You are on page 1of 63

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Strategi pada dasarnya merupakan penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu Organisasi, pemilihan cara bertindak (course
of action) yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan alokasi sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
oleh suatu organisasi. Perencanaan strategi dengan demikian merupakan keputusan manajemen yang telah direncanakan
sebelumnya mengenai tujuan yang ingin dicapai, cara bertindak untuk mencapai tujuan dan alokasi sumber daya manusia dan
sumber ekonomis yang dimiliki.
Arah Pembangunan Perikanan dan Kelautan kabupaten Kotawaringin

Barat adalah peningkatan ekonomi masyarakat,

pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja baru sebagai upaya terobosan dengan merevitalisasi sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi yang ada serta menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi yang sepatutnya dikembangkan adalah keunggulan komparatif daerah yang masih banyak dan sangat berlimpah.
Diantara Resources Based Industries tersebut, sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi salah satu keunggulan komparatif
yang berpotensi menjadi keunggulan kompetetif untuk menggerakkan perekonomian daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
sehingga sudah saatnya menjadi prioritas pembangunan daerah.
Pembangunan sektor kelautan dan perikanan menjadi penting, jika membandingkan kesuksesan beberapa daerah Indonesia
seperti Pontianak, Cilacap, Pekalongan, Gorontalo dan banyak daerah lainnya yang pembangunan sektor kelautan dan
perikanan mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Berdasarkan pengalaman daerah-daerah tersebut diatas sepatutnya

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Kotawaringin Barat optimas dan mampu menjadikan sektor kelautan dan perikanan dapat berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penyerapan tenaga kerja dan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu
mendorong gerak maju daerah.
Sumberdaya Kelautan dan perikanan pada akhir tahun 2009 mampu memberikan nilai sebesar kurang lebih Rp. 150 Milyar
lebih, dengan perputaran nilai uang yang mampu mencapai 150 M lebih ini maka kita patut berbangga sektor-sektor kelautan
dan perikanan seperti Budidaya perikanan, Penangkapan dan pengolahan ikan mampu menjadi penggerak peningkatan ekonomi
masyarakat.
Namun demikian untuk mencapai keinginan dalam memwujudkan sektor kelautan dan perikanan sebagai pertumbuhan
ekonomi banyak kendala dan permasalahan seperti : pencemaran laut dan sungau oleh pembuangan limbah secara ilegal,
pencurian ikan, gejala over fishing, degradasi pesisir (mangrove, terumbu karang, lamun estuaria dll), konflik penggunaan
ruang dan sumberdaya alam, belum tersedianya teknologi kelautan dan perikanan secara memadai, terbatasnya permodalan
usaha dan kemiskinan yang masih membelit sebagain besar penduduk diwilayah pesisir khususnya pada pembudidaya dan
nelayan skala kecil.
Permasalahan tersebut muncul antara lain sebagai akibat dari paradigma pembangunan masa lalu yang lebih
berorientasi ke darat (terresterial), yang menyebabkan pengalokasian segenap sumberdaya pembangunan lebih
diprioritaskan pada sektor-sektor daratan. Akibat kondisi yang demikian, kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan
yang besar itu belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memecahkan problem krisis ekonomi, ketertinggalan
serta kemiskinan nelayan dan pembudidaya ikan serta rakyat Indonesia pada umumnya.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

Apabila peluang dan prospek yang terbuka dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan permasalahan yang masih
dihadapi dapat diatasi secara bertahap, maka bukan suatu pilihan yang salah jika sektor kelautan dan perikanan dijadikan
andalan pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan. Untuk mendayagunakan potensi sumber daya kelautan dan
perikanan serta menggerakkan seluruh potensi daerah diperlukan kesungguhan dalam pembangunan kelautan dan perikanan ser
ta dukungan politik, ekonomi

dan sosial

untuk

menjadikan

sektor

kelautan

dan

perikanan

sebagai

prime mover pembangunan ekonomi kab.KotawaringinBarat. Dengan kata lain sudah seharusnya sektor kelautan dan perikanan
dijadikan main stream (arus utama) pembangunan Daerah
Dalam proses pembuatan Rencana Strategi ( renstra ) ini Dinas Kelautan dan Perikanan berusaha memberikan diskripsi dan
analisis tentang beberapa hal yang dianggap bermanfaat untuk manajemen, sebagai berikut :
a.

Visi, Misi , arah dan tujuan yang diinginkan.

b.

Mengungkapkan kekuatan dan kelemahan yang ada saat ini, serta kemungkinan ancaman dan peluang organisasi pada
masa yang akan datang, yang dituangkan dalam analisa SWOT.

c.

Menjelaskan cara-cara yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan

d.

Kerangka dan pedoman untuk merencanakan kegiatan dan alokasi sumber-sumber ekonomi ( anggaran ).

1.2. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Renstra Pembangunan Kelautan dan Perikanan kabupaten Kotawarnigin Barat tahun 2011-2016 ini dimaksudkan
sebagai acuan dalam merencanakan dan merumuskan rencana program dan kegiatan pembangunan bidang kelautan dan
perikanan yang akan dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

Sedangkan tujuan dari penyusunan Renstra ini adalah untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan pada akhir tahun 2016
yaitu turut mendorong tercapainya sasaran pembangunan kelautan dan perikanan yang ditetapkan dalam jangka wakttu lima
tahun kedepan, sekaligus mengantisipasi dinamika dan perkembangan situasi dan kondisi daerah, lingkungan strategis dan
kecenderungan perubahan global. Secara detail tujuan

disusunnya

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat adalah:


a. Sebagai Pedoman melaksanakan pembangunanKelautan dan Perikananbagi jajaran

Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Kotawaringin Barat untuk selama 5 tahun mendatang.


b. Sebagai bahan penyusunan Program dan kegiatan prioritas tahunan selama 5 tahun
c. Menjamin agar pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan dapat berjalan efisien, efektif dan produktif.
d. Mengarahkan kegiatan-kegiatan pembangunan kelautan dan Perikanan untuk menciptakan lapangan kerja, pengentasan
kemiskinan dan peningkatan pendapatan
e. Sebagai bahan monitoring dan evaluasi pembangunan kelautan dan perikanan selama 5 tahun.
1.3. Landasan Hukum
Landasan hukum dari penyusunan Renstra Kelautan dan Perikanan ini adalah :
a. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
b. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahaan Daerah
c. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan.
d. Undang-Undang 41 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah


f. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa
g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota
h. Peraturan Pemerintah Pemerintah No. 39 tahun 2007 Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah
i. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
j. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah.
l. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
m. Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
1.4. Metode Penyusunan
Metode penyusunan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan Kerangka Program untuk mewujudkan
Visi di akhir tahun 2016 dengan mengedepankan azas manfaat serta aspirasi dari masyarakat.
1.5. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih periode 2012-2016, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra) Kemeterian/Lembaga sesuai dengan tugas dan fungsi Kementrian/Lembaga
yakni Kementerian Pertanian, serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Renstra ini disusun dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah Kabupaten/Kota dan ketersediaan
anggaran yang bersumber dari APBD maupun APBN. Selain itu juga mencermati issu-issu strategis yang berkembang dan
perubahan lingkungan yang makin dinamis. Kebijakan, program dan kegiatan yang dituangkan didalamnya merupakan tolok
ukur yang akan dicapai dalam program kerja Dinas Kelautan dan Perikanan selama 5 tahun kedepan termasuk indikator
penilaian kinerja dalam melaksanakan tugas yang akan dilaporkan capaian kinerja setiap tahunnya dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Ruh
Peduli dan Bersih

V
I
S
I

M
I
S
I

Tujuan

Mandat :

PP No. 9/2005
InpresNo.7/199
9

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

Analisis Strategis :
Kondisi saat ini
Kondisi yang di
inginkan

Sasara

Strategi

Kebijakan
Program
Kegiatan
Pokok

Identifikasi :
Potensi
Masalah
Tantangan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun yang
memuat visi, misi dan arah pembangunan Nasional. RPJP dibuat dengan maksud mengantisipasi apabila ada perubahan yang
terjadi dengan sangat perlahan namun dalam jangka panjang efeknya sangat besar seperti demografi, sumber alam, ekonomi, dll.
Contohnya adalah RPJP dalam GBHN.
RPJP Nasional memuat :
1. Kebijakan Umum Strategi Pembangunan Nasional
2. Kerangka Ekonomi Makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
3. Program program
a. Kementerian,
b. Lintas kementerian,
c. Kewilayahan, dan Lintas kewilayahan
yang memuat kegiatan pokok dalam:
a. Kerangka Regulasi
b. Kerangka Anggaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2012-2016
yang berpedoman pada RPJP Nasional.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

Rencana Strategis Kementrian/Lembaga (RenstraKL) adalah dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Kementrian/Lembaga berdasarkan pada RPJM Nasional dan bersifat indikatif.
Renstra KL memuat :
1. Visi-Misi Kementrian/Lembaga
2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan Kementrian/Lembaga
3. Program-program
4. Kegiatan Indikatif
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah adalah dokumen perencanaan untuk 5 tahunan yang
merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah
dan RPJM Nasional yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum daerah serta
program-program yang memuat kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh daerah. RPJMD memuat :
1. Strategi Pembangunan Daerah
2. Kebijakan Umum
3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
4. Program program
a. SKPD,
b. Lintas SKPD,
c. Kewilayahan,

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

d. Lintas kewilayahan
yang memuat kegiatan pokok dalam:
a. Kerangka Regulasi
b. Kerangka Anggaran
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) adalah dokumen perencanaan yang disusun dengan
berpedoman pada RPJMD untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Renstra RKPD
memuat :
1. Visi-Misi SKPD
2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan
3. Program-program
4. Kegiatan Indikatif
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Daerah adalah dokumen perencanaan pebangunan daerah untuk periode 1 (satu)
tahun. Rencana Kerja Pemerintah daerah merupakan penjabaran dari RPJM Daerah. RKPD mengacu pada RKP yang memuat :
1. Prioritas Pembangunan Daerah
2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro Daerah
3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
4. Program program

