You are on page 1of 68

ANALISI PROSES BISNIN

Analisis Proses Bisnis (SI330)


Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 BAB I
1.1 SILABUS

1.1.1 TUJUAN

1.1.2 SILABUS

1.1.3 REFERENSI BUKU / JURNAL

2 BAB II
o

2.1 SATUAN ACARA PENGAJARAN

2.2 TUGAS MANDIRI 1

2.3 TUGAS MANDIRI 2

3 BAB III
3.1 MATERI ANALISIS PROSES BISNIS 1

3.1.1 PERTEMUAN 1

3.1.1.1 ANALISIS PROSES BISNIS 1


3.1.2 PERTEMUAN 2

3.1.2.1 ANALISIS PROSES BISNIS 2


3.1.3 PERTEMUAN 3

3.1.3.1 ANALISIS PROSES BISNIS 3

3.1.3.2 ANALISIS MODAL KERJA

3.1.3.3 ANALISIS PERPUTARAN PERSEDIAAN

3.1.3.4 ANALISIS RASIO HUTANG

3.1.3.5 ANALISIS PIUTANG

3.1.3.6 Contoh Kasus 1

3.1.3.7 Latihan Kasus

3.1.3.8 Permintaan
3.1.4 PERTEMUAN 4

3.1.4.1 ANALISIS PROSES BISNIS

3.1.4.2 Pembahasan Kasus

3.1.4.3 YAYASAN JANGKRIKINDO (summury of transaction)

3.1.4.4 YAYASAN JANGKRIKINDO balance sheet (Neraca keuangan)

3.1.4.5 YAYASAN JANGKRIKINDO (Laporan Laba Rugi)

3.1.4.6 Quiz
3.1.5 PERTEMUAN 5

3.1.5.1 ANALISIS PROSES BISNIS

3.1.5.2 Definisi BEP

3.1.5.3 ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)


3.1.6 CONTOH KASUS

3.2 RUMUS

3.2.1 PERTEMUAN 6

3.2.1.1 ANALISIS PROSES BISNIS 6

3.2.1.2 ANALISIS KUALITAS PRODUK/JASA: DATA VARIABEL


3.2.2 PERTEMUAN 7

3.2.2.1 ANALISIS PROSES BISNIS 7


3.2.3 PERTEMUAN 8

3.2.3.1 ANALISIS PROSES BISNIS 8


3.2.4 PERTEMUAN 9

3.2.4.1 ANALISIS PROSES BISNIS 9


3.2.5 PERTEMUAN 10

3.2.5.1 ANALISIS PROSES BISNIS 10

3.2.5.2 SISTEM MANAJEMEN MUTU


3.2.6 PERTEMUAN 11

3.2.6.1 ANALISIS PROSES BISNIS 11


3.2.7 PERTEMUAN 12

3.2.7.1 ANALISIS PROSES BISNIS 12


3.2.8 PERTEMUAN 13

3.2.8.1 ANALISIS PROSES BISNIS 13


3.2.9 PERTEMUAN 14

3.2.9.1 ANALISIS PROSES BISNIS 14

BAB I
PENDAHULUAN

Proses bisnis yang berjalan dalam organisasi semakin lama semakin berkembang.
Proses transaksi yang ada juga semakin rumi. dalam hal ini, suatu organisasi tidak bisa hanya

mengandalkan pemrosesan transaksi secara tradisional. Oleh karena itu, pengembangan


sistem informasi merupakan suatu keharusan bagi organisasi dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya. Perusahaan yang aktivitas operasionalnya masih manual ketika mencoba
menggunakan suatu teknologi komputer untuk pemrosesan data, maka masalah pertama yang
dihadapi adalah besarnya pembiayaan yang harus dikeluarkan. Pembiayaan ini dapat berupa
biaya pembelian hardware, pembangunan sistem, dan penyiapan infrastruktur, baik sumber
daya manusia maupun teknis. Sementara perusahaan yang sudah memiliki sistem
pemrosesan data terkomputerisasi, ketika melakukan pengembangan sistem informasi akan
menghadapi masalah pada aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik meliputi biaya
pengembangan, up grading hardware dan penciptaan infrastruktur tertentu. Sedangkan aspek
non fisik meliputi tingkat penerimaan user, dukungan manajemen dan kulaitas sistem
informasi. Penerapan sistem informasi di suatu organisasi merupakan salah satu cara dalam
memenangkan persaingan yang semakin ketat menjdikan informasi sebagai sumberdaya
yang harus dikelola dengan ketat, sehingga tercipta suatu sistem terpadu yang menyediakan
informsi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi penentu
pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penerapan sistem informasi baru juga akan
mengalami masalah yang jika tidakdiselesaikan akan menimbulkan inefisiensi dan efektivitas
dalam pemberdayaan sumber daya potensial. Oleh karena itu, sebelum melakukan upaya
pengembangan dan implementas, harus dilakukan proses konsiderasi secara multidimensi
terhadap berbagai variabel yang mungkin berpengaruh terhadap kesuksesan suatu sistem
baru.

SILABUS

TUJUAN
Agar mahasiswa mampu untuk mengenal, mengerti dan memahami berbagai proses
dan prosedur standart yang berlaku dalam sebuah perusahaan di setiap pokok bagian dalam
perusahaan seperti: produksi, pemasaran, sdm dan keuangan. Setelah mahasiswa mengenal,
mengerti dan memahami merea akan melakukan analisis terhadap setiap bagian pokok
perusahaan tersebut berdasarkan tinjauan teknologi informasi, sehingga setiap proses dan
prosedur yang standart memungkinkan dilakukan modifikasi atau tidak, dimana tujunannya
adalah peningkatan produtifitasi dan efektifitas kerja.

SILABUS

Jam kuliah dalam seminggu 2 x 50 menit tatap muka


Jam kegiatan laboratorium / studio / bengkel satuan kredit semester 2 sks
Level Taksonomi

Knowledge

0%

C1

Comprehension

50 %

C2

Application

0%

C3

Analysis

50 %

C4

Synthesis

0%

C5

Evaluation

0%

C6

Program Studi Pembina Sistem Informasi


Koordinator Bidang Ilmu Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I.
Koordinator Bidang Ilmu Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I.
[Email: Arismartono@yahoo.com]

Dosen Pembuat Meta Amalya Dewi,S.Kom


[Email: Meta@yahoo.com]

Komposisi Penilaian

Aspek Penilaian

Presentase

Tugas Mandiri

20 %

Hasil Ujian Tengah Semester

30 %

Hasil Ujian Akhir Semester

40 %

Presensi

10 %

Total

Silabus & Pustaka

100 %

pengertian Bisnis dan proses Bisnis,

Alat ukur Analisis Proses Bisnis,

Analisis Neraca,

Analisis BEP,

Analisis Kualitas Produk & Jasa,

Analisis Kinerja Sistem Informasi,

Audit Sistem Informasi,

Pengelolaan IT (IT Governance).

Pustaka
Rangkuti, F(2007). Busines Plan.Teknik membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, Jakarta:
PT Gramedia.
Vincent, G(1997). Statistical Process Control:Penerapan Teknik-Teknik Statistikal Dalam
Manajemen Bisnis Total ,Jakarta: PT Gramedia
Yefta, SK(2007).Analisis Proses Bisnis unutk Dinas Pemerintahan: Mendapatkan Proses Bisnis AsIs Hingga Rancangan Proses Bisnis To-Be, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem
Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik
Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 25-30.
Surjadi, K(2007).Identifikasi Indikator keberhasilan Kinerja Perusahaan Berbasis Proses Bisnis
Sebagai dasar Penentuan Kebutuhan Informasi, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem
Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik
Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 47-58.
Solikin (2007).Model Audit Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Menggunakan Kerangka Kerja
CobiT, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem Informasi, Prosiding Konferensi Nasional
Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom,
85-90.
Wibawa, IGA(2007).Pedoman Analisis Proses Bisnis, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah
Sisitem Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 109-112.
Suryani, AA.,Wijoyo MH.,Partasubita SW(2007).Pengembangan Model Information Technology (IT)
Governance pada organisasi Perguruan Tinggi, dalam Wibowo, T.A(Ed), Berbagai Makalah Sisitem
Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung: Departemen Teknik
Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 139-146

1. Ujian
Ujian Tengah Semester

Bahan Ujian Tengah Semester diambil dari pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 7

Bentuk soal Ujian Tengah Semester bersifat pilihan ganda minimal 25 soal

Ujian Akhir Semester

Bahan Ujian Akhir Semester diambil dari pertemuan 8 sampai dengan pertemuan 15
*Bentuk soal Ujian Akhir Semester bersifat pilihan ganda minimal 25
Disiapkan Oleh

Meta Amalya Dewi,S.Kom


Dosen Pengajar Matakuliah Analisis Proses Bisnis

Diperiksa Oleh

Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I.


Koordinator Matakuliah Analisis Proses Bisnis

Diketahui Oleh

Sri Rahayu,ST
Ketua Program Studi Sistem Informasi

Disahkan Oleh

Sugeng Santoso,S.Kom
Pembantu Ketua I Bidang Akademik

REFERENSI BUKU / JURNAL


PUSTAKA
1. Rangkuti, F(2007).Business Plan. Teknik membuat Prencanaan Bisnis dan Analisis Kasus,
Jakarta: PT Gramedia.

2. Vincent, G(1997). Statistical Process Control:Penerapan Teknik-Teknik Statistikal Dalam


Manajemen Bisnis Total, Jakarta:PT Gramedia.

