Professional Documents
Culture Documents
Anamnesi
s
Pemeriksa
an
Perkusi abdomen :
redup pada regio
hipocondriaca dextra
dan timpani pada 8
area lainnya, liver
span 16 cm.
Palpasi : nyeri tekan
abdomen, hepar
teraba membesar, 8
cm bawah arcus
costae dextra dan 4
cm bawah processus
xipoideus, konsistensi
keras, tepi tajam
permukaan rata.
Hepatomegali
Diagnosis
Anamnesi
s
Pemeriksa
an
Anemia
normokromik
normositik
konjunctiva nampak
pucat pada kedua mata.
Hb 9,0 g/dl, Hct 26 %,
eritrosit 2,85x106/l
MCV 90,2 u3 dan MCHC
35,0 u3
Diagnosis
Berdasarkan hasil anemia. Anemia adalah penurunan jumlah massa eritrosit (red
cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen
dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Gejala anemia : lesu, cepat lelah,
sesak nafas saat beraktivitas, pada sistem syaraf mengakibatkan sakit kepala,
pusing, mata berkunang, kelemahan otot, iritabel.
Hal ini didukung dari hasil pemeriksaan fisik, konjunctiva nampak pucat pada
kedua mata. Parameter yang paling umum untuk menunjukkan penurunan massa
eritrosit adalah kadar hemoglobin, disusul oleh hematokrit dan hitung eritrosit.
Harga normal hemoglobin sangat bervariasi secara fisiologis tergantung jenis
kelamin, usia, kehamilan dan ketinggian tempat tinggal. Pada wanita yang tidak
hamil dikatakan anemia bila Hb < 12 g/dl (Bakta, 2006).
Pada pasien ini didapatkan Hb 9,0 g/dl, Hct 26 %, eritrosit 2,85x10 6/l, menunjukkan
penurunan massa eritrosit. Pada gambaran darah tepi disimpulkan anemia
normokromik-normositik, yaitu penghancuran atau penurunan jumlah eritrosit
tanpa disertai kelainan bentuk dan konsentrasi hemoglobin. Pada pemeriksaan
laboratorium didukung dengan hasil MCV 90,2 u3 dan MCHC 35,0 u3. Anemia
normokromik normositik dapat ditemukan pada anemia aplastik, anemia
posthemoragik, anemia hemolitik, anemia Sickle Cell, dan anemia pada penyakit
kronis (Bakta, 2006).
inf D5% pada pasien ini karena diet hepar I yang diberikan
pada pasien rendah energi, protein, kalsium, zat besi dan
tiamin. Maka untuk menambah kandungan energi selain
makanan per oral juga diberikan makanan parenteral berupa
cairan glukosa