Professional Documents
Culture Documents
HATI
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Bruselosis
Ekinokokus
Skistosomiasis
Toksoplasmosis
Hepatitis virus ( hepatitis B , hepatitis C,
hepatitis D, sitomegalovirus)
KLASIFIKASI
Sirosis
secara
konvensional
di Mikronodular,
Klasifikasi
Sirosis
berdasarkan
penyebabnya
: Sirosis
Makronodular,
Campuran
(yang
memperlihatkan
Alkoholik,
Sirosis
Biliaris,
Sirosis
pasca
nekrotik,
Sirosis fungsional: Sirosis hati kompensata, Sirosis
gambaran
mikro-dan
makronodular)
Cardiac
Cirrhosis
hati
dekompensata
PATOGENESIS
Peningkatan tekanan
vena cava inferior dan
vena hepatica
akumulasi abnormal di
hati udem hati
Sirosis
Laenec
Sirosis
pasca
Necroti
k
Sirosis
cardiac
Stasis empedu
penumpukan empedu
didalam hati
Kerusakan sel hati
dimulai dari sekitar
duktus biliaris ikterik,
hati membesar , keras,
Alkohol akumulasi
lemak berlebih
menurunkan oksidasi
asam lemak nekrosis
sel hati menciut, keras &
tidak memiliki parenkim
normal.
Sirosis
Biliaris
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
2.
3.
4.
5.
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
Identitas Pasien
Nama
:Ny.Y
Umur :33 tahun
Jenis Kelamin
:Perempuan
Alamat
:Koto Anau
Pekerjaan
: Petani
Tanggal/Jam Masuk :21 Agustus
2015/11.35 WIB
Ruangan
: Siti Nurbaya 10
Anamnesa (Autoanamnesis)
Keluhan Utama :
Perut semakin membesar sejak 3 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan perut semakin
membesar sejak 3 bulan yang lalu dan terasa
menyesak ke dada, nafas tidak menciut dan tidak
dipengaruhi cuaca serta aktivitas. Jika pasien tidur
miring maka perut terasa berat pada sisi yang
dimiringkan.
Pasien juga menyatakan bahwa sedang hamil 3 bulan.
Pasien mengeluhkan demam pada pagi hari dan
mereda menjelang siang, demam dirasakan sudah 1
bulan ini
Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign
Keadaan umum: Tampak sakit
sedang
Kesadaran: Kompos mentis
kooperatif
Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Nadi : 88 x/i
Nafas
: 20 x/i
Suhu
: 370C
Hidung
: Normonasi, deviasi septum (-),
sekret (-)
Mulut : Bentuk normal, mukosa bibir
basah, gusi tidak berdarah, tidak ada
sianosis, lidah tidak kotor
Leher: JVP 5-2 cmH2O, tidak ada
pembesaran KGB dan tiroid, deviasi trakea
(-)
Thorak
Paru :
Jantung :
- Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
-Palpasi : ictus kordis kuat angkat di
linea midklavikularis sinistra RIC V thrill (-),
wave (-)
- Perkusi :
Batas kanan
: linea sternalis dextra RIC
IV
Batas kiri : linea midclavicularis sinistra
RIC V
Batas atas
: linea sternalis sinistra RIC II
Batas pinggang
: linea parasternalis sinistra
RIC III
Abdomen :
- Inspeksi : bentuk datar, sikatrik (-), distensi
(+), venektasi (-)
- Palpasi : nyeri tekan hipokondrium kanan
(+), nyeri lepas (-), hepar tidak dapat dinilai, lien tidak
dapat dinilai, bimanual (-/-), ballotement (-/-), nyeri
ketok CVA (-/-)
- Perkusi : shifting dullness (+), tes undulasi
(+)
- Auskultasi : Bising usus (+), Normal
Anggota Gerak :
Ekstremitas : akral hangat, edema tungkai (+/+),
