You are on page 1of 17

ASUMSI TENTANG PERILAKU MANUSIA:

PERSPEKTIF SEJARAH

Memahami perilaku manusia merupakan fenomena yang baru. Terdapat


perbedaan karakteristik perilaku manusia berdasarkan perkembangan zaman dan
asumsi atas motivasi manusia yang juga berbeda. Fokus perilaku terjadi pada era
feodal dan membandingkannya pada era kapitalis. Terdapat juga perbedaan
klasifikasi dan asumsi modern tentang perilaku manusia di organisasi dalam
model akuntansi.
SISTEM FEODAL
Awal muncul pada akhir abad ke-15 menuju awal abad ke-16. Sistem yang
digunakan bersifat tradisional dan belum mengenal adanya mesin dan industri.
Pada era feodal, masyarakat hanya digolongkan berdasarkan golongan
bangsawan, pedagang, serikat pekerja dan budak. Status golongan masyarakat
diperoleh dari lahir berdasarkan garis keturunan dan tidak dapat diubah. Pekerjaan
yang akan diperoleh juga akan sesuai dengan profesi yang dimiliki oleh orang tua.
Hal ini yang tidak menimbulkan keinginan untuk memperbaiki kualitas hidup.
Serikat pekerja pada era feodal diartikan dengan kumpulan pekerja yang
berprofesi sebagai tenaga ahli di bidang pertukangan dan pertanian. Belum adanya
mesin sehingga pembuatan produk dilakukan secara manual sesuai tradisi turunmenurun. Pekerja dipimpin oleh kepala serikat pekerja yang mengatur aturan,
tingkat upah, standar output dan kondisi kerja. Aturan ini bersifat statis untuk
menghindari inovasi dan perubahan teknologi.

1 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Tanah bukan objek yang diperdagangkan, tetapi untuk di sewa beserta


budak yang telah disiapkan untuk mengurus lahan pertanian. Penggunaan tanah
sebagai lahan pertanian dan perkebunan oleh golongan bangsawan yang
sebelumnya memperoleh hak kepemilikan tanah berdasarkan sistem waris.
SISTEM KAPITALIS
Berkembang setelah ditemukkan mesin uap tahun 1776. Pada era kapitalis
yang berkembang di Inggris ini, menimbulkan pergeseran penggunaan keahlian
manusia digantikan dengan mesin. Sumber tenaga yang digunakan berasal dari
mesin uap, air, angin, dan hewan.
Pabrik-pabrik bermunculan dan membutuhkan tenaga kerja. Hal ini
menyebabkan perubahan besar dari pola pekerja. Pekerja pada era feodal
membuka usahanya di rumah atau di toko. Tetapi pada era industri, mereka beralih
dengan bekerja sebagai operator di pabrik dengan jam kerja yang diatur. Terjadi
urbanisasi masyarakat desa ke kota untuk bekerja termasuk golongan budak.
Meningkatnya jumlah tenaga kerja di kota membutuhkan aturan serikat pekerja
untuk mengatasi hal tersebut terutama penentuan upah yang rasional. Besar
kecilnya pabrik yang berdiri pada era kapitalis sesuai dengan kemampuannya
untuk membayar upah pekerja.
Lahan pertanian dialihfungsikan menjadi peternakan domba yang pada era
tersebut kebutuhan wol meningkat. Tanah menjadi objek yang dapat
diperdagangkan setelah lama menjadi tanah umum, sekarang menjadi tanah
dengan kepemilikan pribadi.
Setiap orang dihargai berdasarkan usaha yang telah diupayakan dengan
upah yang kompetitif. Tidak menekankan pada kelas sosial tetapi tiap orang
2 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

memiliki kesempatan yang sama Hal ini mendorong terjadinya inovasi dan
semangat kerja yang tinggi. Barang tidak diperoleh secara langsung, tetapi
membutuhkan perencanaan dan teknologi untuk memproduksi. Hal ini
menyebabkan posisi pedagang yang kemudian berada diantara produsen dan
konsumen akhir.
PERBEDAAN SISTEM FEODAL DAN KAPITALIS
Berikut ini perbedaan yang mendasar antara kedua faham tersebut, yaitu:
Perbedaan
Sifat
Sosioekonomik

