You are on page 1of 18

PENULISAN KARYA ILMIAH

MAKALAH
P
Asep Purwo Yudi Utomo

MAKALAH
Sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
1. Dicky Syahputra
2. Kemas Ahlun Nazar
3. M.Ihsan Kamil
4. M.Abdul Jabbar

(061440411722)
(0614404117 )
(0614404117)
(0614404117)

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah tentang karya ilmiah semakin meningkat baik dijenjang
smp, sma, maupun dijenjang perkuliahan. Banyak siswa-siswa yang
membuat

laporan

tentang

suatu

penelitian

sederhana.

Dijenjang

perkuliahan, karya ilmiah memuat proposal penelitian, kemudian


penelitian, dan setelah itu, karya ilmiah. Dalam menulis karya tulis ilmiah,
kita perlu banyak membaca sumber-sumber yang kita butuhkan. Sebuah
karya tulis yang lengkap memuat halaman judul, halaman persetujuan,
halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar pustaka, dll.
Karya ilmiah merupakan sesuatu yang berfungsi menarik perhatian
pembaca dan memberi arahan terhadap masalah yang akan diuraiakan.
Dengan akal kita dapat terpikir untuk menganalisis permasalahan,
menemukan akar permasalahan, menemukan alternatif pemecahannya,
kemudian memberikan kesimpulannya. Proses berpikir seperti di atas akan
menjadi langkah kerja ilmiah apabila dituangkan dalam bentuk tulisan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Apa tujuan dari penulisan karya ilmiah?
3. Apa saja ciri-ciri karya ilmiah?
4. Bagaimana penulisan dan sistematika karya ilmiah?
C. Tujuan Penulisan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi karya ilmiah?
2. Untuk mengetahui tujuan dari penulisan karya ilmiah?
3. Untuk mengetahui ciri-ciri karya ilmiah?
4. Untuk mengetahui bagaimana penulisan dan sistematika karya ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karya Ilmiah
Pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan
Pardede adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari
hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun

menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Karya ilmiah berisi fakta dimana fakta tersebut selain
dapat dibuktikan kebenarannya juga dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan
simpulan.
Contoh fakta yang bersifat ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Setetes air terdiri atas molekul-molekul air, yang tiap molekul terdiri atas
dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.
b. Panas matahari dapat diubah menjadi energi listrik
Banyak ragam dan jenis tulisan yang termasuk karya ilmiah, misalnya makalah,
artikel penelitian, artikel ilmiah populer, buku, modul, atau buku pelajaran.
Bentuk tulisan ilmiah tersebut sering dinamakan karya tulis ilmiah.
2. Gaya Penulisan
Dalam karya ilmiah memiliki beberapa gaya penulisan antara lain
a. Gaya penulisan deskripsi merupakan gambaran tertulis yang mana penulis
berusaha menggambarkan detail benda-benda atau gelaja yang terjadi
dalam bentuk kata-kata
b. Gaya penulisan berbentuk narasi, merupakan jenis gaya penulisan yang
menyajikan suatu rangkaian cerita dari suatu kejadian
c. Gaya penulisan ekspose atau penjabaran merupakan gaya penulisan jenis
ini menjelaskan dan menafsirkan fakta dan gejala yang timbul dari suatu
kejadian
d. Gaya penulisan argumentasi merupakan gaya penulisan jenis ini
mengemukakan fakta pendukung dari penulis dengan menyajikan alasanalasan.
3. Tujuan penulisan karya ilmiah
Tujuan dalam penulisan karya ilmiah, antara lain yaitu :
a. Untuk menyampaikan ide, maksudnya pokok permasalahan yang ada
agar lebih mudah dipahami oleh pembaca maka penulis karya ilmiah
membuat dalam bentuk karya ilmiah tersebut.
b. Untuk melatih kemampuan menulis.
c. Sebagai tradisi ilmiah, maksudnya dalam pendidikan di bangku kuliah
sering mendapat tugas untuk membuat karya ilmiah yang mana memiliki
suatu kebanggaan tersendiri.

d. Sebagai tugas akhir, dalam pendidikan di universitas karya ilmiah juga


menjadi salah satu syarat kelulusan. Seperti pada skripsi untuk S1, Tesis
untuk S2 dan Disertasi untuk mahasiswa S3.
e. Digunakan untuk menunjukkan eksistensi dari penulis tersebut melalui
karya ilmiah yang dihasilkan.
4. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
a. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan).bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
b. Komponen Dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak.