3. Vincent,G(2001).ISO 9001:2000 and continual Quality Improvment, Jakarta: PT Gramedia.

4. Yefta,SK(2007).Analisis Proses Bisnis untuk Dinas Pemerintahan: Mendapatkan Proses


Bisnis As-Is Hingga Rancangan Proses Bisnis To-Be, dalam Wibowo, T.A(Ed),Berbagai
Makalah Sistem Informasi, Prosiding dalam Wibowo, T.A(Ed),Berbagai Makalah Sistem

Informasi, Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007, Bandung:Departemen


Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 25-30.

5. Surjadi,K(2007),Identifikasi Indikator Keberhasilan Kinerja Perusahaan Berbasisi Proses


Bisnis Sebagai dasar Penentuan Kebutuhan Informasi, dalam Wibowo, T.A(Ed). Berbagai
Makalah

Sistem

Informasi

Prosdiing

Konferensi

Nasional

Sistem

Informasi

2007,Bandung:Depatemen Teknik Informatika,Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 47-58.

6. Solikin(2007).Model Audit Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Menggunakan Kerangka


Kerja CobiT, dalam Wibowo,T.A(Ed).Berbagai Makalah Sistem Informasi Prosiding
Konferesni

Nasional

Sistem

INFORMASI

2007,Bandung:Departemen

Teknik

Informatika,Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 85-90.

7. Wibawa,IGA(2007),Pedoman Analisis Proses Bisinis,dalam Wibowo, T.A(Ed),Berbagai


Makalah

Sistem

Informasi

Prosiding

Konferensi

Nasional

Sistem

Informasi

2007,Bandung:Depatemen Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, 109-112

8. Suryani,A.A.,Wijoyo

MH.,Partasubita

Technology(IT)Govermance

pada

SW(2007).Pengembangan
organisasi

Perguruan

Model
Tinggi

Information
dalam

Wibowo,T.A(Ed),Berbagai Makalah Sistem Informasi,Prosiding Konferensi Nasional Sistem


Informasi2007,Bandung:Departemen Teknik Informatika,Sekolah Tinggi Teknologi Telkom,
139-146.
Online Readings
www.isaca.org
www.wikipedia.com
www.asme.org
www.itl.nist.gov

BAB II
LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PENGAJARAN


Kode : SI330
Mata Kuliah : ANALISIS PROSES BISNIS
Beban Kredit : 2 SKS
Jenjang : S1
Jurusan : Sistem Informasi
Konsentrasi : Business Inteligence
Waktu Tatap Muka : 2 X 50 Menit
Waktu Tugas Mandiri : 2 ( 2 X 50 Menit )
Metode Kuliah : Tatap muka,Tugas,Presentasi
Alat : RME, Multimedia Projector, Komputer dan Whiteboard
Evaluasi : Kehadiran, Tugas, UTS, UAS
Dosen : Meta Amalya.,M.Kom
TIU : Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis komputer, sistem kerja komputer,
perangkat komputer, arus informasi menggunakan komputer, informasi dalam dunia maya
perkembangan hardware dan software terkini, serta prospek pengembangan komputer di
masa mendatang.

TIK : Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis komputer, sistem kerja komputer,


perangkat komputer, arus informasi menggunakan komputer, informasi dalam dunia maya
perkembangan hardware dan software terkini, serta prospek pengembangan komputer di
masa mendatang.

TUGAS MANDIRI 1
1. Jelaskan Analisis Neraca yang dilakukan untuk mengetahui apakah proses bisnis berjalan
dengan baik.

2. Jelaskan Analisis Inventasi Proyek.

TUGAS MANDIRI 2

BAB III
PEMBAHASAN MATERI

MATERI ANALISIS PROSES BISNIS 1


PERTEMUAN 1
ANALISIS PROSES BISNIS 1

Bisnis : Kegitana menghasilkan "Sesuatu" yang mempunyai nilai (nilai dapat


diartikan sebagai besaran uang). Sesuatu bisa berarti benda, misalnya: mobil, motor, koran,
semen, kompueter, TV, Handphone, Meja, Bangunan Gedung, Pesawat Terbang, DLL.
Sesuatu bisa berarti Jasa, Misalnya: Pengantar surat, Travel Agent, Cleaning Service,
Transportasi

Udara,DLL.Dalam

terminologi

industrial

Engineering

"Sesuatu"adalah

product/produk. Dengan demikian Kita bisa mengatakan juga bahwa : Kegiatan


menghasilkan produk yang dapat dijual

1.1. Gambar Produk yang dihasilkan

1.2. Pedagang di pasar adalah jasa yang menjual produk/dagangannya yang nanti nya akan
menghasilkan besaran Nilai berupa Uang

1.3. SIKLUS DEMING PADA SISTEM INDUSTRI(1989)


TAHAP PERTAMA : RISET PASAR

Proses ini adalah identifikasi kebutuhan pelanggan terkait dengan jenis produk yang akan
atau sedang dihasilkan/dijula. Kegiatan ini juga berupa identifikasi kekurangan/kesalahan dari
produk yang dijual. Hasil dari kegiatan ini dapat menghasilkan produk-produk baru yang lebih
meruh, lebih menarik.

TAHAP KEDUA : DESAIN PRODUK

Dari hasil riset pasar, maka dapat diidentifikasikan spesifikasi produk yang dikehendaki oleh
pelanggan. Dari spesifikasi tersebut maka dapat dibuat rancangan (Desain) produk yang akan
dibuat.

Proses pembuatan desain produk umumnya tidak langsung jadi ada beberapa tahapan yang
harus dilalui, Misalnya : Produk mobil, dimulai dari desain matematik/mekanik desain, desain
estetika, desain virtual/maya, desain fisik(Model)Skala Kecil, Desain Fisik(Model),Skala
sebenarnya.

Diperlukan sistem produksi.

Diperlukan sistem pengendalian proses (Monitoring).

Diperlukan sistem pengendalian kua;itas produk.

Sistem manajemen mutu.

TAHAP KEEMPAT : PEMASARAN / PENYERAHAN PRODUK

Menyerahkan produk kepada konsumen sesuai dengan spesifikasi.

Menyerahkan produk sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Memberikan jaminan purna jual.

Proses Bisnis : Proses interaksi yang menghasilkan produk/jasa.Dengan demikian kita


bisa mengatakan juga bahwa bisnis : kegiatan menghasilkan produk yang dapat dijual.
Produk yang berarti benda, misalnya : Mobil, motor, koran, semen, kompuetr, TV,
Handphone, meja, bangunan gedung, pesawat terbang, dll. Produk bisa berarti jasa,
misalnya : Pengantar surat, Travel Agent, Cleaning Service, Tranportasi Udara. Dengan
demikian kita dapat analogikan proses bisnis adalah proses industri. Analisis proses bisnis
adalah menganalisa :

Kinerja proses riset,

Kinerja Proses Desain,

Kinerja proses produksi,

Kinerja proses pemasaran.

PERTEMUAN 2
ANALISIS PROSES BISNIS 2

Untuk mengetahui kinerja proses bisnis diperlukan alat untuk standar dan pedoman
supaya hasil evaluasi kinerja bersifat objektiv dan profesional pengukuran seharusnya
menggunakan teknik kuantifikasi, Misalnya : Mengukur kinerja karyawan, tidak bisa
berdasarkan like-dislike atau emosional judgement atau nepotisme tetapi berdasarkan tolak
ukur/standar dan target yang ditentukan. Pengukuran produk tidak hanya dilakukan pada
produk akhir tetapi juga produk-produk antara disamping itu juga diperlukan suatu standar
yang mengacu pada kaidah profesional.

ALAT UKUR PROSES BISNIS

Kinerja proses diukur dengan output atau luaran dari proses. Demikian pula proses
bisnis diukur dari hasilnya atau inputnya, tetapi kualitas output dari suatu proses tidak hanya
dipengaruhi oleh prosesnya itu sndiri, tetapi juga dipengaruhi faktor faktor lain. Diantaranya
adalah inputnya dan juga bisnis environment nya, secara umum seperti pada gambar dibawah
ini, proses bisnis dipengaruhi oleh bisnis environment :

Suplier

Competitirs

Stockholders

Regulatory

Customer

BISNIS ENVIRONMENT

2.1 Organisasi BISNIS ENVIRONMENT

Bagaimana Competitors dapat berpengaruh pada organisasi Bisnis???? Jika


Competitornya banyak, maka organisasi Bisnis harus mengalokasikan sumberdaya cukup
banayka untuk pengembangan produk dan inovasi.

ANALISA NERACA

Analisis Modal Kerja

Analisis Perputaran Persediaan

Analisis Rasio Hutang

Analisis Piutang

ANALISA BEP

ANALISIS Biaya Total,

ANALISIS Biaya Tetap,

ANALISIS Biaya Variabel,

ANALISIS KUALITAS PRODUK

Prosesnya secara statistik dihitung nilai rata-rata dan sampingan bakunya. Proses dikatakan
secara statistical terkendali jika tidak ada data yang diatas batas atas dan dibawah atas bawah.
Data produk bisa berupa data variabel(misalnya: tebal plat baja, diameter pipa dan sebagai nya)
dan data atribut(misalnya, jumlah produk yang cacat, prosentase produk yang ditolak dan
sebagai nya). Jika produknya melewati batas standar maka proses produksinya jelek. Jika
jumlah produk cacat melebihi standar maka proses produksinya jelek.