Feodalis
Kapitalis (modern)
Tradisional
Modern
Diperoleh berdasarkan garis Diperoleh berdasarkan usaha

Basis hubungan

keturunan
Hanya berdasarkan

dan kemampuan
Berdasarkan peluang yang

sosial
Aktivitas

persamaan kelas sosial


Diperoleh secara langsung

sama
Berdasarkan

ekonomi
Inovasi
Serikat pekerja

penggunaan teknologi
Melarang adanya inovasi
Mendorong terjadinya inovasi
Pekerja ahli dengan tradisi Pekerja industri (operator

Pemimpin serikat

turun temurun
Mengatur aturan,

pekerja

upah, standar output dan mengelola


kondisi

kerja.

rencana

dan

mesin)
tingkat Membutuhkan aturan untuk
Menjaga jumlah

pekerja

peningkatan
di

kota.

monopoli dengan berbagi Peningkatan teknologi dan


teknik dan teknologi. Dan mengizinkan pihak pengiklan
Pola kerja

Pengiklanan dilarang
Pekerja dapat menentukan Pekerja di bawah aturan

Upah

waktu kerja
Tetap

Berdasarkan tingkat gaji yang


kompetitif

Ide atas keadilan

Berdasarkan

sosial

ekonomi

penghargaan Berdasarkan atas pekerjaan

ETIKA PROTESTAN
3 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Protestan ethic membantu dalam perkembangan kelas baru dari kapitalis.


Dengan adanya etika ini yang diterapkan di sekolah-sekolah dengan prinsip
pelayanan kepada Tuhan, bekerja keras, aman dan berinvestasi. Paham ini
menekankan pada disiplin diri dan bekerja keras. Etika ini membuat golongan
pedagang dapat diterima dan dinilai baik.
Etika protestan mendorong perkembangan kapitalis dengan menyediakan
motivasi bekerja menuju kewirausahaan. Menyiapkan tipe manusia ideal untuk
kapitalis, yaitu: jujur, sadar, independen dan rasional. Etika ini menjadikan lebih
formil dan terdidik secara institusi.
Selanjutnya berkembang dengan Teori Calvinist dengan percaya pada
doktrin takdir. Tidak ada yang mampu mengubah dan mengetahui takdir manusia.
Teori ini menekankan pada kejujuran dan kerja keras untuk menghilangkan ke
khawatiran mengenai takdir manusia. Fokus pada kompetensi individu. Manusia
sebaiknya tidak percaya pada persahabatan menurut teori ini. Karena apabila
berteman dengan orang yang berdosa, maka akan terkena dosa dan kutukan. Hal
ini yang menimbulkan sifat individual, pekerja keras, hemat dan menggantungkan
sesuatu pada Tuhan.
PERSPEKTIF PEKERJA
Berikut ini ringkasan dari perspektif pekerja berdasarkan faham, ideologi,
tokoh dan perkembangan zaman adalah:
Menurut Teori Calvisnists
Pekerja harus berbudi luhur agar dapat sukses.
Faham Sosial Darwin
Pekerja hanya bekerja untuk bertahan hidup.
4 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Menurut Frederick Taylor (tahun 1900an)


Sifat pekerja yang malas dan hanya termotivasi pada penghargaan ekonomi.
Pada tahun 1912, berkembang The scientific management movement. Taylor
menentukan karyawan berdasarkan pengujian sains dan pelatihan dibandingkan
dengan kesuksesan pekerja dari kerja kerasnya.
Era tahun 1920-1930
Pada awal tahun 1920 ideologi dari manajemen amerika menekankan pada
kerja tim atau kooperasi atau kerja sama antara manajemen dan pekerja. Diantara
tahun 1920-1930, Pekerja dipandang memiliki sifat yang sama dan dapat
dipahami melalui pengujian mendalam. Manajer menyadari bahwa yang penting
adalah sopan santun dan perilaku pekerja dibandingkan dengan hukum moral
yang mengikat. Karena manajer menyadari bahwa pekerja tidak hanya bekerja
untuk memperoleh uang.
Era tahun 1930
Pendapat Elton Mayo bahwa pekerja hanya manusia biasa yang
diperlakukan sebagai faktor biaya. Elton mayo percaya bahwa pekerja seharusnya
menyadari bahwa pekerjaan mereka adalah kebutuhan sosial. Sebagi manajer
seharusnya juga menyediakan tipe lingkungan kerja dimana semangat kerja sama
akan membantu perkembangan positif tingkah laku pekerja. Dasar dari
perpindahan perilaku manusia untuk membangun produktivitas tim adalah
keahlian yang sangat penting.
Ideologi Masyarakat Feodal

