Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Andrew Lienata
Pembimbing :
dr. Reino Rambey, Sp.OG.
Identitas
Nama
: Ny. Asmaria
Umur
: 25 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: SMP
Tanggal masuk : 10 Juni 2015
Anamnesis
Keluhan Utama : keluar air-air sejak
pukul 02.00 WIB (6 jam SMRS)
Keluhan Tambahan : -
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
alergi disangkal
hipertensi disangkal
diabetes mellitus disangkal
asma disangkal
trauma disangkal
operasi sebelumnya disangkal
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Riwayat kencing manis pada
keluarga disangkal
Riwayat sakit jantung disangkal
Riwayat kolesterol tinggi disangkal
Riwayat tekanan darah tinggi
disangkal
Riwayat asma pada keluarga
disangkal
Riwayat alergi obat pada keluarga
disangkal
RIWAYAT PERNIKAHAN
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 13 tahun
Siklus
: Teratur, 28 hari
Lamanya haid : 6 hari
Dismenorrhea : Kadang-kadang
HPHT
: 10 September 2014
Riwayat Persalinan :
No
Tanggal
Usia kehamilan
Riwayat persalinan
Kelamin
BB lahir
ASI/PASI
Ini
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit, teratur, isi cukup
Nafas : 20 x/menit, teratur, kedalaman cukup
Suhu : 36,7 0C
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 155 cm
BMI : 23 (normal 18.5-24.9)
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Kepala : Deformitas (-)
Wajah : Tampak simetris, tidak ada deformitas
Mata : konjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/Hidung : Septum nasi di tengah, sekret -/Telinga : Meatus akustikus eksterna +/+, Sekret -/Mulut : Mukosa bibir merah muda, mukosa oral
basah.
Leher : Trakea simetris di tengah, tidak ada
pembesaran KGB, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
PEMERIKSAAN FISIK
Toraks
Pulmo :
I : Gerak nafas simetris saat statis dan dinamis
P : Stm fremitus thoraks kanan = kiri
P : Sonor simetris pada kedua lapangan paru
A : Bunyi nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/Cor :
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis tidak teraba
P : Batas jantung normal
A : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Mammae :
Bentuk
: Simetris
Perabaan
: Kencang
Massa / Benjolan
: Tidak ada
Puting susu
: Retraksi -/ Pengeluaran cairan/susu: Tidak ada
Hiperpigmentasi Areola : +/+
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi
: Tampak cembung, linea
nigra (+), striae gravidarum (+),
tampak jaringan parut arah
transversal di regio suprapubik.
Palpasi
: TFU 34 cm
Auskultasi : Bising usus (+) normal
PEMERIKSAAN FISIK
Punggung
Inspeksi : Deformitas (-), Alignment
tulang baik, lesi kulit (-)
Palpasi : Fremitus kanan = kiri, nyeri
ketok costovertebral -/
Ekstremitas : edema -/- , akral hangat,
CRT < 2 detik
Genitalia : Tidak tampak kelainan
Pemeriksaan Obstetrik
TFU : 34 cm
HPHT : 10 September 2014
TBJ : 2790 gram
TP : 17 Juni 2015
DJJ : 132 x/menit
His : (-)
Leopold I : teraba bagian lunak bundar dengan ballotement
menempati fundus uteri, kesan bokong
Leopold II : teraba bagian kontinyu dari janin pada sisi kanan ibu,
kesan punggung kanan
Leopold III : teraba bagian keras dan bulat tidak dapat digerakkan
di pintu atas panggul, kesan kepala
Leopold IV: konvergen (4/5)
Tes Lakmus : +
Pemeriksaan Dalam :
Inspekulo : vulva/vagina tak ada
kelainan, fluksus -, jaringan -, stool
cell -, erosi VT : vulva/vagina tak ada kelainan,
portio konsistensi tebal kaku, belum
ada pembukaan, ketuban
mengalir(+) berwarna jernih,
presentasi kepala, denominator
belum dapat ditentukan, Hodge I
Hasil Laboratorium
Hematologi
Nilai
Satuan
Normal
Hb
10,7
g/dL
12-14
Ht
32
40-48
Leukosit
12.400
/L
5000-10000
Trombosit
271.000
/L
150000-400000
93
mg/dL
< 200
SGOT
11,1
U/L
< 31
SGPT
7,1
U/L
< 31
Ureum
16
mg/dl
10 50
Creatine
0.7
mg/dl
0.5 1.3
Masa Pendarahan 13
menit
1-6
Masa Pembekuan 12
menit
10-15
GDS
RESUME KASUS
Pasien perempuan berusia 25 tahun, dengan
inisial Ny. A, hamil 37 minggu, datang ke IGD RS
Polri dengan keluhan utama keluar air-air
sejak pukul 02.00 WIB (6 jam SMRS). Pasien
merupakan rujukan dari Puskesmas Ciracas.
