Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Petani kopi arabika di Desa Sukerojo Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso berusahatani kopi Arabika tidak hanya menanam tanaman kopi saja dilahan
kebun mereka, namun disana juga terdapat tanaman lain seperti tanaman tahunan,
tanaman semusim, dan usaha hewan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana perolehan pendapatan dan efisiensi biaya di berbagai pola tanam terpadu
usahatani Kopi Arabika di Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten
Bondowoso . Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, analitik dan
komparatif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis pendapatan
dan analisis efisiensi biaya atau analisis R/C Ratio. Hasil analisis menunjukkan bahwa:
(1) Pengelolaan usahatani kopi dengan berbagai pola tanam terpadu menguntungkan.
Secara keseluruhan sistem pola tanam terpadu dengan tanpa usaha ternak ternyata lebih
tinggi pendapatannya dari pada usahatani kopi dengan usaha ternak, (2) Semua sistem
usahatani kopi dengan pola tanam terpadu efisien dalam alokasi biaya. Nilai R/C ratio
terbesar terdapat pada pola tanam II (tanaman kopi tanaman tahunan tanaman
semusim) dengan nilai 2,76 dan nilai R/C Ratio terendah terdapat pada pola tanam I
(tanaman kopi tanaman tahunan tanaman semusim usaha ternak) dengan nilai R/C
Ratio sebesar 2,13.
Kata kunci: Pendapatan, Efisiensi biaya, Pola Tanam Terpadu, Kopi Arabika, ternak
2005). Penurunan nilai ekspor selain
I. PENDAHULUAN
Kopi
merupakan
komoditas perkebunan
peran
penting
satu
yang memiliki
dalam
salah
menunjang
jumlah
produksi
tersebut
diekspor
stocks
eksportir,
yang
ketergantungan
juga
504,905 ton.
oleh
pedagang
diekspor
dan
adalah
domestik
maupun
sebagai
produksi
37.397
ton
serta
sebesar
20%
akibat
dari
memiliki
Di
angka
Jawa,
produksi
tanaman
kopi
kopi
ini
kopi
Arabika.
Percobaan
Jakarta.
Setelah
percobaan
swasta. Selanjuitnya
dikeluarkan
Undang-undang
sesuai
dengan
syarat
tumbuh
sebagai
penanaman
kopi
menjanjikan.
Permintaan
luar
menanam
kopi
Arabika.
Sumber
Wringi
termasuk
Kecamatan
Sumber
Wringin
bahwa
petani
kopi
di
usahataninya.
Di
dalam
Wringin
yang
juga
terdapat
memperoleh
pendapatan
di
yang
Desa
diusahakan
Sukorejo
oleh
Kecamatan
yang
dikombinasikan
dengan
kopi
di
Desa
Sukorejo juga
Kabupaten
Bondowoso
dilakukan
dengan
oleh
yaitu
penelitian
petani
kopi
terkait
di
Desa
Sukorejo
tanaman
jahe
dan
tales
yang
Bondowoso.
mengetahui
mahoni,
bagaimana
perolehan
dan
dadap
dalam
yang
semuanya
termasuk
golongan
tanaman
KERANGKA PEMIKIRAN
Petani di Desa Sukorejo Kecamatan
perkebunannya.
Kecamatan
Sumber
Wringin
tahun
secara
pada
2012,
yang
Kecamatan
peringkat
menjadi
penyebab
beragamnya
Sumber
Wringin
menjadi
pertama
sebagai
wilayah
Desa Sukorejo.
Pendapatan
dihitung
dengan
karena
sangat
dipengaruhi
oleh
Pd = TR - TC.
Keterangan :
Pd : Pendapatan pada berbagai sistem pola
tanam terpadu usahatani kopi
TR: peneriamaan pada berbagai sistem
pola tanam terpadu usahatani kopi
TC: biaya produksi pada berbagai sistem
pola tanam terpadu usahatani kopi
Disamping itu dalam penelitian ini
tanaman
kopi
mauun
tanaman
tumpangsarinya.
METODE PENELITIAN
Penentuan daerah penelitian ini dilakukan
dengan
sengaja
(purposive
method).
kopi,
apakah
kombinasi
usahatani
banyak
kopi
dengan
komoditas
ataukan
Bondowoso.
Dasar
pertimbangan
nilai
tanam
R/C
ratio
ini
dengan
cara
terpadu
(tumpangsari
dengan
yang
terhadap
sangat
berpengaruh
Populasi
Sampel
(orang)
(orang)
Tani Maju I
24
16
Usahatani XI
20
14
Total
44
30
Metode
digunakan
analisis
data
untuk
permasalahan
yang
menganalisis
pertama
mengenai
yaitu
untuk
kombinasinya.
