You are on page 1of 41

LABORATORIUM

D III Teknik Elektro Fakultas Teknik


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi yang kian berkembang serta bernilai ekonomis merupakan
faktor utama yang menyebabkan polusi udara menjadi masalah besar saat
ini. Polusi udara menjadi permasalahan yang sangat sulit untuk diatasi di
sejumlah

negara,

termasuk

juga

Indonesia. Menurut

Environmental Protection Agency (EPA), polusi udara di dalam ruangan


dua hingga lima kali lebih berbahaya daripada di luar ruangan. Ditambah
lagi dengan pernyataan yang dipublikasikan oleh World Health Organitation
(WHO), bahwa 2 juta orang di dunia meninggal karena polusi udara dan
1,5 juta diantaranya karena polusi udara dalam ruangan. Gas polutan
berbahaya dan paling sering terpapar dalam ruangan adalah gas karbon
monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) Hal ini dikarenakan gas CO
dan gas CO2 berasal dari aktivitas yang sering dilakukan manusia ketika
berada dalam suatu ruangan.
Oleh karena itu, muncul suatu ide untuk membuat suatu rancang bangun
alat pendeteksi pencemaran udara yang peka terhadap gas karbon
monoksida.
Untuk mengetahui kadar gas polutan dengan menggunakan sensor gas
MQ-7 yang peka terhadap gas karbon monoksida. Dan untuk tampilan
indeks

menggunakan

LCD

yang

sebelumnya

di

proses

oleh

mikrokontroler. Sistem ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

masalah pencemaran udara karena biaya yang diperlukan terangkau


dibanding dengan alat dari badan lingkungan hidup.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan alat ini :
Memenuhi tugas akhir Praktikum Realisasi Rancangan Elektronika.
Memahami konsep dasar rancangan elektronika melalui rangkaian
sederhana Power Supply sebagai catu daya untuk Sensor gas MQ

7 dan Suhu Ruang dengan Sensor Lm35


Memahami prinsip kerja power supply
Mengetahui karakteristik sensor LM35
Mengetahui karakteristik sensor MQ-7

1.3 RUANG LINGKUP


Teknologi yang kian berkembang serta bernilai ekonomis merupakan
faktor utama yang menyebabkan polusi udara menjadi masalah besar saat
ini. Polusi udara menjadi permasalahan yang sangat sulit untuk diatasi di
sejumlah

negara,

termasuk

juga

Indonesia. Menurut

Environmental Protection Agency (EPA), polusi udara di dalam ruangan


dua hingga lima kali lebih berbahaya daripada di luar ruangan. Ditambah
lagi dengan pernyataan yang dipublikasikan oleh World Health Organitation
(WHO), bahwa 2 juta orang di dunia meninggal karena polusi udara dan
1,5 juta diantaranya karena polusi udara dalam ruangan. Gas polutan
berbahaya dan paling sering terpapar dalam ruangan adalah gas karbon
monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) Hal ini dikarenakan gas CO
dan gas CO2 berasal dari aktivitas yang sering dilakukan manusia ketika
berada dalam suatu ruangan.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Oleh karena itu, muncul suatu ide untuk membuat suatu rancang
bangun alat pendeteksi pencemaran udara yang peka terhadap gas karbon
monoksida.
Untuk mengetahui kadar gas polutan dengan menggunakan sensor
MQ-7 yang peka terhadap gas karbon monoksida. Dan untuk tampilan
indeks

menggunakan

LCD

yang

sebelumnya

di

proses

oleh

mikrokontroler. Sistem ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap


masalah pencemaran udara karena biaya yang diperlukan terangkau
dibanding dengan alat dari badan lingkungan hidup.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroler Atmega 16
Microcontroler AVR ATMEGA 16 sebagai prosessor dari alat yang akan
dibuat. AVR merupakan serimicrocontroler CMOS 8 bit buatan Atmel, berbasis

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Atmel merupakan salah satu
vendor yang bergerak dibidang mikroelektronika, telah mengembangkan AVR
(Alf

and

Vegards

Risc

processor) sekitar

tahun

1997.