Pasien mengaku perut tidak terasa mulas.
Keluarnya flek, lendir bercampur darah
ataupun keputihan disangkal oleh pasien.
Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit
dahulu seperti hipertensi, diabetes mellitus, alergi,
asma, trauma sebelumnya. Pasien memiliki
riwayat ANC di Puskesmas sebanyak 6 kali.
Diagnosis Kerja
Penatalaksanaan :
Tirah baring
Observasi DJJ, tanda tanda inpartu,
tanda-tanda infeksi
pro cito sectio caesarea
RENCANA EDUKASI
Menjelaskan kepada pasien dan
keluarga mengenai kondisi pasien,
pemeriksaan yang dilakukan,
rencana tatalaksana beserta
komplikasi dan risikonya
Laporan Operasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan
Likuor amnii atau yang disebut dengan air
ketuban adalah cairan yang terdapat di
dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin
yang terdiri dari lapisan amnion dan korion.
Volume likuor amnii pada hamil cukup bulan 1000 - 1500 ml,
warna putih, agak keruh serta mempunyai bau yang khas agak
manis dan amis.
Definisi
Ketuban pecah
> 37 mg
PROM
(premature
rupture of
membranes)
(8-10% kehamilan)
Faktor Predisposisi
kehamilan multipel : kembar dua (50%),
kembar tiga (90%)
riwayat persalinan dengan KPD
sebelumnya : risiko 2 - 4x
koitus: tidak berpengaruh kepada risiko, kecuali
jika higiene buruk, predisposisi terhadap infeksi.
perdarahan pervaginam : trimester pertama
(risiko 2x), trimester kedua/ketiga (20x)
bakteriuria : risiko 2x (prevalensi 7%)
pH vagina di atas 4.5 : risiko 32%
servix tipis / kurang dari 39 mm : risiko 25%
Faktor Predisposisi
Menjelang aterm kelemahan fokal terjadi pada
selaput janin di atas os serviks internal yang
memicu robekan selaput.
Sosio-ekonomi rendah : Defisiensi Gizi & Vit C
Polihidramnion
Inkompetensi Serviks ( leher rahim ) yang
pendek < 25mm pada usia kehamilan 23 minggu.
kadar CRH (corticotropin releasing hormon)
maternal tinggi misalnya pada stress psikologis,
dsb, dapat menjadi stimulasi persalinan preterm.
Diagnosis
Riwayat keluar cairan secara terus
menerus dari vagina pada kehamilan
Janin mudah diraba bila sudah sampai
terjadi oligohidramnion
Suhu normal bila tidak ada infeksi
Pada pemeriksaan dalam selaput ketuban
tidak ada, air ketuban sudah kering.
In speculo ditemukan adanya kumpulan
cairan di vagina yang keluar dari OUE
tes lakmus biru (basa)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan leukosit darah : >
15.000/ul bila terjadi infeksi
Tes lakmus
Amniosintesis USG : menentukan
usia kehamilan, indeks cairan amnion
berkurang
Diagnosis
Tentukan pecahnya selaput
ketuban+cairan ketuban di vagina.
Jika tidak ada menggerakkan
sedikit bagian terbawah janin/
meminta pasien batuk/ mengedan.
Penentuan cairan ketuban:tes lakmus
(Nitrazin) merah biru.
Tentukan usia kehamilan (USG).
Diagnosis
Tentukan ada tidaknya infeksi:
-suhu ibu 38 C + air ketuban keruh
dan berbau.
- Leukosit darah 15.000/ mm3 .
-Janin takikardia (infeksi intrauterin)
-Tentukan tanda-tanda persalinan &
skoring pelvik.