Analisis proses bisnis dapat dilakukan dengan menganalisa:

Kinerja Proses Riset,

Kinerja Proses Desain,

Kinerja Proses Produksi,

Kinerja Proses Pemasaran,


Analisis

proses

bisnis

dapat

sistem/manajemennya, terkait dengan :

dilakukan

juga

dengan

menganalisis

RENSTRA (RENCANA STRATEGIS)

SISTEM MANAJEMEN

SISTEM MANAJEMEN MUTU

SISTEM MONITORING

SISTEM REWARD/PUNIMENT

SISTEM PENGEMBANGAN KARIER

SISTEM INFORMASI

PENGELOLAAN IT(IT GOVERNANCE)

DLL
SOAL LATIHAN 1. (TUGAS MANDIRI)

RENSTRA(RENCANA STRATEGIS):
1. Apakah RENSTRA disusun disusun dengan baik?

2. Apakah ada revisi RENSTRA?

3. Apakah RENSTRA dipakai sebagai acuan target?

4. Apakah RENSTRA dapat diimplementasikan?

5. Apakah RENSTRA dipakai sebagai tolak ukur kinerja?


Jawabanpertanyaan tersebut akan menunjukan karakteristik dari proses bisnis yang dijalankan.

SISTEM MANAJEMEN:
1. Apakah ada sistem manajemen atau manajemen BY FEELING?

2. Apakah Sistem Manajemen Dilaksanakan dengan baik?

3. Apakah Sistem Manajemen Tidak Semua Dilaksanakan?

4. Apakah Ada Pengembangan Sistem?

SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM):


1. Apakah Ada Sistem Manajemen Mutu?

2. Apakah Sistem Yang Dicapai Mengacu Pada Standar Internasional?

3. Apakah SMM Telah Terakreditasi?


Jawaban dari pertanyaan tersebut akan menunjukan karakteristik dari proses bisnis yang dijalankan

SISTEM REWARD PUNISMENT:


1. Apakah Ada Sistem Reward Dan Punisment ?

2. Apakah Sistem Dilaksanakan Dengan Baik?

SISTEM PENGEMBANGAN KARIER :


1. Apakah Ada Sistem Pengembangan Karier?

2. Apakah Sistem Dilaksanakan Dengan Baik?


Jawaban dari pertanyaan pertanyaan tersebut akan menunjukan karakteristik dari proses bisnis
yang dijalanan

SISTEM INFORMASI :
1. Apakah Ada Sistem Informasi Mendukung Manajemen (Misal: SIM, SISPO KEUANGAN,
SISPO PERSEDIAAN, SISPO STRATEGIS, SISPO EKSEKUTIF, SISPO PRODUKTIF,
SISPO PEMASARAN

2. Apakah Sistem Sistem Tersebut Bermanfaat?

3. Apakah Ada Monitoring Terhadap Sistem TSB?

4. Apakah Ada Audit Terhadap Sistem TSB?

5. Apakah Ada Pengembangan Sistem TSB?


PENGELOLAAN IT (IT GOVERNANCE):
1. Apakah Ada Sistem Pengelolaan IT?

2. Apakah Ada Evaluasi?

3. Apakah Ada Pengembangan Pengelolaan?

4. Apakah Ada Pengembangan Aplikasi IT?


Jawaban Dari Pertanyaan Pertanyaan Tersebut Akan Menunjukan Karakteristik Dari Proses Bisnis
Yang Dijalankan
SOAL LATIHAN 1.(TUGAS MANDIRI)

PERTEMUAN 3
ANALISIS PROSES BISNIS 3
ANALISA NERACA

Analisis Modal Kerja

Analisis Perputaran Persediaan

Analisis Rasio Hutang

Analisis Hutang

DEFINISI

Neraca keuangan (balance sheet) adalah gambaran posisi keuangna suatu perusahaan
pada saat tertentu. Neraca tidak menggambarkan posisi keuangan setiap saat secara terus
menurus. Ada dual hal pokok yang digambarkan dalam neraca, yaitu bagian Aktiva: semua
harta yang dimiliki perusahaan, dan bagian Pesiva: kewajiban yang harus dipenuhi oleh
perusahaan kepada pihak ketiga.

ANALISIS MODAL KERJA

Aset Liquid: Semua sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam bentuk kas/yang
dapat dicairkan segera(uang tunai,surat berharga,piutang dagang,pesediaan baik dalam
proses maupun dalam bentuk barang jadi, dan biaya dibayar dimuka). Pasiva Lancar: Semua
kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun (utang dagang,
pinjaman jangka pndek, pajak biaya yang harus dibayar, uang muka)

ANALISIS PERPUTARAN PERSEDIAAN

Semakin besarnya frekuensi perputaran persediaan mencerminkan bahwa perusahaan


itu memiliki tingkat persediaan yang relatif rendah dan ada kemungkinan akan kehabisan
stok, yang merupakan kerugian bagi perusahaan karena mengeluarkan biaya besar dalam
menyimpan persediaanya. Kondisi yang baik: tingkat perputaran persediaan relatif besar dan
perusahaan mempertahankan stok pengaman.

ANALISIS RASIO HUTANG

Penggunaan hutang yang efesien adalah penggunaan dengan biaya rendah untuk
memaksimalkan laba. Terdapat dua rasio hutang yang sering digunakan untuk alat analisis
yaitu:
1. Total Hutang Dibagi Dengan Total Aktiva Rasio ini membandingkan total hutang (jangka
pendek + panjang),dengan total aktiva. Sehingga dapat diketahui %total hutang seluruhnya
dibandingkan dengan total aktiva perusahaan
2. Total Hutang Dibagi Modal Sendiri Rasio ini menunjukan hubungan antara posisi kreditur dan
pemilik, semakin besar rasionya semakin sulit perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya dan mengembangkan usaha.(Equity)

ANALISIS PIUTANG

Ukuran umun untuk analisis piutang adalah rasio periode penerimaan tagihan.
Semakin cepat periode penerimaan tagihan perusahaan semakin baik. Rumus untuk
menghitung periode penerimaan tagihan:
1. Mencari Jumlah Rata-rata nilai Penjualan setiap hari:

= Rata-rata Penjualan Perhari.

2. Periode Penerimaan Tagihan:

=...... hari

Contoh Kasus 1

Modal yang ditanamakan dalam sebuah bisnis adalah Rp.150 (posisi awal dari kas
yang dimiliki oleh perusahaan)Seandainya sebagian dari modal ini dibelikan madu asli dari
sumbawa sejumlah Rp.80, yang dijual kembali dan seluruhnya laku terjual Rp.100. Maka
Laporan keuangannya adalah sebagai berikut :
a. Laporan Laba Rugi

Penerimaan dari hasil penjualan pengeluaran pembelian bahan Laba(Rugi).

b. Laporan Neraca

Aktiva
Kas

Selanjutnya perusahaan memperbesar usahanya dengan membeli madu lebih banyak


lagi. Untuk itu modal perusahaan ditambah sebesar Rp.250, sehingga modal yang dimiliki
perusahaan sekarang adalah Rp.150 + Rp.250 = Rp.400. Sebagian modal dibelikan madu
sebesar Rp.350. Perusahaan berhasil menjual barang dagangnya dari senilai Rp.160 menjadi
Rp.200. Sisa barang yang belum terjual disimpan sebagai persediaan.
a. Laporan Laba Rugi

Penerimaan dari hasil penjualan pengeluaran pembelian bahan Laba(Rugi).

b. Laporan Neraca

Neraca
Aktiva
Kas Rp. 270

Persediaan

Latihan Kasus

Yayasan Jangkrikindo adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan


pelatihan berternak jangkrik. Prusahaan ini menyewa tempat disalah satu perkantoran di
Jakarta. Kegiatan transaksi pada bulan Agustus adalah sebagai berikut:
1. 1 Agustus: Yayasan menginvestasikan modalnya sebesar Rp.10.000 dalam bentuk kas

2. 2 Agustus: Yayasan mengeluarkan biaya untuk sewa tempat sebesar Rp.1.800

3. 3 Agustus: Yayasan membeli pakan jangkrik sebesar Rp.8.200 yang dibayar secara kredit
dengan Pembayaran Awal Rp.600

4. 18 Agustus: Pembayaran lain-lain, misal untuk kebersihan, pengecetan sebesar Rp.500.

5. 22 Agustus: Yayasan menarik dananya sendiri sebesar Rp.500.

6. 27 Agustus: Yayasan mendapat bantuan dari pemerintah tanpa bunga sebesar Rp.30.000.
Bantuan digunkan untuk membeli tanah (100m2 @ Rp.300/m2)Untuk budidaya jangkrik
sebesar Rp.30.000 dan harus dikembalikan dalam jangka waktu 5 tahun

7. 28 Agustus: Pengeluaran untuk membayar pengajar kursus Rp.1000.

8. 28 Agustus: Penerimaan dari uang kursus 5 orang @ Rp.1.500 = Rp.7500.

Permintaan
a. Buatlah neraca keuangan.
b. Buatlah laporan laba rugi dari yayasan tersebut.

PERTEMUAN 4
ANALISIS PROSES BISNIS
Pembahasan Kasus

Yayasan Jangkrikindo adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan


pelathan berternak jangkrik. Perusahaan ini menyewa tempat disalah satu perkantoran di
Jakarta. Kegiatan transaksi pada bulan Agustus adalah sebagai berikut:
1. 1 Agustus: Yayasan menginvestasikan modalnya sebesar Rp.10.000 dalam bentuk kas

2. 2 Agustus: Yayasan mengeluarkan biaya untuk sewa tempat sebesar Rp.1.800

3. 3 Agustus: Yayasan membeli pakan jangkrik sebesar Rp.8.200 yang dibayar secara kredit
dengan Pembayaran Awal Rp.600

4. 18 Agustus: Pembayaran lain-lain, misal untuk kebersihan, pengecetan sebesar Rp.500.

5. 22 Agustus: Yayasan menarik dananya sendiri sebesar Rp.500.

