Professional Documents
Culture Documents
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi yang kian berkembang serta bernilai ekonomis merupakan
faktor utama yang menyebabkan polusi udara menjadi masalah besar saat
ini. Polusi udara menjadi permasalahan yang sangat sulit untuk diatasi di
sejumlah
negara,
termasuk
juga
Indonesia. Menurut
menggunakan
LCD
yang
sebelumnya
di
proses
oleh
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
negara,
termasuk
juga
Indonesia. Menurut
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Oleh karena itu, muncul suatu ide untuk membuat suatu rancang
bangun alat pendeteksi pencemaran udara yang peka terhadap gas karbon
monoksida.
Untuk mengetahui kadar gas polutan dengan menggunakan sensor
MQ-7 yang peka terhadap gas karbon monoksida. Dan untuk tampilan
indeks
menggunakan
LCD
yang
sebelumnya
di
proses
oleh
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroler Atmega 16
Microcontroler AVR ATMEGA 16 sebagai prosessor dari alat yang akan
dibuat. AVR merupakan serimicrocontroler CMOS 8 bit buatan Atmel, berbasis
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Atmel merupakan salah satu
vendor yang bergerak dibidang mikroelektronika, telah mengembangkan AVR
(Alf
and
Vegards
Risc
processor) sekitar
tahun
1997.
Berbeda
rendah.
2.
16MHz.
3.
Memiliki kapasitas Flash memori 16 KByte, EEPROM 512 Byte dan SRAM
1KByte.
4.
Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
5.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
6.
7.
8.
Fitur Peripheral.
a.
1.
2(dua)
buah Timer/
dan Mode
Compare.
2.
1(satu)
buah Timer/
c.
4 channel PWM
8 Single-ended Channel.
2.
3.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Gambar 1. Atmega 16
Konfigurasi pin ATMega 16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package)
dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari
masing-masing pin ATMega 16 sebagai berikut :
1.
2.
3.
Port A (PA.0...PA.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin masukan
ADC.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
4. Port B (PB.0...PB.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi
khusus,5. Port C (PC.0...PC.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin
fungsi
khusus
6. Port D(PD.0...PD.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi
khusus
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC
2.2 Sensor MQ-7
dan
pemanassebagai
lapisan
stainless steel.
kulit
yang
Alat
terbuat
pemanas
Form No
Judul Materi
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
sebagai sumber
tegangan kerja
dari LM35, pin ( atau tengah digunakansebagai tegangan keluaran atau Vout
dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampaidengan +,5 Volt dengan tegangan
operasi sensor LM35 yang dapat digunakanantar - Volt sampai 30 Volt.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
IC,
dimana
perubahan
perubahantegangan output.
Pada
seri
suhu
LM35
berbanding
lurus
dengan
2.4 Dioda
Dioda adalah jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kaki/kutub yaitu kaki
anoda dan kaki katoda. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi
konduktor tipe N yang di sambungkan. Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai
Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah
sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah
deplesi yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan
tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu
tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktor/penghantar arus
listrik.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Gambar 4. dioda
Prinsip kerja Dioda pada umumnya adalah sebagai alat yang terbentuk dari
beberapa bahan semikonduktor dengan muatan Anode (P) dan muatan Katode (N)
yang biasanya terdiri dari geranium atau silikon yang digabungkan, dan muatan
yang bertipe N merupakan bahan dengan kelebihan elektron, dan sebaliknya
muatan bertipe P merupakan bahan dengan kekurangan elektron yang dipisahkan
oleh depletion layer yang terjadi akibat keseimbangan kedua muatan tersebut, oleh
karena itu dioda tersebut menghasilkan suatu hole yang berfungsi sebagai
pembawa tegangan atau muatan sehingga terjadi perpindahan sekaligus pengaliran
arus yang terjadi di hole tersebut.
Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu
jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan + dan kutub katoda kita
hubungkan dengan tegangan (kita beri bias maju dengan tegangan yang lebih
besar dari 0,7 volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke katoda (bersifat
konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri bias mundur) maka arus yang
mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai insulator.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
2.5 Resistor
Pengertian Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain
memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik
apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya
banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu,
komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara
komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator
yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan
yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding dengan arus yang mengalir :
Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling umum
dan sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan terdapat
beberapa lingkaran warna pada body resistor. Ada 4 lingkaran yang ada pada
body resistor. Lingkaran warna tersebut berfungsi untuk menunjukan nilai
hambatan dari resistor.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Gambar 5. resistor
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu,
derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam
sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya
resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak
terbakar.
Selanjutnya untuk mengetahui besar tahanan resistor dapat memalui gelang warna
yang masing masing warnanya memiliki nilai. Di bawah ini adalah tabel warna
pada resistor :
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
dimana :
Np = Banyaknya lilitan primer
Ns = Banyaknya lilitan sekunder
Is = Arus pada sisi sekunder
Ip = Arus pada sisi primer
Vp = Tegangan pada sisi primer
Vs = Tegangan pada sisi sekunder
Inti besi pada trafo sengaja dibuat berkeping-keping, karena dengan bentuk
kepingan terdapat rongga udara, ini juga digunakan sebagai pendingin trafo serta
untuk mengurangi arus pusar yang menyebabkan rugi-rugi daya.
Gambar 7. Transformator
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
2.7 Kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi dalam bentuk medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Umumnya kapasitor itu dibuat
dengan dua buah lempeng logam yg bersejajar antara satu dengan lainnya,
kemudian diantara dua logam tersebut ada bahan isolator yg disebut dengan
dielektrik. Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari
kapasitansi fungsi kapasitor. Adapun bahan dielektrik yang paling sering di
gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan lain-lain
sebagainya. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan
listrik disebut Farad (F) yang diambil dari nama penemu Michael Faraday
sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).
Gambar 8. kapasitor
Ada 2 jenis kondensator, yang pertama adalah kondensator polar/elektrolit
diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta
memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Sedangkan Kapasitor
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
non-polar dapat dipasang secara bolak-balik pada suatu rangkaian elektronik tanpa
memeperhatikan kutub-kutubnya.
Kapasitor juga mempunyai tegangan kerja, biasanya pada rangkaian DC
berkisar dari 3,3V sampai 25V. Jangan menggunakan kapasitor yang tegangan
kerjanya lebih rendah dari tegangan kerja yang ditentukan. Lebih baik memilih
kapasitor yang tegangan kerjanya 10 - 15 persen lebih besar dari tegangan
rangkaian.
2.8 IC Regulator
IC ini berfungsi sebagai pembatas dan penstabil tegangan yang keluar dari
rangkaian penyearah. Terdapat dua jenis IC Regulator yaitu sebagai regulator
tegangan positif dan sebagai regulator tagangan negatif. Perbedaannya terletak
dari seri IC tersebut, untuk tegangan positif mempunyai seri 78XX sedangkan
pada regulator tegangan negatif 79XX. Akhiran XX menunjukan batas tegangan
yang keluar dari IC tersebut. Sebagai contoh IC dengan seri 7805 berarti
merupakan regulator tegangan positif dengan keluaran 5V.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
BAB III
PERALATAN DAN BAHAN
3.1 Peralatan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Alat
Solder
Tenol
Tang Potong
Kertas CTS
Lem Tembak
Setrika
Gergaji Besi
Bor Lisrik
Keterangan
1 buah
1 Roll
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
9.
10.
11.