-Tentukan adanya kontraksi yang teratur
-Periksa dalam dilakukan bila akan
terminasi kehamilan
Keluar
cairan
ketuban
Cairan
vagina
berbau
- Demam /menggigil
- Nyeri perut
- Cairan vagina
berbau
- tidak ada riwayat
- Gatal
- Keputihan
-
DD
- Amnionitis
- Vaginitis/serviks
cairan
berdarah
Cairan
darah
Lendir
DD
Perdarahan
antepartum
- Awal persalinan
aterm
atau preterm
Tatalaksana
Konservatif
Rawat di RS,
antibiotik (ampisilin 4 x 500
mg,/eritromisin & metronidazol 2 x
500 mg ,7 hari).
Usia
kehamilan
(minggu)
keterangan
<32-34
Penanganan
32-37
Belum inpartu,
tidak ada
infeksi, tes
busa -
deksametason,obs. tanda-tanda
infeksi, & kesejahteraan janin.
Terminasi pada kehamilan 37
minggu.
32-37
Sudah inpartu,
tidak ada
infeksi
tokolitik (salbutamol),
deksametason, & induksi sesudah
24 jam.
32-37
Ada infeksi
antibiotik + induksi,
nilai tanda-tanda infeksi
(suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi
intrauterin)
32-37
Penatalaksanaan ekspektatif :
Tirah baring
Pemberian antibiotika spektrum luas
Observasi tanda inpartu dan keadaan ibu dan anak
Bila selama 12 jam tak ada tanda-tanda inpartu
dan keadaan umum ibu dan anak baik maka dapat
dilakukan terminasi kehamilan
Bila selama masa observasi terdapat :
a. Suhu rektal > 37.60C
b. Gawat ibu atau gawat janin
Maka kehamilan harus segera diakhiri
Aktif
Kehamilan > 37 minggu , induksi oksitosin.
Bila gagal, SC. / misoprostol 25 g 50 g
intravaginal / 6 jam max 4 x.
tanda infeksi antibiotik dosis tinggi dan
terminasi persalinan
bila skor pelvik <5 , lakukan pematangan
serviks kemudian induksi. Jika tidak berhasil,
akhiri persalinan dengan SC
bila skor pelvik >5, induksi persalinan
Pelvic Score
Komplikasi
Persalinan Prematur
Infeksi
ibu : korioamnionitis.
bayi : septikemia, pneumonia,
omfalitis.
KPD prematur: infeksi lebih sering
terjadi pada aterm.
insiden infeksi sekunder pada KPD
sebanding lamanya periode laten.
Prognosis
Ditentukan oleh cara penatalaksanaan
dan komplikasi-komplikasi yang mungkin
timbul serta umur dari kehamilan
Semakin cepat dan tepat penanganannya
semakin baik prognosisnya.
semakin cepat terjadinya KPD pada
kehamilan kurang dari 37 minggu
semakin buruk prognosisnya baik bagi
ibu maupun janinnya.
ANALISA KASUS
TEORI
Robeknya selaput korioamnion sesuai
KASUS
predisposisi
seperti
kehamilan
multiple,
riwayat
persalinan
sebelumnya
dengan
KPD,
koitus,
polihidramnion,
Riwayat
keluar
menerus
Janin
mudah
cairan
diraba
serviks
tipis,
disangkal
oleh
pasien.
terus sesuai
bila Janin tidak telalu mudah diraba
oligohidramnion
Pada pemeriksaan fisik suhu Suhu 36,70C , afebris
normal bila tidak ada infeksi
Pada pemeriksaan dalam
>15.000/ul
terjadi infeksi
Amniosintesis USG
Tidak dilakukan
Lakukan
persalinan
pada Sesuai
kehamilan 37 minggu
Kemungkinan induksi
akan Pembukaan =0
Pendataran <30% =0
Penurunan Kepala -3 =0
Konsistensi keras = 0
Posisi posterior =0
gawat
pemeriksaan
janin,
janin
meyakinkan,
pervaginam
persalinan
sesarea
perdarahan
dan
aktif
proses
section
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro. H., Ilmu Kebidanan, edisi III, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2007.
Cunningham F. G., Paul C. Macdonald, Norman F. Gant, Williams
Obstetrics, 18th edition; Prentice-Hall International Inc, 1989.
Mochtar R., Sinopsis Obstetri, jilid 1 edisi 2, EGC, Jakarta 1998.
Sastrawinata S., Obstetri Patologi, bagian Obstetri & Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Penerbit Elstar,
Bandung 1984.
Fraser D. M., Cooper M. A., Myles Buku ajar bidan 14th Edition,
EGC, 2009.
Manuaba Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
dan Keluarga berencana, EGC, 1998