Berbeda

dengan microcontroller MCS51, AVR menggunakan arsitektur RISC (Reduce


Instruction Set Computer) yang mempunyai lebar bus data 8 bit, perbedaan ini
bisa dilihat dari frekuensi kerjanya. MCS51 memiliki frekuensi kerja
seperduabelas kali frekuensi oscillator sedangkan frekuensi kerja AVR sama
dengan frekuensioscillator. Jadi dengan frekuensi oscillator yang sama, kecepatan
AVR duabelas kali lebih cepat dibanding kecepatan MCS51. Secara umum AVR
dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Attiny, AT90Sxx, ATMega dan AT86RFxx.
Perbedaan antar tipe AVR terletak pada fitur-fitur yang ditawarkan, sementara dari
segi arsitektur dan set instruksi yang digunakan hampir sama. (Datasheet AVR
ATMega 16 : PDF)
Fitur-fitur yang dimiliki ATMega 16 sebagai berikut :
1.

Microcontroller AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya

rendah.
2.

Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi

16MHz.
3.

Memiliki kapasitas Flash memori 16 KByte, EEPROM 512 Byte dan SRAM

1KByte.
4.

Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.

5.

CPU yang terdiri atas 32 buah register.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

6.

Unit interupsi internal dan eksternal.

7.

Port USART untuk komunikasi serial.

8.

Fitur Peripheral.

a.

Tiga buah Timer/ Counter dengan kemampuan pembandingan.

1.

2(dua)

buah Timer/

Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah

dan Mode

Compare.
2.

1(satu)

buah Timer/

Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode

Compare, dan Mode Capture.


b.

Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri.

c.

4 channel PWM

d. 8 channel, 10 bit ADC.


1.

8 Single-ended Channel.

2.

7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP.

3.

2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x, 10x, atau 200x.


e. Byte-oriented Two-wire Serial Interface.
f. Programmable Serial USART.
g. Antarmuka SPI.
h. Watchdog Timer dengan oscillator internal.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

i. On-chip analog Comparator. (Datasheet ATMega16 : PDF)

Konfigurasi Pin AVR ATMega 16


Untuk penjelasan pin dari AVR ATMega 16 ditunjukkan dalam Gambar :

Gambar 1. Atmega 16
Konfigurasi pin ATMega 16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package)
dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari
masing-masing pin ATMega 16 sebagai berikut :
1.

VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.

2.

GND merupakan pin Ground.

3.

Port A (PA.0...PA.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin masukan

ADC.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

4. Port B (PB.0...PB.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi
khusus,5. Port C (PC.0...PC.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin
fungsi

khusus

6. Port D(PD.0...PD.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi
khusus
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC
2.2 Sensor MQ-7

Gambar 2. Sensor MQ-7


Sensor MQ -7 merupakan sensoryang memiliki kepekaan tinggi terhadap gas
CO dan hasil kalibrasinya stabil serta tahan lama.Sensor MQ-7 tersusun oleh
tabung keramik mikro Al2O3, lapisansensitif timah dioksida (SnO2),elektroda
pengukur

dan

pemanassebagai

dari plastik dan permukaan jaring

lapisan
stainless steel.

kulit

yang
Alat

terbuat
pemanas

Form No
Judul Materi

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

(heater)menyediakan kondisi kerja yangdiperlukan agar komponen sensitif dapat


bekerja. Sensor ini menggunakan catu daya heater : 5V

AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC,


jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur
gas karbonmonoksida.
2.3 Sensor LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsiuntuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.

