tanaman durian sendiri berasal dari Malaysia, Sumatra dan juga Kalimantan.
Tumbahan durian sendiri tumbuh secara liar. Buah durian sendiri sudah dikenal di Asia
Tenggara sejak abad ke 7.

2.2.

Morfologi dan Taksonomi


Durian sendiri tergolong jenis tanaman daerah tropis, karena buah durian dapat
tumbuh dengan subur di daerah tropis seperti Malaysia, Kalimantan, Dumatra dan daerah
lain dindonesia. Durian sendiri juga sering disebut sebagai pohon hutan, dan umumnya
umur pohon durian bisa mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Tinggi pohon durian
sendiri bisa mencapai 50 m. Bentuk pohonnya mirip segitiga dengan kulit batang
berwarna merah coklat gelap, kasar dan kadang terkelupas (Widyastuti dkk, 1993)
Sedangkan, buah durian sendiri memiliki panjang sekitar 30-45 cm dan lebar sekitar
20-25 cm dan beratnya keitar 1,5 -2,5 kg. Setiap buah berisi 5 juring, yang biasanya diisi
1-5 buah biji yang diselimuti daging buah yang pada umumnya berwarna krem, kuning
dan juga kuning tua. Tiap varietas durian menentukan besar kecilnya ukuran buah, rasa,
tekstur dan juga ketebalan daging (Nazzarudin, 1994).
Menurut Irawan dkk (2007), Aroma dari buahnya cukup menyengat. Kulitnya
sendiri memiliki duri. Daun dari durian bervariasi tergantung dengan jenis varietasnya .
Varietas buah durian memiliki masing-masing perbedaan dalam bentuk daunnya. Bentuk
daun pada buah durian ada yang berbentuk melonjong, melanset dan melonjongmelanset, seperti yang terlihat pada gambar (A) :

Gambar (A) Bentuk Daun : a. Melonjong b. Melanset c. Melononjong-melanset

Bunga dari pohon durian memiliki panjang kelopak tambahan umumnya >2 cm. Buah
dari durian berbentuk elips, tetapi ada juga yang membulat panjang dengan panjang 18-

26 cm dan lebar 12-24,5 cm. Gambar bagian-bagian bunga dari tanaman durian terlihat
pada gambar (B):

Gambar (B) : Bagian-bagian dari buanga Durian

Menurut Rukmana (1996), Pengembangan budidaya durianpaling baik


dilakukan didaerah dataran rendah sampai ketinggian 800 meter diatas permukaan laut
dan keadaan iklim basah, suhu udara antara 25-32 C, intensitas cahaya matahari 45-50%,
dan kelembaban udara (rH) sekitar 50-80%. Kedudukan tanaman durian dapat dilihat
dari tabel (1):
Tabel 1. Kedudukan Taksonomi Tanaman Durian
Kingdom
Divisi
Sub Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

Plantae (Tumbuhan)
Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Angiospermae (Berbiji Tertutup)
Dycotyledonae (Berkeping Dua)
Bombacales
Bombacaceae
Durio
Durio ziberthinus Murr

Menurut Aak (1997), Ada beberapa spesies durian diindonesia yaitu 19 spesies
tumbuh di Kalimantan dan 7 spesies tumbuh di pulau Sumatera. Berikut ini 6 spesies
durian yang bisa dimakan, diantaranya:
1. Durio zibethinus (Murr), dengan nama lokal durian biasa.

2. Durio kutejensis (Hass) Bece, dengan nama lokal Lai.


3. Durio oxleyamis (Griff), dengan nama lokal Kerantongan.
4. Durio graveolens (Bece), dengan nama lokal Tabelek.
5. Durio delcis, dengan nama lokal Lahong.
6. Durio grandiflorus (Mast).

2.3.

Kandungan Gizi
Bagian utama dari durian yang bisa dimakan adalah buahnya, selain bisa
dimakan secara lansung, buah durian juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan
seperti kue, es krim, dodol, selai dan lain-lain (Rukmana, 1996). Penelitian membuktikan
bahwa semakin tua buah durian maka kandungan total gula, gula reduksi, total padatan
terlarut dan kadar asam dalam buah akan meningkat sehingga aroma dari buah durian
juga akan semakin menyengat. Berikut ini kandungan gizi buah durian dapat dilihat di
tabel (2) :
Tabel (2). Kandungan Gizi Buah Durian Per 100 g Bahan

Kandungan Gizi
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi (Fe)
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
Bagian yang dimakan

2.4.

Satuan
Kalori
Gram
Gram
Gram
Mgram
Mgram
Mgram
SI
Mgram
Mgram
%
%

Jumlah
134,0
2,4
3,0
28,0
7,4
44,0
1,3
175,0
0,1
53,0
65,0
22,0

Manfaat
Durian memiliki sendiri memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena hampir seluruh
bagiannya dapat dimanfaatkan. Berikut ini merupakan manfaat buah durian :
1. Tanamannya dapat mencegah erosi di lahan-lahan yang miring
2. Pohonnya dapat dimanfaatkan untuk perkakasan rumah tangga
3. Bijinya dapat dimanfaatkan untuk penganti makanan alternatif, seperti tepung biji
durian, kerupuk biji durian, Jenang biji durian,

4. Kulitnya dapat dimanfaatkan untuk abu gosok, sebagai bahan pembuat kertas,
briket, dan lain-lain
5. Buahnya dapat diolah menjadi berbagai bahan makanan seperti selai durian,
wingko durian, dodol lempok, pancake durian, dan lain

2.5.