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

a. SKPD,
b. Lintas SKPD,
c. Kewilayahan,
d. Lintas kewilayahan
yang memuat kegiatan dalam:
a. Kerangka Regulasi
b. Kerangka Anggaran
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan oleh satuan
kerja pangkat daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Renja-SKPD merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah
yang memuat :
1. Kebijakan SKPD
2. Program dan Kegiatan Pembangunan
a. Dilaksanakan Pemerintah
b. Mendorong Partisipasi Masyarakat
Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan strategis yang juga digunakan sebagai dasar penyusunan
Renstrada adalah sebagai berikut :
1. Proaktif, bukan reaktif

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

10

Dengan adanya perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks, maka perlu melakukan perencanaan atas perubahan
tersebut secara proaktif dan bukan reaktif.
2. Berorientasi output, bukan input
Untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan, maka perencanaan strategik diperlukan agar dapat menuntun diagnosa
organisasi kepada pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif.
3. Visioner
Perencanaan strategis yang dibuat harus berorientasi pada masa depan, sehingga memungkinkan organisasi untuk
memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang.
4. Adaptif dan akomodatif
Perencanaan strategik yang dibuat harus mampu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul, sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

11

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan RENSTRA ini berpedoman pada Rencana Kerja dan Program yang akan dilakukan oleh Dinas Kelautan
dan Perikanan dengan layout penulisan adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Metode Penyusunan
1.5 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.6. Sistematika Penulisan

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD


2.1. Struktur Organisasi SKPD
2.2. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
2.3. Data-data Kondisi SKPD 3 Tahun Terakhir
2.4. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan
2.5. Hal-hal Lain yang Dianggap Perlu

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

12

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI


3.1. Tupoksi SKPD
3.2. Isu-Isu Strategis SKPD

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN


4.1. Visi
4.2. Misi
4.3. Tujuan dan Sasaran
4.4. Strategi
4.5. Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD

BAB VII PENUTUP

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

13

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan PERDA No. 25 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Kotawaringin Barat, maka struktur organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut :
1.
Unsur Pimpinan
:Kepala Dinas (Eselon II.b)
2.
Unsur Pembantu Pimpinan :
a. Sekretaris (Eselon III.b) terdiri dari :
a) Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian,
b) Kepala Sub Bagian Keuangan, dan
c) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program.
b. Kepala Bidang Perikanan Budidaya (Eselon III.a) terdiri dari :
a) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya,
b) Kepala Seksi Produksi dan Usaha Budidaya, dan
c) Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Sanitasi Lingkungan.
c. Kepala Bidang Perikanan Tangkap (Eselon III.a) terdiri dari :
a) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap,
b) Kepala Seksi Usaha Perikanan Tangkap, dan
c) Kepala Seksi Pembinaan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan.
d. Kepala Bidang Pengendalian Mutu dan Pemasaran (Eselon III.a) terdiri dari :
a) Kepala Seksi Pengendalian Mutu Hasil Perikanan,
b) Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran, dan
c) Kepala Seksi Penelitian, Pembinaan Usaha dan Perikanan.
e. Kepala Bidang Pengolahan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Eselon III.a) terdiri dari :
a) Kepala Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
b) Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dan

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

14

f.

g.

c) Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :
a) Penyuluh Perikanan,
b) Pengawasan Perikanan.
UPT (PPI, BBI dan BBU)
a) Balai Benih Ikan,
b) Balai Benih Udang,
c) Pangkalan Pendaratan Ikan, dan
d) Pusat Data dan Informasi Spesial Kabupaten (PDISK).

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

15

2.2. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

16

2.3. Data-data Kondisi SKPD 3 Tahun Terakhir


A. Kondisi Umum
Pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tiga pilar pembangunan, yaitu pro-poor
(pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga kerja), dan pro-growth (pertumbuhan). Hasilnya, selama tahun 20062009 Dinas Kelautan dan Perikanan telah berhasil memberikan 3 (tiga) outcome, yaitu: (1) pencapaian pro-poor, berupa
peningkatan pendapatan masyarakat pesisir melalui program pemberdayaan masyarakat kelautan, perikanan dan program
MCRMP dan program pengembangan perikanan budidaya, (2) pencapaian pro-job, berupa peningkatan penyerapan tenaga
kerja kumulatif yang mencapai 2.813 orang, dan (3) pencapaian pro-growth, berupa pertumbuhan nilai komoditas sektor
kelautan dan perikanan yang mencapai Rp. 215 Milyar/tahun pada akhir tahun 2009.
Setidaknya terdapat 9 indikator makro kinerja hasil pembangunan kelautan dan perikanan selama 5 tahun terakhir dapat
dicatat, yaitu :
1.

PDB Sektor Perikanan


Produk Dokestik Bruto (PDB) sektor perikanan memegang peranan strategis dalam memberikan kontribusi bukan
hanya untuk PDB kelompok pertanian secara umum, tetapi juga pada PDB Daerah. PDB sektor perikanan berdasarkan
harga berlaku pada tahun 2006 adalah 125 Milyar meningkat pada tahun 2009 menjadi Rp 215 Milyar.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

17

2.

Produksi Perikanan
Produksi perikanan tahun 2009 yang berasal dari kegiatan penangkapan dan budidaya mencapai 9.949,40ton. Dari total
produksi tersebut perikanan budidaya menyumbang 894,42 ton pada akhir tahun 2009. Hal ini karena produksi perikanan
budidaya belum secara optimal diekploitasi secara optimal. Untuk itu dalam lima tahun kedepan produksi perikanan
budidaya ini akan diangkat hinga perkembangannya mencapai 13,5% per tahun dan pada akhir tahun 2016 produksi
perikanan budidaya ditergetkan mencapai 2.525,08 ton. Sedankan nilai produksi perikanan yang mampu mencapai + 148
milyar akan ditingkatkan hingga mencapai nilai + 227 milyar pada tahun 2016.
Tabel 3.
Volume Produksi Perikanan Tahun 2005-2009 (Ton)
No

Hasil Produksi

2005

2006

Produksi ( ton )
2007

2008

2009

Produksi Perikanan

10.036,50

9.743,57

9.850,35

9.830,64

9.949,40

Perikanan Tangkap

8.847,92
8.176,56
671,36
1.188,58
929,77
15,30
242,41
1,10

8.900,43
8.244,75
655,68
843,14
521,37
16,36
271,51
33,90

8.902,60
8.152,40
750,20
947,75
555,87
19,22
336,66
36,00

9.044,80
7.848,30
1.196,50
785,84
390,52
21,00
349,32
25,00

9.054,98
8.014,92
1.040,06
894,42
396,12
45,58
422,72
30,00

1 Laut
2 Umum
Perikanan Budidaya
1. Budidaya Tambak
2. Budidaya Kolam
3. Budidaya Keramba
4. Budidaya Laut

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

18

Tabel 4.
Nilai Produksi Perikanan Tahun 2005-2009
(jutaan rupiah)
No

Hasil Produksi

Produksi Perikanan
Perikanan Tangkap
1 Laut
2 Umum
Perikanan Budidaya
1. Budidaya Tambak
2. Budidaya Kolam
3. Budidaya Keramba
4. Budidaya Laut

2005
156.222.975
131.040.400
122.648.400
8.392.000
25.182.575
23.244.250
114.750
1.818.075
5.500

Nilai Produksi (Ribuan Rupiah)


2006
2007
2008
147.230.025
148.409.350
150.888.250
131.867.250
131.663.500
136.270.250
123.671.250
122.286.000
117.724.500
8.196.000
9.377.500
18.545.750
15.362.775
16.745.850
14.618.000
13.034.250
13.896.750
11.715.600
122.700
144.150
157.500
2.036.325
2.524.950
2.619.900
169.500
180.000
125.000

2009
148.770.400
133.224.550
120.223.800
13.000.750
15.545.850
11.883.600
341.850
3.170.400
150.000

Sementara itu, perkembangan produksi olahan ikan akan ditingkatkan berdasarkan produksi hasil perikanan tangkap yang
merupakan pensuplai bahan baku untuk semua produk olahan. Disamping sumber dari produksi perikanan tangkap,
perikanan budidaya memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatan produksi olahan khususnya dari rumput
laut dan beberapa jenis ikan hasil budidaya seperti patin, nila, bandeng dan beberapa jenis lainnya. Produksi rumput laut
merupakan salah satu andalan yang masih terus dapat ditingkatkan, peningkatan dilakukan melalui fasilitasi dan beberapa
program pemerintah yang khusus menangani rumput laut.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

19

3.

Penyerapan Tenaga Kerja


Penyerapan tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2009 mencapai 2.978 orang atau mengalami
peningkatan sebesar 39% dari tahun 2005 yanng sebesar 2.150 orang. Jumlah tenaga kerja ini meliputi tenaga kerja bidang
kelautan pada sector penangkapan, budidaya, pengolahan dan sector lain yang masih dalam lingkup bidang perikanan.

4.

Penyediaan Ikan untuk Konsumsi Dalam Negeri


Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kotawaringin Barat meningkat sebesar 4,29% per tahun yakni dari 28 kg/kapita
per tahun menjadi 34 kg/kapita pada tahun 2009. Peningkatan konsumsi ikan tersebut menggambarkan bahwa ketersediaan
produk perikanan yang berasal dari kegiatan penangkapan ikan (capture) maupun budidaya (aquaculture) tersedia dengan
baik. Selain itu, peningkatan tersebut juga menggambarkan bahwa kebijakan peningkatan konsumsi ikan Daerah,
pengembangan sarana pemasaran hasil perikanan, penguatan kelembagaan dan jaringan pemasaran, penguatan informasi
pemasaran dalam negeri serta promosi dan kerjasama pemasaran di dalam negeri berjalan dengan baik.

5.

Penjualan Hasil Perikanan


Volume Penjualan produk hasil perikanan masih banyak berupa produk segar sebagai konsumis masyarakat
Kotawaringin Barat sendiri dan daerah sekitar seperti Kab. Lamandau, Kab. Sukamara, Kab. Sampit dan Kota
Palangkaraya, hal ini dapat dilihat dalam table berikut ini :

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

20

Tabel 7.
Perkembangan Jenis Produk Hasil Perikanan 2005-2009

6.

No

Jenis hasil Produksi

1
2
3
4
6
7
8

Produk Segar
Produk Beku
Pindang
Terasi
Produk Kering/Asin
Peda
Lain-lain
Total

2005
1.244,39
869,07
840,59
447,83
1.977,59
628,55
4.024,33
10.032,35

2006
1.204,00
840,86
813,31
433,30
1.913,40
608,15
3.893,71
9.706,73

Produksi (Ton)
2007
1.216,98
849,92
822,08
437,97
1.934,03
614,70
3.935,68
9.811,36

2008
857,15
1.230,60
829,17
441,75
1.950,72
620,01
369,65
6.299,05

2009
900,00
1.230,60
829,17
441,75
1.955,00
625,00
4.000,00
9.981,52

Iklim Usaha bidang Kelautan dan Perikanan


Secara kumulatif iklim usaha dan nilai usaha dbidang Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kotawaringin Barat
mencapai puncak pada tahun 2004-2007 sebelum terjadinya krisis keuangan global. Hal ini dapat dililhat dari beberapa unit
usaha baru baik dibidang penangkapan, budidaya maupun pengolahan, dimana terdapat hamper 45 Unit usaha pengolahan
yang didomimasi oleh usaha pengolahan rajungan. Sedangkan dalam bidang tangkap dan budidaya banyak diisi oleh
kegiatan dan peningkatan usaha masyarakat atas inisiatif dari Dinas Kelautan dan Perikanan seperti peremajaan armada dan
unit sarana budidaya.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

21

7.

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan


a. Penanggulangan Illegal Fishing
Hasil-hasil operasi pengawasan selama tahun 2005-2009 terutama dalam pemberantasan penanggulangan illegal
fishing telah dilakukan baik diperairan laut maupun perairan umum (perairan air tawar). Hasil operasi pengawasan selama
beberapa tahun terakhir menunjukkan trend bahwa peningkatan hari operasi patroli berbanding lurus secara proporsional
dengan jumlah kapal illegal yang ditangkap. Selama kurun waktu 2005-2009 hasil operasi kapal pengawas telah berhasil di
ad hoc kapal perikanan yang terindikasi melakukan tindak pidana perikanan sebanyak 1 kapal laut dari Pontianak (tidak
dilanjutkan ke penuntutan karena tersangka melarikan diri) dan 20 kapal nelayan perairan umum yang melakukan
penangkapan dengan alat yang dilarang (diproses satpol PP).
Selain operasi pengawasan dengan kapal pengawas perikanan dilakukan juga operasi pengawasan dengan instansi
terkait yaitu TNI AL, POLRI dan POLAIRUD. Hasil kerjasama operasi pengawasan tersebut selama tahun 2005-2009
telah berhasil menangkap kapal perikanan yang terindikasi melakukan tindak pidana perikanan sebanyak 123 kapal
perikanan.
b. Penanganan Tindak Pidana Perikanan
Pada tahun 2005-2009 telah dilakukan penanganan pelanggaran terhadap tindak pidana perikanan sebanyak 5 kasus
yang ditangani oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan. Hasil penanganan tindak pidana perikanan tersebut
telah berhasil dirampas/dilelang sebanyak 1 kapal (tidak dilanjutkan ke penuntutan karena tersangka melarikan diri), dan 4

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

22

kasus telah dilakukan penyidikan sampai pada pembuatan Berita Acara Pemeriksaaan dan terindikasi melakukan
pelanggaran wilayah dan jalur, dan alat tangkap illegal.

8.

Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan


Konservasi merupakan upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan suatu wilayah atau sumber daya ikan dan
ekosistemnya untuk menjamin keberadaan dan keseimbangan sumber daya ikan dan ekosistemnya di dalam suatu kawasan
tertentu. Upaya yang dilakukan adalah dengan menetapkan Kawasan Konservasi Perairan baik perairan laut, pesisir
maupun perairan tawar dan payau. Sampai pada akhir tahun 2009 telah direncanakan beberapa kawasan sebagai kawasan
konservasi seperti kawasan gosong senggora-sepagar, DPL Gosong sebogor dan DPL Teluk keluang, danau seluluk, danau
gatal, danau massoroyan dan beberapa daerah dipesisir yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai kawasan
konservasi dan perlindungan.

9.

Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan


Pengembangan SDM di bidang kelautan dan perikanan memiliki peranan strategis dalam mengelola dan memanfaatkan
sumber daya kelautan dan perikanan dan dilaksanakan melalui bidang pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

23

Pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui bidang pelatihan diselenggarakan dalam bentuk pelatihan bagi
masyarakat (non aparatur) dan aparatur (pusat dan daerah). Pelatihan bagi masyarakat ditujukan untuk nelayan,
pembudidaya dan pengolah ikan, pedagang ikan dan masyarakat perikanan yang meliputi teknik penangkapan ikan,
pelatihan budidaya, pelatihan pengolahan dan mutu, serta pemasaran dan manajemen usaha. Sedangkan pelatihan bagi
aparatur antara lain pelatihan teknis aparatur, pelatihan struktural aparatur, dan pelatihan prajabatan dengan jumlah peserta
pelatihan tahun 2005-2009 mencapai 35 orang.
2.4. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan
a. Lingkungan
Dalam lima tahun kedepan, kondisi yang diinginkan sebagaiman amanat dari Undang-Undang 41 tahun 2009 tentang
perubahan Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan adalah sebagai berikut :
Terwujudnya masyarakat pesisir yang mampu mengelola sumberdaya diwilayahnya secara bertanggung jawab.
Terwujudnya lingkungan pesisir dan laut yang bersih dan sehat sehingga menjamin produktivitas sumberdaya perikanan
serta keanekaragaman hayati laut serta mampu menjadikan objek pariwisata daerah lebih bervariasi.
Terwujudnya ketertiban dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan melalui upaya (1) Pembentukan
kelembagaan pengawasan yang mandiri (2) pemenuhan sarana dan prasarana pengawasan dan tenaga pengawas (3)
pengembangan teknologi pengawasan (4) peningkatan partisipasi dan peran masyarakat dalam pengawasan (5) penaatan
dan penegakan hukum

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

24

b. Ekonomi dan Sosial


Program pengentasan kemiskinan dalam lima tahun kedepan ditargetkan sebesar 100% dari populasi masyarakat pesisir
dengan tahapan sebagai berikut :
Uraian
Jangkauan program pengentasan kemiskinan
(% populasi masyarakat miskin pesisir dan masyarakat nelayan perairan
umum)

2011 2012 2013 2014 2016


10

25

40

60

95

Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama maka fungsi dari ekonomi diharapkan pada tahun 2016 tercipta lapangan kerja
sebanyak 670 lapangan kerja baru dengan tingkat pendapatan masyarakat sebesar Rp 2.250.000,-/bulan.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

25

BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Tupoksi SKPD
Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2012-2014 diarahkan untuk lebih memantapkan penataan
kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk
pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Terkait dengan penguatan daya saing
perekonomian tersebut, diantaranya ditempuh melalui peningkatan pembangunan kelautan dan sumber daya alam lainnya
sesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerangka
tujuan Nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN dan RPJMD maka sebagai tugas pokok Dinas Kelautan dan Perikanan
adalah mewujudkan peningkatan ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia sebagai tujuan utama dalam pembangunan
kelautan dan perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat.
Dalam mewujudkan tujuan tersebut diwujudkan dalam program dan kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan
pembangunan.
3.2. Isu-Isu Strategis SKPD
Isu-isu strategis Satuan Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan tidak lepas dari Potensi dan Permalahan dalam penangan bidang
kelautan dan perikanan.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

26

a. Potensi
Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki luas laut lebih kurang 1.250 km dengan garis pantai sepanjang 156 km,dengan
potensi sumber daya,terutama sumberdaya perikanan laut yang cukup besar,baik dari segi kuantitas maupun diversitas. Potensi
lestari sumberdaya ikan kabupaten Kotawaringin Barat diperkirakan sebesar 25.000 ton/tahun untuk perikanan laut dan 10.800
ton/tahun untuk perikanan umum, dan Jumlah Tangkapan yang diperBolehkan (JTB) 20.160 tom per tahun untuk perikanan laut
dan 8.640 per tahun untuk perikanan umum (80% dari Potensi lestari) baru termanfaatkan sekitar 47,35% dari JTB. Dari kedua
potensi yang ada baru termanfaatkan sebesar 8.889,15 ton pada tahun 2006 yang terdiri dari perikanan laut sebesar 8.224,61 ton
(40,7%) dari JTB dan 664,54 ton (7,69%) dari JTB. Sedangkan dari sisi diversivitas, dari sekitar 25.000 jenis ikan yang ada di
Indonesia, yang ditemukan diperairan Kabupaten Kotawaringin Barat kurang lebih 800 jenis ikan.
Disamping potensi penangkapan ikan terdapat potensi pengembangan perikanan disektor budidaya (a) budidaya laut
yang terdiri dari budidaya rumput laut (1000 Ha), budidaya ikan kakap, kerapu dan juga teripang (b)budidaya air payau seluas
35.200 Ha untuk tambak (c) budidaya air tawar terdiri dari perairan umum (sungai, danau, rawa), kolam air tawar (d)
bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri seperti bahan baku pakan, benih ikan dan juga industri pangan.
Peluang pengembangan usaha kelautan dan perikanan kabupaten Kotawaringin Barat masih memiliki prospek yang
baik. Potensi ekonomi sumberdaya kelautan dan perikanan dapat dimanfaatkan untuk mendorong pemulihan ekonomi akibat
krisis global.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

27

Potensi dan peluang pengembangan sektor kelautan dan perikanan meliputi (1) perikanan tangkap (2) perikanan
budidaya (3) industri pengolahan perikanan (4) industri bioteknologi (5) Pengembangan wisata bahari (6)pengembangan
kawasan industri perikanan terpadu.
Untuk mengoptimalkan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dan menjadikan sektor perikanan sebagai Prime
Mover pembangunan ekonomi daerah, diperlukan upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan sektor kelautan dan
perikanan yang perlu didukung dengan kebijakan politik, ekonomi serta iklim investasi yang kondusif. Dalam hal ini koordinasi
dan dukungan stakeholder menjadi salah satu persyaratan yang sangat penting.
Disamping potensi Sumberdaya kelautan dan perikanan yang besar, terdapat pula Potensi Kelembagaan seperti
Himpunan Nelayan Selurh Indonesia (HNSI) Cabang Kotawaringin Barat, LSM daerah yang peduli akan pembangunan sektor
kelautan dan perikanan yang dimasa yang akan datang perlu disinergikan guna keberhasilan bersama. Potensi lain adalah sarana
dan prasarana yang telah ada seperti Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kumai, Balai Benih Udang Galah (BBUG) Sei. Kapitan,
Balai Benih Udang (BBU) Sei. Bakau, Balai Benih Ikan (BBI) Pinang Merah, SMK Perikanan, Jurusan Perikanan pada
Universitas Antakusama Pangkalan Bun dll.
1. Potensi Pasar di Daerah
Dengan jumlah penduduk mencapai 215.000 jiwa pada tahun 2008, bila tingkat konsumsi ikan pada tahun 2006 sebesar
34,56 Kg/kapita maka jumlah produk perikanan yang terserap untuk konsumsi pasar didaerah adalah sebesar 7.100 ton/tahun
tersebut, jumlah ini masih dalam kebutuhan pangan saja belum kebutuhan industri seperti cold storage dsb.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

28

2. Potensi Pasar Nasional (Domestik)


Produk perikanan dipasar nasional (domestik) berguna untuk menyediakan kebutuhan pangan berupa protein hewani
dimana sekitar 60-65% kebutuhan protein hewani bersumber dari produk perikanan. Potensi konsumsi ikan nasional mencapai
5,3 juta ton pada tahun 2004, hal ini didasarkan pada jumlah penduduk indonesia sekitar 217 juta dengan tingkat konsumsi ikan
perkapita mencapai 23,18 Kg/kapita. Disamping itu produksi perikanan didalam negeri untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
industri seperti pengolahan ikan, obat-obatan dll.
3. Potensi Pasar Ekspor
Seiring peningkatan penduduk dunia, permintaan terhadap produk kelautan dan perikanan dipasar diperkirakan akan terus
mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
a. Peningkatan kesadaran manusia terhadap produk perikanan sebagai makanan yang sehat,bernilai gizi tinggi, rendah
kolesterol dan mengandung omega 3 untuk peningkatan kecerdasan.
b. Dampak consumption mass dari globalisasi menuntut produk pangan yang dapat diterima secara internasional (food
become more international) tanpa memperhatikan umur, kewarganegaraan maupun agama. Hal ini karena produk
perikanan adalah komoditas pangan yang memenuhi syarat tersebut.
c. Semakin berkembangnya industri farmasi, kosmetika dan makanan serta minuman yang berbahan dasar dari perairan.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

29

b. Permasalahan
Sumber daya ikan yang berada di perairan baik laut maupun perairan umum cenderung mengalami degradasi dalam satu
dekade terakhir ini, utamanya yang berada di perairan umum daratan maupun perairan pantai. Beberapa faktor yang
menyebabkan penurunan kualitas sumber daya ikan terkait dengan degradasi kualitas lingkungan pesisir, termasuk oleh
aktivitas manusia yang menimbulkan pencemaran perairan baik laut maupun tawar, kegiatan perikanan yang merusak
(destructive fishing), penangkapan ikan yang dilakukan secara berlebih (overfishing) yang dilakukan secara illegal baik
oleh pelaku dalam negeri, seperti penggunaan metode penangkapan ikan yang merusak lingkungan (bahan peledak, racun,
listrik dan obat bius), penggunaan alat penangkap ikan yang tidak sesuai dengan izin dan yang tidak berizin, maupun oleh
pihak asing yang melakukan praktik-praktik illegal di Indonesia.
Kondisi penurunan sumber daya ikan ini mengakibatkan kesulitan dalam upaya meningkatkan produksi secara nyata
(significant) melalui kegiatan perikanan tangkap. Gambaran mengenai kondisi tersebut memberikan tantangan bagi Dinas
Kelautan dan Perikanan untuk kembali bertumpu pada kegiatan perikanan budidaya, sementara upaya konservasi dan
rehabilitasi lingkungan perairan laut dan perairan umum, kapasitas dan cakupannya terus ditingkatkan. Kegiatan perikanan
budidaya diprediksi mampu menaikkan produksi perikanan secara nyata. Peningkatan produksi perikanan budidaya ini pun
tetap berada di bawah ancaman kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, kondisi lingkungan harus benar-benar menjadi
perhatian dalam mengawal target produksi ikan sebagai produsen terbesar.
Produktivitas para nelayan hingga saat ini masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan armada perikanan
yang secara nasional masih didominasi oleh kapal berukuran kecil, yaitu perahu tanpa motor, perahu motor tempel dan

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

30

kapal ikan berukuran 0,5 sampai 3 gross tonnage (GT). Kelemahan dari penggunakan armada kecil antara lain para nelayan
memiliki hari layar yang singkat (one day fishing), daya tampung ikan hasil tangkapan yang kecil, kualitas ikan yang
kurang terjaga atau tingginya tingkat kehilangan mutu (losses), yang berakibat pada daya jual yang rendah, sementara
biaya produksi terus meningkat. Kondisi seperti ini, ditambah dengan keterbatasan untuk memanfaatkan dana perbankan,
semakin menyulitkan para nelayan untuk keluar dari jerat kemiskinan yang melilit dari tahun ke tahun.
Secara garis berar permasalahan yang dihadapi, dapat kita bagi menjadi :
a. Masalah internal bidang kelautan dan perikanan :
Sebagian besar nelayan perikanan tangkap masih tradisional dengan struktur armada penangkapan masih didominasi
perikanan skala kecil tonase <10 GT
Ketimpangan pemanfaatan stock ikan antar kabupaten
Pratek ilegal fishing
Pengembangan perikanan budidaya belum optimal
Kerusakan ekosistem pesisir dan laut
Belum optimalnya pengelolaan konservasi laut dan periaran umum
Belum optimalnya pengelolaan potensi kelautan dan perikanan
Akses pasar produk perikanan nasional belum ada
b. Masalah eksternal, yang mempengaruhi kelautan dan perikanan

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

31

Rendahnya kesadaran masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengembangan pembangunan kelautan dan
perikanan
Konflik antar nelayan daerah karena ekses dari pengertian penerapan Otonomi daerah yang salah.
Penerapan Teknologi yang masih rendah
Belum adanya dukungan permodalan yang memadai
Tata ruang dan pengendalian pencemaran belum memadai
Keamanan dan kepastian hukum dalam berusaha
Penegakan hukum (law enforcement) masih lemah

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

32

BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi
Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Periode 2011-2016 adalah Terwujudnya Produk Kelautan dan Perikanan yang
Berorientasi Pasar Tahun 2016
4.2. Misi
Sedangkan sebagai misi dari pelaksanaan Visi dinas kelautan dan perikanan kab. Kotawaringin Barat adalah Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat yang Berkeadilan
4.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan dalam rangka pembangunan daerah kabupaten Kotawaringin Barat baik dalam
jangka menengah dan jangka panjang adalah :
1.

Meningkatkan Peran Kelautan dan Perikanan sebagai penunjang PDRB Daerah serta peningkatan ekonomi masyarakat

2.

Meningkatkan Mutu dan Akses Pasar Produk Hasil Perikanan

3.

Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi

4.

Meningkatkan Produktivitas dan daya Saing berbasis Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

5.

Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan adalah :

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

33

1) Terwujudnya produktivitas perikanan budidaya dan tangkap


2) Terwujudnya peranan sumberdaya perikanan dan kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
3) Terwujudnya mutu produk hasil perikanan prima pada tahun 2016
4) Terwujudnya perluasan pasar produk perikanan pada pasar domestik dan internasional.
5) Terwujudnya SDM kelautan dan perikanan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan.
6) Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan serta pelaku usaha
bidang kelautan dan perikanan.
7) Terwujudnya Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung serta kualitas lingkungan perairan tawar, pesisir dan perairan
laut.
8) Terwujudnya peran masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
Penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan kelautan dan perikanan terwujud dari indikator makro pada
tahun 2016, yaitu :
1) Meningkatnya pendapatan rata-rata kelompok sasaran program menjadi Rp. 2.250.000,2) Meningkatnya ketrampilan dan pengetahuan 3.000 orang nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan dalam lima tahun serta
45 orang aparatur pemerintah.
3) Produksi perikanan sebesar 24.880 ton pada tahun 2016
4) Nilai produk yang dipasarkan Rp. 373.204.550.000,- pada tahun 2016
5) Peningkatan konsumsi ikan sebesar 38.36 Kg/kapita pada tahun 2016

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

34

6) Penyediaan lapangan kerja kumulatif sebesar 4.724 jiwa dalam upaya pengentasan kemiskinan bagi masyarakat yang
bergerak dalam bidang kelautan dan perikanan, yang terdiri dari :
a. Perikanan tangkap : 3.107 orang
b. Perikanan budidaya :

1.617 orang

4.4. Strategi
Dalam melaksanakan pembangunan daerah dan mewujudkan tercapainya tujuan serta sasaran pembangunan kelautan dan
perikanan, strategi pembangunan yang akan ditempuh adalah :
Pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan secara transparasi dan akuntabilitas tinggi dalam rangka mewujudkan
good goverment dan clean goverment.
Potensi kelautan dan perikanan diperuntukan bagi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat yang terefleksi ke dalam
berbagai regulasi yang berpihak kepada masyarakat sendiri dan diarahkan untuk dapat mengentaskan kemiskinan (pro
poor), menyerap tenaga kerja (pro job) dan meningkatan pertumbuhan ekonomi (pro growth)
Pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dan pemerataan antar
wilayah, mengurangi ketertinggalan dan kesenjangan dengan daerah lain.
4.5. Kebijakan
Kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan
perikanan meliputi :
1) Mengembangkan kapasitas skala usaha nelayan, pembudidaya ikan dan pelaku usaha kelautan dan perikanan lainnya.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

35

2) Memperkuat dan mengembangkan usaha perikanan tangkap secara efesien, lestari dan berbasis kerakyatan
3) Mengembangkan perikanan budidaya yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan
4) Mengembangkan industri penanganan ikan dan pengolahan serta memperluas akses pemasaran produk hasil perikanan dan
kelautan
5) Meningkatkan rehabilitasi dan konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan beserta ekosistemnya.
6) Memperkuat pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
7) Meningkatkan upaya penanggulangan ilegal fishing baik diperairan umum maupun perairan laut
8) Mengembangkan Sumberdaya Manusia
9) Meningkatkan implementasi teknologi terbarukan untuk mendukung pengembangan perikanan dan kelautan.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

36

BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

Arah kebijakan dan strategi Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2012-2016 yang telah diuraikan tersebut disesuaikan dengan rah dan
kebijakan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD dengan mengambil peran dalam agenda pembangunan daerah yang
meliputi :
AGENDA I

PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

AGENDA II

PERBAIKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN

AGENDA III

PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF DAN BERKEADILAN

AGENDA IV

PENEGAKAN PILAR DEMOKRASI DAN PENEGAKAN HUKUM

Sesuai dengan TUPOKSI dinas maka dinas kelautan dan perikanan mengambil dalam agenda pembangunan daerah yang tertuang
dalam kebijakan umum daerah yang meliputi beberapa kebijakan umum daerah, antara lain :

MENINGKATKAN DAN MEMPERKOKOH EKONOMI KERAKYATAN

Meningkatkan Kualitas Pendidikan &Pelayanan kesehatan

Meningkatkan Pembinaan Kehidupan Beragama dan Hak Azazi Manusia, Penegakan Supremasi Hukum yang
Berkeadilan Serta Mewujudkan Kondisi Aman dan rasa Aman Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Meningkatkan Pemberdayaan Generasi Muda, Olah raga dan Kesetaraan gender

Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang Berkesinambungan di Semua Sektor Pembangunan

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

37

MENCIPTAKAN TATA PEMERINTAH YANG BERSIH, PROFESIONAL DAN BERWIBAWA DALAM RANGKA
PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT

MENGUTAMAKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


UNTUK MEWUJUDKAN TATA KELOLA LINGKUNGAN YANG SEMAKIN BAIK

Mengembangkan Potensi Sosial dan kebudayaan yang Majemuk

Dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan daerah, dinas kelautan dan perikanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
mengambil peran pada 3 kebijakan pembangunan daerah yaitu :
1.

MENINGKATKAN DAN MEMPERKOKOH EKONOMI KERAKYATAN

2.

MENCIPTAKAN TATA PEMERINTAH YANG BERSIH, PROFESIONAL DAN BERWIBAWA DALAM RANGKA
PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT

3.

MENGUTAMAKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


UNTUK MEWUJUDKAN TATA KELOLA LINGKUNGAN YANG SEMAKIN BAIK

Untuk melaksanakan kebijakan pembangunan ini maka dinas kelautan menetapakan beberapa program kerja guna
mengimplementasikan kebijakan daerah ini dalam beberapa program kerja selama periode 2012-2016, antara lain :
1.

Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir


Tujuan dari program adalah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat pesisir dengan meningkatkan pendapatan masyarakat
pesisir, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
a.

Pembinaan Kelompok Ekonomi Masyarakat Pesisir

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

38

2.

Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan


Tujuan program adalah meningkatkan kualitas lingkungan kelautan dan perikanan sesuai dengan potensi dan arahan, dengan
kegiatan adalah :

3.

a.

Pembinaan Kelompok Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan.

b.

Pengelolaan dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

Program Pengembangan Budidaya Perikanan


Tujuan program adalah meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan mutu terjamin dan data akurat, dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan adalah :
a. Pengembangan bibit unggul
b. Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
c. Pembinaan dan pengembangan perikanan budidaya

4.

Pengembangan Perikanan Tangkap


Tujuan program adalah meningkatkan produksi perikanan tangkap dan kesejahteraan nelayan, dengan kegiatan pelaksananya
adalah :
a. Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap
b. Pengembangan lembaga usaha perdagangan perikanan tangkap
c. Peningkatan perikanan tangkap

5.

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

39

Tujuan dari program ini adalah meningkatkan produk olahan bernilai tambah, jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan,
investasi, distribusi dan akses pasar hasil perikanan dengan kegiatan adalah :
a. Pengembangan promosi dan pemasaran hasil perikanan
b. Peningkatan sarana dan prasarana rantai dingin produk perikanan
c. Peningkatan sarana dan prasrarana pengolahan tradisional
d. Pengembangan system informasi data kelautan dan perikanan
e. Koordinasi perumusan kebijakan pembangunan bidang kelautan dan perikanan
f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
6.

Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
Tujuan adalah mencari dan meningkatkan jumlah sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki komoditas unggulan dan
menerapkan teknologi inovatif, dengan kegiatan penunjang adalah :
a. Kajian kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar.

7.

Pengembangan System Penyuluh Perikanan


Tujuan program adalah meningkatnya kawasan kawasan potensi perikanan yang memiliki kelompok pelaku utama dan mandiri
dalam mengembangkan usaha perikanan, dengan program kegiatan adalah :
a. Peningkatan sarana dan prasarana penyuluh perikanan.

8.

Program Administrasi Perkantoran

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

40

Tujuan program adalah prosentase pencapaian pelayanan prima dalam tata usaha pimpinan, kedinasan, administrasi persuratan
dan kearsipan, dengan kegiatan :
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/operasional
d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
f. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
g. Penyediaan Alat Tulis Kantor
h. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
i. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
j. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
k. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
l. Penyediaan Makanan dan Minuman
m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
9.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Tujuan dari program adalah prosentase pencapaian pelayanan prima bagi masyarakat, dengan kegiatan :
a. Pembangunan Gedung Kantor

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

41

b. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional


c. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
d. Pengadaan Mebeleur
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
h. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur
10. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tujuan program Meningkatnya pelayanan prima pegawai dengan kegiatan adalah
a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
11. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Tujuan dari program ini adalah Sumberdaya Manusia yang memiliki keahlian dan kompetensi sesuai kebutuhan dinas, dengan
kegiatan
a. Pendidikan dan pelatihan PNS
12. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan prosesntase pelaporan kegiatan, keuangan dan laporan akhir yang
akkuntable dan akurat serta tepat waktu dengan kegiatan :
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

42

b. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran


c. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Sedangkan uraian Program, kegiatan, indikator, sasaran serta pendanaan terlampir dalam RENSTRA ini.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

43

BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
Pentingnya pengukuran kinerja (Performance indicator) SKPD telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sejak
dikeluarkannya Inpres 7/1999. Di tingkat pemahaman penetapan indikator kinerja telah menunjukkan perkembangan yang cukup
memadai meski belum signifikan. Akan tetapi di sisi penerapan masih sangat lemah, khususnya pada identifikasi penyusunan tolok
ukur kinerja dan penetapan sasaran. Penggunaan sistem pengukuran kinerja memberikan manfaat dalam beberapa hal, yakni :
1. Pembuatan Kebijakan dan Pengawasannya Indikator kinerja diharapkan mampu meningkatkan perumusan kebijakan dengan
menyediakan dasar-dasar yang memadai bagi para pengambil keputusan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai
kebutuhan dan kinerja pelayanan serta membuat keputusan realokasi sumber daya jika diperlukan.
2. Arahan Operasional Indikator kinerja diharapkan memberikan cara yang lebih sistematis bagi para manajer untuk mendeteksi
kekuatan dan kelemahan operasional serta untuk melakukan analisa program yang berkelanjutan.
3. Akuntabilitas Indikator kinerja diharapkan dapat membantu dinas dan seluruh organisasi dalam memperoleh kepercayaan
masyarakat dengan memperlihatkan hasil yang baik dari pendapatan yang diterima.
4. Perencanaan Indikator kinerja diharapkan dapat memfasilitasi perencanaan strategis dan operasional dengan cara menyediakan
informasi yang dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan sasaran serta merencanakan program-program untuk pencapaian tujuan
dan sasaran tersebut

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

44

5. Pengelolaan Indikator kinerja diharapkan dapat memberikan dasar bagi identifikasi awal dari adanya penurunan efisiensi
operasional dan cara untuk memperlihatkan seberapa efisien sumber daya digunakan dalam penyediaan pelayanan dan
pencapaian tujuan
6. Penganggaran Indikator kinerja diharapkan dapat memperbaiki proses anggaran dengan sebisa mungkin membuat keputusan
yang obyektif mengenai alokasi dan redistribusi sumber daya, pengurangan biaya, dan menginvestasikan kelebihan/surplus dana.
7. Menyerahkan penyediaan pelayanan kepada pihak luar Indikator kinerja diharapkan dapat membantu terciptanya iklim
yang kompetitif dalam penyediaan pelayanan oleh pihak luar dengan cara memberikan data biaya dan kinerja yang
didokumentasikan dengan baik serta memonitor kinerja pihak kontrakor berkaitan dengan kualitas pelayanan
8. Pengawasan Kerja Indikator kinerja diharapkan dapat berguna dalam mencapai kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang
lebih baik dengan memberikan dasar yang obyektif bagi penetapan target kinerja dan memberikan masukan dan insentif.
Sedangkan dalam rangka memberikan arah kebijakan yang tepat maka ditetapkan pula Indikator Kinerja Utama Dinas Kelautan
dan Perikanan periode 2012-2016 adalah sebagai berikut :

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

45

INDIKATOR KINERJA UTAMA


SASARAN
No
A.

Uraian

2011

*)

2012

2013

2014

2015

2016

Rata-rata
Kenaikan/ tahun
(%)

FUNGSI EKONOMI
Pertumbuhan produksi (ton)

Produksi Perikanan (Ton)

11,706.23

12,968.20

13,892.40

14,807.80

16,007.01

17,363.43

9.67

a. Perikanan Tangkap

9,771.60

9,968.20

10,217.40

10,472.80

10,891.71

11,327.38

3.18

b. Perikanan Budidaya

1,934.63

3,000.00

3,675.00

4,335.00

5,115.30

6,036.05

42.40

Konsumsi ikan masyarakat


(kg/kapita/tahun)

36.08

36.50

37.00

37.50

38.00

38.50

1.34

Penyediaan lapangan kerja


kumulatif (orang)
a. Perikanan Tangkap

3,271

3,407

3,542

3,771

4,072

4,444

7.17

2,237

2,253

2,263

2,272

2,310

2,373

1.21

b. Perikanan Budidaya

748

837

929

1,115

1,338

1,606

22.96

c. Pengolahan dan Pemasaran


Hasil Perikanan
PAD Bid. Kelautan dan
Perikanan

287

317

349

384

423

465

12.44

319,800,000

327,795,000

335,989,875

344,389,622

352,999,362

361,824,346

2.63

80.00

35%

45%

55%

65%

70%

75%

22.86

4
B.
1
2

FUNGSI LINGKUNGAN
HIDUP
Kawasan Konservasi Perairan

Prosentase Pengelolaan Wilayah


Bebas Illegal Fishing
*) Estimasi produksi akhir tahun 2011

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

46

BAB VII
PENUTUP
RENSTRA Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2011-2016 merupakan suatu dokumen yang disusun oleh Dinas Kelautan
dan Perikanan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. RENSTRA yang mengacu pada Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 20052025, dan Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional Tahun 2012-2014,
merupakan acuan dalam penyusunan RENSTRA 2012-2016 ini.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 merupakan
pedoman, landasan dan referensi dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Kabupaten
Kotawaringin Barat yang setiap tahunnya akan dijabarkan menjadi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Kotawaringin Barat mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Untuk itu perlu ditetapkan pedoman transisi dan kaidah-kaidah
pelaksanaannya.
A. PROGRAM TRANSISI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2011-2016 merupakan
penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Kotawaringin Barat periode Tahun 20122014. Walaupun masa berlakunya sama dengan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, namun mengingat selama masa
transisi pemerintah harus tetap menyusun APBD, maka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan APBD

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

47

untuk tahun 2017 mengacu kepada RPJMD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 serta Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Restra-SKPD).
B. KAIDAH-KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 yang akan disusun ini hendaknya dapat dilaksanakan secara konsisten,
jujur, transparansi, partisipatif dan penuh tanggung jawab. RPJMD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 yang akan
disusun ini merupakan pedoman bagi Dinas/Instansi dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra-SKPD) dan selanjutnya menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Badan/Dinas/Instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, serta masyarakat termasuk dunia usaha
berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 dengan sebaik-baiknya;
2. Badan/Dinas/Instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun, berkewajiban untuk menyusun
rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan yang secara
rinci telah memuat jenis kegiatan, rencana alokasi anggaran dan tempat atau lokasi kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi
Badan/Dinas/Instansi yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja
Badan/Dinas/Instansi;

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

48

3. Rencana Strategis dari Badan/Dinas/Instansi yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok
pembangunan yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kotawaringin
Barat Tahun 2012-2016 diharapkan telah memuat:
a. Jenis kegiatan, rencana alokasi anggaran dan tempat atau lokasi kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi
Badan/Dinas/Instansi,
b. Jenis Kegiatan, rencana alokasi anggaran dan tempat atau lokasi kegiatan yang merupakan kerjasama antar
Badan/Dinas/Instansi di Kabupaten Kotawaringin Barat,
c. Jenis Kegiatan, rencana alokasi anggaran dan tempat atau lokasi kegiatan pembangunan yang bersifat kewilayahan di
Kabupaten Kotawaringin Barat,
d. Jenis Kegiatan, rencana alokasi anggaran dan tempat atau lokasi kegiatan pembangunan yang bersifat kewilayahan yang
merupakan kerjasama dengan Daerah Kabupaten Lain
4. Badan, Dinas, Instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun berkewajiban menjamin konsistensi
antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2012-2014, dengan Rencana Strategis Badan/Dinas/Instansi
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016;
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kotawaringin
Barat Tahun 2012-2016, Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat

berkewajiban untuk melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 20122016 ke dalam Rencana Strategis Badan/Dinas/Instansi.
C. Kesimpulan dan Rekomendasi

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

49

Berdasarkan hasil uraian pada bagian-bagian sebelumnya maka dapat diambil simpulan dan rekomendasi sebagai berikut:
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Kepala Daerah terpilih 5 (lima) tahun mendatang sampai berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Kotawaringin Barat serta mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2012-2014.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 sebagai
pedoman, landasan dan referensi dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD)
Kabupaten Kotawaringin Barat dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kotawaringin Barat selama masa
lima tahun mendatang, dengan prioritas pembangunan pada beberapa bidang
3. Sesuai dengan amanat UU No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, pasal 150 ayat 3 huruf a, b dan e yang diperkuat
dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan
Dokuman RPJP Daerah dan RPJM Daerah, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kotawaringin Barat
Tahun 2011-2016 ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan tidak hanya ditentukan dengan adanya dokumen
RENSTRA, melainkan diperlukan dukungan sektor terkait lainnya dan masyarakat luas. Akhirnya, kebersamaan dan kerja keras dari
seluruh jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan dengan semua pihak yang terkait diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan untuk

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

50

mensejahterakan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan, dan masyarakat pesisir lainnya melalui pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dapat terwujud.

RENSTRA 2012-2017 Dinas Kelautan dan Perikanan

51

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

Sasaran

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Total Pagu
Indikatif

2013

2014

2015

2016

2017

14.063,47

14.375,42

15.758,63

17.126,91

17.973,48

79.297,91

850,00

900,00

775,00

925,00

1.125,00

4.575,00

850,00

900,00

775,00

925,00

1.125,00

4.575,00

PROGRAM
1

Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir

Meningkatkan Kualitas
Peningkatan Pendapatan masyarakat
kehidupan masyarakat pesisir pesisir Rp/bulan
dengan meningkatkan
pendapatan masyarakat pesisir

1.357.500

1.508.333

1.675.926

1.862.140

2.069.044

Kegiatan
a. Pembinaan Kelompok
Ekonomi Masyarakat
Pesisir

Meningkatnya keberdayaan
dan kemandirian usaha skala
mikro diwilayah pesisir,
beroperasinya sarana usaha
mikro di 11 desa pesisir

Jumlah kelompok usaha mikro dipesisir


yang mampu mengakses kredit ke
perbankan (Bankable) :
- Pengembangan sarana usaha bagi
masyakat pesisir
- Dana Pemberdayaan Masyarakat untuk
desa pesisir
- Tenaga Pendamping
- Kelompok usaha masyarakat

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

10 unit

10 unit

15 unit

20 unit

20 unit

2 desa

2 desa

2 desa

3 desa

3 desa

2 orang

2 orang

2 orang

3 orang

3 orang

4 kelompok

4 kelompok

4 kelompok

6 kelompok

6 kelompok

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

Sasaran

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

2016

2017

Total Pagu
Indikatif

PROGRAM
Pemberdayaan
Masyarakat Dalam
Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya
Kelautan
Kegiatan
2

a. Pembinaan Kelompok
Masyarakat dalam
Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya
Kelautan

Meningkatnya kualitas
lingkungan kelautan dan
perikanan sesuai dengan peta
potensi

Terkelolanya kawasan kelautan dan


perikanan sesuai dengan arahan dan
potensi

25%

35%

50%

75%

100%

2.050,00

2.020,00

1.957,00

2.699,68

2.615,24

11.341,92

Berkurangnya jumlah
penangkapan ikan secara
illegal baik di perairan laut
maupun perairan umum

Jumlah masyarakat pengguna alat tangkap


ilegal berkurang
- Operasi Penangawasan

25%

35%

45%

55%

65%

1.500,00

1.350,00

1.220,00

1.950,00

1.750,00

7.770,00

550,00

670,00

737,00

749,68

865,24

3.571,92

- Tenaga Pengawas Perikanan


- Tim Pengawas
- Rambu-rambu sungai dan laut bebas
illegal fishing
- Jumlah usaha penangkapan ikan dilaut
yang sesuai dengan ketentuan
- Jumlah usaha penangkapan ikan
diperairan umum yang sesuai dengan
ketentuan
- Pemenuhan fasilitas pengawasan

b. Pengelolaan dan
Meningkatnya Penataan dan
Pengembangan Sumberdaya Pemetaan kawasan
Kelautan dan Perikanan
sumberdaya kelautan dan
perikanan

- Kapal pengawas
- Pos Pengawas
- Dermaga
- Jumlah kawasan pesisir yang terpetakan
sesuai dengan arahan dan peta potensi
- Jumlah kawasan perairan yang
terpetakan sesuai dengan arahan dan
peta potensi
- Kawasan konservasi laut
- Kawasan konservasi perairan umum

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

12 kali

15 kali

15 kali

20 kali

20 kali

10 orang

10 orang

10 orang

10 orang

10 orang

1 tim

1 tim

1 tim

1 tim

1 tim

10 lokasi

10 lokasi

5 lokasi

5 lokasi

5 lokasi

50 kapal

75 kapal

100 kapal

150 kapal

200 kapal

25 kapal

45 kapal

75 kapal

100 kapal

150 kapal

2 lokasi

1 unit
1 buah
1 unit
5 lokasi

1 unit
2 buah
2 unit
5 lokasi

2 buah
2 unit
5 lokasi

3 lokasi

2 lokasi

5 lokasi

5 lokasi

5 lokasi

3 lokasi

1 lokasi

1 lokasi
1 lokasi

1 lokasi
1 lokasi

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

Sasaran

PROGRAM
Produksi perikanan budidaya ton per tahun
3 Pengembangan Budidaya Meningkatnya produksi
Perikanan
perikanan budidaya dengan
mutu terjamin dan data akurat
Kegiatan
a. Pengembangan Bibit
Unggul

b. Pendampingan pada
Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan

c. Pembinaan dan
Pengembangan Perikanan
Budidaya

Terpenuhinya bibit ikan


unggul untuk kebutuhan
pembudidaya ikan
dikabupaten Kotawaringin
Barat dan sekitarnya

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

Total Pagu
Indikatif

2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

2016

2017

3.675,00

4.335,00

5.115,30

6.036,05

7.361,04

3.725,00

3.915,00

4.163,70

4.348,06

4.372,13

20.523,89

1.050,00

1.155,00

1.270,50

1.397,00

1.537,12

6.409,62

925,00

975,00

1.072,50

1.093,95

940,75

5.007,20

1.750,00

1.785,00

1.820,70

1.857,11

1.894,26

9.107,07

Produksi benih ikan ekor/tahun


- Peningkatan sarana dan prasarana BBI

1,5 juta
25%

1,75 juta
35%

2 juta
50%

2,25 juta
75%

2,5 juta
100%

- Peningkatan sarana dan prasarana BBU


Sei. Bakau
- Peningkatan sarana dan prasarana UPR

25%

35%

50%

75%

100%

25%

35%

50%

75%

100%

15 orang
25 kelompok

15 orang
25 kelompok

15 orang
35 kelompok

15 orang
45 kelompok

15 orang
50 kelompok

50 orang

100 orang

150 orang

150 orang

150 orang

2 orang
2 orang
10 kelompok

3 orang
5 orang
15 kelompok

3 orang
5 orang
15 kelompok

3 orang
5 orang
15 kelompok

3 orang
5 orang
15 kelompok

747,50
50 unit
250 Ha
25 Ha
100 unit

837,20
75 unit
250 Ha
25 Ha
100 unit

929,29
75 unit
250 Ha
25 Ha
100 unit

1.115,15
100 unit
250 Ha
25 Ha
100 unit

1.338,18
100 unit
250 Ha
25 Ha
100 unit

- Tenaga pengelola BBI, BBU dan UPR


Jumlah kelompok masyarakat
pembudidaya yang terdampingi dalam
menjalankan usaha
- Pelatihan pendidikan kursus bagi
pembudidaya
- Pelatihan aparatur dan magang kerja
- Tenaga Pendamping Teknologi
Sentra produksi perikanan
Jumlah kelompok usaha yang memenuhi
budidaya yang memiliki
syarat standart kelembagaan (Bankable)
komoditas unggulan dan
dan jumlah tenaga kerja yang terserap
penerapan teknologi dalam
- Jumlah unit budidaya rumput laut
usaha budidaya serta kawasan - Luasan areal tambak
- Luasan areal kolam
budidaya menjadi kawasan
- Jumlah unit keramba air tawar
minapolitan dengan usaha
Meningkatnya kualitas usaha
budidaya masyarakat

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

Sasaran

PROGRAM
4 Pengembangan Perikanan Meningkatnya produksi
Tangkap
perikanan tangkap serta
kesejahteraan nelayan

Kegiatan
a.
Pendampingan Pada
Kelompok Nelayan
Perikanan Tangkap

b. Pengembangan Lembaga
Usaha Perdagangan
Perikanan Tangkap

c. Peningkatan Perikanan
Tangkap

Meningkatnya kualitas usaha


perikanan tangkap yang
bankable

Jumlah produksi perikanan tangkap


(ton/tahun)
Peningkatan pendapatan nelayan
- Pendapatan nelayan pemilik kapal/bulan
(Rp)
- Pendapatan nelayan buruh/bulan (Rp)

Jumlah kelompok nelayan yang


terdampingi dalam usaha peningkatan
usaha
- Sarana dan prasarana PPI Kumai
- Tenaga pengelola PPI Kumai
- Pelatihan aparatur dan magang kerja
- Palatihan keahlian nelayan
- Palatihan manajemen kelompok
Terciptanya lembaga usaha
Terlayani nelayan dalam mengakses kredit
bagi nelayan untuk dapat
usaha (orang)
mengakses kredit perbankan - Dana Stimulan bagi nelayan
- Jumlah kawasan minapolitan tangkap
yang memiliki KUB (desa)
Meningkatnya wilayah
Jumlah lokasi pengkayaan dan
pengelolaan perikanan yang
pemantauan perlindungan SDI
terjamin ketersediaan
- Perairan laut
sumberdaya ikan dan
- Perairan umum
tercapainya standar pelayanan Jumlah perizinan usaha penangkapan
perijinan dengan fasilitas
- SPI kapal laut
penunjang produksi dan
Ketersediaan dermaga tambat labuh
kesyahbandaran perikanan
- Dermaga laut
- Dermaga perairan umum
Pembangunan Pelabuhan Perikanan
- Pelabuhan perairan umum
Sarana tangkap nelayan berupa :
- Kapal nelayan kap. 10 GT
- Kapal Nelayan kap. 15 GT
- Kapal Nelayan kap. > 30 GT
- Sarana tangkap nelayan berupa :
- Jaring Purse Seine
- Jaring Gill Net
- Jaring Fish Net
- Jaring Trammel Net
- Jaring Rajungan
- Alat Bantu penangkapan
- Fish finder
- GPS + Navigasi kapal

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

9.771,60

9.968,20

10.217,40

10.472,80

10.891,71

1.750.000

1.902.174

2.067.580

2.247.370

2.442.793

1.150.000

1.210.526

1.274.238

1.341.303

1.411.898

15 kelompok

20 kelompok

20 kelompok

20 kelompok

1 unit
10 orang
4 orang
60 orang
25 orang
125

1 unit
12 orang
4 orang
60 orang
25 orang
132

2 unit
12 orang
5 orang
60 orang
25 orang
139

125
2

156
2

195
2

2014

2015

2016

2017

3.470,00

3.974,50

4.419,71

4.567,59

4.799,21

21.231,01

20 kelompok

900,00

918,00

936,36

945,00

963,90

4.663,26

2 unit
14 orang
5 orang
60 orang
25 orang
146

2 unit
15 orang
5 orang
60 orang
25 orang
153

550,00

632,50

695,75

779,24

935,09

3.592,58

244
3

305
3
2.020,00

2.424,00

2.787,60

2.843,35

2.900,22

12.975,17

5 lokasi

5 lokasi

6 lokasi

4 lokasi

4 lokasi

3 lokasi
2 lokasi

3 lokasi
2 lokasi

4 lokasi
2 lokasi

2 lokasi
2 lokasi

2 lokasi
2 lokasi

50
2 buah
1 buah

50
2 buah
1 buah

50
2 buah
1 buah

Total Pagu
Indikatif

2013

50
2 buah
1 buah

1 unit

50
2 buah
1 buah

2 unit
1 unit
1 unit

2 unit
2 unit
1 unit

3 unit
3 unit
1 unit

3 unit
4 unit
1 unit

3 unit
4 unit
1 unit

5 unit
15 unit
15 unit
5 unit
25 unit

5 unit
15 unit
15 unit
5 unit
25 unit

5 unit
15 unit
15 unit
5 unit
25 unit

5 unit
15 unit
15 unit
5 unit
25 unit

5 unit
15 unit
15 unit
5 unit
25 unit

3 buah
10 buah

3 buah
10 buah

3 buah
10 buah

3 buah
10 buah

3 buah
10 buah

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

PROGRAM
Optimalisasi Pengelolaan
5
dan Pemasaran Produksi
Perikanan

Sasaran

Meningkatnya produk olahan Jumlah ragam produk bernilai tambah


bernilai tambah, jaminan mutu
dan keamanan hasil perikanan,
investasi, distribusi dan akses
pasar hasil perikanan

Kegiatan
a. Pengembangan Promosi dan Meningkatnya jumlah
Pemasaran Hasil Perikanan UMKM, tingkat konsumsi dan
Terbukanya pasar keluar
daerah dan ekspor

b. Peningkatan Sarana dan


Prasarana Rantai Dingin
Produk Perikanan
c. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pengolahan
Tradisional

d. Pengembangan Sistem
Informasi Data Kelautan
dan Perikanan

e. Koordinasi Perumusan
Kebijakan Pembangunan
bidang Kelautan dan
Perikanan

f. Monitoring, Evaluasi dan


Pelaporan

Jumlah pelelangan ikan yang berfungsi


Jumlah UMKM pengolah ikan
Tingkat konsumsi ikan masyarakat
(kg/kapita/tahun)
Jumlah event pameran yang diikuti
- Tingkat kabupaten
- Tingkat propinsi
- Tingkat Nasional
Meningkatnya mutu hasil
Jumlah pengolah yang memenuhi syarat
perikanan
pengolahan dalam menjaga rantai dingin
- Sarana dan prasarana rantai dingin
Meningkatnya jumlah produk Jumlah produk bernilai tambah tinggi
bernilai tambah hasil
(value added product)
perikanan
- Pemenuhan sarana pengolahan
tradisional
Tersedianya data base potensi Prosentase kelengkapan data data base
bidang Kelautan dan
bidang kelautan dan perikanan
perikanan untuk mengambil
- Team Statistik
kebijakan pembangunan
- Pelatihan statistik kelautan dan
bidang kelautan dan perikanan
perikanan
- Pelatihan penyusunan data base
perikanan berbasis SIG
Prosentase perencanaan,
Prosentase pertemuan dan koordinasi
pengendalian, pelaporan dan perencanaan dan pengendalian program
publikasi terintegral, akuntable - Tingkat kabupaten
dan tepat waktu dilingkungan - Tingka Propinsi
dinas kelautan dan perikanan
- Tingkat Pusat
Prosentase pelaporan kegiatan Prosentase pelaksanaan monitorng,
yang terintegrasi
evaluasi dan pelaporan kegiatan

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

5 produk

5 produk

5 produk

5 produk

1 lokasi

1 lokasi

1 lokasi

1 lokasi

25
35,00

25
36,00

30
37,00

30
38,00

Total Pagu
Indikatif

2013

2014

2015

2016

2017

5 produk

1.700,00

2.058,25

2.326,61

2.578,09

3.347,00

12.009,95

1 lokasi

325,00

438,75

515,53

628,95

1.025,00

2.933,23

45
39,00

1 kali
1 kali
2 kali
25%

1 kali
1 kali
2 kali
35%

1 kali
1 kali
2 kali
35%

1 kali
1 kali
2 kali
45%

1 kali
1 kali
2 kali
50%

450,00

553,50

636,53

751,10

1.100,00

3.491,12

4 unit
2 macam

4 unit
2 macam

4 unit
2 macam

4 unit
2 macam

4 unit
2 macam

550,00

671,00

771,65

787,08

802,82

3.582,56

10 unit

10 unit

10 unit

10 unit

10 unit

25%

35%

45%

50%

65%

125,00

140,00

142,80

145,66

148,57

702,03

1 team

1 team

1 team

1 team

1 team

8 OP

8 OP

8 OP

8 OP

8 OP

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

60%

75%

80%

85%

90%

175,00

178,50

182,07

185,71

189,43

910,71

60%

75%

80%

85%

90%

60%

75%

80%

85%

90%

60%

75%

80%

85%

90%

100%

100%

100%

100%

100%

75,00

76,50

78,03

79,59

81,18

390,30

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

Sasaran

PROGRAM
Jenis komoditas baru yang mampu
6 Pengembangan Kawasan Sentra produksi perikanan
Budidaya Laut, Air Payau budidaya yang memiliki
diujicobakan dan diterapkan dalam
dan Air Tawar
komoditas unggulan dan
pembudidayaan ikan
menerapkan teknologi inovatif
Kegiatan
a. Kajian Kawasan Budidaya
Laut, Air Payau dan Air
Tawar