Gambar 3. Sensor lm35


Gambar diatas menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan
tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing
masing pin diantaranya, pin + berfungsi

sebagai sumber

tegangan kerja

dari LM35, pin ( atau tengah digunakansebagai tegangan keluaran atau Vout
dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampaidengan +,5 Volt dengan tegangan
operasi sensor LM35 yang dapat digunakanantar - Volt sampai 30 Volt.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Prinsip kerja sensor LM35 sebagai berikut :


Suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap
suhu
Suhu lingkungan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian
didalam

IC,

dimana

perubahan

perubahantegangan output.
Pada
seri

suhu

LM35

berbanding

lurus

dengan

tiap perubahan 1oC

akan menghasilkan perubahan tegangan output sebesar 10mV

2.4 Dioda
Dioda adalah jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kaki/kutub yaitu kaki
anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi
konduktor tipe N yang di sambungkan. Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai
Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah
sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah
deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan
tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu
tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus
listrik.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Gambar 4. dioda

Prinsip kerja Dioda pada umumnya adalah sebagai alat yang terbentuk dari
beberapa bahan semikonduktor dengan muatan Anode (P) dan muatan Katode (N)
yang biasanya terdiri dari geranium atau silikon yang digabungkan, dan muatan
yang bertipe N merupakan bahan dengan kelebihan elektron, dan sebaliknya
muatan bertipe P merupakan bahan dengan kekurangan elektron yang dipisahkan
oleh depletion layer yang terjadi akibat keseimbangan kedua muatan tersebut, oleh
karena itu dioda tersebut menghasilkan suatu hole yang berfungsi sebagai
pembawa tegangan atau muatan sehingga terjadi perpindahan sekaligus pengaliran
arus yang terjadi di hole tersebut.
Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu
jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan + dan kutub katoda kita
hubungkan dengan tegangan (kita beri bias maju dengan tegangan yang lebih
besar dari 0,7 volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke katoda (bersifat
konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri bias mundur) maka arus yang
mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai insulator.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

2.5 Resistor
Pengertian Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain
memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik
apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya
banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu,
komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara
komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator
yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan
yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding dengan arus yang mengalir :
Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling umum

dan sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan terdapat
beberapa lingkaran warna pada body resistor. Ada 4 lingkaran yang ada pada
body resistor. Lingkaran warna tersebut berfungsi untuk menunjukan nilai
hambatan dari resistor.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Gambar 5. resistor
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu,
derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam
sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya
resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak
terbakar.
Selanjutnya untuk mengetahui besar tahanan resistor dapat memalui gelang warna
yang masing masing warnanya memiliki nilai. Di bawah ini adalah tabel warna
pada resistor :

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Gambar 6. Tabel warna resistor


2.6 TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksielektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga
listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga
memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap
keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik
jarak jauh. Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai
gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan satu rangkain
dari rangkaian yang lain, dan untuk menghambat arus searah atau mengalirkan
arus bolak-balik. Adapun rumus untuk menghitung tegangan dan arus pada
masing-masing sisi primer dan sekunder yaitu :

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

dimana :
Np = Banyaknya lilitan primer
Ns = Banyaknya lilitan sekunder
Is = Arus pada sisi sekunder
Ip = Arus pada sisi primer
Vp = Tegangan pada sisi primer
Vs = Tegangan pada sisi sekunder
Inti besi pada trafo sengaja dibuat berkeping-keping, karena dengan bentuk
kepingan terdapat rongga udara, ini juga digunakan sebagai pendingin trafo serta
untuk mengurangi arus pusar yang menyebabkan rugi-rugi daya.

Gambar 7. Transformator

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

2.7 Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi dalam bentuk medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Umumnya kapasitor itu dibuat
dengan dua buah lempeng logam yg bersejajar antara satu dengan lainnya,
kemudian diantara dua logam tersebut ada bahan isolator yg disebut dengan
dielektrik. Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari
kapasitansi fungsi kapasitor. Adapun bahan dielektrik yang paling sering di
gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan lain-lain
sebagainya. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan
listrik disebut Farad (F) yang diambil dari nama penemu Michael Faraday
sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).

