Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
AHMAD DARMADI
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul manual mata
pelajaran Fisika untuk SMA .
Modul yang disusun ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan
kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum KTSP menggunakan
pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training).
Modul Fisika Inti dan Radioaktivitas merupakan salah satu diantara modul
modul Pembelajaran Fisika di SMA. Modul ini diharapkan dapat menjadi
sumber belajar serta dapat dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
Dalam modul ini akan dipelajari konsep nuklida dan energi ikat inti,
Radioaktivitas Kesatabilan inti dan peluruhan, Aktifitas radiasi, Waktu paro
dan Energi reaksi fusi dan fisi.
Dan bebarapa tambahan materi pengayaan dalam memanfaatkan zat
radioaktif dalam perkembangan teknologi dan kehidupan sehari-hari. Dalam
modul ini juga dilengkapi soal-soal sebagai alat untuk mengukur tingkat
pemahaman anda terhadap konsep yang disajikan dalam modul.
Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian
dan fleksibilitas, dengan mengacu pada perkembangan IPTEK dalam rangka
membekali kompetensi yang terstandar pada para siswa.
Penulis menyadari bahwa penyajian materi dalam modul ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi kualitas isi dan tampilannya. Oleh karenanya penulis
berharap masukan-masukan yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan modul ini. Dan atas perhatiannya disampaikan banyak
terimakasih. Dan akhirnya mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................
KATA PENGANTAR
DAFTAR GLOSARIUM..
PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Deskripsi ....................................................................................
1.2 Prasyarat ...................................................................................
1.3 Petunjuk Penggunaan Modul ....................................................
1.4 Tujuan Akhir................................................................................
1.5 Cek Kemampuan .......................................................................
5
5
5
5
6
7
22
22
22
24
25
EVALUASI .......................................................................................
Soal Uji Kompetensi ........................................................................
26
26
DAFTAR GLOSARIUM
Defek massa
Elektron
Foton
Isotop
Netron
Proton
Radiasi
Radioaktivitas
1. PENDAHULUAN
1.1
Deskripsi
Nama Modul
: FISIKA
Kode Kompetensi
Kaitan Modul
Standar
Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
1.2
Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini, maka unit kompetensi dan pengetahuan yang
harus dikuasai sebelumnya adalah Teori Atom dan Relativitas.
1.3
Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk peserta didik.
1. Kegiatan 1 dan 2 modul ini seperti anak tangga yang harus Anda
lewati satu demi satu secara berurutan. Anda tidak diperbolehkan
melompat-melompat diantara kegiatan yang ada pada modul ini.
2. Untuk setiap kegiatan, pelajarilah uraiannya secara seksama dan
penuh kesungguhan. Kuasai simbol atau lambang besar-besaran
yang ada pada modul ini. Hindari menghafal persamaan-persamaan
atau yang Anda sebut sebagai rumus-rumus.
3. Seluruh persamaan yang ada pada modul ini didahului dengan uraian
atau penjelasan mengenai asal-usul persamaan-persamaan tersebut.
Pahamilah penalarannya. Perlahanlahan saja, tak perlu tergesa-gesa.
Ulangi beberapa kali untuk mendapat pemahaman yang lebih
sempurna.
1.5
Cek Kemampuan
6
Apabila Anda dapat menjawab seluruh soal di bawah ini, berarti anda telah
menguasai Stanar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi pada modul ini:
1. Jelaskan karakteristik inti atom !
2. Jelaskan karakteristik radioaktivitas !
3. Jelaskan prinsip kesetaraan massa dan energi pada konsep energi
ikat inti !
4. Jelaskan karakteristik radioisotop!
5. Sebutkan pemanfaatan manfaat radioisotop dalam bidang
kesehatan, industri, dan pertanian!
6. Jelaskan skema reaktor nuklir dan manfaatnya!
7. Jelaskan rumus penghitungan umur fosil atau batuan dengan
menggunakan prinsip waktu paro!
8. Jelakan bahaya radioisotop dan cara mengurangi resikonya!
2. KEGIATAN BELAJAR 1
FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS
Pernahkah kalian berkir tentang bom nuklir, apakah hanya
merugikan saja atau ada pemanfaatan yang lain.
Pada buku inilah kalian dapat belajar tentang sika nuklir. Oleh
sebab itu setelah belajar bab ini diharapkan kalian dapat :
1. menjelaskan tentang inti atom,
2. menentukan peluruhan suatu isotop,
3. menentukan reaksi inti.