5 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Kalangan atas bertanggung jawab atas kalangan bawah. Golongan atas


menyiapkan untuk golongan bawah. Tugas golongan bawah hanya bekerja,
bermoral, rendah hati dan religius.
Pada era Revolusi Industri di Inggris
Pekerja sebagai faktor industri sehingga mereka tidak bergantung pada pihak lain.
The New Ideologi (Malthus)
Kalangan atas tidak bertanggung jawab atas kalangan bawah. Dan kalangan
bawah yang justru harus bertanggung jawab pada kondisinya masing-masing.
Ideologi untuk menolong dirinya sendiri
Kalangan miskin dapat sukses dengan kekuatan dan kerja keras. Konsep ini
kemudian populer di amerika dengan kesempatan yang tidak terbatas. Manajemen
memandang bahwa pekerja sebagai kapitalis yang potensial.
ASUMSI ATAS PERILAKU MANUSIA
Asumsi 1
Teori manajemen klasik dan ekonomi klasik memiliki tujuan yang sama
dengan memaksimalkan laba. Manajer akan memaksimalkan pendapatan dan
meminimalkan biaya. Asumsi perilaku manusia cenderung malas. Hanya motivasi
atas insentif yang akan mendorong orang untuk bekerja. Fungsi sistem akuntansi
dibuat untuk membantu manajemen memaksimalkan laba, mengukur dan
mengatur kinerja dan merencanakan masa depan yang rasional. Hal ini menjadi
tugas akuntan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan.
Asumsi 2
Berdasarkan teori organisasi modern yang berbeda dengan teori manajemen
klasik dan teori ekonomi klasik, yaitu:
6 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

- Mempunyai banyak tujuan sehingga kadang tujuan yang satu bertentangan dengan
tujuan lainnya. Sehingga teori ini lebih kompleks. Untuk memotivasi pekerja
tidak hanya dengan insentif tetapi juga dengan campuran aspek pendorong
ekonomi, psikologi, sosial. Tetapi ini bergantung pada latar belakang pekerja dan
situasi dan kondisi yang ada. Peran manajer akan lebih banyak, yaitu; sebagai
pemecah

masalah,

koordinator,

pembuat

keputusan,

dan

cenderung

menyeimbangkan untuk kepastiaan jangka panjang dan jangka pendek


keberlangsungan usaha perusahaan.
- Akuntansi menjadi sebuah sistem informasi yang menyediakan data yang tepat
dan relevan untuk pengambilan keputusan di berbagai level manajemen. Sistem
akuntansi sangat bermanfaat bagi organisasi bisnis modern karena tidak hanya
melaporkan data keuangan tetapi semua sistem informasi manajemen. Akuntan
yang merancang sistem harus menyadari kerumitan tujuan organisasi, faktor
ekonomi, sosial. Psikologi yang mempengaruhi perilaku manusia.