sianosis(-), tremor (-), pitting edema (+), eritema
palmaris (-)
Pemeriksaan Labor
Darah Rutin (21 Agustus 2015)
Hemoglobin : 10,2 gr/dl
Hematokrit : 29 %
Leukosit : 8.190 /mm3
Trombosit : 102.000 /mm3
Faal Ginjal (21 Agustus 2015)
Ureum
: 20,6 mg/dl
Creatinin : 0,62 mg/dl
Metabolisme Karbohidrat
Ad random : 119mg%
Ph : 6,0
Bj : 1,03
Eritrosit : 1-3
Silinder : Leukosit : 1-4
Kristal oxalat : 15-25
Epitel : 1-2
Plano test : +
Diagnosa Kerja
Diagnosis kerja : sirosis hepatis ec
hepatitis B
6. Diagnosis Banding
Hepatitis kronik
7. Terapi
- IVFD aminofuschin hepar : IVFD RL = 1:1,
12 jam/kolf
-Spironolakton 1x25mg
-Furosemid tab 1x40mg
-Systenol 3x1
-Neurodex 1x1
FOLLOW UP :
22 Agustus 2015
S : batuk kering (+), sakit kepala (+), nyeri perut
di sebelah kanan (+), susah tidur (+), pada
malamnya ada darah keluar dari vagina dengan
jumlah sedikit ( 250cc)
O:
Keadaan umum : tampak sakit
sedang
Kesadaran : kompos mentis
kooperatif
Tanda tanda vital : TD : 120/70
mmHg
Nadi : 96x/i
-Spironolakton 1x25
-Curcuma 3x1
-Systenol 3x1
- Bedrest total
- USG abdomen
23 Agustus 2015
S : batuk kering (+), sakit kepala (+), dada berdebardebar (+), demam (-), sesak (-), nyeri dada (-), darah
masih ada tapi sedikit, BAB warna hitam
O:
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
kooperatif
Tanda tanda vital : TD : 120/70 mmHg,
Nadi : 112x/i
Nafas : 24x/i
Suhu : 370C
A : sirosis hepatis ec hepatitis B
P :- IVFD aminofusin : RL = 1:1, 12j/k
- Inj. Transamin, 3x1
24 Agustus 2015
S : batuk kering (+), sakit kepala (+), demam (-),
sesak (-), nyeri dada (-), darah tidak ada lagi, nafsu
makan menurun.
O:
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
kooperatif
Tanda tanda vital : TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/i
Nafas : 25x/i
Suhu: 36,50C
25 Agustus 2015
S : batuk kering (+), sakit kepala (+), demam (-),
sesak (-), nyeri dada (-), darah tidak ada lagi, nafsu
makan menurun.
O:
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : kompos mentis
kooperatif
Tanda tanda vital : TD : 120/70 mmHg
Nadi : 101x/i
Nafas : 28x/i
Suhu: 36,10C
PEMBAHASAN KASUS
Ny.Y, perempuan, 33 tahun, datang ke
bangsal interne wanita pada tanggal 21
Agustus 2015 dengan keluhan perut semakin
membesar sejak 3 bulan yang lalu dan terasa
menyesak ke dada, nafas tidak menciut dan
tidak dipengaruhi cuaca serta aktivitas.
Jika pasien tidur miring maka perut terasa
berat pada sisi yang dimiringkan. Pasien juga
menyatakan bahwa sedang hamil 3 bulan.
Kesimpulan
Mengingat pengobatan sirosis hati hanya
merupakan simptomatik dan mengobati
penyulit, maka prognosa Sirosis Hepatis bisa
buruk. Umumnya menegakkan diagnosis
diperlukan pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan laboratorium terhadap sirosis
hepatis tersebut. Namun penemuan sirosis
hati yang masih terkompensasi mempunyai
prognosa yang baik. Oleh karena itu
ketepatan diagnosa dan penanganan yang
tepat sangat dibutuhkan dalam
penatalaksanaan sirosis hati.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.