Gambar 8. kapasitor
Ada 2 jenis kondensator, yang pertama adalah kondensator polar/elektrolit
diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta
memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Sedangkan Kapasitor

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

non-polar dapat dipasang secara bolak-balik pada suatu rangkaian elektronik tanpa
memeperhatikan kutub-kutubnya.
Kapasitor juga mempunyai tegangan kerja, biasanya pada rangkaian DC
berkisar dari 3,3V sampai 25V. Jangan menggunakan kapasitor yang tegangan
kerjanya lebih rendah dari tegangan kerja yang ditentukan. Lebih baik memilih
kapasitor yang tegangan kerjanya 10 - 15 persen lebih besar dari tegangan
rangkaian.
2.8 IC Regulator
IC ini berfungsi sebagai pembatas dan penstabil tegangan yang keluar dari
rangkaian penyearah. Terdapat dua jenis IC Regulator yaitu sebagai regulator
tegangan positif dan sebagai regulator tagangan negatif. Perbedaannya terletak
dari seri IC tersebut, untuk tegangan positif mempunyai seri 78XX sedangkan
pada regulator tegangan negatif 79XX. Akhiran XX menunjukan batas tegangan
yang keluar dari IC tersebut. Sebagai contoh IC dengan seri 7805 berarti
merupakan regulator tegangan positif dengan keluaran 5V.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Gambar 9. Kaki pin regulator

BAB III
PERALATAN DAN BAHAN
3.1 Peralatan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alat
Solder
Tenol
Tang Potong
Kertas CTS
Lem Tembak
Setrika
Gergaji Besi
Bor Lisrik

Keterangan
1 buah
1 Roll
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

9.
10.
11.
12

Multimeter
Lem Castol
Atraktor
Obeng

1 buah
Secukupnya
1 buah
1 buah

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Bahan
Sismin Atmega 16
PCB
Trafo 2A
Resistor
Ferricloride (FeCl3)
Sensor gas MQ-7
Sensor Lm35
Elco 100F/16v
Elco 2200F/16v
Transistor 2n5551
IC Regulator 7805
IC Regulator 7812
Kabel
Push Button
Acrilic
Dioda in4004
Kapasitor Keramik 33pF
Pin Header 1x40
Cristal 16 Mhz
Lcd 16x2
Kipas Dc
LED
Trimpot
Steker

Keterangan
1 buah
2 lembar
1 buah
1 buah
100gram
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
3 meter
1 buah
30x40 cm
5 buah
2 buah
3 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah

3.2 Bahan

BAB 4

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

LANGKAH KERJA
4.1 Persiapan Perangkat Keras
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Membuat layout pada PCB dengan program software EAGLE 6.0.0
(catatan: membuat layout harus disesuaikan dengan posisi komponen
pada keadaan sebenarnya, agar badan komponen tidak saling
bertumpukan dengan komponen lainnya)
3. Mencetak hasil layout pada kertas hvs, kemudian di-fotocopydi kertas
CTS.
4. Hasil fotocopy pada kertas CTS kemudian di setrika diatas permukaan
PCB.

Gambar 10. Hasil layout yang di setrika


5. Kemudian diangin-anginkan, agar permukaan PCB dingin dan dapat
terlepas dari kertas CTS.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

6. Habis itu siapkan larutan ferrychloridde secukupnya, lalu PCB direndam


dan digoyang-goyang secara merata, agar permukaan tembaga (yang
tidak tertutupi oleh tinta dari kertas CTS) bisa luntur.

Gambar 11. Perendaman PCB pada larutan ferrychloride


7. Setelah itu, PCB dibersihkan agar permukaannya menjadi bersih.
8. Untuk menghilangkan tinta penanda jalur rangkaian di pcb, dapat
menggunakan bensin dan digosok-gosok.
9. Sebelum dilakukan pelubangan dengan boor, dipastikan terlebih dahulu
bahwa permukaan tembaga harus bersih dengan mengamplas halus.
10. Melakukan pengeboran harus hati-hati dan sesuai dengan besar lubang
pada komponen sebenarnya.
11. Kemudian komponen dapat segera dipasang dan bisa disolder
menggunakan gulungan timah. Agar tangan tidak terkena panas dari
solder, komponen dapat dipegang melalui tang jepit.
12. Jika penyolderan yang dilakukan terlalu banyak atau tidak rapi, maka
dapat di sedot dengan attractor.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