METODE RISET
APA YANG DIMAKSUD DENGAN RISET

7 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Menurut Siegel (1989:54), riset adalah sistematis, upaya terorganisir


untuk menyelidiki masalah dan menjawab pertanyaan. Pengamatan terhadap
fakta, identifikasi atas masalah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan
menggunakan pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan riset.
Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi
yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. Hal ini sering disebut
sebagai suatu rencana untuk menjawab pertanyaan. Riset terdiri dari dua jenis,
yaitu: riset dasar dan riset terapan. Riset dasar dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman atas suatu fenomena. Sedangkan riset terapan dimaksudkan untuk
menyelesaikan permasalahan yang spesifik.
TUJUAN RISET
Terdapat lima tujuan spesifik dari suatu riset:
1
2
3
4
5

Menggambarkan fenomena,
Menemukan hubungan,
Menjelaskan fenomena,
Memprediksi kejadian-kejadian di masa yang akan datang, dan
Melihat pengaruh satu atau lebih faktor terhadap satu atau lebih kejadian.
Kejadian-kejadian dapat dijelaskan dengan cara mengumpulkan dan

mengklasifikasikan informasi. Hal ini biasanya merupakan langkah pertama


dalam suatu penyelidikan khusus.

PENGEMBANGAN DESAIN
Memahami definisi masalah
Langkah pertama dan paling penting dalam riset perilaku adalah masalah
definisi. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan metode yang dipilih, data
8 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

serta jenis gambaran sampel pada dasarnya tergantung pada bagaimana


sebenarnya masalah dipersepsikan, kerangka pertanyaan riset, dan desain
informasi studi yang dikumpulkan. Dalam tahap pengembangan desain untuk
penelitian perilaku, terdiri atas beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti,
yaitu:
1. Memperoleh penjelasan atas masalah
2. Mendefinisikan masalah dengan mengumpulkan latar belakang informasi
3. Penilaian kunci dari faktor internal dan eksternal
4. Membatasi area potensial yang menjadi perhatian
5. Menentukan lingkup proyek
6. Menggambarkan kunci dari pertanyaan penelitian
Menentukan Lingkup Pengembangan
Lingkup pengembangan biasanya terbatas terhadap satu atau dua
pertanyaan. Hal ini dilakukan karena berbagai alasan. Alasan biasanya adalah
karena untuk menyelediki setiap aspek dari suatu masalah bukanlah apa yang
diinginkan, tidak praktis, atau tidak mungkin. Keterbatasan utama dari ruang
lingkup perencanaan adalah pada aspek dana yang tersedia.
Desain pengembangan lain juga harus sejalan dengan penentuan lingkungan
riset. Aspek lain dari suatu desain adalah menemukan populasi, menspesifikasikan
informasi yang dibutuhkan, memilih dan mengumpulkan data serta metode, serta
anggaran.
Mengidentifikasi jenis informasi yang dikumpulkan

9 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Langkah selanjutnya dalam proses riset adalah mengidentifikasi jenis


informasi yang harus dikumpulkan. Arah riset seharusnya mempertimbangkan
manfaat dan kerugian dari sumber data primer maupun sekunder.
Data Primer dan Data Sekunder
Sumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan
dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data riset terdiri atas sumber
data primer dan sumber data primer.
Data primer merupakan sumber data riset yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data primer dapat berupa pendapat
subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Ciri dari
data primer umumnya mencerminkan kebenaran yang dilihat, membutuhkan dana
yang besar dan membutuhkan waktu yang lama untuk penelitian.
Data sekunder merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa
bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah
lebih meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahanpermasalahan, menciptakan tolak ukur untuk mengevaluasi data primer, dan
memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi.
VALIDITAS DAN KEANDALAN
Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset
perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang salah
10 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

(validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal tidak
representatif (keandalan).
Validitas
Ada beberapa jenis validitas. Validitas isi (content validity) mengacu pada
bagaimana sebaiknya peneliti menggambarkan dimensi-dimensi dan konsep atau
masalah-masalah yang ingin diukur, khususnya yang berkaitan dengan tingkat
ukuran yang diberikan untuk menutupi rentang terhadap arti maupun terhadap
suatu konsep. Validitas isi merupakan pokok pertimbangan untuk setiap
pertanyaan yang diajukan dan diukur dalam istilah-istilah yang berhubungan
dengan relevansi terhadap konsep yang diukur.
Kriteria yang berkaitan dengan validitas ditentukan dengan membandingkan
antara konsep yang diukur dan suatu kriteria eksternal atau asumsi yang diketahui
untuk mengukur konsep yang akan diteliti. Ada dua jenis kriteria yang
berhubungan dengan validitas, yaitu validitas prediktif (predictive validity) dan
validitas konkuren (concurrent validity).
Validitas prediktif adalah validitas yang berkaitan dengan apakah suatu
pengujian atau pengukuran dapat secara akurat memprediksi perilaku. Validitas
prediktif mengharuskan adanya suatu kriteria atau indikator eksternal terhadap apa
yang harus diprediksi.
Validitas konkuren adalah validitas yang berkaitan dengan hubungan
antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu. Oleh karena itu, berbeda
dengan validitas prediktif yang merupakan ukuran untuk memprediksi perilaku
yang dihasilkan pada waktu yang sama sebagai ukuran eksternal terhadap