12
Multimeter
Lem Castol
Atraktor
Obeng
1 buah
Secukupnya
1 buah
1 buah
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Bahan
Sismin Atmega 16
PCB
Trafo 2A
Resistor
Ferricloride (FeCl3)
Sensor gas MQ-7
Sensor Lm35
Elco 100F/16v
Elco 2200F/16v
Transistor 2n5551
IC Regulator 7805
IC Regulator 7812
Kabel
Push Button
Acrilic
Dioda in4004
Kapasitor Keramik 33pF
Pin Header 1x40
Cristal 16 Mhz
Lcd 16x2
Kipas Dc
LED
Trimpot
Steker
Keterangan
1 buah
2 lembar
1 buah
1 buah
100gram
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
3 meter
1 buah
30x40 cm
5 buah
2 buah
3 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
3.2 Bahan
BAB 4
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LANGKAH KERJA
4.1 Persiapan Perangkat Keras
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Membuat layout pada PCB dengan program software EAGLE 6.0.0
(catatan: membuat layout harus disesuaikan dengan posisi komponen
pada keadaan sebenarnya, agar badan komponen tidak saling
bertumpukan dengan komponen lainnya)
3. Mencetak hasil layout pada kertas hvs, kemudian di-fotocopydi kertas
CTS.
4. Hasil fotocopy pada kertas CTS kemudian di setrika diatas permukaan
PCB.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
13. Terakhir, kaki komponen yang tersisa dapat dipotong dengan tang
potong agar rangkaian menjadi rapi.
14. Memeriksa rangkaian apakah sudah berjalan dengan benar. Jika belum
berhasil bekerja, maka diperiksa lagi hubungan per komponennya,
apakah solderan sudah tersambung dengan baik atau belum.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
sebagai
ditentukan
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1 POWER SUPPLY
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Lilitan Primer
merupakan Input
dari
pada
Transformator
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Pada rangkaian power supply ini menggunakan trafo dengan arus 2 A dan
keluaran trafo 12v.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
digunakan
untuk
meratakan
sinyal
arus
yang
keluar
dari
Rectifier(dioda).
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajad
Celcius.Dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad Celcius.
Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian
pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter,
atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian
Analog-to-Digital Converter.
Cara Kerja Sensor LM3
Dalam prakteknya proses antarmuka sensor LM35 dapat dikatakan sangat
mudah. Pada IC sensor LM35 ini terdapat tiga buah pin kaki yakni Vs, Vout dan
pin ground. Dalam pengoperasiannya pin Vs dihubungkan dengan tegangan
sumber sebesar antara 5 volt sementara pin Ground dihubungkan dengan ground
dan pin Vout merupakan keluaran yang akan mengalirkan tegangan yang besarnya
akan sesuai dengan suhu yang diterimanya dari sekitar.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan
suhu 10 mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalamcelcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C
seperti terlihat pada gambar 2.2.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150 C.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 C pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.
5.3 Sensor gas MQ-7
MQ-7 adalah sebuah sensor gas CO (karbon Monoksida) yang cukup mudah
penggunaannya. Sensor ini sangat cocok untuk mendeteksi gas CO dengan jangkauan
pendeteksianya mulai dari 20 sampai 2000ppm (Part per Million). Bentuk sensor ini
mirip dengan sensor MQ-3 yang digunakan untuk mendeteksi alkohol. Kemasan
sensor MQ-7 tersedia dalam dua macam yaitu dari bahan metal dan plastic. Sensor ini
memiliki sensitivitas yang tinggi dan waktu respon yang cepat. Output sensor berupa
resistansi analog. Rangkaian driver pun sangat sederhana, yang dibutuhkan hanya
suplai daya 5V untuk heater coil, menambahkan resistansi beban (RL), dan
menghubungkan output ke ADC. Struktur dan konfigurasi sensor gas MQ-7 Pertama
adalah material sensor yaitu tin dioxide (SnO2). MQ-7 memiliki 6 pin, 4 pin yang
digunakan untuk mengambil sinyal, dan 2 pin digunakan untuk memberikan
pemanasan material sensor. Gambar dibawah memperlihatkan struktur dari MQ-7.