13. Terakhir, kaki komponen yang tersisa dapat dipotong dengan tang
potong agar rangkaian menjadi rapi.
14. Memeriksa rangkaian apakah sudah berjalan dengan benar. Jika belum
berhasil bekerja, maka diperiksa lagi hubungan per komponennya,
apakah solderan sudah tersambung dengan baik atau belum.

4.2 Pengkabelan Perangkat/ Wiring


1. Menghubungkan rangkaian Power Supply dan trafo dengan kabel steker
220V
2. Menghubungkan trafo step down dengan rangkaian utama yang sudah
dibuat dalam PCB
3. Menghubungkan rangkaian power supply ke input daya pada rangkaian
Sistem Minimum Atmega 16
4. Menghubungkan input dan output antara rangkaian utama dan sismin
menggunakan jumper pelangi

4.3 Persiapan Perangkat Lunak


1. Membuka software CodeVisionAVR yang digunakan untuk pembuatan
perangkat lunak atau program yang nantinya akan dimasukkan kedalam
sismin ATmega 16.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Gambar 12. Tampilan CVAVR


2. Sebelum menuliskan program, dilakukan dulu setting terhadap ATmega apa
yang akan dipakai dan menentukan port input dan output.
3. Menuliskan program sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Program
yang dipakai menggunakan bahasa C. Berikut list programnya:

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

4. Menyimpan file yang sudah dibuat


5. Mentransfer program ke dalam ATmega menggunakan downloader.

4.2 Cara Kerja Alat


Blok Diagram
Tujuan dibuatnya blok diagram ini adalah untuk mempermudah dalam
penganalisisan, yaitu hubungan antara komponen-komponen dalam
satu blok maupun blok lainnya agar dapat lebih mudah diketahui
dengan jelas. Berikut adalah gambar blok diagram Alat Pendeteksi
Kadar Polutan Karbon Monoksida (Co) di Udara berbasis
Mikrokontroler Atmega 16 Menggunakan Sensor MQ-7

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Gambar 13. Blok diagram keseluruhan


Cara Kerja Alat
Power supply memberikan tegangan kepada Mikrokontroler Alat
ini menggunakan komponen utama sensor MQ-7 sebagai pendeteksi
kadar Co (karbon monoksida), selain sensor MQ-7 terdapat sensor
suhu Lm35 sebagai pengontrol suhu, rangkaian transistor

sebagai

saklar pengontrol kecepatan kipas dan rangkaian power supply.


Pada saat sensor mendeteksi adanya kadar Co akan mengirim data
analog ke port ADC pada rangkaian sistem minimum atmega 16,
mengkonfersi data menjadi kadar ppm dan akan menghidupkan kipas
dengan kecepatan yang dikontrol oleh transistor yang

ditentukan

dengan kadar masukan ppm yang memiliki 2 level ketinggian kadar.


Prinsip kerja dari Lm35 hampir sama dengan sensor MQ-7, sensor ini
mendeteksi suhu dan akan menghidupkan kipas saat kondisi ketinggian

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

tertentu. Semua rangkaian akan di kontrol di mikrokontroler ATmega


16 dan data akan di tampilkan di lcd 16x2.
.

BAB 5
PEMBAHASAN
5.1 POWER SUPPLY

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Catudaya (power supply) disebut juga sebagai adaptor adalah sumber


tegangan DC yang digunakan untuk memberikan tegangan atau daya kepada
berbagai rangkaian elektronika yang membutuhkan tegangan DC agar dapat
beroperasi. Rangkaian pokok dari catu daya tidak lain adalah suatu penyearah
yakni suatu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC) menjadi sinyal
searah (DC). Rangkaian power supply

Gambar 14. Rangkaian Power Supply


5.1.1 Prinsip kerja Power supply
Pada rangakain power supply diatas tegangan dari ac 220v diturunkan
menggunakan trafo step down menjadi 12v dan output dari trafo tersebut
masuk ke dioda dan diarahkan dari tegangan ac bolakbalik menjadi
tegangan DC searah. Tegangan keluaran yang telah disearahkan oleh dioda
di filter karena tegangan keluaran dari dioda belum murni. Tegangan
keluaran dari kapasitor masuk ke ic regulator 7812 dan 7805. Keluaran
dari ic regulator tersebut disimpan lagi dan dikuatkan menggunakan
dengan kapasitor agar tegangan output tetap 12v dan 5v. Tegangan 12v
disini digunakan untuk mensupply rangkaian kipas dc dan 5v untuk
mensupply mikrokontroler..

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Pada power supply terdapat beberapa komponen seperti trafo, dioda,


kapasitor, dan IC Regulator 7812 Regulator 7805.
Dibawah ini adalah Diagram Blok DC Power Supply (Adaptor) pada
umumnya.

Gambar 15. Diagram Blok Power Supply


5.1.2 Komponen pada Power Supply
a. Transformator
Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan
untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen
Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC Power Supply).
Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang
terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan
Sekunder.

Lilitan Primer

merupakan Input

dari

pada

Transformator

sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan


telah diturunkan, Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik
(arus AC) yang harus diproses selanjutnya.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Pada rangkaian power supply ini menggunakan trafo dengan arus 2 A dan
keluaran trafo 12v.

Gambar 16. Transformator


b. Penyearah Gelombang (Dioda)
Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika dalam
Power Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC
menjadi gelombang DC setelah tegangannya diturunkan oleh Transformator
Step down. Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda.

Fungsi Dioda yang lainnya adalah sebagai penyearah sinyal tegangan AC


menjadi tegangan DC. Untuk dapat digunakan sebagai penyearah setengah
gelombang kita bisa menggunakansebuah dioda. Namun jika ingin menjadi

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

penyearah gelombang penuh kita harus menggunakan 4 dioda yang dirangkai


seperti jembatan atau dengan menggunakan 2 buah dioda dengan trafo yang
memiliki center tap.
c. Kapasitor
Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), kapaitor disini untuk memfilter
yang

digunakan

untuk

meratakan

sinyal

arus

yang

keluar

dari

Rectifier(dioda).

Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang


berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor).
d. Ic Regulator
Ic regulator disini digunakan untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC
(arus searah) yang tetap dan stabil, diperlukan Ic regulator Regulator yang
berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak
dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal
Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda
Zener, Transistor atau IC (Integrated Circuit).
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga
dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung
singkat), Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage
Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan)
5.2 Sensor Suhu LM35

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran


tegangan. Kami memilih memakai LM35 karena memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35
juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi
sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus
serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.Tegangan ideal yang keluar dari
LM35 mempunyai perbandingan 100C setara dengan 1 volt. Sensor ini
mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1C, dan dapat
dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan
antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah. IC LM 35 sebagai
sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana
output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini
berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang
memiliki koefisien sebesar 10 mV /C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1 C
maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.

Gambar 17. Pin lm35


Rangkaian ini sangat sederhana dan praktis. Vout adalah tegangan keluaran
sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajad
Celcius.Dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad Celcius.
Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian
pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter,
atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian
Analog-to-Digital Converter.
Cara Kerja Sensor LM3
Dalam prakteknya proses antarmuka sensor LM35 dapat dikatakan sangat
mudah. Pada IC sensor LM35 ini terdapat tiga buah pin kaki yakni Vs, Vout dan
pin ground. Dalam pengoperasiannya pin Vs dihubungkan dengan tegangan
sumber sebesar antara 5 volt sementara pin Ground dihubungkan dengan ground
dan pin Vout merupakan keluaran yang akan mengalirkan tegangan yang besarnya
akan sesuai dengan suhu yang diterimanya dari sekitar.

Gambar 18. Bentuk fisik lm35

Karakteristik Sensor LM35

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan
suhu 10 mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalamcelcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C
seperti terlihat pada gambar 2.2.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150 C.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 C pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.
5.3 Sensor gas MQ-7
MQ-7 adalah sebuah sensor gas CO (karbon Monoksida) yang cukup mudah
penggunaannya. Sensor ini sangat cocok untuk mendeteksi gas CO dengan jangkauan
pendeteksianya mulai dari 20 sampai 2000ppm (Part per Million). Bentuk sensor ini
mirip dengan sensor MQ-3 yang digunakan untuk mendeteksi alkohol. Kemasan
sensor MQ-7 tersedia dalam dua macam yaitu dari bahan metal dan plastic. Sensor ini
memiliki sensitivitas yang tinggi dan waktu respon yang cepat. Output sensor berupa
resistansi analog. Rangkaian driver pun sangat sederhana, yang dibutuhkan hanya
suplai daya 5V untuk heater coil, menambahkan resistansi beban (RL), dan
menghubungkan output ke ADC. Struktur dan konfigurasi sensor gas MQ-7 Pertama
adalah material sensor yaitu tin dioxide (SnO2). MQ-7 memiliki 6 pin, 4 pin yang
digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 pin digunakan untuk memberikan
pemanasan material sensor. Gambar dibawah memperlihatkan struktur dari MQ-7.

Form No
Judul Materi

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Gambar 19. Bentuk fisik sensor MQ-7


Kondisi

Standar

Sensor

VC/(Tegangan

VH

(H)/

VH

(L)/

Rangkaian)

Tegangan

RH

Pemanas

Tegangan

Pemanas

RL/Resistansi

Bekerja

(Tinggi)
(Rendah)

Beban

Resistansi

5V0.1
=

5V0.1

1.4V0.1

Dapat

disesuaikan

Pemanas

335%

TH

(H)

Waktu

Pemanasan

(Tinggi)

601

seconds

TH

(L)

Waktu

Pemanasan

(Rendah)

901

seconds

PH

Konsumsi

Pemanasan

Sekitar

Kondisi

350mW
Lingkungan

Tao/Suhu

Penggunaan

-20-50

Tas/Suhu

Penyimpanan

-20-50

RH/Kelembapan

Relatif

kurang

dari

95%RH

Form No
Judul Materi

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

- O2 Konsentrasi Oksigen = 21%(stand condition) (Konsentrasi Oksigen dapat


mempengaruhi

sensitivitas)

Karakteristik

Sensitivitas

- Rs/ Tahanan Permukaan Terhadap Tubuh = 2-20k pada 100ppm Carbon


Monoxide(CO)
- a(300/100ppm)/ Tingkat Konsentrasi Kemiringan = Kurang dari 0.5 Rs
(300ppm)/Rs(100ppm)
- Standar Kondisi Bekerja = Temperature -202 Kelembapan 65%5% ,
RL:10K5%,

Vc:5V0.1V

VH:5V0.1V,

Waktu

Panaskan

Tidak

Jarak

Deteksi:

20ppm-2000ppm

Struktur,

Konfigurasi,

dan

kurang

Dasar

VH:1.4V0.1V
dari
carbon

Rangkaian

48

jam
monoxide

Pengukuran

Struktur dan konfigurasi MQ-7 sensor gas ditunjukkan pada gambar. 1


(Konfigurasi A atau B), sensor disusun oleh mikro AL2O3 tabung keramik, Tin
Dioksida (SnO2) lapisan sensitif, elektroda pengukuran dan pemanas adalah tetap
menjadi kerak yang dibuat oleh plastik dan stainless steel bersih. Pemanas
menyediakan kondisi kerja yang diperlukan untuk pekerjaan komponen sensitif.
MQ-7 dibuat dengan 6 pin, 4 dari mereka yang digunakan untuk mengambil
sinyal, dan 2 lainnya digunakan untuk menyediakan arus pemanasan.