6. 27 Agustus: Yayasan mendapat bantuan dari pemerintah tanpa bunga sebesar Rp.30.000.
Bantuan digunkan untuk membeli tanah (100m2 @ Rp.300/m2)Untuk budidaya jangkrik
sebesar Rp.30.000 dan harus dikembalikan dalam jangka waktu 5 tahun

7. 28 Agustus: Pengeluaran untuk membayar pengajar kursus Rp.1000.

8. 28 Agustus: Penerimaan dari uang kursus 5 orang @ Rp.1.500 = Rp.7500.

PERMINTAAN

a. Buatlah neraca keuangan.


b. Buatlah laporan laba rugi dari yayasan tersebut.
YAYASAN JANGKRIKINDO (summury of transaction)
Summary Of Transaction

LIABILITIE
S

ASSET

Bulan

Agustu
s

Account

Penjelasan

Kas

Recivebl
e

tanah

EQUIT
Y

Account

Notes

Payble

Paybl
e

Inventasi Oleh Pemilik

Kas

10.000

10.000

Sewa Tempat

(1.800
)

(1.800)

8.200

8.200

Beli Pakan Jangkrik

600

(600)

7.600

18

22

Beli lain-lain

Yayasan Menarik Dana

27

Pinjaman bank untuk beli


tanah

28

Bayar honor pengajar

28

Penerimaan dari uang kursus

(500)

(500)

7.700

7.700

(500)

(500)

7.200

6.600

30.00
0

30.000

(1.000
)

(1.000)

6.200

5.600

7.500

7.500

END BALANCE

6200

7.500

30.00
0

600

30.000

13.100

YAYASAN JANGKRIKINDO balance sheet (Neraca keuangan)


BALANCE SHEET (Neraca Keuangan)

ASSETS

Liabilities dan Owner Equity

Kas

6.200

Liabilities

Account Recivable

7.500

Account Payable

600

Tanah

30.000

Notes Payable

30.000

Yayasan Jangkrikindo

13.100

Owner Equity

Total Asset

43.700

Total Liabilities & Equity

43.700

YAYASAN JANGKRIKINDO (Laporan Laba Rugi)


Laporan Laba Rugi

Penerimaan :

Uang Kursus

7.500

Total Penerimaan

7.500

Pengeluaran:

Sewa Tempat

1.800

Pakan Jangkrik

600

Honor Pengajar

1000

Lain-lain

500

Total Pengeluaran

Laba (Rugi)

Quiz
1. Sebutkan Alat Ukur Kinerja Proses yang Anda Ketahui?

2. Jelaskan mengapa implementasi organisasi bisnis berada di setiap tempat

3. Gambarkan dengan BAGAN pengaruh kompetitor pada organisasi bisnis

4. Berikan contoh untuk soal nomor 3 diatas

5. Buat BAGAN tahapan proses bisnis dan berikan penjelasannya

6. Apa fungsi Neraca Keuangan dalam alat ukur

7. Jika posisi keuangan dalam kondisi rugi, apa yang harus dilakukan

8. Proses dikatakan statiscal terkendali jika...

3.900

3.600

9. Data produk dalam mengukur kualitas produk, dapat berupa data...dan....

10.Apa yang dimaksud dengan renstra ?

PERTEMUAN 5
ANALISIS PROSES BISNIS
Definisi BEP

Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari
jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk
menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
Break Even Point merupakan suatu alat perhitungan yang digunakan untuk
mengetahui apakah perusahaan mengalami kerugian atau tidak. Perhitungan ini diperlukan
bagi perusahaan agar tidak mengalami kerugian dalam menjalankan usahanya.
ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)

Break Event Point Break Event : TC = TR


TC adalah Total Cost, atau total biaya
TR adalah Total Revenue atau total pendapatan/penghasilan
RUMUS TC
TC = FC + VC
Dimana :
TC: Total Cost

FC (Fix Cost) atau biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah, berapun produk yang
dihasilkan,yang juga dikenal dengaan istilah biaya tak langsung. Contoh Gaji eksekutif, sewa
bangunan, biaya asuransi gedung. dll).

TC = FC + VC
VC(Variabel Cost) atau biaya variabel adalah biaya yang bervariasi, tergantung pada
jumlah yang dihasilkan, yang juga disebut dengan biaya langsung (direct cost).
Contoh: Biaya bahan baku, biaya gaji buruh, biaya presentase tertentu.
Rumus TR (Total Revenues): TR = Jml Produk yang dihasilkan *Harga Jual per unit.

CONTOH KASUS
PT.X adalah perusahaan yang memiliki sebuah pabrik dengan memproduksi hanya
satu jenis produk.
a. Fix Cost = Rp.10.000 pertahun. Biaya ini termasuk utilities, sewa gedung, asuransi dan gaji
tenaga administratif. Biaya tersebut bersifat tetap setiap tahunnya apabila pabrik membuat
produk sebanyak 20.000 unit sampai dengan 40.000 unit.
b. Variabel Cost untuk memproduksi sebanyak 20.000 sampai dengan 40.000 unit meliputi:

Biaya Bahan Baku

Rp. 2 Per Unit

Biaya Tenaga Kerja Buruh

Rp. 3 Per Unit

Biaya Overhead per unit

Rp.1 (asumsi diperoleh dari 50% biaya bahan baku)

Total Biaya Variabel Sebesar

Rp. 6 Per Unit

Harga Jual Per Unit = Rp.10

Break Event Point Jika Produk yang dihasilkan = 10.000 unit.


TR = 10.000*Rp. 10 = Rp.100.000.
TC Pada 10.000 unit:
TC = FC + VC
FC = Rp.100.000
VC = Rp.6
TC = Rp.100.000 + (10.000*6)
= Rp.160.000

RUMUS
RUMUS BEP (unit)
Total Biaya Tetap

Harga Jual Per unit - Biaya Variabel per Unit


RUMUS BEP (Rupiah)
Total Biaya Tetap

1.Biaya Variabel Per unit

Harga Jual

BEP (unit)
Total Biaya Tetap

Harga Jual Per Unit-Biaya Variabel per Unit

BEP (unit) = Rp.100.000

10 - 6)

= 25.000 unit
BEP (Rupiah)
Total Biaya Tetap

1.Biaya Variabel per Unit

Harga Jual

BEP (rupiah) = Rp.100.000

1-(6/10)

= Rp.250.000 unit

PERTEMUAN 6
ANALISIS PROSES BISNIS 6
ANALISIS KUALITAS PRODUK/JASA: DATA VARIABEL

"Kualitas" menyangkut masalah pelayanan atau produk unggulan yang dapat


memenuhi atau melebihiharapan kita. Harapan ini didasarkan pada tujuan penggunaan dan
harga jual.
"Definisi Kualitas:" "Kualitas"adalah karakteristik dan ciri-ciri dari sebuah
pelayanan atau produk yang mampu memuaskan kebituhan. Kebutuhan-kebutuhan
menyangkut: Keamanan, ketersediaan, kemampuan merawat, keandalan, dapat digunakan,
ekonomis(harga), dan lingkungan.
"Defiisi Pengendalian:" "Pengendalian"adalah bekerjanya suatu sistem sebab-sebab
awal yang stabil yakni bahwa (internet)dalam suatu skema produksi dan pemeriksaan
tertentu.
Bagan kendali (peta kendali) dapat memberitahu kapan suatu proses harus diberikan begitu
saja dan karenannya dapat mencegah frekuensi tindakan penyesuaian yang tak perlu
cenderung

menambah

keragaman

proses

dan

bukan

menurunkannya.

Bagan kendali bermanfaat dalam memberitahukan kapan harus membiarkan suatu proses
berjalan seadanya atau kapan harus mengambil tindakan untuk mengatasi gangguan.
yang memuaskan, maka seseorang boleh percaya bahwa prosuknya akan memenuhi
spesifikasi
Definisi

yan
Pengendalian

ditetapkan.
Kualitas:

Pengendalian kualitas adalah teknik-teknik pemakaian & kegiatan-kegiatan untuk mencapai,


memperpanjang dan memperbaiki mutu produk yang pelayanan. Yang mencakup teknikteknik dan kegiatan-kegiatan tersebut:

"Spesifikasi" apa yang diperlukan.

"Rancangan" Produk atau pelyanan yang memenuhi spesifikasi.

"Produksi"atau"Instalasi"yang sesuai dengan spesifikasi.

"Pemeriksaan" untuk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi.

"Tinjauan pemakaian" untuk menginformasikan bila diperlukan perbaikan spesifikasi.

Peta kendali(PETA KONTROL)X bar dan R: PETA KONTROL X BAR atau Rata-Rata dan
R. (RANGE)digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi
kontinue
atau
Peta
Kontrol
untuk
data
variabel.
Pengertian:

CL(CENTRAL LINE):Garis Tengah dari Peta kendali.

UCL(UPPER CONTROL LIMIT):Garis Kontrol Batas Atas.

LCL(LOWER CONTROL LIMIT): Garis Kontrol Batas Bawah).