2. 1 FISIKA INTI
2.1.1 Inti Atom
Partikel-partikel bermuatan positif yang menyusun inti yang disebut dengan
Proton. Menurut Millikan dan Thomson, massa electron sangatlah kecil,
sehingga massa proton hanya sedikit lebih kecil dari massa atom
hydrogen.James Chadwick (1891-1974), pada tahun 1933 berhasil
mendemonstrasikan kehadiran partikel neutron. Proton-proton dapat dengan
mudah dideteksi oleh kamar ionisasi (ionization chamber detector).
Dengan demikian, inti atom terdiri dari sejumlah proton dan sejumlah neutron
tak bermuatan. Proton dan neutron sebagai penyusun inti atom (nucleus)
disebut sebagai nucleon. Jumlah proton dalam suatu inti atom, dilambangkan
oleh Z. Sedangkan jumlah nucleon dalam inti atom disebut nomor massa,
dilambangkan oleh A. Jika unsur dilambangkan oleh X maka inti atom dengan
nomor massa tertentu disebut nuklida.Sebuah nuklida dilambangkan dengan:
Lambang nuklida
Nomor Atom beberapa unsur.
Nomor atom
Unsur
Lambang
Hidrogen
Helium
He
Litium
Li
Berilium
Be
Boron
5
8
92
Uranium
Dari Lambang nuclida X, kita bisa menentukan jumlah proton dan neutron
dalam inti atom, dan sekaligus juga jumlah electron yang mengitari inti, yaitu
sebagai berikut:
Jumlah proton
=Z
Jumlah neutron
=A Z
Neutron
= 1,007 276 u
massa neutron
= 1,008 665 u
massa electron
= 0,000 549 u
Ahli nuklir lebih sering menyatakan satuan massa dalam satuan energi
ekivalennya,yaitu MeV/c2,dimana
1 u = 1,660 559 x 10-27 kg = 931,50 MeV/c2
dengan c = 3 x 108 m/s adalah cepat rambat cahaya dalam vakum.
2.1.3 Gaya Ikat Inti, Energi Ikat Inti dan Defek Massa
Pada bab sebelumnya kalian telah belajar tentang
elektrostatis. Dua muatan sejenis yang berdekatan
mendapat gaya tolak listrik (gaya elektrostatis).
gaya
akan
Gambar 4.1
Inti atom
memiliki dua
akan memenuhi
hubungan berikut.
m = (Zmp + (A Z)mn) mX .................(2.3)
10
dengan
mp = massa proton
mn = massa neutron
mx = massa inti
Untuk lebih telitinya massa elektron dapat itu diperhitungkan
sebagai massa penyusun inti, tetapi karena kecil biasanya dapat
diabaikan.
CONTOH 2.1
Massa proton dan neutron dapat digunakan pendekatan masingmasing sebesar 1,0078 sma dan 1,0087 sma. Jika proton dan
neutron membentuk inti
berarti :
Z = 3 berarti
jumlah proton = 3
A = 7 berarti
jumlah netron : 7 3 = 4
a. Defek massa inti Li dapat dihitung sebagai berikut:
Penyusun :
3 mp = 3.1,0078 = 3,0234 sma
4 mn = 4.1,0087 = 4,0348 sma +
= 7,0582 sma
massa inti Li
= 7,0180 sma Defek massa (m)
= 0,0402 sma
b. Energi ikat inti Litium sesuai persamaan 12.5 sehingga diperoleh
sebagai berikut.
E
= m . 931,5 MeV
= 0,0402 . 931,5
= 37,4463 MeV
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal berikut.
massanya sebesar 1,0078 sma dan 1,0087 sma dan 1 sma setara
dengan 931 MeV maka tentukan :
a. defek massa inti karbon,dan
b. energi ikat inti karbon,
11
2.2. RADIOAKTIFITAS
2.2.1 Jenis-jenis sinar radioaktif
Kita dapat mendeteksi aktivitas radiasi dari bahan radioaktif dengan
menggunakan pencacah Geiger-Muller. Beberapa berkas radiasi dibelokkan
oleh medan magnetic sehingga lintasannya tidak mengenai tabung Geiger.
