Professional Documents
Culture Documents
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Pada dasarnya terdapat empat jenis pusat pertanggungjawaban, yaitu:
1. Pusat biaya (expense center)
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Suatu unit organisasi disebut sebagai pusat biaya
apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah digunakan (bukan nilai output yang
dihasilkan. Contoh pusat biaya adalah Departemen Produksi, Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan
Umum.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk mempengaruhi orangorang didalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi. Pengendalian
organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi atau melalui pengendalian dan manajemen
informasi yang dirancang secara formal.
Dalam tujuan organisasi setiap orang memiliki tujuan personal (individual goal). Untuk
menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu jembatan yang mampu mengantarkan organisasi
mencapai tujuannnya, yaitu tercapainya keselarasan antara individual goal denganorganization
goal. Dalam hal ini, sistem pengendalian manajemen hendaknya dapat menjadi jembatan dalam
mewujudkan adanya goal congruence, yaitu keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujaun
personal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi goal congruence tersebut dapat dikategorikan dalam
dua kelompok, yaitu faktor pengendalian formal dan faktor informal. Faktor pengendalian formal
misalnya adalah sistem pengendalian manajemen, sistem aturan (rules of the game), dan reward
& funishment system. Sementara itu, faktor informal terdiri atas faktor eksternal dan internal.
Faktor pengendalian informal misalnya etos kerja dan loyalitas karyawan (dalam sistem
pemerintahan dikenal istilah abdi negara dan abdi masyarakat, sedangkan yang bersifat
internal misalnya: kultur organisasi, gaya manajemen (management style), dan gaya komunikasi
(communication style).
Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan
tanggung jawab manajemen puncak (top management). Dalam organisasi pemerintahan,
perumusan straegi dilakukan oleh dewan legislatif yang hasilnya berupa Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN) yang akan menjadi acuan bagi eksekutif dalam bertindak.
Strategi yang dihasilkan dari proses perumusan strategi merupakan strategi global
(makro) atau dalam perusahaan disebut corporate level strategy. Strategi organisasi ditetapkan
untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu metode penentuan
strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT (strenght, weakness, opportunity, threath).
Berdasarkan analisis SWOT tersebut, organisasi dapat menentukan strategi terbaik untuk
mencapai tujuan organisasi. Strategi perusahaan dapat beruabah atau mengalami revisi (strategy
revision), jika terdapat lingkungan yang berubah yang dipengaruhi oleh adanya ancaman (threat)
dan kesempatan (opportunity) misalnya adanya inovasi teknologi baru, peraturan pemerintah
baru, atau perubahan lingkungan politik dan ekonomi lokal dan global.
Proses perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi oileh sektor
swasta. Sama halnya dengan sektor swasta, tahap paling awal dari manajeen strategik pada
sektor publik adalah perencanaan. Perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Olsen dan Eadie
(1982) menyatakan proses perumusan strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu:
Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif
organisasi dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target yang akan dicapai.
Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran (assessment)
faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi yang harus dipertimbangkan
pada saat merumuskan strategi organisasi.
Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
strategik.
Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
KESIMPULAN
Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu: (1) perencanaan, (2)
koordinasi, (3) komunikasi informasi, (4) pengambilan keputusan, (5) memotivasi, (6)
pengendalian, dan (7) penilaian kinerja. Akuntansi manajemen sektor publik memegang peran
kunci sebagai penyedia informasi bagi manajer untuk perencanaan dan pengendalian. Proses
pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan menggunakan
saluran komunikasi formal maupun informal. Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi
dirancang untuk mempengaruhi orang-orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai
dengan tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur
organisasi yang baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban (responsibility centers).
Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Tanggung
jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal
antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target
kinerja. Tiap-tiap pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas
tertentu, dan penggabungan program-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban tersebut
seharusnya mendukung program pusat pertanggungjawaban pada level yang lebih tinggi,
sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai. Pusat pertanggungjawaban dapat
berfungsi sebagai jembatan untuk dilakukannya bottom-up budgeting. Karena pusat
pertanggungjawaban mengemban fungsi sebagai budget holder, maka proses penyiapan dan
pengendalian anggaran harus menjadi fokus perhatian manajer pusat pertanggungjawaban. Pusat
pertanggungjawaban merupakan basis kinerja, yaitu perbandingan antara apa yang telah dicapai
oleh unit organisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan.
2.
Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management
ANGGARAN TRADISIONAL
Terdapat beberapa ciri utama dari pendekatan anggaran tradisional, yaitu:
1.
2.
3.
Cenderung sentralistis
4.
Bersifat spesifikasi
5.
Tahunan
6.
terpisah
untuk
pengeluaran
rutin
dan
pengeluaran
2.
3.
4.
5.
6.
Pemerintah berorientasi
bukan birokrasi.
kebutuhan pelanggan,
7.
8.
Anggaran Tradisional
Sentralistis
Tak terkait
jangka
dengan
perencanaan
Panjang
Line-item & incremental
Batasan departemen yang kaku
Gunakan
aturan
klasik: vote
accounting
Prinsip anggaran bruto
Bersifat tahunan
Utuh
&
komprehensif
perencanaan
dengan
jangka panjang
Spesifik
PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN
Reformasi sektor public yang salah satunya ditandai dengan munculnya eraNew
Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan
yang lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sektor public. Seiring dengan
perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor public,
misalnya teknik anggaran kinerja (Performance budgeting), Zero Based
Budgeting (ZBB), dan Planning, Programming, and Budgeting System(PPBS).
Pendekatan baru dalam sistem anggaran public cenderung memiliki karakteristik
umum sebagai berikut:
1.
Komprehensif/ komparatif
2.
3.
4.
Berjangka panjang
5.
6.
7.
8.
ANGGARAN KINERJA
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat
dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak
adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian
tujuan dan sasaran pelayan publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat
menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output.
Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan
prioritas tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses
pengambilan keputusan.
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena itu,
anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja
didasarkan pada pelaksanaan value for money dan efektivitas anggaran.
Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang
menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah akan
menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros (overspending).
ZERO BASED BUDGETING (ZBB)
Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang
ada pada sistem anggara tradisional. Penyusunan anggaran dengan menggunakan
konsep Zero Based Budgeting dapat menghilangkan incrementalism dan line-item
karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-base). ZBB tidak berpatokan
pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan
anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini.
Proses Implementasi ZBB
Proses implementasi ZBB terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1.
2.
Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya
secara lebih efisien
ZBB berfokus pada value for money
Mempermudah untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan
biaya
Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
Kelemahan ZBB
Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses meranking dan mereview
paket keputusan
Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas
2.
3.
4.
Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil
5.
Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif dan program yaitu
identifikasi tujuan, identifikasi secara sistematik alternatif program untuk mencapai
tujuan, estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program, dan estimasi
manfaat yang ingin diperoleh dari masing-masing alternatif program.
Kelebihan PBBS
Memperbaiki kualitas
perencanaan program.
pelayanan
melalui
pendekatan
sadar
biaya
dalam
Kelemahan PBBS
PBBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, dan staf
yang memiliki kapabilitas tinggi.
1.
2.
Kurangnya data
mengukur output
3.
4.
5.
untuk
membandingkan
semua
alternatif,
terutama
untuk
DAFTAR PUSTAKA