Professional Documents
Culture Documents
2 ( )
0
20 +
(1)
(2)
() =
Persamaan dasar Filter Gabor 1-D dipusatkan di dekat 0 dan karena pada
konvolusi dengan filter di pusat lebih dianjurkan, maka dibuat 0 =0 dan =0. Maka
diperoleh bentuk persamaan dasar Filter Gabor :
() =
22
(3)
20
Fungsi tersebut lebih sering disebit sebagai filter kompleks linier. Dengan
demikian dapat dihitung respon filter 1-D dari fungsi pada setiap lokasi 1 dengan
konvolusi adalah sebagai berikut :
(1 ) = (1 ) (1 )
= (1 ) ()
=
2 ( )2
1
20 (1 ) ) ()
= 20 1
2 ( )2
1
() 20 )
(4)
Agar filter pada frekuensi yang berbeda merupakan versi skala dari satu dengan
yang lainnya maka durasi waktu dari filter dihubungkan dengan frekuensi pusat sebagai
berikut :
=
|0 |
(5)
() =
| | 2
( 0 ) 2 2
0
Dari persamaan (2) dapat dilihat bahwa respon awal filter terjadi saat f = 0 ,
2
() =
| | 2
( 0 ) 2 2
0
|0 |
| | 2
( 0 ) 2 2
0
2 2 + 2 2 )
20
(8)
Dimana :
= cos + sin
= sin + cos
(9)
merupakan sudut rotasi dari sumbu utama Gaussian dan bidang gelombang (sinusoidal).
Seperti sebelumnya, substitusi =
|0 |
dan =
|0 |
merupakan versi skala dari yang lain. Sehingga dan mengontrol bandwith dari filter
sepanjang sumbu x dan y secara berurutan. Sedangkan normalisasi dari Filter Gabor 2-D
2
|0 | (02 2 +02 2) 2
(, ) =
(10)
( 2+ 2)
1
(, ) =
2 2
2
Dengan :
=
ln 2 (2 + 1)
2(2 1)
(11)
ln 2
2 tan ( 2 )
(12)
2
Dimana frekuensi (F) merupakan frekuensi tengah dengan nilai = 2 dan orientasi ()
mendefinisikan orientasi pusat filter, dan menyatakan konstanta lebar bandwidth dan
jangkauan angular filter. Variabel menyatakan respon sebesar -6 dB komponen frekuensi
spasial dan berkaitan dengan respon sebesar -6 dB untuk komponen angular. Posisi (F,
) dan lebar gelombang ( , ) dan filter gabor dalam domain frekuensi harus ditetapkan
dengan teliti agar dapat menagkap informasi tekstur yang benar. Frekuensi tengah dari filter
harus terletak dekat dengan frekuensi karakteristik teksrtur. (Praktikum Pengolahan Citra
Biomedika, n.d.)
%Bf
%persamaan pada bagian pembilang sigma x
%persamaan pada bagian penyebut sigma x
y=round(y);
%bulatkan nilai y
xx=x.*cos(tetha)+y.*sin(tetha); %koordinat kutub x
yy=-x.*sin(tetha)+y.*cos(tetha);%koordinat kutub y
hx=(1/(2*pi*sigmax*sigmay))*exp(0.5*((xx.^2/sigmax^2)+(yy.^2/sigmay^2)));
jx=cos(2*pi*fx*xx);
hc=hx.*jx;
%Bentuk Real
kx=sin(2*pi*fx*xx);
hs=hx.*kx;
%Bentuk imejiner
Hasil Program
%magnitude
Daftar Pustaka :