You are on page 1of 4

WALMART SALAH SATU PERUSAHAAN GLOBAL

Pendapat umum menyebutkan bahwa perusahaan global adalah perusahaan yang


berada di hampir seluruh belahan dunia. Hal tersebut mungkin benar, akan tetapi Gupta,
Govindarajan, dan Wang (2008) menjelaskan dengan lebih spesifik mengenai karakteristik
perusahaan global yang dapat dicirikan berdasarkan empat faktor, yaitu:
1. Keberadaan pasarnya, yang merupakan keberadaan konsumen yang cukup besar di
luar negara asal.
2. Persediaan barang, dimana perusahaan global dapat memperoleh barang di negara
lain, dan memiliki beberapa anak perusahaan di negara lain yang dapat digunakan
untuk memenuhi permintaan.
3. Modal, dimana perusahaan global memiliki sistem keuangan serta keuntungan yang
baik untuk bisa menumbuhkembangkan perusahannya dan.
4. Cara pandang perusahaan, yaitu cara pandang perusahaan global yang memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dengan perbedaan budaya.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, WalMart memiliki kemampuan unuk menjadi
perusahaan global, diantaranya:
a

WalMart memiliki pasar di hampir seluruh dunia, seperti di Jepang, Meksiko, Kanada,
Inggris, Brazil, China, Amerika Tengah, dan India.

Dari segi persediaan barang, hanya 8% dari barang yang dijual yang diproduksi
sendiri oleh WalMart, untuk sisanya, WalMart menggandeng supplier lokal untuk
memastikan ketersediaan barang.

WalMart berhasil mendapatkan 22% keuntungan dari toko yang berada di luar
Amerika, sehingga mampu menunjukkan pencapaian signifikan dalam menghasilkan
pendapatan di dunia global.

Meskipun WalMart mengalami kegagalan untuk bertahan di beberapa wilayah, namun


WalMart mampu melakukan penyesuaian terhadap budaya yang ada di banyak
wilayah negara lainny.
WalMart adalah salah satu perusahaan peritel terbesar di dunia. Pada tahun 2007,

mereka tercatat memiliki 1,9 juta tenaga pegawai dan memiliki lebih dari 1.600 toko ritel
yang tersebar di banyak wilayah di dunia. WalMart menjual apa saja, dari makanan, bahan
makanan, dvd, tv, eletronik, komputer, gadget, dari peralatan rumah tangga hingga senjata
api. Inti bisnis ritelnya dibagi menjadi 5 divisi:
1. Walmart discount stores yang dibuka pertama kali pada tahun 1962. Sampai dengan
sekarang, sudah terdapat lebih dari 803 toko yang menawarkan kepuasan serta
kenyamanan pelanggannya di seluruh Amerika.
2. Walmart supercenter yang dikembangkan pada tahun 1988 untuk meningkatkan
kenyamanan dan onestop family shopping yang sangat menggambarkan tagline
Walmart Every Day Low Price.
3. Walmart neighborhood market merupakan pasar cepat dan nyaman.
4. Marketside merupakan segmen Walmart yang menyediakan makanan segar dalam
beberapa menit. Marketside ini ditujukan bagi para pelangannya yang sibuk.
5. Walmart.com adalah kenyamanan belanja bagi pelanggan melalui internet dengan
harga yang rendah dan dapat dikirim ke tempat pelanggan.
Memasuki Pasar Internasional
Keputusan WalMart untuk masuk kepasar Internasional pada tahun 1991 adalah
karena menyadari bahwa populasi US hanya 4% dari total populasi dunia, sehingga WalMart
memutuskan untuk ekspansi perusahaannya secara Internasional.
Pada awalnya, WalMart mulai ekspansi dan berkonsentrasi di Meksiko dan Kanada
dengan alasan kesamaan budaya, kebiasaan masyarakat dan lingkungan bisnis.
WalMart juga ekspansi ke Argentina & Brazil karena pertumbuhan ekonomi yang
tinggi di Amerika Latin, serta adanya kemudahan yang dimiliki perusahaan Amerika