PETA KONTROL X BAR (batas kontrol 3 sigma)

CL= X- DOUBLE BAR

UCL= X-DOUBLE BAR +A2R-BAR

LCL= X-DOUBLE BAR - A2R-BAR

A2= NILAI DARI TABEL : NILAI KOEFISIEN BATAS PETA KONTROL X-BAR ( TABEL V.2)

PETA KONTROL R BAR ( batas kontrol 3 sigma)

CL = R-BAR

UCL= D4.R-BAR

LCL= D3.R-BAR

NILAI D3 DAN D4, DARI TABEL V.2

MENGHITUNG KAPABILTAS PROSES

Cp= (USL-LSL)/ 6 (R-bar/d2)

D2 didapat dari tabel V.2

USL = UPPER STANDARD LINE : BATAS ATAS DARI STANDAR YG DITENTUKAN


PELANGGAN / MANAGEMENT

LSL= LOWER STANDARD LINE : BATAS BAWAH DARI STANDAR YG DITENTUKAN


PELANGGAN / MANAGEMENT

Tabel V.1

Tabel V.2

Gambar V.3

PERTEMUAN 7
ANALISIS PROSES BISNIS 7
ANALISIS KUALITAS PRODUK/JASA: DATA VARIABEL
(Lanjutan)
CONTOH KASUS

PT. ABC adalah sebuah perusahaan pembuatan produk kayu lapis (plywood).
Berdasarkan permintaan pelanggan ditetapkan spesifikasi ketebalan dari produk kayu lapis
itu adalah 2,40 mm 0,05 mm. Untuk mengetahui kemampuan proses dan mengendalikan
proses itu, maka Bagian Pengendalian Kualitas telah melakukan pengukuran terhadap 20
contoh, masing-masing berukuran 5 unit (n=5) Yang dapat dilihat pada tabel V.2.
Tabel V.1 Daftar Nilai Koefisien Dalam Perhitungan Batas-batas Peta Kontrol X-bar dan R
serta Indeks Kapabilitas Proses

Tabel V.2

A.Peta Kontrol X-Bar :

CL = X-double bar

= 2,391 = 2,39 (dibulatkan)


UCL = X-double bar + A2R-bar

= 2,39 + (0,577) (0,034)


= 2,41 (dibulatkan)
LCL = X-double bar A2R-bar

= 2,39 (0,577) (0,034)


= 2,37 (dibulatkan)

B.Peta Kontrol R :
CL = R-bar

= 0,034 = 0,03 (dibulatkan)


UCL = D4R-bar

= (2,114) (0,03)
= 0,06 (dibulatkan)
LCL = D3R-bar

= (0) (0,03)
=0

PETA X-BAR

PETA R-BAR

C. Capabilitas Proses :

Cp = (USL LSL) / 6 (R-bar / d2)


= ((2,40 + 0,05) (2,40 0,05)) / 6 (0,03 / 2,326)

= (2,45 2,35) / 6 (0,01462)


= 1,14 (dibulatkan)

Kesimpulan :

Cp = 1,14 artinya proses memiliki kapabilitas yang baik untuk memenuhi spesifikasi
ketebalan produk kayu lapis yang diinginkan pelanggan, yaitu 2,4mm 0,05mm (nilai target
= 2,4mm; batas spesifikasi atas USL =2,45mm; dan batas spesifikasi bawah LSL = 3,25mm).

TUGAS MANDIRI

Sebuah perusahaan XYZ memproduksi Kardus Kemasan. Ketebalan Kardus Kemasan


yang diinginkan pelanggan adalah 1.25 mm 0.05 mm. Dari survei didapat data dibawah ini.

Dari data tersebut, buatlah :

Peta Kontrol X-bar, hitung UCL, CL, LCL

Peta Kontrol R-bar, hitung UCL, CL, LCL

Hitung nilai Indek Kapabilitas Proses


Tentukan apakah Kapabiltas Prosesnya tidak baik, baik atau sangat baik. Jelaskan alasannya.

PERTEMUAN 8
ANALISIS PROSES BISNIS 8
ANALISIS KUALITAS PRODUK/JASA: DATA ATRIBUT

DATA ATRIBUT : DATA KUALITATIF YANG DAPAT DIHITUNG UNTUK


ANALISIS, MISAL : JUMLAH KETIDAKSESUAIAN, JUMLAH PRODUK YANG
CACAT, JUMLAH PRODUK YANG REJECT DIBUANG
A. PETA KONTROL P

DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR PROPORSI PRODUK YANG CACAT.


MISAL, DARI 100 PRODUK YANG DIPERIKSA TERDAPAT 30 YANG CACAT, MAKA
PROPORSI PRODUK CACAT= 30/100=0.30
LANGKAH2 PEMBUATAN PETA KONTROL P
1. TENTUKAN UKURAN CONTOH (>30)
2. KUMPULKAN 20-25 SET CONTOH
3. HITUNG PROPORSI CACAT: P-BAR= TOTAL CACAT / TOTAL INSPEKSI
4. HITUNG SIMPANGAN BAKU:
Sp={P-bar(1-P-bar)/n}
5. JIKA P-bar dinyatakan dalam %, maka:
Sp={P-bar(100-P-bar)/n}
6. CL= P-bar., UCL= P-bar + 3Sp., LCL= P-bar- 3Sp
7. PLOT ATAU TEBARKAN DATA PROPORSI CACAT DAN AMATI APAKAH DATA BERADA
DALAM PENGENDALIAN
8. JIKA SUDAH, MAKA : KAPABILITAS PROSES=(1 P-bar)

TABEL V.5
Lembar Perhitungan Untuk Pembuatan Peta Kontrol p(Pemeriksaan Pada 50 Formulir Isian, n=50)

Berdasarkan data dan hasil perhitungan pada tabel V.5, simpangan baku dapat dihitung dengan
menggunakan nilai proporsi sbb:
Sp = {p-bar (1-p-bar)/n} = {(0,202)(1-0.202) / 50} = 0.0568
Jika menggunakan nilai persentase, simpangan baku dihitung sbb:
Sp = {p-bar (100-p-bar)/n} = {(20,2)(100-20,2) / 50} = 5,68%
Selanjutnya kita menentukan batas-batas kontrol 3-sigma, sbb:
A. Peta Kontrol p (batas-batas kontrol 3-sigma) untuk nilai proporsi:

CL = p-bar = 0.202 = 0.20 (dibulatkan)

UCL = p-bar + 3Sp = 0.202 + (3) (0.0568)


= 0.3724 = 0.37 (dibulatkan)

LCL = p-bar 3Sp = 0.202 (3) (0.0568)


= 0.0316 = 0.03 (dibulatkan)

B. Peta Kontrol p (batas-batas kontrol 3-sigma) untuk nilai persentase:

CL = p-bar = 20.2% = 20% (dibulatkan)

UCL = p-bar + 3Sp = 20.2% + (3) (5.68%)


= 37.24% = 37% (dibulatkan)

LCL = p-bar 3Sp = 20.2% (3) (5.68%)


= 3.16% = 3% (dibulatkan)

GAMBAR V.13.

Peta Kontrol 3-sigma Proporsi Kesalahan Proses Pengisian Formulir

Proporsi Kesalahan Perhitungan Formulir

GAMBAR V.14.

Peta Kontrol 3-sigma Persentase Kesalahan Proses Pengisian Formulir

Proporsi Kesalahan Perhitungan Formulir

PETA KONTROL NP

HAMPIR

SAMA

DENGAN

PETA

KONTROL

P,

HANYA

SKALA

PENGUKURANNYA YANG BERBEDA. PETA KONTROL NP UKURANNYA ADALAH


BANYAK PRODUK YANG CACAT.
LANGKAH2NYA SAMA DENGAN PETA KONTROL P-bar, perbedaannya adalah :
1. Snp={np-bar(1-np-bar)/n} = {np-bar(1-p-bar)}
2. CL = np-bar.,
UCL= np-bar + 3 Snp
LCL= np-bar - 3 Snp
TABEL V.6

Lembar Perhitungan Untuk Pembuatan Peta Kontrol np(Pemeriksaan Pada 50 Formulir Isian, n=50)

Berdasarkan Tabel V.6, Simpangan Baku untuk peta kontrol np adalah sbb: Peta Kontrol np (batasbatas kontrol 3-sigma) :

CL = np-bar = 10.1 = 10 (dibulatkan)

UCL = np-bar + 3Snp = 10.1 + (3) (2.839)


= 18.617 = 18 (dibulatkan kebawah agar peta kontrol np lebih ketat)

LCL = np-bar 3Snp = 10.1 (3) (2.839)


= 1.583 = 2 (dibulatkan keatas)

Catatan: LCL untuk peta kontrol np tidak boleh negatif (LCL>=0), jika ditemukan negatif dalam
perhitungan LCL (LCL<0) maka ditetapkan nol (LCL = 0)

GAMBAR V.17.