c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan

menggunakan

gaya

bahasa

impersonal,

dengan

banyak

menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama


atau kedua.
d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Berdasarkan bentuk dan fungsinya, karya ilmiah menurut Parlindungan Pardede ada 10 jenis,
yaitu:
1) Laporan atau tulisan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan,
digarap, diteliti, atau diamati dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan.
2) Makalah atau tulisan yang dibuat mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang studi
tertentu, seperti hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan.
3) Kertas kerja yang berisi prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan
pembahasan suatu pokok persoalan untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar atau
simposium.
4) Skripsi atau karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana yang membahas suatu masalah dengan memaparkan data dan konsep dari studi
literatur yang relevan untuk menghasilkan kesimpulan (mendeskripsikan suatu ilmu).
5) Tesis atau karya tulis ilmiah yang tingkat pembahasannya lebih dalam daripada skripsi
yang tujuannya adalah mensintesiskan ilmu yang telah diperoleh dengan temuan dalam
penelitian guna memperluas khazanah ilmu yang ditekuni,
6) Disertasi atau karya tulis ilmiah yang diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
doktor (gelar yang tertinggi yang diberikan perguruan tinggi) didasarkan pada data yang
diperoleh melalui penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan hasil kajian pustaka.
7) Resensi atau karya ilmiah yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian
sebuah buku (resensi buku atau book review) yang disajikan kepada pembaca melalui
surat kabar, majalah, jurnal untuk memberikan pertimbangan dan penilaian secara
obyektif sehingga masyarakat mengetahui apakah buku yang diulas patut dibaca atau
tidak.
8) Kritik yaitu karya ilmiah yang berisikan penilaian baik-buruknya suatu karya secara
obyektif, tidak hanya untuk mencari kesalahan atau catat suatu karya tetapi juga
menampilkan kelebihan atau keunggulan karya ilmiah itu seperti apa adanya.
9) Esai atau karya tulis yang relatif pendek dan membahas suatu subyek (masalah) dari sudut
pandang penulisnya; opini penulis berperan sentral dalam sebuah esai.
10) Artikel ilmiah atau karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau
konvensi ilmiah yang telah disepakati
Untuk menyusun sebuah karya ilmiah yang sederhana, sebagai contoh adalah makalah, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan.

5. Mengenali ciri-ciri dan sistematika Makalah


Makalah merupakan karangan yang disusun untuk dibahas dalam sebuah
pertemuan ilmiah, misalnya diskusi, seminar, simposium, dan lain-lain.

1. Ciri-ciri makalah
Ciri-ciri pokok sebuah makalah adalah objektif, tidak memihak,
berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, baik
tidaknya suatu makalah dapat dilihat dari kebermaknaan masalah yang
dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan keruntutan
penulisannya.
2. Sistematika penulisan makalah seperti di bawah ini :
a. Halaman Judul
Judul adalah nama karangan. Judul harus sesuai dengan isinya karena
judul mencerminkan isi. Judul biasanya berupa kelompok kata (bukan
kalimat).
Judul ditulis dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Dirumuskan secara singkat
2) Mencerminkan area permasalahan, variabel penelitian dan target
3) Memuat kata-kata kunci yang akan diacu dalam penelitian
4) Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap.
b. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan/atau pihakpihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan
dan menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar dikerik
dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa
tanda titik. teks pada pengantar diketik dengan spasi ganda (2 Spasi).
c. Daftar isi
Daftar isi adalah halaman yang memberikan informasi tentang bab,
sub bab, sub-sub bab dan bagian-bagian penting lain yang disertai
dengan letak halamannya.
d. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca
untuk mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan, dan pentingnya suatu
karya ilmiah. Bab pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang
dengan singkat mengulas alasan mengapa penelitian dilakukan, tujuan,
dan hipotesis jika ada. Memberikan alasan yang kuat, termasuk kasus

yang dipilih dan alasan memilih alasan tersebut, perumusan dan


pendekatan masalah, metode yang akan digunakan dan manfaat hasil
penelitian.
Bab pendahuluan seyogianya membimbing pembaca secara halus,
tetap melalui pemikiran logis yang berakhir dengan pernyataan
mengenai apa yang diteliti dan apa yang diharapkan dari padanya.
berikan kesan bahwa apa yang anda teliti benar-benar bermanfaat bagi
ilmu pengetahuan dan pembangunan. Bagian tujuan penelitian
mengakhiri bab pendahuluan yang berisi pernyataan singkat mengenai
tujuan penelitian. Dalam menuliskan tujuan, gunakan kata kerja yang
hasilnya dapat diukur dan dilihat, seperti menjajaki, menguraikan,
menerangkan, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala,
konsep, atau dugaan (Widya dkk, 2004: 6-7).
1)

Latar belakang
Bagian ini menerangkan keternalaran (kerasionalan) mengapa
topik yang dinyatakan pada judul karya tulis ilmiah itu
diteliti. Untuk menerangkan keternalaran tersebut perlu dijelaskan
dulu pengertian topik yang dipilih. Baru kemudian diterangkan
argumen yang malatarbelakangi pemilihan topik itu dari sisi
substansi dalam keseluruhan sistem substansi yang melingkupi
topik itu.

2) Identifikasi masalah
Sebelum masalah dirumuskan perlu diidentifikasi dengan baik.
Dengan identifikasi masalah, memungkinkan perumusan masalah
yang operasional menjadi lebih mudah.
Masalah yang operasional memiliki ciri, antara lain:
(a) masalahnya dapat dipecahkan,
(b) menggambarkan variabel penelitian yang jelas,
(c) bentuk dan jenis data yang diperlukan dapat dipastikan
secara akurat,
(d) teknik pengumpulan data dapat ditentikan secara tepat,

(e) teknik analisis data dapat diterapkan secara tepat.


3) Perumusan masalah
Rumusan masalah adalah rumusan persoalan yang perlu
dipecahkan atau dipertanyakan yang perlu dijawab dengan
penelitian. Perumusan itu sebaiknya disusun dalam bentuk kalimat
tanya, atau sekurang-kurangnya mengandung kata-kata yang
menyatakan persoalan atau pertanyaan. Yakni apa, siapa, berapa,
seberapa, sejauh mana. Bagaimana (bisa tentang cara atau wujud
keadaan) dimana, kemana, dari mana, mengapa dan sebagainya.
4) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang hendak dicapai
dengan penelitian. Tujuan dirumuskan sejajar dengan rumusan
masalah. Misalnya: (a) apakah ada pengaruh X terhadap Y, maka
tujuannya ialah menentukan ada tidaknya pengaruh X terhadap Y,
(c) apakah ada antara hubungan antara X dan Y, maka tujuannya
ialah menentukan ada tidaknya hubungan antar X dan Y, (d)
bagaimanakan persepsi peneliti terhadap pelayanan akademik, maka
tujuannya ialah mendeskripsikan persepsi..dst.
e. Bab Isi / Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian inti makalah, yang disusun
berdasarkan urutan rumusan masalah di atas. Materi pembahasan bisa
bersumber dari data penilitian, merujuk pendapat pakar tertentu, ataupun
meurut perkembangan logika kita. Dalam bagian ini diuraikan apa saja
hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan
penelitian. Analisa dan pembahasan membahas tentang keterkaitan antar
faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan
kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan
dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
f. Penutup
Bagian ini menguraikan keberhasilan metode dikaitkan dengan
hasi kerja, dan dampak produk. Penutup merupakan bagian terakhir dari

isi pokok laporan penelitian. sesuai dengan isinya, bagian ini dapat
dibagi menjadi dua sub-bab yaitu simpulan dan saran.
- Simpulan
Simpulan merupakan bagian yang berisi jawaban masalah dalam sebuah
penelitian. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan, dan uraian
tentang hasil penelitian dan pembahasannya. masalah yang dikemukakan
dibagian pendahuluan semuanya harus terjawab dan dengan jawaban itu
semua tujuan dapat tercapai. Uraian dalam simpulan harus menjawab
masalah yang dikemukakan dalam bagian pendahuluan dan memenuhi
semua tujuan penelitian.
- Saran
Saran merupakan bagian yang berisi temuan jalan keluar dari suatu
permasalahan. Saran dikemukakan dengan mengaitkan temuan dalam
simpulan dan jika memungkinkan jalan keluarnya juga disampaikan.
saran dapat bersifat praktis atau teoritis. Selain itu, perlu juga
dikemukakan masalah-masalah baru yang ditemukan dalan penelitian
yang memerlukan penelitian lanjutan.
g. Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku atau referensi yang dijadikan
rujukan dalam menulis makalah. Adapun urutan/pola daftar pustaka
adalah : nama penulis, tahun terbitnya buku yang dirujuk, judul buku
yang dirujuk, kota buku itu diterbitkan, dan nama penerbit yang
menerbitkan buku itu.

Contoh Karya Ilmiah Sederhana :


CONTOH KARYA TULIS SEDERHANA-PENDIDIKAN KARAKTER
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan karya ilmiah sederhana yang berjudul Pengembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Dan kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Supriyati selaku guru pembimbing
2. Dan semua pihak yang telah membantu terselesainya
tugas makalah ini. Mudah-mudahan karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
kelompok kami pada khususnya.
Harapan kami apabila ada kurang lebihnya kami mohon saran dan kritiknya
karena masih dalam taraf belajar.
Sidoarjo, Januari 2013
Penyusun,

Bab I
Pendahuluan
1.1

Latar belakang

Persolan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat, baik
itu melalui media cetak, wawancara, dialog dan lain sebagainya. Persoalan yang
muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan
yang terjadi dimana-mana, sirkulasi ekonomi yang terhambat serta dunia politik
yang menuai pro dan kontra menjadi salah satu topik yang hangat di masyarakat.

Berbagai alternatif penyelesaian masalah ini telah dilakukan seperti peraturan,


undang-undang, penerapan hukum yang lebih kuat.
Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan budaya dan karakter bangsa juga
telah

menjadi

perhatian

pemerintah.

Pemerintah

telah

mengembangkan

pendidikan budaya dan karakter bangsa ini melalui Departemen Pendidikan


Nasional. Karena itulah kami tertarik menjadikan topik ini sebagai bahasan karya
ilmiah sederhana yang akan kami tulis.
1.2
1.2.1

Identifikasi masalah
Peristiwa apa sajakah yang kini marak terjadi sebagai bentuk

penyimpangan dari karakter bangsa ?


1.2.2 Apa sebab-sebab terjadinya penyimpangan karakter tersebut ?
1.2.3 Dampak apa saja yang ditimbulkan akibat penyimpangan karakter ini ?
1.2.4 Bagaiman upaya mengurangi atau bahkan menghilangkan penyimpangan
karakter tersebut ?
1.3

Rumusan masalah

1.3.1 Bagaimana pengaruh penyimpangan karakter ini pada prestasi siswa ?


1.4 Tujuan dan manfaat
1.4.1 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku anak bangsa yang terpuji dan
sejalan dengan karakter bangsa Indonesia.
1.4.2 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab kepada anak bangsa
sebagai generasi penerus bangsa.
1.4.3 Mengembangkan sikap mandiri, disiplin, jujur, kreatif dan berwawasan
kebangsaan
1.5

Metode penelitian

1.5.1 Mengamati kondisi di lapangan


1.5.2 Membaca buku pendukung

Bab II
Pembahasan
2.1 Contoh-contoh perilaku penurunan moral
Ada beberapa peristiwa yang tergolong penyimpangan karakter di negeri ini.
Contoh kecil saja, di zaman yang sudah modern ini banyak orang yang lupa
beretika, lupa menjaga sopan santun, tak mau saling tolong menolong, tak
bertanggung jawab, tidak tahu batas-batas pergaulan dan masih banyak lagi. Hal
sekecil itu saja sudah tak terkendali, apalagi hal yang besar.
Realitanya, banyak makelar kasus, penggelapan pajak, korupsi, kejahatan yang
dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dan yang amat sangat
memprihatinkan adalah perilaku remaja Indonesia yang masih berada di usia
sekolah. Menurut survey, pada tahun 2008 yang dilakukan di 33 provinsi di
Indonesia sekitar 18.000 penduduk Indonesia terjangkit penyakit HIV dan AIDS,
63% remaja melakukan hubungan seksual di luar nikah, 21% diantaranya
melakukan aborsi dan sekitar 3,2 juta penduduk Indonesia adalah pemakai
narkoba dan 1,1 juta diantaranya adalah pelajar tingkat SMP hingga mahasiswa.
Keadaan inilah yang membuat keadaan negeri ini semakin buruk.
2.2 Sebab-sebab penurunan moral
Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak sekaligus orang
pertama yang memberikan kasih sayang, bahkan ketika anak itu masih ada dalam
kandungan. Contohnya saja seorang ayah mengumandangkan adzan dengan lirih
di telinga sang anak ketika ia baru saja dilahirkan, itulah bekal awal untuk
mengawali hidup dengan kebaikan. Sedangkan, ketika sang anak hendak tidur,
ibulah yang menenangkan atau membacakan dongeng untuknya. Tidak hanya itu,
ayah dan ibu juga mengajari putra putrinya berjalan, berbicara dan mulai
berkomunikasi dengan orang lain. Dengan begitulah, orang tua memberi bekal
utama dalam megendalikan anaknya untuk menjadi anak yang baik.
Namun, kenyataannya ada orang tua yang belum mengerti bagaimana cara
mengasuh anak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Buktinya, ada saja orang
tua yang menitipkan anaknya kepada babby sitter atau pembantu rumah tangga.

