You are on page 1of 3

1.

Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan


Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan (bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya. Tenaga kesehatan
merupakan orang yang sudah ahli didalam membantu persalinan, sehingga
keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui
dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril
sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya persalinan lainnya. Untuk
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah.

Grafik diatas damenunjukkan bahwa semua persalinan yang terjadi dilakukan oleh
tenaga kesehatan. Artinya masyarakat sudah mulai sadar bahwa tenaga kesehatan
memiliki kompetensi untuk membantu persalinan supaya aman, bersih dan steril
sehingga mencegah terjadinya infeksi. Hal ini perlu mendapatkan apresiasi agar
masyarakat tidak lagi melahirkan ke dukun. Dukun tetap dirangkul sebagai
mitranya bidan atau tenaga kesehatan, namun yang berkewajiban menolong
persalinan adalah tenaga kesehatan.
2.

Memberikan ASI Eksklusif


Asi Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman yang
lain dari usia 0-6 bulan. ASI merupakan makanan alamiah berupa cairan dengan
kandungan gizi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan bayi, sehingga bayi dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI yang pertama keluar berupa cairan
bening kekuning-kuningan (kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung
zat kekebalan terhadap penyakit. ASI dapat melindungi bayi dari alergi, aman,
kebersihannya terjamin, tidak pernah basi, dapat diberikan kapan saja serta
membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
Banyaknya manfaat ASI sehingga bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng

serta bayi tidak mudah sakit. Untuk jelasnya cakupan pemberian ASI eksklusif
diwilayah Puskesmas Kediri dapat dilihat pada grafik.

Grafik diatas menunjukkan masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI ke bayi
sampai usia 6 bulan. Keadaan ini dapat dilihat dari adanya paritas hasil cakupan
dimana desa Suka Makmur, Gapuk dan Mesanggok cakupan pemberian ASI
Eksklusif (100%), sedangkan desa lainnya cakupan pemberian ASI Eksklusif
dibawah 100% antara lain Desa Dasan Geres 93,8%, Babussalam (88%), Dasan
Tapen Beleke (87,5% )dan Desa Beleke (66,7%). Rendahnya hasil cakupan ASI di
4 desa tersebut disebabkan karena ibu bekerja, pengaruh orang tua atau mertua,
merasa kasihan melihat bayi menangis terus, menolak menyusui, ibu sakit, puting
lecet dan lain-lain. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan ASI
Eksklusif melalui penyuluhan di Posyandu baik perorangan atau kelompok ibu-ibu
bayi. Disamping itu upaya lain yang sudah dilakukan adalah

pembentukan

Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) di 3 desa yaitu Desa Suka Makmur, Dasan
Tapen dan Gapuk.
3.

Menimbang Bayi dan anak balita


Menimbang bayi dan anak balita

dalam indikator ketiga dimaksudkan untuk

memantau pertumbuhan dan perkembangan balita . Manfaat menimbang balita di


Posyandu adalah : a. untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat; b. Untuk
mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita; c. Untuk mengetahui
balita sakit yang ditandai dengan 2T, BGM, Gizi buruk; d. Untuk mengetahui
kelengkapan imunisasi dan untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
Untuk jelasnya cakupan indikator menimbang balita dapat dilihat pada grafik.

Dari grafik diatas menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat untuk datang


menimbangkan balitanya ratat-rata mencapai 100%, hanya ada satu desa saja yang
menimbangkan balitanya (90%) yaitu desa Gapuk. Hal ini disebabkan karena tidak
teraturnya menimbangkan balita dalam empat bulan terakhir. Upaya yang dilakukan
adalah memberikan penyuluhan akan pentingnya posyandu sehingga semua balita
ditimbang berat badannya setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangananya.

You might also like