Peta Kontrol 3-sigma Banyaknya Kesalahan Proses Pengisian Formulir Banyaknya Kesalahan
Perhitungan Formulir

PERTEMUAN 9
ANALISIS PROSES BISNIS 9
STUDI KASUS

Perhatikan pada Tabel Z.1 menunjukkan tentang banyaknya kesalahan yang dibuat
ketika melakukan proses pengisian Form Pendaftaran Raharjas Idol yang diselenggarakan
oleh PT Raharja. Ukuran contoh ditentukan sebesar 35 (n=35) dengan jalan memeriksa 35
Form setiap hari, kemudian dicatat banyaknya form isian yang tidak nemenuhi persyaratan
yang diinginkan. Pengamatan dilakukan selama 20 hari. Lakukan analisis dan buatlah peta
kontrol p dan np untuk pengendalian proses pengisian form tersebut.
TABEL Z.1

PERMINTAAN:
1. HITUNG PROPORSI CACAT: P-BAR= TOTAL CACAT / TOTAL INSPEKSI
2. HITUNG SIMPANGAN BAKU UNTUK NILAI PROPORSI: Sp={P-bar(1-P-bar)/n}
3. HITUNG SIMPANGAN BAKU UNTUK NILAI %: Sp={P-bar(100-P-bar)/n}
4. BUAT PETA KONTROL P UNTUK NILAI PROPORSI DAN NILAI %
CL= P-bar., UCL= P-bar + 3Sp., LCL= P-bar- 3Sp
5. HITUNG KAPABILITAS PROSES=(1 P-bar)
ANALISIS KUALITAS PRODUK/JASA: DATA atribut
PETA KONTROL C

DIGUNAKAN

UTK

MENGGAMBARKAN

BANYAK

ITEM

KETIDAKSESUAIAN. MISAL: BANYAKNYA KELUHAN PELANGGAN TERHADAP


SUATU

PELAYANAN.TAHAPAN:

PERBEDAANNYA:

SAMA

DNG

YG

SEBELUMNYA,

TAHAPAN: SAMA DNG YG SEBELUMNYA, PERBEDAANNYA:


1. C-bar= total banyaknya ketidaksesuaian / banyaknya pengamatan.
2. Sc= C-bar.
3. CL= C-bar., UCL=C-bar + 3 Sc., LCL= C-bar - 3Sc

Berdasarkan data dalam tabel V.7 selanjutnya dihitung simpangan baku untuk peta
kontrol c sebagai berikut :Sc= c-bar = 10,4 = 3,225Selanjutnya tentukan batas-batas
kontrol 3-sigma untuk peta kontrol c sebagai berikut:CL = c-bar =208/20 = 10,4 = 10
(dibulatkan)UCL= c-bar + 3Sc =10,4 + (3)(3,225) = 20,075 = 20 (dibulatkan)LCL= c-bar
3Sc = 10,4 (3)(3,225) = 0,725 =1 (dibulatkan)Catatan: LCL untuk peta kontrol c tidak
boleh negatif (LCL>=0). Apabila ditemukan nilai negatif ditetapkan LCL = 0

Gambar V.19

PERTEMUAN 10
ANALISIS PROSES BISNIS 10

The first step in quality is to know the requirements of the customer or consumer; not only
external customers, but also internal ones-Dr. K. Ishikawa

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000-ADALAH SISTEM MANAJEMEN


MUTU YANG DIPAKAI SEBAGAI ACUAN OLEH LEMBAGA SERTIFIKASI
INTERNASIONAL
SERTIFIKASI

ISO

SUATU

ORGANISASI

9001:2000,

MAKA

BISNIS

SECARA

YANG

MENDAPATKAN

INTERNASIONAL

SISTEM

MANAJEMEN MUTU YANG DIPAKAI DIAKUI

Suatu organisasi seharusnya

Memahami persyaratan pelanggan

Menerapkan sistem yg memastikan bahwa persyaratan akan terpenuhi secara konsisten &
kontinuMenerapkan standar sistem manajemen mutu yg berlaku secara internasionalSuatu
organisasi seharusnyaMemahami persyaratan pelangganMenerapkan sistem yg memastikan
bahwa persyaratan akan terpenuhi secara konsisten & kontinu

Menerapkan standar sistem manajemen mutu yg berlaku secara internasional

Standar dan Pedoman

ISO 9000:2000 menetapkan istilah2 yg berlaku dlm ISO 9000 Series

ISO 9001:2000 mengatur persyaratan yang harus dipenuhi

ISO 9004:2000 pedoman u/ penerapan SMM yg melebihi ISO 9001

ISO 19011 pedoman u/ audit SMM

Terdapat 10 langkah memperoleh sertifikat ISO 9001 adalah sbb;


1. Pelatihan Dokumentasi ISO 9001:2000
2. Penyusunan dokumentasi Manual mutu:

1. Penetapan Kebijakan mutu


2. Penetapan sasaran mutu perusahaan
3. Penetapan struktur organisasi
4. Penetapan tanggungjawab dan wewenang
5. Penetapan sistem dokumentasi perusahaan
6. Penetapan urutan dan interaksi proses-proses
3. Penyusunan prosedur
4. Pelatihan auditor mutu internal
5. Penerapan sistem manajemen mutu
6. Audit internal dan manajemen review
7. Aplikasi sertifikasi ISO 9001
8. Audit kesesuaian oleh LSSM
9. Proses registrasi
10.Sertifikasi ISO 9001

Manfaat SMM

Efektivitas bisnis perencanaan

Peningkatan penjualan kepuasan pelanggan

Pengurangan biaya efisiensi

Personel yg kompeten pelatihan

Peningkatan moral & keyakinan internal sasaran mutu & komunikasi

Reputasi yg lebih baik Sertifikasi

Pendekatan mutu (1)

1. Mutu dicapai melalui perencanaan & komunikasi u/ mencegah masalah


2. Mencegah lebih murah & lebih efektif daripada melakukan inspeksi
3. Tindakan pencegahan:
1. Perencanaan kegiatan & proses,
2. analisis masukan & keluaran,
3. pelatihan,
4. menulis & menerapkan prosedur/rencana, &
5. mengaudit kegiatan
Pendekatan mutu (2)
1. Pemantauan & Perbaikan berlanjut
2. Karyawan merupakan pelanggan dari proses sebelumnya
3. Keluaran dari suatu proses adalah masukan proses lain
4. Pengendalian masukan u/ memastikan keluaran memenuhi persyaratan
5. Analisis & kaji ulang u/ perbaikan berlanjut

Konsep P D C A

8 Prinsip mutu
1. Fokus pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan personel
4. Pendekatan proses
5. Pendekatan sistem pd manajemen
6. Perbaikan berlanjut
7. Pendekatan fakta u/ pengambilan keputusan
8. Hubungan yg saling menguntungkan dgn pemasok

Persyaratan ISO 9001:2000


1. Sistem Manajemen Mutu
2. Tanggung Jawab Manajemen
3. Manajemen Sumberdaya
4. Realisasi Produk
5. Pengukuran, analisa dan peningkatan

Persyaratan Umum Dokumentasi


ISO 9001:2000 mensyaratkan prosedur untuk:

1. pengendalian dokumen (4.2.3)


2. pengendalian catatan mutu (4.2.4)
3. internal audit (8.2.2)
4. pengendalian ketidaksesuaian (8.3)
5. tindakan koreksi (8.5.2)
6. tindakan pencegahan (8.5.3)

PERTEMUAN 11
ANALISIS PROSES BISNIS 11
?INDIKATOR KEBERHASILAN KINERJA
Untuk mengetahui keberhasilan kinerja perusahaan diperlukan alat ukur atau indikator.
TAHAPAN UTK PERANCANGAN ALAT UKUR TSB ADALAH:
1. PERUMUSAN PROSES BISNIS
2. PENENTUAN INDIKATOR PROSES (KPI)
3. PENYUSUNAN ALAT PENGUKURAN KINERJA
PERUMUSAN PROSES BISNIS
PROSES BISNIS : KELOMPOK-KELOMPOK KEGIATAN YANG TERKAIT YANG MENGUBAH
INPUT BISNIS MENJADI OUTPUT BISNIS.ADA DUA PROSES UTAMA, YAITU: PROSES
OPERASIONAL DAN MANAJEMEN/PENDUKUNG
1. DESAIN DAN MENGEMBANGKAN PRODUK/JASA
2. PEMASARAN DAN PENJUALAN PRODUK/JASA
3. MEMBUAT DAN MENGANTARKAN PRODUK/JASA
4. MENGELOLA PELAYANAN KONSUMEN
5. MEMBANGUN DAN MENGELOLA SUMBERDAYA MANUSIA
6. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGETAHUAN

7. MENGELOLA SUMBERDAYA KEUANGAN


8. MENDAPATKAN, MEMBANGUN DAN MENGELOLA PROPERTI
9. MENGELOLA KESEHATAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN
10.MENGELOLA HUBUNGAN EKSTERNAL
11. MENGELOLA PERBAIKAN DAN PERUBAHAN
12.MENGEMBANGKAN VISI DAN MISI
TAHAPAN PERUMUSAN PROSES BISNIS :

WAWANCARA &PENGAMATAN LANGSUNG

URAIAN PROSES BISNIS

BENCHMARKING DNG KLASIFIKASI APQC

PENENTUAN PROSES BISNIS UTAMA

MEMBUAT KOMPUTER TERMASUK KATEGORI : 4 BERIKAN CONTOH BISNIS YANG MASUK


KATEGORI 10,3,6,7,8.
TAHAPAN PERUMUSAN PROSES BISNIS (1):

TAHAPAN PROSES PENENTUAN KPI /KEY PERFORMANCE INDICATOR (2)

KEY PERMORMANCE INDICATOR(KPI) / INDIKATOR KINERJA UTAMA


KPI ADALAH SATU SET UKURAN YANG TERPUSAT PADA ASPEK-ASPEK KINERJA
ORGANISASI YANG PALING KRITIS UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISASI SAAT INI
DAN YANG AKAN DATANG.
SEBELUM MENENTUKAN KPI, HARUS DIIDENTIFIKASI DULU CSF(CRITICAL SUCCES
FACTOR): -FAKTOR2 YG SANGAT MENENTUKAN KEBERHASILAN PROSES BISNIS.
CSF BISA TERDIRI DARI ASPEK: PELANGGAN, KEUANGAN, SDM,PRODUKSI/PROSES,
INOVASITIDAK SEMUA ASPEK TERSEBUT MERUPAKAN CSF DARI BISNIS, TERGANTUNG
JENIS PROSES BISNISNYAMISAL: BISNIS TRAVEL AGENT, MAKA ASPEK INOVASI,SDM DAN
PROSES BUKAN ASPEK CSF TETAPI ASPEK KEUANGAN, ASPEK PELANGGAN
?DARI ASPEK KEUANGAN, CSF NYA ADALAH: PENINGKATAN PENJUALAN TIKET PESAWAT.
KPI UNTUK CSF TERSEBUT ADALAH: JUMLAH PENINGKATAN PENJUALAN TIKET UNTUK
PERUSAHAAN YANG AKTIFITASNYA CUKUP BESAR /STRUKTUR ORGANISASINYA BESAR
MAKA KPI DIRANCANG UNTUK SETIAP BAGIAN/ SEKSI / DIVISI BAHKAN SETIAP STAFF

PENYUSUNAN ALAT PENGUKURAN KINERJA (3)

LIHAT CONTOH KPI( LAMPIRAN EXEL)


Tugas:
Buat 3 contoh dari 12 kategori proses bisnis menurut APQC.