Sehingga, anak tersebut mendapatkan pendampingan tumbuh dan berkembang


bukan dari orang tua yang sudah berkeahlian mengurus anak dan tidak pula orang
tua itu menjadi pendamping terindah ketika anaknya tumbuh. Ada saja alasan
yang dijadikan para orang tua untuk memutuskan menitipkan anak kepada babby
sitter. Salah satu alasan andalannya adalah karena harus mencari nafkah untuk
membiayai anak itu, padatnya jam kerja dan lain sebagainya. Seharusnya tidak
begitu. Boleh saja bekerja, tanpa melupakan tugas utama sebagai orang tua.
Ada pepatah bilang, bahwa segala sesuatu yang ditangani oleh orang yang bukan
ahlinya, tunggulah saat kehancurannya. Berarti harusnya para orang tua harus
memiliki kemampuan dalam hal mengurus anak.
Tidak hanya itu, bentuk perlakuan yang diterima anak dari orang tua dan
lingkungan, menentukan kualitas kepribadian seorang individu. Seseorang yang
memiliki kepribadian lemah karena ia kurang mendapat perhatian penuh dari
orang tua, kurang rasa aman, sering dimanjakan. Sebaliknya, seseorang yang
memiliki kepribadian yang kuat karena ia telah mendapat perhatian penuh dari
orang tua, kehangatan jiwa dan pemberian pengalaman hidup dari orang tuanya.
Peran kedua sebagai seseorang yang mengembangkan karakter anak adalah guru.
Sebagai seorang guru, hendaknya memiliki kemampuan dalam mendidik
siswanya terutama sering-sering mengecek siswanya. Tidak hanya sekedar
menghabiskan bab-bab pada buku pelajaran, sekedar menyampaikan informasi
atau mengejar target kurikulum.
Menurut pengakuan salah satu siswa, ada saja penyakit guru yang dapat
mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas, diantaranya :
1. Tidak punya selera mengajar
2. Kurang memperkaya materi (lemah sumber)
3. Kurang disiplin
4. Asal masuk kelas
5. Tidak bisa komputer
6. Kurang terampil
7. Asal sampaikan materi, urutan tidak akurat
8. Di kelas diremehkan anak

Hal yang seperti inilah yang bisa menjadi salah satu penghambatnya.
Peran ketiga adalah masyarakat atau tempat anak itu tinggal atau bermain atau
bergaul. Anak bisa terkontaminasi kebiasaan yang buruk akibat pengaruh luar.
Sehingga, sedini mungkin orang tua harus bisa menjaga anak-anaknya dari
pengaruh luar yang negatif.

2.3 Dampak penurunan moral


2.3.1 Banyak anak berperilaku anarkis
2.3.2 Banyak anak tidak memiliki sikap yang santun terhadap orang lain
2.3.3 Tidak mau tolong menolong dengan sesama
2.3.4 Tidak menghargai sesuatu
2.3.5 Banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan anak terhadap orang tuanya
2.3.6 Perubahan gaya hidup, mulai dari nilai-nilai agama, social dan budaya
2.3.7 Jati diri bangsa Indonesia luntur
2.4 Upaya meminimalisir penurunan moral
2.4.1 Bagi pra orang tua, sebaiknya mulai sekarang belajar bagaimana mengasuh
anak yang baik dan benar dengan cara mengikuti parenting education
2.4.1 Lebih memperhatikan anak dan mendampingi anak dalam situasi apapun
2.4.1 Mengutamakan waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja padat
2.4.1 Bagi para guru, sebaiknya mulai menerapkan proses pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
suatu mata pelajaran.
2.4.1 Guru yang menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat
memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya, seperti berpakaian rapi,
berkata sopan, disiplin, perhatian kepada murid dan menjaga kebersihan.