5.4 ADC (Analog Digital Converter)

Form No
Judul Materi

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

ADC merupakan sebuah alat pengkonversi sinyal analog ke


sinyal

digital.

yaitu single

Biasanya

ADC

chip dan integrated

menggunakan integrated

terdapat

dalam

chip. Pada

chip.

alat

dua
ini,

bentuk
kami

Dinamakan integrated

chip karena ADC nya sudah menjadi satu dengan mikrokontroler


Atmega16. Mikrokontroler Atmega16 memiliki 8 channel ADC
yaitu ADC0-ADC7 yang bisa mengkonversikan kedalam 8 bit data
digital maupun 10 bit data digital.

BAB 6

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

PERHITUNGAN
Pengujian dan pengukuran alat dalam perancangan ini dilakukan untuk
mendapatkan data yang dapat dibandingkan dengan data hasil perhitungan. Hal ini
diperlukan untuk mengetahui tingkat error dari alat yang dirancang. Pengukuran
dan analisis dilakukan dalam 3 bagian, yaitu pengukuran sensor suhu LM 35,
pengukuran ADC, pengukuran sensor gas MQ-7 dan pengukuran alat secara
keseluruhan atau pengujian alat.
6.1 PENGUKURAN
6.1.1 Pengukuran Tegangan Power Supply
Output
Sistem Minimum
Kipas

Tegangan Input
9,4 VAC
9,4 VAC

Tegangan Output
5 VDC
9,1 VDC

6.1.2 Pengukuran Tegangan Trafo


Tegangan Input
182 VAC

Tegangan Output
9,4 VAC

6.1.3 Pengukuran sensor suhu LM35


Tegangan Input LM35 = 4,95 V
Suhu

pada Tegangan

Data Digital

Suhu

Output LM35
0,29 V

60

37,29

0,34 V

68

Perhitungan
29
34

32,26

0,35 V

69

35

31

0,32 V

65

32

LCD
26,39

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

6.1.4 Perhitungan ADC Sensor Suhu


Vin = Tegangan Output LM35
Vreff = Tegangan Referensi
Vin
0,29
ADC =
Resolusi=
1023=60
VRef
4,95 V
Suhu=

vin 0,29
=
=29
0,01 0,01

ADC =

Vin
0,34
Resolusi=
1023=68
VRef
4,95 V

Suhu=

vin 0,34
=
=34
0,01 0,01

ADC =

Vin
0,35
Resolusi=
1023=69
VRef
4,95 V

Suhu=

vin 0,35
=
=35
0,01 0,01

ADC =

Vin
0,32
Resolusi=
1023=65
VRef
4,95 V

Suhu=

vin 0,32
=
=32
0,01 0,01

6.1.5 Pengukuran sensor MQ-7


Lokasi : Kosan. Gondang Barat 1
Kadar CO

Vout

ADC

Jam

20,14 ppm
21,37 ppm

1,5 V
1,61 v

311
332

03.31
07.58

Lokasi : Lampu Merah Ngesrep (Patung Kuda)

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Kadar CO

Vout

ADC

Jam

43,97 ppm
49,03 ppm

3,31 v
3,36 v

667
684

06.57
07.03

BAB 7
KESIMPULAN
Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul
ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Power supply bekerja menyearahkan arus AC menjadi arus DC dengan
memanfaatkan dioda bridge sebagai penyearah gelombang penuh. Output dari
dioda bridge diratakan oleh Kapasitor, dan Ic Regulator berfungsi sebagai
penstabil tegangan.
Sensor suhu LM35 berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke
besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /C.

LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

Form No
Judul Materi

:
:

Power Supply sebagai catu daya untuk


Sensor gas MQ-7 dan Suhu Ruang
dengan Sensor Lm35

Tanggal Praktek :
Halaman
:

PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika

Sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap
karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan
catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC,
jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur gas karbon monoksida.

Lampiran
1. Gambar rangkaian keseluruhan

You might also like