11 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

perilaku, pengujian validitas konkuren membantu seorang peneliti untuk


membedakan individu-individu berdasarkan beberapa kriteria.
Validitas konstruksi (construct validity) adalah validitas yang berdasarkan
pada suatu pertimbangan apakah hasil dari pengukuran tersebut sesuai dengan
teori. Validitas konstruksi sangat bermanfaat untuk mengukur fenomena yang
tidak memiliki kriteria eksternal.
Reliabilitas
Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang
stabil di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen
pengukuran.
METODE PENGUMPULAN DATA
Ada dua metode yang melatarbelakangi hal ini:
1. Peneliti tidak memahami apa yang dikerjakan oleh orang-orang tersebut dan
mengapa mereka kelihatannya melibatkan perilaku, dan
2. Ukuran sampel kecil, sehingga sangat berisiko menggeneralisasikan hasil
terhadap populasi.
Survei
Dalam survei tidak ada interaksi langsung antara seorang peneliti dengan
responden. Data dikumpulkan dengan cara mengirimkan surat elektronik (e-mail),
menelepon, atau memberikan serangkaian pertanyaan. Ada manfaat dan kerugian
yang berhubungan dengan setiap teknik ini. Survei melalui surat setidaknya lebih
mahal. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara
tertulis melalui kuesioner. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada
12 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat


didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain: disampaikan langsung oleh
peneliti, dikirim bersama-sama dengan pengiriman paket atau majalah, diletakkan
di tempat yang ramai dikunjungi orang, dikirim melalui faks, atau menggunakan
teknologi komputer.
Observasi
Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal,
atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan maupun komunikasi
dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan
dengan metode survei adalah bahwa data yang dikumpulkan umumnya tidak
terdistorsi, lebih akurat, dan lebih bebas dari bias pihak responden. Metode
observasi dapat menghasilkan data lebih rinci mengenai fenomena yang diteliti
(perilaku, subjek, atau kejadian) dibandingkan dengan metode survei.
Metode observasi, meskipun demikian, tidaklah bebas dari kesalahan.
Pengamat kemungkinan memberikan catatan tambahan yang bersifat subjektif
(observer bias), seperti halnya bias yang terjadi karena peran pewawancara dalam
metode survei.

MEMILIH RESPONDEN
Langkah pertama dalam memilih responden adalah dengan cara menentukan
populasi. Setelah populasi ditentukan, peneliti menentukan sensus atau suatu
sampel. Sensus adalah kegiatan untuk mencari seluruh informasi yang
13 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

dikumpulkan dari setiap elemen dalam populasi. Sampel merupakan kumpulan


informasi dan merupakan bagian dari populasi. Suatu sensus akan tepat apabila:
1. Populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak melebihi biaya
pengambilan sampel secara signifikan,
2. Mengetahui setiap unsur dalam populasi, dan
3. Risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar.
Sampling Probabilitas dan Nonprobabilitas
Dua jenis desain sampling, yaitu sampling probabilitas (probability
sampling) dan sampling nonprobabilitas (nonprobability sampling). Berikut ini
perbedaan antara keduanya, yaitu:
Sampling Probabilitas
Sampling Nonprobabilitas
- Menggunakan beberapa bentuk sampling - Tidak menggunakan sampling acak.
acak
- Setiap

elemen

probabilitasnya

dalam
yang

populasi - Probabilitas

dipilih

telah

yang

dipilih

tidak

diketahui.

