You are on page 1of 16

METODE PELAKSANAAN

KONSTRUKSI JEMBATAN
BETON

Dian Utami (D111 14 706)

Struktur Jembatan
Pondasi
StrukturBawahJembatan
1. Pekerjaan Abutment (Kepala Jembatan)
2. Pilar Jembatan

StrukturAtasJembatan
1. Pekerjaan Gelagar Memanjang
2. Pekerjaan Gelagar Melintang
3.

Plat Lantai

BangunanPelengkapJembatan

Flow Chart Pekerjaan Jembatan

A. Pekerjaan Pondasi
Langkah-langkah persiapan pekerjaan
pondasi adalah membersihkan /
mempersiapkan
area
proyek
pembuatan penulangan tiang bor.

dan

Setelah alat pengebor, tulangan,


serta ready mix concrete-nya sudah
siap,
maka
dimulailah
proses
pengeboran.

1. Pengeboran
Pada pekerjaan pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor
menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Setelah mencapai
suatu kedalaman yang mencukupi untuk menghindari tanah di tepi lubang
berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang mempunyai
ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor.
Jika kedalaman dan lubang bor telah siap maka selanjutnya adalah
penempatan tulangan. Jika terlalu dalam maka penulangan harus

Gambar 2. Pekerjaan Penulangan Pondasi

2.Pengecoran
Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan
berfungsi tidaknya suatu pondasi. Meskipn proses pekerjaan
sebelumnya sudah benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal
pula podasi tersebut secara keseluruhan.

KapanPengecorandikatakanGagal?
Jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya:

1. Ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air
2. Tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat.
Hal yang perlu di perhatikan saat Pengecoran pondasi yang
dilakukan dengan menggunakan pipa tremi dari Concrete Bucket
denganbantuanCrane:
1. Dalam menuangkan beton tidak boleh langsung banyak, dan terlambat
menarik
pipa tremi.
2. Tidak boleh
terlalu dini mencabut pipa tremi.
3. Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang selalu siap (tidak
boleh terlambat)

Gambar 4. Pekerjaan Abutment

B. Struktur Bawah Jembatan


Pekerjaan Abutmen
Abutment atau kepala jembatan merupakan bangunan yang
berfungsi untuk mendukung bangunan atas dan juga sebagai
penahan tanah. Bagian abutmen menggunakan struktur pasangan
batu. Pekerjaan pasangan batu untuk abutment yaitu semen,
pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakanconcrete mixer.
Batu terlebih dahulu dibersihkan, lalu disusun dengan baik,
kemudian diisi/diikat dengan campuran mortar dengan dimensi
sesuai gambar kerja. Abutment dengan pondasi diikat
menggunakan angkur (baja) sehingga menjadi struktur yang
monolit.

Gambar 4. Pekerjaan Abutment

C. Struktur Atas Jembatan


Pekerjaan Gelagar Induk, Gelagar Melintang, dan Plat Lantai
1.Pekerjaan Perancah
dan Bekisting
Jembatan beton bertulang ini
dipasang
dengan
menggunakan
perancah.
Perakitan
perancah
pada
proyek
Jembatan
menggunakan bantuan Crane.

Gambar 5. Pekerjaan Perancah

Lanjutan...
.

Setelah perancah selesai


dibuat dan diyakini stabil
dan kuat, mulai dibuat
bekisting untuk gelagar
beton bertulang dan plat
lantai.
Setelah
selesai
perakitan bekisting, maka
harus
diperiksa
ulang
kekuatannya agar tidak
melendut saat pengecoran,
dan diperiksa permukaan
bekisting agar tidak terjadi
kebocoran
saat
pengecoran.
Bekisting
yang
menumpu
pada
abutment bagian bawah
diberi tumpuan dari baja
atau kayu, untuk tempat
Elastomer Karet jembatan.
Gambar 6. Pekerjaan

Bekisting

Gambar 7. Perancah dan Bekisting Balok dan


Plat Jembatan

2. Penulangan
Setelah itu mulai dipasang baja tulangan dalam acuan tersebut, dengan
memperhatikan selimut tebal selimut beton dengan menahan baja tulangan
dengan beton decking. Mutu beton decking harus lebih tinggi dari beton yang
akan dicor. Prosedur Pekerjaan pekerjaan penulangan yaitu:
- Menyiapkan material baja tulangan sesuai dengan ukuran dan gambar yang
sudah direncanakan.
- Menyiapkan lokasi untuk pemotongan dan perakitan tulangan.
- Menyiapkan peralatan dan tenaga penulangan sesuai dengan yang
dibutuhkan.
- Pastikan perakitan tulangan dengan bendrat bersilang tumpang tindih.
- Potong dan rakit pembesian dengan sesuai ukuran gambar rencana.
- Menyiapkan lokasi pemasangan panel rakitan pembesian di lapangan bersih
dari segala kotoran.

3. Pengecoran
Beton yang digunakan yaitu beton ready mix. Proses pengecoran
menggunakan Concrete Pump (dipompa). Pada waktu pengecoran dilakukan
penggetaran/pemadatan terhadap beton dengan alat Concrete Vibrator.

Gambar 8. Pekerjaan
Pengecoran

D. Bangunan Pelengkap Jembatan


Pekerjaan Sandaran
(Railling)
Pekerjaan sandaran (railing) meliputi
pekerjaan
bekisting,
penulangan,
pemasangan pipa pegangan, dan
pengecoran.

Pekerjaan Oprit Jembatan


Pekerjaan oprit pertama kali yaitu
proses
pemadatan
tanah.
Tanah
dipadatkan bertujuan agar tanah dapat
menahan
titik
as
pada
roda
transportasi. Pekerjaan oprit meliputi
pembuatan plat injak, pemadatan
material,
dan
pengaspalan
jalan.

Gambar 9. Proses Pemadatan


Tanah Oprit

Terima Kasih

You might also like