You are on page 1of 2

Etika Kerja & Bisnis (EKB) adalah salah satu fondasi

yang digunakan dalam perjalanan PERTAMINA EP


(PEP) menuju perusahaan berkelas dunia.
EKB merupakan referensi bagi pekerja yang
mengalami keraguraguan dalam menjalankan
kegiatan bisnis pada situasi-situas tertentu.
EKB disusun secara jelas, singkat, konsisten dan
berlaku diseluruh lingkungan kerja PEP yang berisi
informasi-informasi penting terkait dengan aturan
perilaku yang terdiri atas 3 bagian utama
1.
2.
3.

Memberikan kesempatan pengembangan


karir dan kompetensi tanpa adanya diskriminasi
sesuai dengan talenta dan kinerjanya. Meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan
kerja yang dinamis, harmonis dan seimbang.
Tugas & Tanggung Jawab Komite Etika & GCG

latar belakang dan aturan-aturan dasar


implementasi EKB.

Mempersiapkan perangkat, mekanisme dan


sistem yang dibutuhkan dalam
implementasi EKB.

Merupakan inti dari EKB, berisi aturan


perilaku.

Mengevaluasi dan mengembangkan secara


berkesinambungan EKB di lingkungan PEP.

informasi mengenai Komite Etika & GCG dan


Pengawas Etika serta tata cara dan prosedur
mematuhi EKB.

Mengawasi dan memastikan pelaksanaan


EKB berjalan dengan baik di seluruh wilayah
kerja PEP.

Mensosialisasikan EKB agar dapat dipahami,


dipatuhi dan dilaksanakan dalam setiap
aktivitas kerja.

Membantu tugas Direksi dalam pembinaan


dan pengawasan efektifitas penerapan
praktik GCG di perusahaan sebagai upaya
meningkatkan nilai Pemegang Saham,
termasuk sosialisasi dan internalisasi.

Melakukan evaluasi terhadap efektivitas


penerapan GCG oleh Organ Utama dan
Organ Pendukung dan memberikan
masukan penyempurnaan serta upayaupaya pemantapannya.

Pedoman Good Corporate Governance (GCG)


ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan
bagi Organ Perusahaan dalam mengelola
Perusahaan secara sehat, beretika, serta
memperhatikan pemenuhan kepentingan
stakeholders secara seimbang.

Secara umum

Memastikan pelaksanaan EKB berjalan


dengan baik.

Mensosialisasikan EKB agar dapat dipahami,


dipatuhi dan dilaksanakan dalam setiap
aktivitas kerja.

Selain menjadi panutan, tindakan nyata


yang dapat dilakukan secara langsung oleh
tiap individu Pengawas Etika adalah
menghidupkan budaya untuk saling
mengingatkan antar pekerja

di lingkungan kerja masing-masing untuk


mencegah terjadinya pelanggaran EKB.

Peran kantor pusat

Pengawas Etika kantor pusat memantau


penerapan EKB di lingkungan kerjanya dan
mengumpulkan laporan pelanggaran,
rekomendasi prestasi pekerja/tim kerja yang
terjadi melalui email, mencari fakta
pendukung untuk setiap laporan yang
masuk, serta mengakselerasikan laporan
tersebut dalam forum koordinasi berkala
Komite Etika & GCG.

Komitmen PEP pemangku kepentingan

Pemegang Saham

Memberikan nilai tambah bagi pemegang


saham melalui peningkatan laba yang berkelanjutan
dan dividen yang besar bagi pemegang saham

Pekerja

Pelanggan

Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan


pelanggan melalui peningkatan mutu produk sesuai
harapan pelanggan secara berkesinambungan.

David M. Chalmers:
Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan
mengenai keuangan yang membahayakan ekonomi
(financial manipulations and decision injurious to the
economy are often libeled corrupt).
o
J.J. Senturia:
Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan
untuk keuntungan pribadi (the misuse of public power
for private profit).
o

Syed Husein Alatas:


Tindakan yang meliputi penyuapan (bribery),
pemerasan (extortion) dan nepotisme.
o
Transparency International:
Penyalahgunaan kekuasaan (a misuse of
power), kekuasaan yang dipercayakan (a power that is
entrusted), dan keuntungan pribadi (a private benefit)
baik sebagai pribadi, anggota keluarga, maupun kerabat
dekat lainnya.

1.

2.
3.

Unsur-unsur yang dapat menentukan sesuatu dapat


dianggap sebagai korupsi
1. Secara melawan hukum
2. Memperkaya diri sendiri/orang lain
3. Merugikan keuangan/ perekonomian negara
1.
2.
3.
4.

Korupsi menghambat pembangunan &


kegiatan usaha di Indonesia
Setiap kegiatan perekonomian harus melewati
pintu-pintu korupsi
Perkembangan kegiatan usaha terhambat,
pengangguran makin banyak, harga barang &
jasa menjadi melambung
Pendidikan dan kesehatan sangat mahal
Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara
aturan dan pelaksanaan kerja

4.

5.

Semua lembaga mempertanggungjawabkan


kinerjanya sesuai aturan main baik dalam
bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi
(de jure), baik pada level budaya (individu
dengan individu) maupun pada level lembaga.
Transparansi merupakan prinsip yang
mengharuskan semua proses kebijakan
dilakukan secara terbuka, sehingga segala
bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh
publik.
Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus
kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural
kelembagaan.
Dalam bentuk yang paling sederhana,
transparansi mengacu pada keterbukaan dan
kejujuran untuk saling menjunjung tinggi
kepercayaan (trust).
Prinsip fairness ditujukan untuk mencegah
terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam
penganggaran, baik dalam bentuk mark up
maupun ketidakwajaran lainnya.
Komprehensif dan disiplin yang berarti
mempertimbangkan keseluruhan aspek,
berkesinambungan, taat asas, prinsip
pembebanan, pengeluaran dan tidak
melampaui batas (off budget).
Fleksibilitas yaitu adanya kebijakan tertentu
untuk efisiensi dan efektifitas.
Terprediksi yaitu ketetapan dalam
perencanaan atas dasar asas value for money
dan menghindari defisit dalam tahun anggaran
berjalan. Anggaran yang terprediksi
merupakan cerminan dari adanya prinsip
fairness di dalam proses perencanaan
pembangunan.
Kejujuran yaitu adanya bias perkiraan
penerimaan maupun pengeluaran yang
disengaja, yang berasal dari pertimbangan
teknis maupun politis. Kejujuran merupakan
bagian pokok dari prinsip fairness.
Informatif, yaitu adanya sistem informasi
pelaporan yang teratur dan informatif sebagai
dasar penilaian kinerja, kejujuran dan proses
pengambilan keputusan. Sifat informatif
merupakan ciri khas dari kejujuran.

You might also like