untuk masuk ke pasar Amerika karena tergabung dalam NAFTA (North American
Free Trade Agreement) yang ditandatangani tahun 1993 yang menghilangkan
halangan perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko).
Ekspansi ke Jerman, karena Jerman merupakan salah satu pangsa bisnis retail terbesar
di Eropa. GNP & Populasi Jerman Barat sekitar USD 80 Juta. Beberapa hal tersebut
yang kemudian melatar belakangi keputusan WalMart untuk melakukan ekspansi,
karena jika WalMart hanya fokus di pasar lokal, WalMart akan kehilangan peluang
untuk mengembangkan pasar internasional.
Strategi AAA WalMart : Redefining Global Strategy
strategi yang digunakan WalMart saat ini menggambarkan tiga cara yang secara luas
diperuntukkan menyiasati jarak, dengan penyesuaian (Adaptasi), mengatasinya (Agregasi).
Strategi yang dilakukan oleh WalMart merupakan elaborasi dari strategi AAA yang mampu
mewakili apa yang disebut Redefining Global Strategy.
1. Adaptasi, menyesuaikan diri dengan perbedaan
Pada kondisi semiglobalisasi, perusahaan global dapat dilokalisir maupun di
standardisasi sepenuhnya. Bagaimanapun kondisinya, mereka akan mampu beradaptasi di
berbagai negara dengan melakukan salah satu dari beberapa aktivitas berikut:
1. Perusahaan dapat memilih untuk menawarkan produk yang berbeda di tiap negara
yang memiliki cabangnya.
2. Perusahaan dapat memfokuskan pada kondisi geografis tertentu, seperti produk yang
sama di beberapa wilayah yang berdekatan secara georafis.
3. Perusahaan dapat mengejar kerjasama yang strategis dengan partner lokal ketika
memasuki pasar baru.
4. Perusahaan dapat melakukan inovasi di setiap cabang di negara lain, karena mungkin
sekali tiap negara memiliki kondisi pasar yang unik.
Pada pembukaan pasar baru di India yang dengan peraturan ketatnya tidak
memperbolehkan adanya investasi secara langsung di bidang retail, akhirnya Wal-Mart

melakukan poin ketiga dari beberapa poin yang disarankan di atas. WalMart bekerjasama
dengan partner lokal melalui joint-venture dengan mitra retail lokal di India, Bharti, yang
akan mengoperasikan toko sementara WalMart tetap berperan untuk mem back up bisnis
dalam skala besar, sehingga meminimalkan resiko yang ditanggung oleh WalMart.

2. Agregasi, Mengatasi Perbedaan


WalMart juga mencoba mengatasi batas-batas antar negara dengan program teknologi
informasi yang mutakir dan tim manajemen regional yang dibentuk sejak tahun 2004 untuk
mengelola pengembangan merk secara global serta untuk mengawasi hubungan antara
pemerintah dan masyarakat di suatu negara. WalMart menggunakan global satellite tracking
untuk pemesanan barang dan perputaran peranan yang terbangun dengan sistematis antara
beberapa manajer puncak yang menjalankan kendali operasional di kantor pusat dan di
cabang-cabang di beberapa negara.
Kesimpulan
Wal-Mart sebagai raksasa ritel di Amerika Serikat seiring perubahan tata kelola
dunia, bertransformasi menjadi perusahaan yang bervisi global. Dengan beberapa
karakteristik yang telah dibangun sejak didirikan, Wal-Mart berhasil memenuhi kriteria
sebagai prasyarat perusahaan global sesuai tesis dari Gupta, Govindarajan, dan Wang (2008).
Dalam rangka mempertahankan bisnisnya sebagai perusahaan yang bervisi global dengan
memiliki diferensiasi dan menghasilkan keuntungan yang tinggi, WalMart menerapkan
strategi AAA yang dinyatakan oleh Ghemawat sebagai Adaptasi, Agregasi, kombinasi dari
strategi tersebut yang mampu membawa WalMart menjadi perusahaan ritel besar dengan
cabang yang ada di hampir seluruh dunia dan tingkat keuntungan tinggi yang mampu
dipertahankan selama periode waktu yang cukup panjang.

You might also like