2.4.1 Melakukan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin


melakukan upacar bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap
salam bila bertemu guru atau teman
2.4.1 Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya
menegur ketika siswa berteriak-teriak ketika proses pembelajaran berlangsung
2.4.1 Memuji perbuatan tepuji, misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu
teman atu bahkan memperoleh prestasi dibidang seni atau olahraga
2.4.1 Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya ddan karakter
bangsa dalam perwujudan misalnya toilet sekolah yang bersih, bak sampah
terletak di berbagai tempat dan kondisi sekolah yang bersih
2.4.1 Kita sendiri sebagai pelajar, hendaknya dapat menyaring hal-hal yang baik
menurut kita dan hal-hal yang buruk bagi kita
2.5 Pengaruh penurunan moral terhadap prestasi belajar
Sebuah penelitian yang sangat mengejutkan yang menyangkut kecerdasan
seseorang dalam meraih kesuksesan pernah dikemukakan oleh pakar kelas dunia,
Daniel Goleman yang menyatakan bahwa 80% kesuksesan seseorang ditentukan
oleh kecerdasan emosinya (emotional quotient=eq), sedangkan 20% ditentukan
oleh IQnya. Disinilah pembentukan karakter itu sangat berperan untuk meraih
kesuksesan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter dapat dijadikan
obat agar terjadi peningkatan prestasi akademik pada siswa.

Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai uraian yang panjang lebar diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut
:

3.1.1

Di negeri ini sudah jelas terjadi penurunan moral yang cukup

memprihatinkan, sehingga seluruh lapisan masyarakat harus bertindak lebih lanjut


atas hal ini
3.1.2 Pendidikan budaya dan karakter bangsa ini sangat berpengaruh pada
prestasi siswa dan akhlak setiap individu
3.1.3 Orang tua dan guru merupakan orang pertama yang member bekal kepada
anak-anak bangsa tentang pendidikan karakter sebelum anak tersebut terjun di
masyarakat
3.1.4 Perilaku anak tergantung dari pemberian contoh oleh orang tua terutama
dan gurunya
3.1.5 Keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang seorang
anak bangsa
3.1.6 Pengaruh yang mendasar akibat penurunan moral adalah pesatnya
globalisasi
3.2 Saran
Ada beberapa saran yang perlu kami sampaikan untuk kelanjutan penulisan karya
ilmiah ini, diantaranya :
3.2.1 Semoga dengan adanya karya ilmiah sederhana yang kami tulis ini dapat
memperkaya pendapat pembaca untuk mengembangkan pendidikan karakter pada
anak
3.2.2 Dapat dijadikan referensi tentang pendidikan karakter pada anak
Daftar pustaka
Beberapa pendapat siswa
Fadjaray, Suhadi. 2012. Character Building Strategies Bercocok Tanam Karakter
di Kebun Sanubari Anak. Jakarta: Rahmat Media Press (RAHMA PRESS).

BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) merupakan tulisan yang
mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan,
penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut
metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan pengalaman
yang sangat berharga mengenai pengetahuan sistematika dan penulisan
Karya Tulis Ilmiah Sederhana. Penulis menyarankan kepada semua
pembaca untuk mempelajari sistematika dan penulisan Karya Tulis
Ilmiah Sederhana dalam membuat sebuah karya tulis. Dengan
mempelajari sistematika dan penulisan Karya Tulis Ilmiah Sederhana
diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam
menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan
mudah dipahami dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2010. Bahasa Indonesia, Pengantar Penulis Karya
Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

http://kristiangunawanz.blogspot.com/2012/04/susunan-karyailmiah.html

http://joko-suryanto.blogspot.com/2012/02/ragam-karya-ilmiah-sederhanadan.html (diunduh pada tanggal 7 Oktober 2013 pukul 19.27)

You might also like