Ujicoba dan penelitian produk - Kajian budidaya ikan air laut


- Kajian budidaya ikan air payau
unggulan baru dan teknik
- Kajian budidaya ikan air tawar
budidayanya

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

2 jenis

2 jenis

2 jenis

2 jenis

2 jenis

1 jenis

1 jenis

1 jenis
1 jenis

1 jenis
1 jenis

1 jenis

1 jenis

1 jenis
1 jenis

2013

2014

2015

2016

2017

Total Pagu
Indikatif

350,00

375,00

425,00

485,71

550,00

2.185,71

350,00

375,00

425,00

485,71

550,00

2.185,71

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

PROGRAM
7 Pengembangan Sistem
Penyuluhan Perikanan

Kegiatan
a. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Penyuluh
Perikanan

Sasaran

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

2016

2017

Total Pagu
Indikatif

Meningkatnya kawasan
kawasan potensi perikanan
yang memiliki kelompok
pelaku utama dan mandiri
dalam mengembangkan usaha
perikanan

Jumlah desa dan kelompok pelaku usaha


perikanan yang mendapat fasilitas
penyuluhan dan bimbingan usaha
perikanan

2 desa

2 desa

2 desa

2 desa

2 desa

174,00

224,52

256,59

293,25

335,14

1.283,49

Kelompok usaha perikanan


yang mampu mandiri

Jumlah kelompok yang mendapat fasilitas


pelayanan dan penyuluhan

2 desa

2 desa

2 desa

2 desa

2 desa

174,00

224,52

256,59

293,25

335,14

1.283,49

- Sarana komunikasi penyuluh


- Sarana transportasi penyuluh
- Pos Penyuluh perikanan

2 unit
2 unit
2 buah

2 unit
2 unit
2 buah

2 unit
2 unit
2 buah

2 unit
2 unit
2 buah

2 unit
2 unit
2 buah

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

PROGRAM
8 Pelayanan Administrasi
Perkantoran

Sasaran

Prosentase pencapaian
pelayanan prima dalam tata
usaha pimpinan, kedinasan,
administrasi persuratan dan
kearsipan

Kegiatan
a. Penyediaan Jasa Surat
Peningkatan pelayan prima
Menyurat
kepada masyarakat
b. Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumberdaya
Air dan Listrik
c. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan
Dinas/operasional
d. Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan
e. Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor
f. Penyediaan Jasa Perbaikan
Peralatan Kerja
g. Penyediaan Alat Tulis
Kantor
h. Penyediaan Barang Cetakan
dan Penggandaan
i. Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
j. Penyediaan
Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
k. Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga
l. Penyediaan Makanan dan
Minuman
m. Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi Ke Luar Daerah

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator

Prosentase pelayan prima dalam tata usaha


pimpinan
Prosentase pelayan prima dalam urusan
kedinasan
Prosentase pelayan prima dalam
administrasi surat menyurat dan
pengarsipan
Jumlah surat-menyurat yang terkirim
beserta lampirannya (buah surat)
Terpenuhinya komunikasi, air dan listrik
kantor

2013

2014

2015

2016

2017

50%

65%

70%

75%

85%

50%

65%

70%

75%

85%

50%

65%

70%

75%

85%

1.200
85%

1.200
85%

12

Jumlah kendaraan yang dirawat dan


pengurusan ijin operasionalnya (buah)

1.200
95%

12

1.200
95%

15

2013

1.200
95%

15

15

2014

2015

2016

2017

Total Pagu
Indikatif

554,98

574,92

595,78

617,62

640,48

2.983,78

1,19

1,20

1,21

1,23

1,24

6,07

56,46

58,81

61,26

63,82

66,47

306,83

18,35

18,92

19,50

20,11

20,73

97,60

Tersedianya pengelola jasa administrasi


dan keuangan dinas
Terpenuhinya jasa kebersihan dan
keamanan kantor
Jumlah peralatan kantor yang terawat

100%

100%

100%

100%

100%

38,19

41,06

44,15

47,47

51,05

221,91

100%

100%

100%

100%

100%

30,49

30,49

30,49

30,49

30,49

152,45

100%

100%

100%

100%

100%

8,60

9,05

9,53

10,03

10,56

47,77

Tersedianya ATK kantor

100%

100%

100%

100%

100%

27,90

29,37

30,91

32,54

34,25

154,98

Tersedianya barang cetakan dan


penggandaan

100%

100%

100%

100%

100%

27,53

28,98

30,50

32,11

33,80

152,91

Tersedianya sarana komponen instalasi


listrik/penerangan kantor

100%

100%

100%

100%

100%

1,50

1,58

1,66

1,75

1,84

8,33

Tersedianya peralatan dan perlengkapan


kantor
Tersedianya peralatan rumah tangga
kantor

100%

100%

100%

100%

100%

34,00

35,79

37,67

39,66

41,74

188,86

55%

65%

70%

75%

80%

3,58

3,77

3,97

4,18

4,40

19,89

Tersedianya makan dan minum pegawai

100%

100%

100%

100%

100%

75,60

79,58

83,77

88,18

92,82

419,94

Prosentase kegiatan koordinasi kegiatan


pusat dan propinsi

100%

100%

100%

100%

100%

231,60

236,33

241,15

246,07

251,09

1.206,24

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

PROGRAM
9 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur

Sasaran

Prosentase pencapaian
pelayanan prima bagi
masyarakat

Kegiatan
a. Pembangunan Gedung
Peningkatan pelayan prima
Kantor
kepada masyarakat
b. Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
c. Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
d. Pengadaan Peralatan
Kantor
e. Gedung
Pengadaan
Mebeleur
f. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Total Pagu
Indikatif

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

2013

Prosentase pelayan prima dalam


penatausahaan perlengkapan dan sarana
operasional kantor

50%

65%

70%

75%

85%

1.194,13

366,05

884,06

667,10

260,82

3.372,17

Tercukupinya ruangan bagi pegawai dinas


kelautan dan perikanan
Tercukupinya kendaraan operasional bagi
pegawai struktural dinas (buah)
Tersedianya perlengkapan gedung kantor

75%

75%

85%

85%

90%

650,00

350,00

450,00

1.450,00

350,00

75,00

350,00

35,00

75,00

885,00

50%

55%

65%

70%

75%

75,00

150,00

50,00

51,02

52,06

378,08

Tersedianya peralatan gedung kantor

50%

55%

65%

70%

75%

23,00

23,47

25,00

25,51

26,03

123,01

Tersedianya mebeleur kantor


Terpeliharanya gedung kantor (M2)

50%
1.040

55%
1.240

65%
1.240

70%
1.240

75%
1.240

25,00
25,60

45,00
26,12

35,00
26,66

30,00
27,20

30,61
27,75

165,61
133,33

12

12

15

15

15

39,40

40,20

41,02

41,86

42,72

205,21

2014

2015

2016

2017

g. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
h. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan Gedung Kantor

Terpeliharanya kendaraan dinas kantor

Terpeliharanya peralatan gedung kantor

50%

55%

65%

70%

75%

2,50

2,55

2,60

2,66

2,71

13,02

i. Pemeliharaan Rutin/Berkala
Mebeleur

Terpeliharanya mebeleur kantor

50%

55%

65%

70%

75%

3,63

3,70

3,78

3,86

3,94

18,91

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

PROGRAM
10 Peningkatan Disiplin
Aparatur
Kegiatan
a. Pengadaan Pakaian Dinas
Beserta Perlengkapannya

Sasaran

Meningkatnya pelayanan
prima pegawai

Prosentase pelayan prima pegawai

Meningkatnya kedisiplinan
pegawai dalam kerapian dan
keteraturan dalam berpakain
dinas kerja

Tersedianya pakaian dinas pegawai (stell)

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

50%

65%

70%

75%

85%

40

40

45

45

2013

50

2014

2015

2016

2017

Total Pagu
Indikatif

36,00

42,35

49,83

58,62

68,96

255,76

36,00

42,35

49,83

58,62

68,96

255,76

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

PROGRAM
11 Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur

Kegiatan
a. Pendidikan dan Pelatihan
formal

Sasaran

Sumberdaya Manusia yang


memiliki keahlian dan
kompetensi sesuai kebutuhan
dinas

Prosentase pegawai yang mempunyai


keahlian kompetensi sesuai kebutuhan
dinas

Sumberdaya Manusia yang


memiliki keahlian dan
kompetensi sesuai kebutuhan
dinas

Terkirimnya personil/pegawai Dinas


Kelautan dan Perikanan yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2013

2014

2015

2016

2017

Total Pagu
Indikatif

2013

2014

2015

2016

2017

45%

50%

55%

60%

70%

130,36

144,84

157,44

174,93

190,14

797,72

10 orang

15 orang

15 orang

20 orang

20 orang

130,36

144,84

157,44

174,93

190,14

797,72

PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Target
No

Program

PROGRAM
12 Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan
a. Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja
b. Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran
c. Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun

Sasaran

Pagu Indikatif (Dalam Jutaan Rupiah)

Indikator
2014

2015

2016

2017

Prosentase laporan kinerja dan Prosentase laporan kinerja yang mencakup


keuangan
keuangan, kegiatan dan laporan akhir yang
akuntable dan tepat waktu

100%

100%

100%

100%

100%

3,00

4,50

4,50

4,50

4,50

21,00

Prosentase laporan ikhtisar


realisasi kinerja SKPD

100%

100%

100%

100%

100%

1,00

1,50

1,50

1,50

1,50

7,00

Prosentase laporan keuangan


semesteran

Prosentase laporan kinerja kegiatan dan


laporan akhir yang akuntable dan tepat
waktu
Prosentase laporan keuangan semesteran
yang akuntable dan tepat waktu

100%

100%

100%

100%

100%

1,00

1,50

1,50

1,50

1,50

7,00

Prosentase laporan keuangan


akhir tahun

Prosentase laporan keuangan laporan


akhir yang akuntable dan tepat waktu

100%

100%

100%

100%

100%

1,00

1,50

1,50

1,50

1,50

7,00

Renstra 2012-2016 Dinas Kelautan dan Perikanan

2013

2014

2015

2016

2017

Total Pagu
Indikatif

2013

You might also like