Teknik Penanaman
Menurut Aak (1997) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
proses penanaman buah durian, diantaranya sebagai berikut :
1.Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat bergantung pada jenis kesuburan tanah, kultivar
durian, serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar durian yang
berumur genjah jarak tanam sekitar 10m x 10m. Sedangkan untuk kultivar
yang berumur sedang dan dalam jarak tanam berkisar 12m x 12m.
2.Pembuatan Lubag Tanam
Sebelum menanam durian, kita perlu menyiapkan lubang terlebih
dahulu. Lubang tanam dipersiapan berukuran 1m x 1m x 1m. Saat menggali
lubang tanah galian dibagi menjadi dua bagian. Tanah galian bagian atas
lebih dahulu dicampurkan dengan pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti oleh
tanah bagian bawah yang telah dicampurkan 35kg pupuk kandang dan 1 kg
fosfat.
3.Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanaman kondisinya harus sehat, pertumbuhannya
bagus. Hal itu bisa tercermin dari batang yang kokoh dan perakaran yang
banyak serta kuat. Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali dengan
ukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus akar
bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dengan cara
sebagai berikut :
a. Polybag bibit dilepas secara hati-hati dengan cara digunting atau
diiris
b. Masukan bibit secara perlahan sampai batas leher
c. Tutup lungan dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar
pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
d. Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu
disiram air.

e. Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain.
Naungan ini berfungsi sebagai pelindung agar tanaman tidak layu
atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
2.6.

Teknik Pemeliharaan
Menurut Aak (1997), ada macam-macam teknik pemeliharaan tanaman
durian diantaranya sebagai berikut :
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan bertujuan untuk mencegah matinya durian sehingga tidak
menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap
rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan
dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai,
besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A),
pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga
sudah terbuka dan sudah dibuahi.
2. Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan antara rumput disekeliling
dengan tanaman selama pertumbuhan.
3. Pemangkasan
Pemangkasan sendiri bertujuan untuk mengingkatkan kulaitas buah, membuat
tanaman lebih cepat tumbuh. Pemangkasan sendriri bisa dilakukan dibagian akar,
batang atau dahan. Dan setiap bagian yang dilakukan pemangkasan meiliki tujuan
masing-masing.
4. Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita perlu mengetahui bagaimana kondisi
tanah, dan kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang terkandung didalam
tanah. Berikut ini ada dua hal yang perlu kita perhatikan sebelum mulai memupuk:
a. Cara Memupuk
Pertama, buatlah selokan yang meiingkari tanaman, garis tengah
selokan disesuaikan dengan lebar tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 2030 cm. Tanah cangkulan disisihkan dipinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan
secara merata kedalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup
selokan. Setelah itu, tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering
segera lakukan penyiraman.
b. Jenis dan Dosis Pemupukan

Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk


kandang, kompos dan pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang
tepat dapat membuah tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam,
durian membutuhkan pemupukan susulan dengan NPK (15:15:15) 200 gr
perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan NPK itu dilakukan rutin setiap
empat bulan sekali sampai tanaman berumur 3 bulan. Setahun sekali tanaman
diberi pupuk organik atau pupuk kandang sebanyak 60-100 kg per pohon
pada musim kemarau.
5. Pengairan dan Penyiraman
Setiap tanaman membutuhkan air untuk tumbuh, tak terkecuali durian
terutama pada masa pertumbuhan. Namun, yang perlu diperhatikan tanah tempat
durian tumbuh tidak boleh tergenang terlalu lama atau telalau basaha. Bibit durian
yang baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutaman kalau bibit
ditanam pada musim kemarau. Stelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman
dikurangi sekiatar 3 kali seminggu.
6. Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida berujuan untuk pertumbuhan bibit terbaik,
merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna, dan juga menghidari
tanaman dari hama yang menggangu. Penyemprotan dilakukan setiap 2 minggu
sekali bibit disemprot dengan zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1 cc/liter air
dan ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Jenis insektisida yang
digunakan adalah Basudin.
7. Pemeliharaan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringanjaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberika unsur
tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat tanaman menajdi lemah sehingga
penggunaanya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertea pada label
yang ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.
2.7.

Teknik Pemanenan
Menurut Rambe (1998), ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum kita
memanen buah Durian, diantaranya :
1. Ciri dan Umur Panen
Pada umur durian sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbungga.
Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-Semptember
sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik Panen durian

diusahan sebelum musim hujan, karena air hujan bisa menurunkan kualitas buah
durian.
2. Cara Panen
Buah durian yang sudah matang biasanya akan jatuh sendiri, untuk mencegah
buah tidak langsung jatuh, sebulan sebelum buah matang buah diikat terlebih
dahulu dengan tali plastik dengan tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah
yang terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali sehigga
buah durian tersebut dapat diambil dalam keadaan utuh.
Buah durian dari pohon yang rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau
tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas 1,5 cm dari dahan.
Pemotongan sebaiknyan dilakukan dengan hati-hati karena ditempai ini terdapat
bahan tunas yang akan berbingan pada musim berikutnya.
3. Prakiraan Produksi
Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir
perpohon pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg.

2.7.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1997. Bertanam Pohon Buah-buahan II. Yogyakarta : Kanisius


Aak. 1997. Budidaya Durian. Yogyakarta : Kanisius
Irawan, B. Dkk. 2007. Kajian Taksonomi Kultivar Durian di Kabupade Subang
Jawab Barat. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA
Nazaruddin dan F. Muchlisah. 1994. Buah Komersial. Jakarta : Penebar Swadaya
Rambe, Sri Suryani Maphilindowati. 1998. Pasca Panen Buah Durian. Jakarta :
Trubus
Rukmana, R., 1996. Durian : Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius
Sunanto dan M. Azis Bilang. 2010. Pemantauan Harga Buah Durian di Makassar.
Sulawesi Selatan : BPTP
Widyastusi, Y. E., Paimin F.B. 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Jakarta :
Penebar Swadaya

You might also like