Pemelokan berkas radiasi oleh medan magnet menunjukkan bahwa berkas
radiasi tersebut terdiri atas partikel-partikel bermuatan. Prinsip tersebut dapat
digunakan oleh berkas radioaktif lain. Pada tahun 1899 Ernest Rutherford
melakukan percobaan dalam rangka studinya mengenai radioaktif. Ia
menempatkan sedikit radium didasar sebuah kotak kecil dari timah hitam
(timbal). Dia mendapatkan bahwa berkas sinar terpisah menjadi tiga
komponen.seperti gambar 4.2 berikut:
Kotak timbal
Radium
Gambar 4.2
Percobaan Ernest Rutherford
13
dan
dan
. Pada
14
Peristiwa disini juga disebut sebagai peluruhan beta, karena mirip dengan
pancaran electron negative. Proses pengkapan elektron oleh proton untuk
menjadi neutron dapat dinyatakan sebagai
Penangkapan electron
+
Semua inti berat (Z>83) tidak stabil karena intinya kelebihan proton maupun
neutron. Untuk mencapai stabil, inti ini memancarkan partikel alfa
sehingga
), yang
mengandung 4 nukleon, yaitu 2 proton dan dua neutron. Ketika sebuah inti
memancarkan sinar inti tersebut kehilangan empat nukleon, 2 diantaranya
adalah proton. Sesuai dengan hukum kekekalan nomor massa dan hukum
kekekalan nomor atom, maka
- Nomor massa (A) berkurang 4 ,dan
- Nomor atom (Z) berkurang 2.
Jadi, jika sebuah inti induk X berubah menjadi inti anak Y sambil memancarkan
sinar , maka peluruhannya dapat ditulis sebagai:
15
Sebuah inti yang meluruh dengan memancarkan sinar beta tidak akan
berkurang nomor massanya tetapi nomor atomnya akan bertambah satu. Jadi,
jika sebuah inti induk X berubah menjadi inti anak Y sambil memancarkan sinar
beta reaksi intinya diberikan oleh:
+v
16
Deret Radioaktif
17
18
CONTOH 2.2
Suatu unsur radioaktif meluruh dan tinggal 25% dari jumlah semula
setelah 20 menit. Bila mula-mula massa unsur tersebut 120 gr, maka
setelah setengah jam meluruh tentukan massa sisa unsur !
Penyelesaian
m0 = 120 gram
t1 = 20 menit, m1 = 25% m0 =
= m0( )t1/T
m0 = m0( )20/T
berarti :
= 2 dan T = 10 menit
Dari nilai T dapat diperoleh massa sisa setelah t2 sebesar:
m2 = m0( )
= 120/8 .
= 15 gr
30/10
19
Sebuah
partikel
ditembakkan
pada
inti
Jika setelah
alfa
proton
:
:
22
23
2.4 RANGKUMAN
1. Isotop disimbulkan :
Z = nomor atom yang menyatakan jumlah proton
A = nomor massa yang menyatakan jumlah netron dan proton dalam
inti
2. Inti atom terdiri dari proton dan netron. Ikatan antar neutron dapat
terjadi karena ada defek massa.
m = (Zmp + (A Z)mn) mX
Energi ikatnya memenuhi :
E= m.931 Mev
m dalam sma.
3. Isotop ada yang stabil dan ada yang tidak stabil.
a. Isotop stabil memiliki ciri :
untuk Z < 20 N = Z
untuk Z > 20 N > Z
untuk Z > 83 tidak ada yang stabil
N = jumlah netron dan Z jumlah proton.
b. Isotop yang tidak stabil akan mengalami peluruhan.
Sisa peluruhan memenuhi persamaan:
N = No ( )t/T
Konstanta peluruhan disimbulkan .
=
4. Reaksi Inti
Reaksi inti adalah perubahan yang terjadi dengan melibatkan inti
atom. Pada reaksi inti berlaku :
a. Hukum Kekekalan jumlah nomor atom.
b. Hukum Kekekalan jumlah nomor massa.
c. Hukum Kekekalan massa - Energi
E= (m sebelum reaksi - m setelah reaksi).931 MeV
24
3. KEGIATAN BELAJAR 2
3.1 Dosis Serap
Dalam perambatannya sinar radioaktif membawa energi. Bila sinar
radioaktif ini mengenai suatu materi, maka energinya akan diserap oleh
materi tersebut Dosis serapan (diberi lambang D) didefinisikan sebagai
banyak energi radiasi pengion yang diserap oleh materi per satuan massa.
Satu rad adalah jumlah radiasi yang meningkatkan energi 1 kg material
penyerap dengan 1x 10-2 J. Dengan demikian, 1 rad = 10 -2 J/kg
Dalam satuan SI,dosis serapan dinyatakan dalam gray (disingkat Gy).
Hubungan Gy dan rad adalah:
1 Gy = 1 joule/kg = 100 rad atau 1 rad = 0,01 Gy
Membandingkan kerusakan yang ditimbulkan oleh radiasi dengan
kerusakan yang ditimbulkan oleh sinar-X atau sinar gamma untuk dosis
serapan yang sama,disebut factor kualitas atau RBE (relatifive biological
effectiveness),diberi lambang Q.