PERTEMUAN 12
ANALISIS PROSES BISNIS 12
KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI MERUPAKAN DUA DIMENSI
DARI MODEL AWAL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI YANG KEMBANGKAN OLEH
DeLONE&McLEAN (1992)

MENGUKUR KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI BUKAN MERUPAKAN PENGUKURAN YANG


TUNGGAL TETAPI MERUPAKAN BENTUK PENGUKURAN YANG MULTIDIMENSI, SEPERTI
TERURAI PADA TABEL-TABEL DIBAWAH INI.

DIMENSI

KUALITAS
SISTEM(SYSTEMQUALITY)

PARAMETER PENGUKURAN

-AKURASI DATA(DATA ACCURACY)


-KEKINIAN DATA(DATA CURRENCY)
-ISI BASIS DATA(DATABASE CONTENT)
-KEMUDAHAN PENGGUNAAN(EASE OF USE)
-KEMUDAHAN DIPELAJARI(EASE OF LEARNING)
-KENYAMANAN AKSES(CONVINIENCE OF ACCES)
-FAKTOR MANUSIA(HUMAN FACTOR)
-INTEGRASI DARI SISTEM-SISTEM(INTEGRATION OF
SYSTEMS)
-REALISASI DARI KEBUTUHAN2 PEMAKAI
(REALIZATION OF USER REQUIREMENTS)
-KEGUNAAN FITUR2 DAN FUNGSI2 SISTEM
(USEFULNESS OF SYSTEM FEATURES AND FUNCTIONS)
-AKURASI SISTEM(SYSTEM ACCURACY)

-KELUWESAN SISTEM(SYSTEM FLEXIBILITY)


-KENDALAN SISTEM(SYSTEM RELIABILITY)
-KECANGGIHAN SISTEM(SYSTEM SOPHISTICATION)
-PEMANFAATAN SUMBERDAYA(RESOURCES
UTILIZATION)
-WAKTU RESPON(RESPONSE TIME)
-WAKTU PEMBALIKAN(TURNAROUND TIME)
DIMENSI

PARAMETER PENGUKURAN

-KEPENTINGAN(IMPORTANCE)

KUALITAS INFORMASI (INFORMATION


QUALITY)

DIMENSI

PENGGUNAAN
INFORMASI(INFORMATION USE)

-RELEVAN(RELEVANCE)
-KEGUNAAN(USEFULNESS)
-KEINFORMATIFAN(INFORMATIVENESS)
-KEGUANAAN(USABLENESS)
-KEPAHAMAN(UNDERSTANDBILITY)
-KETERBACAAN(REASDABILITY)
-KEJELASAN(CLARITY)
-BENTUK(FORMAT)
-WUJUD(APPEARANCE)
-ISI(CONTENT)
-AKURASI(ACCURACY)
-PRESISI(PRECISION)
-KETEPATAN(CONCISENESS)
-KEANDALAN(RELIABILITY)
-KEKINIAN(CURRENCY)
-KETEPANWAKTUAN(TIMELINES)
-KEUNIKAN(UNIQUENESS)
-KOMPARABILITAS(COMPARABILITY)
-KEKUANTITASAN(QUATITATIVENESS)
-KEBEBASAB DARI BIAS(FREEDOM FROM
BIAS)
PARAMETER PENGUKURAN

-BANYAKNYA PENGGUNAAN/DURASI
PENGGUNAAN(AMOUNT OF USE/DURATION OF USE)
-JUMLAH PENCARIAN2(NUMBER OF INQUIRIES)
-LAMA WAKTU KONEKSI(AMOUNT OF CONNECT TIME)
-JUMLAH FUNGSI2 DIGUNAKAN(NUMBER OF FUNGTION
USE)
-JUMLAH RECORD DIAKSES(NUMBER OF RECORDS
ACCESSED)
-FREKUENSI DARI AKSES(FREQUENCY OF ACCESS)
-FREKUENSI LAPORAN2 DIMINTA(FREQUENCU OF

REPORTS REQUESTS)
-JUMLAH LAPORAN2 DIHASILKAN(NUMBER OF
REPORTSGENERATED)
-PEMBEBANAN PENGGUNAAN SISTEM(CHARGES FOR
SYSTEMS USE)
-KERUTINAN PENGGUNAAN(REGULARITY OF USE)
-DIGUNAKAN OLEH SIAPA? PENGGUNAAN LANGSUNG
ATAU TIDAK?(USED BY WHOM? DIRECT VS
CHAUFFEURED USE)
-PENGGUNAAN BINARI: DIGUNAKAN LAWAN TIDAK
DIGUNAKAN( BINARY USE: USE VS NONUSE)
-KENYATAAN LAWAN PENGGUNAAN
DILAPORKAN(ACTUAL VS REPORTED USE)
DIMENSI

PARAMETER PENGUKURAN

(LANJUTAN TABEL SEBELUMNYA)

PENGGUNAAN
INFORMASI(INFORMATION
USE)

-SIFAT DARI PENGGUANAAN : ( NATURE OF USE):


-DIGUNAKAN UTK MAKSUD DIINGINKAN (USE FOR
INTENDED PURPOSE)
-KETEPATAN PENGGUNAAN(APPROPRIATE USE)
-TIPE INFORMASI(TYPE OF INFORMATION)
-MAKSUD PENGGUNAAN( PURPOSE OF USE)
-TINGKAT PENGGUNAAN: UMUM LAWAN SPESIFIK(LEVELS
OF USE: GENERAL VS SPECIFIC)
-PENGULANGAN PENGGUNAAN(RECURRING USE)
-INSTITUSIONALISASI/KERUTINAN
PENGGUNAAN(INSTITUTIONALIZATION/ROUTINATION OF
USE)
-LAPORAN PENERIMAAN(REPORT ACCEPTANCE)
-PRESENTASE PENGGUNAAN VS KESEMPATAN UTK
MENGGUNAKAN(PERCENTAGE USE VS OPPORTUNITY OF
USE)
-KESUKARELAAN PENGGUNAAN(VOLUNTARINESS OF USE)
-MOTIVASI PENGGUNAAN( MOTIVATION TO USE)

DIMENSI

PARAMETER PENGUKURAN

PENGGUNAAN
INFORMASI(INFORMATION USE)

-BANYAKNYA PENGGUNAAN/DURASI
PENGGUNAAN(AMOUNT OF USE/DURATION OF USE)
-JUMLAH PENCARIAN2(NUMBER OF INQUIRIES)
-LAMA WAKTU KONEKSI(AMOUNT OF CONNECT TIME)
-JUMLAH FUNGSI2 DIGUNAKAN(NUMBER OF FUNGTION
USE)
-JUMLAH RECORD DIAKSES(NUMBER OF RECORDS
ACCESSED)

-FREKUENSI DARI AKSES(FREQUENCY OF ACCESS)


-FREKUENSI LAPORAN2 DIMINTA(FREQUENCU OF
REPORTS REQUESTS)
-JUMLAH LAPORAN2 DIHASILKAN(NUMBER OF
REPORTSGENERATED)
-PEMBEBANAN PENGGUNAAN SISTEM(CHARGES FOR
SYSTEMS USE)
-KERUTINAN PENGGUNAAN(REGULARITY OF USE)
-DIGUNAKAN OLEH SIAPA? PENGGUNAAN LANGSUNG
ATAU TIDAK?(USED BY WHOM? DIRECT VS
CHAUFFEURED USE)
-PENGGUNAAN BINARI: DIGUNAKAN LAWAN TIDAK
DIGUNAKAN( BINARY USE: USE VS NONUSE)
-KENYATAAN LAWAN PENGGUNAAN
DILAPORKAN(ACTUAL VS REPORTED USE)

DIMENSI

PENGGUNAAN
INFORMASI(INFORMATION
USE)

PARAMETER PENGUKURAN

(LANJUTAN TABEL SEBELUMNYA)


-SIFAT DARI PENGGUANAAN : ( NATURE OF USE):
-DIGUNAKAN UTK MAKSUD DIINGINKAN (USE FOR
INTENDED PURPOSE)
-KETEPATAN PENGGUNAAN(APPROPRIATE USE)
-TIPE INFORMASI(TYPE OF INFORMATION)
-MAKSUD PENGGUNAAN( PURPOSE OF USE)
-TINGKAT PENGGUNAAN: UMUM LAWAN SPESIFIK(LEVELS
OF USE: GENERAL VS SPECIFIC)
-PENGULANGAN PENGGUNAAN(RECURRING USE)
-INSTITUSIONALISASI/KERUTINAN
PENGGUNAAN(INSTITUTIONALIZATION/ROUTINATION OF
USE)
-LAPORAN PENERIMAAN(REPORT ACCEPTANCE)
-PRESENTASE PENGGUNAAN VS KESEMPATAN UTK
MENGGUNAKAN(PERCENTAGE USE VS OPPORTUNITY OF
USE)
-KESUKARELAAN PENGGUNAAN(VOLUNTARINESS OF USE)
-MOTIVASI PENGGUNAAN( MOTIVATION TO USE)