Form No
Judul Materi
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Standar
Sensor
VC/(Tegangan
VH
(H)/
VH
(L)/
Rangkaian)
Tegangan
RH
Pemanas
Tegangan
Pemanas
RL/Resistansi
Bekerja
(Tinggi)
(Rendah)
Beban
Resistansi
5V0.1
=
5V0.1
1.4V0.1
Dapat
disesuaikan
Pemanas
335%
TH
(H)
Waktu
Pemanasan
(Tinggi)
601
seconds
TH
(L)
Waktu
Pemanasan
(Rendah)
901
seconds
PH
Konsumsi
Pemanasan
Sekitar
Kondisi
350mW
Lingkungan
Tao/Suhu
Penggunaan
-20-50
Tas/Suhu
Penyimpanan
-20-50
RH/Kelembapan
Relatif
kurang
dari
95%RH
Form No
Judul Materi
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
sensitivitas)
Karakteristik
Sensitivitas
Vc:5V0.1V
VH:5V0.1V,
Waktu
Panaskan
Tidak
Jarak
Deteksi:
20ppm-2000ppm
Struktur,
Konfigurasi,
dan
kurang
Dasar
VH:1.4V0.1V
dari
carbon
Rangkaian
48
jam
monoxide
Pengukuran
Form No
Judul Materi
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
digital.
yaitu single
Biasanya
ADC
menggunakan integrated
terdapat
dalam
chip. Pada
chip.
alat
dua
ini,
bentuk
kami
Dinamakan integrated
BAB 6
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
PERHITUNGAN
Pengujian dan pengukuran alat dalam perancangan ini dilakukan untuk
mendapatkan data yang dapat dibandingkan dengan data hasil perhitungan. Hal ini
diperlukan untuk mengetahui tingkat error dari alat yang dirancang. Pengukuran
dan analisis dilakukan dalam 3 bagian, yaitu pengukuran sensor suhu LM 35,
pengukuran ADC, pengukuran sensor gas MQ-7 dan pengukuran alat secara
keseluruhan atau pengujian alat.
6.1 PENGUKURAN
6.1.1 Pengukuran Tegangan Power Supply
Output
Sistem Minimum
Kipas
Tegangan Input
9,4 VAC
9,4 VAC
Tegangan Output
5 VDC
9,1 VDC
Tegangan Output
9,4 VAC
pada Tegangan
Data Digital
Suhu
Output LM35
0,29 V
60
37,29
0,34 V
68
Perhitungan
29
34
32,26
0,35 V
69
35
31
0,32 V
65
32
LCD
26,39
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
vin 0,29
=
=29
0,01 0,01
ADC =
Vin
0,34
Resolusi=
1023=68
VRef
4,95 V
Suhu=
vin 0,34
=
=34
0,01 0,01
ADC =
Vin
0,35
Resolusi=
1023=69
VRef
4,95 V
Suhu=
vin 0,35
=
=35
0,01 0,01
ADC =
Vin
0,32
Resolusi=
1023=65
VRef
4,95 V
Suhu=
vin 0,32
=
=32
0,01 0,01
Vout
ADC
Jam
20,14 ppm
21,37 ppm
1,5 V
1,61 v
311
332
03.31
07.58
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Kadar CO
Vout
ADC
Jam
43,97 ppm
49,03 ppm
3,31 v
3,36 v
667
684
06.57
07.03
BAB 7
KESIMPULAN
Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul
ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Power supply bekerja menyearahkan arus AC menjadi arus DC dengan
memanfaatkan dioda bridge sebagai penyearah gelombang penuh. Output dari
dioda bridge diratakan oleh Kapasitor, dan Ic Regulator berfungsi sebagai
penstabil tegangan.
Sensor suhu LM35 berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke
besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /C.
LABORATORIUM
D III Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Form No
Judul Materi
:
:
Tanggal Praktek :
Halaman
:
PRAKTIKUM
Realisasi Rancangan Elektronika
Sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap
karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan
catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC,
jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur gas karbon monoksida.
Lampiran
1. Gambar rangkaian keseluruhan