diketahui.
Jenis; acak, sistematis, terstratifikasi,
kelompok.
- Sampling error dapat ditaksir secara - Sampling error tidak dapat ditaksir
matematis karena probabilitas yang

secara matematis.

dipilih diketahui
Hal ini memberikan kepada para peneliti suatu pengukuran yang objektif
terhadap sampel yang representatif. Mengetahui probabilitas yang dipilih juga
membuat para peneliti mampu menghitung ukuran sampel yang tepat. Sampling
probabilitas digunakan ketika sampel yang representatif adalah penting.
INSTRUMEN RISET

14 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Pengembangan kuesioner atau pencarian instrumen merupakan langkah lain


yang penting dalam proses riset. Kuesioner harus sesuai dengan responden dan
didesain secara menarik sehingga responden merasa tertarik untuk menjawab
kuesioner tersebut, yang pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat
respons, validitas, dan keandalan data.
Menjamin Kerja Sama Responden
Desain kuesioner yang baik sangat bermanfaat jika responden tidak bersikap
kooperatif terhadap para peneliti yang menghendaki informasi. Rendahnya tingkat
kerja sama atau tingkat respons menciptakan kesulitan bagi para peneliti untuk
mrelakukan generalisasi sampel terhadap populasi. Jika hal ini terjadi, maka
pertanyaan selanjutnya mengacu pada apakah responden mempunyai sikap yang
berbeda jika desain kuesionernya berbeda.
Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan tingkat respons yang tinggi.
Pertama, sebelum wawancara dengan seorang responden, peneliti seharusnya
mengirimkan surat yang menjelaskan tujuan umum dari wawancara tersebut dan
responden dapat menghubungi mereka melalui telepon untuk membuat suatu janji
wawancara. Pada hari wawancara, para peneliti seharusnya datang tepat pada
waktunya dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama responden.
Pada saat yang sama, sebelum melakukan wawancara melalui telepon,
adalah sangat bermanfaat untuk mengirimkan kepada responden sebuah surat
yang memperkenalkan tim riset, menjelaskan dasar dari riset tersebut, dan
meminta kerja sama saat menelepon. Akan lebih membantu jika peneliti
menawarkan insentif dalam bentuk uang tunai atau bentuk-bentuk lainnya.

15 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

Untuk seluruh metode di atas yang melibatkan kuesioner, surat, telepon,


atau wawancara pribadi, adalah penting untuk melakukan pengujian sebelumnya
(pilot test). Tujuannya adalah agar peneliti dapat memperbaiki kalimat pertanyaan
yang disusun dengan buruk atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan.
Menjamin Validitas dan Keandalan Jawaban
Hanya informasi-informasi yang esensial yang seharusnya diharapkan dari
responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi
dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan
sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat
terbuka

(open-ended)

atau

sudah

ditentukan

kemungkinan-kemungkinan

jawabannya (closed-ended).
ANALISIS DATA DAN PERSIAPAN LAPORAN
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang
diperlukan dalam riset. Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan
data untuk memudahkan proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis
sangat bergantung pada jenis riset dan jenis data yang diperoleh. Ketersediaan alat
analisis memberikan gambaran bahwa satu alat analisis dengan alat analisis
lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan kadang kala hanya satu
alat analisis yang dapat digunakan.
Tahap akhir dari suatu riset adalah penyusunan laporan riset. Laporan riset
secara umum berisi tentang hal-hal yang terkait dengan apa saja yang dilakukan
oleh peneliti, sejak tahap persiapan riset hingga interpretasi dan penyimpulan hasil
analisis dan sebaiknya juga menyajikan rekomendasi. Belum ada bentuk baku dari

16 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

suatu laporan riset. Bentuk atau format laporan riset sangatlah dipengaruhi oleh
keinginan si peneliti, hal-hal yang perlu dilaporkan, serta permintaan dari para
sponsor riset.

17 Akuntansi Keperilakuan

RMK Grup 2

You might also like