Faktor kualitas dari berbagai jenis radiasi.
Radiasi
Faktor Kualitas
Sinar-X
dan sinar gamma
1,0
Partikel beta
1,0 1,7
Partikel alfa
10- 20
Neutron lambat
45
Neutron cepat
dan proton
10
Ion-ion berat
20
3.2 Detektor radiasi
Sinar radioaktif berbahaya dan tidak dapat kita lihat sehingga kita harus
memiliki alat untuk mendeteksi adanya sinar radioaktif. Alat detector sinar
radioaktif disebut detektor radiasi.
Pencacah Geiger-Muller
Pencacah Geiger-Muller (GM) adalah detector yang paling banyak
digunakan untuk mendeteksi radiasi. Pulsa arus listrik dicatat pada sebuah
pencacah (scaler). Pulsa arus listrik biasanya juga dihubungkan ke sebuah
pengeras suara (loudspeaker) sehingga Anda dapat mendengar suara
klik setiap kali suatu sinar radioaktif melewati tabung.
Kamar Kabut
Jika udara didinginkan sedimikian sehingga uap mencapai keadaan
jenuh,maka udara itu maka udara itu masih dapat didinginkan tanpa terjadi
pengembunan. Pada keadaan ini uap dinamakan superjenuh. Pada
tahun1911,CTR.Wilson menemukan ion-ion gas dapat juga bertindak
sebagai inti pengembunan. Ia menyadari bahwa gejala ini dapat digunakan
25
Detektor
Ionisasi gas
Tabung GM
Tidak peka terhadap sinar
Kamar kabut
Pencacah percikkan
Film fotografi
Ionisasi atom
emulsi
Efek fotolistrik
Mengubah ionisasi
jadi pulsa listrik
Mengubah timbunan
electron jadi
pulsa listrik
Melihat jejakjejak partikel
Sintilasi
Tabung GM
Keterangan
peka terhadap
Tabung GM
sintilasi
Kamar kabut
Film fotografis
26
tetapi radiasi pengion dari dahulu sampai kapanpun adalah bagian dari
lingkungan hidup kita. Ini dikenal sebagai radiasi alamiah. Kira-kira 87% radiasi
di lingkungan kita dihasilkan secara ilmiah,dan hanya sekitar 13% merupakan
radiasi buatan. Sejumlah radiasi yang tiba di bumi berasal dari angkasa luar
dan matahari. Ini disebut radiasi kosmis. Banyak batuan mengandung sejumlah
kecil uranium, padahal bahan-bahan bangunan, seperti batu bata dan balok
baja dibuat dari batuan Uranium meluruh menghasilkan radon.
Radiasi dan sel
Semua radiasi pengion merusak sel-sel hidup. Energi yang dibebaskan oleh
radiasi dapat memutuskan zat kimia di dalam sel. Sel-sel selalu mati dan
digantikan oleh sel-sel yang baru tepat pada waktunya. Akan tetapi, terkadang
gejala ini dapat lebih serius, seperti pada kasus-kasus berikut.
1. Jika seseorang terkena radiasi sangat kuat,maka kerusakan sel tidak
dapat diperbaiki tepat pada waktunya. Radiasi ini dapat menyebabkan
kematian.
2. Kadang zat kimia DNA yang membawa kode perintah di dalam tiap sel
dapat sedikit rusak karena radiasi pengion. Akibat kerusakan ini akan
terjadi perubahan yang tidak wajar bagi perkembangan sel.
3. Jika sel-sel kelamin pria atau wanita sedikit rusak, maka dimungkinkan
anak dari sel kelamin tersebut akan mengalami abnormal.
Radiasi tingkat rendah
Radiasi pengion yang secara normal mengenai kita adalah radiasi tingkat
rendah. Radiasi ini masih terlalu lemah untuk mendeteksi gejala-gejala.Tapi,
ditaksir bahwa kira-kira 1% dari semua kanker dan ketidaknormalan genetic
disebabkan oleh radiasi tingkat rendah.
Dosis serapan radiasi dan efek biologis
Dosis serapan yang berkaitan dengan efek biologis adalah dosis serapan
ekivalen,yang diberi lambang H dan diberi satuan Sv.
Dosis serapan Ekivalen (Sv)
< 0,1
0,1 0,2
2 10
> 10
Efek biologis
tidak ada efek
bisa mengarah ke kanker
sakit radiasi akut
menyebabkan kematian
27
Radioisotop
I-123
I-131
Na-24
C-14
Co-60
Cr-51
Se-75
Te-99
Ga-67
4. EVALUASI
28
1.
29
30