DIMENSI

PARAMETER PENGUKURAN

KEPUASAN PEMAKAI(USER
SATISFACTION)

-KEPUASAN DENGAN KEKHUSUSAN(SATISFACTION


WITH SPECIFICS)
-KEPUASAN MENYELURUH ( OVERALL SATISFACTION)
-PENGUKURAN ITEM TUNGGAL( SINGLE-ITEM
MEASURED)
-PENGUKURAN ITEM BANYAK( MULTI-ITEM MEASURED)

-KEPUASAN INFORMASI : PERBEDAAN ANTARA


INFORMASI
DIBUTUHKAN DENGAN DITERIMA(INFORMATION
SATISFACTION:
DIFFERENCE BETWENINFORMATION NEEDED AND
RECEIVED)
-KESENANGAN(ENJOYMENT)
-KEPUASAN PERANGKAT LUNAK(SOFTWARE
SATISFACTION)
-KEPUASAN PENGAMBIL KEPUTUSAN(DECISIONMAKINGSATISFACTION)

DIMENSI

PARAMETER PENGUKURAN

DAMPAK-DAMPAK
INDIVIDUAL(INDIVIDUAL IMPACTS)

-PEMAHAMAN INFORMASI (INFORMATION


UNDERSTANDING)
-PEMBELAJARAN(LEARNING)
-AKURASI INTERPRETASI(ACCURATE
INTERPRETATION)
-KESADARAN INFORMASI(INFORMATION
AWARENESS)
-PENGAMBILAN INFORMASI(INFORMATION RECALL)
-IDENTIFIKASI MASALAH(PROBLEM
IDENTIFICATION)
-EFEKTIFITAS KEPUTUSAN(DECISION
EFFECTIVENESS):
KUALITAS KEPUTUSAN(DECISION QUALITY)
PENINGKATAN ANALISIS KEPUTUSAN ( IMPROVED
DECISION ANALYSIS)
KEBENARAN KEPUTUSAN(CORRECTNESS OF
DECISION)
WAKTU UTK MEMBUAT KEPUTUSAN(TIME TO MAKE
DECISION)
KEYAKINAN DI KEPUTUSAN(CONFIDENCE IN
DECISION)
PARTISIPASI-PARTISIPASI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN (DECISION MAKING PARTICIPATION)

DIMENSI

PARAMETER PENGUKURAN

DAMPAK-DAMPAK
INDIVIDUAL(INDIVIDUAL IMPACTS)

LANJUTAN TABEL SEBELUMNYA


-PENINGKATAN PRODUKTIFITAS
INDIVIDUAL(IMPROVED INDIVIDUAL
PRODUCTIVITY)
-PERUBAHAN DI KEPUTUSAN(CHANGE IN
DECISION)

-PENYEBAB-PENYEBAB TINDAKAN
MANAJEMEN(CAUSES MANAGEMENT ACTION)
-KEKUASAAN ATAU PENGARUH
INDIVIDUAL(INDIVIDUAL POWER OR INFLUENCE)
-KINERJA TUGAS(TASK PERFORMANCE)
-KUALITAS RENCANA-RENCANA(QUALITY OF
PLANS)
-VALUASI PERSONAL DARI SI(PERSONAL
VALUATION OF IS)
-KERELAAN UNTUK MEMBAYAR
INFORMASI(WILLINGNESS TO PAY FOR
INFORMATION)

DIMENSI

PARAMETER PENGUKURAN

DAMPAK-DAMPAK
INDIVIDUAL(INDIVIDUAL IMPACTS)

-PORTOFOLIO APLIKASI(APLICATION
PORTOFOLIO) :
JANGKUAN DAN LINGKUP APLIKASIAPLIKASI(RANGE AND SCOPE OF APPLICATION)
JUMLAH DARI APLIKASI-APLIKASI
KRITIKAL(NUMBER OF CRITICAL APPLICATIONS)
-PENGURANGAN BIAYA-BIAYA
OPERASI(OPERATING COST REDUCTION)
-PENGURANGAN STAFF(STAFF REDUCTION)
-KESELURUHAN KEUNTUNGAN2
PRODUKTIVITAS(OVERALL PRODUCTIVITY GAINS)
-PENINGKATAN PENDAPATAN2(INCREASED
REVENUES)
-PENINGKATAN PENJUALAN2(INCREASED SALES)
-PENINGKATAN PANGSA PASAR(INCREASED
MARKET SHARE)
-PENINGKATAN LABA(INCREASED PROFITS)
-RETURN PADA INVESTASI(RETURN ON
INVESTMENTS)
-RETURN PADA AKTIVA2(RETURN OF ASSETS)

DIMENSI

DAMPAK-DAMPAK
INDIVIDUAL(INDIVIDUAL
IMPACTS)

PARAMETER PENGUKURAN

LANJUTAN TABEL SEBELUMNYA


-RASIO PENDAPATAN BERSIH TERHADAP
PENGELUARAN (RATIO OF NET INCOME TO
OPERATING EXPENSES)
-RASIO BIAYA / MANFAAT(COST/BENEFIT RATIO)
-HARGA SAHAM(STOCK PRICE)
-PENINGKATAN VOLUME PEKERJAAN(INCREASED
WORK VOLUME)

-KUALITAS PRODUK(PRODUCT QUALITY)


-KONTRIBUSI DI PENCAPAIAN TUJUANTUJUAN(CONTRIBUTION IN ACHIEVEINNG GOALS)
-EFEKTIFITAS PELAYANAN(SERVICES
EFFECTIVENESS)

PARAMETER-PARAMETER TERSEBUT MERUPAKAN RANGKUMAN DARI BEBERAPA


PENELITIAN MENGENAI PENILAIAN KINERJA SISTEM INFORMASI YANG BERHASIL
DIINVENTARISIR DeLONE&McLEAN (1992)DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
SISTEM INFORMASI, PARAMETER2 TERSEBUT DIATAS DAPAT DISEDERHANAKAN,
DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN ORGANISASI DAN KOMPLEKSITASSISTEM INFORMASI.

BEBERAPA CONTOH KUESIONER TERDAPAT PADA LAMPIRAN (HAL 207)

PERTEMUAN 13
ANALISIS PROSES BISNIS 13
AUDIT SISTEM INFORMASI
AUDIT SISTEM INFORMASI ADALAH :

PROSES

PENGUMPULAN

DAN

PENILAIAN

BUKTI-BUKTI

UNTUK

MENENTUKAN APAKAH : SISTEM KOMPUTER DAPAT MENGAMANKAN ASET,


MEMELIHARA INTEGRITAS DATA, DAPAT MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN
ORGANISASI SECARA EFEKTIF DAN MENGGUNAKAN SUMBERDAYA SECARA
EFISIEN

TUJUAN AUDIT SISTEM INFORMASI :


1. MENJAGA INTEGRITAS DATA
2. MENJAGA EFEKTIFITAS SISTEM
3. MENCAPAI EFISIENSI SUMBERDAYA
4. MENGAMANKAN ASET

FUNGSI KOMPUTER :

DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT BANTU AUDITOR DALAM MELAKSANAKAN AUDIT,


MISALNYA MEMPROSES DATA AKUTANSI

SEBAGAI TARGET AUDIT : DATA YANG DIENTRI KE KOMPUTER, HASILNYA DIANALISA


UNTUK MENILAI KENDALAN PROSES DAN KEAKURATAN PROGRAM KOMPUTER

PENDEKATAN AUDIT SISTEM INFORMASI:


1. AUDITING AROUND THE COMPUTER, MENG TRACE BALIK (TRACE BACK) HASIL
OLAHAN KOMPUTER ANTARA LAIN OUT PUT KE BUKTI DASAR (INPUT) TANPA
MELIHAT PROSESNYA
2. AUDIT WITH THE COMPUTER, MENITIKBERATKAN PADA KOMPUTER SEBAGAI ALAT
BANTU AUDIT, MISALNYA SOFTWARE GAS(GENERALE AUDIT SOFTWARE)
3. AUDITING THROUGHT THE COMPUTER, KOMPUTER SEBAGAI TARGET AUDIT
PENDEKATAN AUDIT SISTEM INFORMASI:
PENDEKATAN COBIT(CONTROL OBJECTIVE FOR INFORMATION AND
RELATEDTECHNOLOGY)
KRITERIA AUDIT SI :

EFEKTIF(EFFECTIV) : JIKA SI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PEMAKAI

EFISIEN(EFFICIEN): JIKA PENGGUNAAN SUMBERDAYA OPTIMAL

KERAHASIAAN(CONFIDENTIALITY): MEMFOKUSKAN PROTEKSI TERHADAP


INFORMASI PENTING ORANG2 YANG TIDAK MEMILIKI HAK OTORISASI

INTERGRITAS(INTEGRITY):BERHUBUNGAN DENGAN AKURASI DAN KELENGKAPAN


INFORMASI

KETERSEDIAAN(AVAILABILITY): BERKAITAN DENGAN INFORMASI SELALU TERSEDIA


PADA SAAT DIPERLUKAN DALAM PROSES BISNIS

PEMENUHAN(COMPLIANCE): SESUAI KEBIJAKAN ORGANISASI DAN PERATURAN


YANG ADA

KEANDALAN(RELIABILITY):TERKAIT DENGAN KETENTUAN KECOCOKAN


INFORMASIUNTUK MENGOPERASIKAN PERUSAHAAN, PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN

PERTEMUAN 14
ANALISIS PROSES BISNIS 14
REVIEW PERTEMUAN 1 SD 13

LATIHAN STUDI KASUS

MINTA MASUKAN DARI MAHASISWA, BAGIAN2 YANG BELUM JELAS.

You might also like