Metode
untuk
menganalisis
menggunakan
atau
keuntungan.
dieroleh
dengan
usahatani terpadu.
analisis
dengan
dikeluarkan
yang
pendapatan
Keuntungan
Formulasi analisis
sebagai berikut:
Pd = TRi TCi
Keterangan:
Pd
tumpangsarinya.
penerimaan
usahatani
kopi
pola
/ =
dengan
Petani
sebagai
berikut:
Formulasinya
dikatakan
dapat merugikan.
panen
baik
kopi
maupun
tanaman
dengan
mengunakan
pola
dua
rugi
mengunakan
(II)
(apokat,
petani
durian,
mengkombinasikan
dan
cengkeh),
dan
pola
kopi
Kecamatan
Kabupaten
dikombinasikan
terpadu
Sumber
Sumber
Wringin
umumnya
usahatani
dengan
sifatnya
kopi
tanaman
sebagai
lain
penaung
diusahakan
oleh
petani
tanam
keempat
(IV)
petani
Desa
Bondowoso
mengusahakan
baikyang
di
Pota
Tabel
menunjukkan
bahwa
pendapatan
sebesar
Rp.
tanaman
semusim)
Tabel 5. Rata-Rata Penerimaan Total Biaya Dan Pendapatan Untuk Usahatani Kopi Arabika Pada
Berbagai Pola Tanam Terpadu Di Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin
No.
1
Uraian
Penerimaan (Rp)
- Tanaman kopi
- Tanaman tahunan
- Tanaman semusim
- Hewan ternak
Total Tanaman Sela
Total
Pola Tanam
I
Rata-rata (Rp/Ha)
Pola Tanam
Pola Tanam
II
III
Pola Tanam
IV
18.280.600
966.667
4.635.000
10.300.000
5.601.667
26.365.210
1.839.167
5.859.452
7.698.619
17.013.400
5.745.714
11.066.667
5.745.714
31.284.847
2.753.000
2.753.000
34.182.267
34.063.829
33.825.781
34.037.847
7,750,933
405,000
1,473,333
7,207,667
9,795,504
601,095
2,183,650
-
6,752,190
1,280,952
6,688,333
11,645,644
841,504
-
1,878,333
2,784,745
1,280,952
841,504
10.529.677
(60,69%)
565.000
(3,26%)
3.188.333
(18,22%)
3.092.333
(17,82%)
3.726.667
7.348.667
(100%)
16.569.706
(77,13%)
1.238.071
(5,76%)
3.694.564
(17,11%)
-
10.261.210
(53,71%)
4.464.762
(23,37%)
-
19.639.202
(91,13%)
1.911.496
(8,86%)
-
Pendapatan (Rp)
-Tanaman kopi
-Tanaman tahunan
-Tanaman semusim
-Hewan ternak
Total Tanaman Sela
Total
4.913.874
21.483.580
(100%)
4.378.333
(22,92%)
4.464.762
19.104.305
(100%)
1.911.496
21.550.698
(100%)
dan
saat
penurunan
sampai
18.000/kg.
Hal
ini
pada
mengalami
Untuk
mengetahui
ada
tidaknya
harga
Rp.
disebabkan
oleh
3.
ini
dilakukan
uji
beda
pendapatan.
Uji
Tabel 3. Analisis Uji Beda Pendapatan di Berbagai Pola Tanam Terpadu Usahatani Kopi
Arabika di Desa Sukorejo Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
ANOVA
Mean Square
4.882E13
1.611E13
Sum of Squares
5.645E13
7.569E14
8.134E14
Between Groups
Within Groups
Total
F
3.029
Sig.
.0459
(3,26)
Desa
masing-masing
terpadu
keuntungan
dari
pola
tanam
masing-masing
pola
Sukorejo.
Berdampak
pada
Tabel 4 Hasil Pengujian Terhadap Keuntungan Pada Masing-masing Pola Tanam Terpadu Usahatani
Kopi Arabika Di Desa Sukorejo
Tabel
Perbandingan
antara
penerimaan
dari
besarnya
nilai
R/C
ratio
yang
memperoleh
dan
meningkatkan
penerimaan
Sedangkan
produksi
yang
pola
tanam
IV
yaitu
terendah
17,348,667
tanam
terpaduI
merupakan
pendapatan
Melalui
pengujian
pada
R/C
tinggi.
sampai
dalam
ratio
terdapat
bilai
diterima
sehingga
keuntungan
pola
2.
yang
merupakan
tertinggi.
statistik
Simpulan
arabika
di
Desa
Sukorejo
Bondowoso
sebaiknya
menerapkan
dapat
mengelola
tanaman
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 1988. Budidaya Tanaman Kopi.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Basuni, Ruli et al. Model Sistem Integrasi
Padi-Sapi Potong di Lahan Sawah.
Jurnal: Forum Pascasarjana Vol.33
No 3.
pada
perhatian
kenyataannya
petani
dalam
menyita
mengelola
tanaman kopi.
2.
sebagai
tanaman
tanaman
kopi
utama
menjadi
sampingannya.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ditlitabmas yang telah memberi
kesempatan dan pendanaan pada penelitian
ini melalui program pendanaan sentralisasi
skim Stranas (Strategis Nasional) pada
tahun 2012 sampai 2014. Terimakasih pula
penulis sampaikan kepada Erma Nurseptia
Said, SP. Yang membantu pengumpulan
data selama penelitian.
Metode
Jakarta: