Professional Documents
Culture Documents
PERTANIAN BERKELANJUTAN
3 Votes
Agroekologi/Agrolandscape/Pertanian Berkelanjutan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agroekologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ekologi untuk
produksi pertanian. Dalam penerapannya, diharapkan dengan Agroekologi, ahli
pertanian diharapkan mampu mendefinisikan sifat
agroekosistem yaitu
produktivitas, stabilitas, keberlanjutan dan keseimbangan dan menerapkannya
secara terintegrasi pada lahan tanam terutama diwilayah tropika.
Dalam praktek di lapangan konsep agroekologi adalah upaya mencari bentuk
pengelolaan sumberdaya lahan permanen, baik dalam satu komoditi maupun
kombinasi antara komoditi pertanian dan kehutanan secara simultan atau secara
bergantian pada unit lahan yang sama dan bertujuan untuk mendapatkan
produktivitas optimal, lestari dan serbaguna, dan memperbaiki kondisi lahan atau
lingkungan (http://agroekologi.blogspot.com/).
Dengan demikian konsep Agroteknologi mencakup aspek struktur ekosistem
(structural attribute of ecosystem), yaitu jenis dan susunan tanaman/komoditasnya.
Selain aspek struktur ekosistem, konsep Agroteknologi juga mencangkup aspek
fungsi ekosistem (functional attribute of ecosystem) yaitu produktivitas, kelestarian
dan perbaikan lahan/lingkungan hidup (http://agroekologi.blogspot.com/).
Untuk melakukan semua tindakan tersebut diatas, diperlukan pemahaman menganai
Istilah Agroteknologi, arti penting dari Agroteknologi dan hubungan Agroteknologi
dengan pertanian berkelanjutan dan Agrolandscape.
Pada tugas mandiri kali ini, akan dibahas mengenai pengertian Agroteknologi dan
hubungannya dengan pertanian berkelanjutan serta hubungan antara Agroteknologi
dengan Agrolandscape.
1.1 Rumusan Masalah
1. Mengapa Agroekologi penting dipelajari di Fakultas Pertanian?
2. Apa hubungan antara Agroekologi dan pertanian berkelanjutan?
3. Apa hubungan antara Agroekologi dengan Agrolandscape?
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pentingnya mempelajari Agroekologi di Fakultas pertanian.
2. Mengetahui hubungan antara Agroekologi dan pertanian berkelanjutan.
3. Mengetahui hubungan antara Agroekologi dengan Agrolandscape.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Agroekologi
Agroekologi merupakan ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ekologi untuk
pertanian. Dalam penjabarannya, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari
makhluk hidup dirumah atau habitatnya. Penjelasan lain tentang ekologi menurut
pendapat Warren et al. (2008:3) adalah sebagai berikut : Ecologi as a science is
about understanding why species occur where they do and why they are absent
from other area. Penjelasan dari Warren tersebut dapat diartikan bahwa ekologi
sebagai ilmu adalah mengenai pemahaman tentang alasan mengapa suatu spesies
berada di wilayah tertentu. Sedangkan definisi pertanian menurut Warren et
al. (2008:2) sebuah proses domestifikasi yang merubah habitat alami dari spesies
tanaman atau hewan tertentu, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
makanan manusia. Proses domestifikasi tersebut dapat berupa modifikasi ataupun
seleksi.
1.2 Pertanian Berkelanjutan
Di Indonesia, konseptual pertanian berkelanjutan tercantum pada UU no. 12 tahun
1992. Akan tetapi pengertian pertanian berkelanjutan masih belum begitu jelas
secara implementasi (http://www.deptan.go.id/).
Namun secara umum, prinsip dari pertanian berkelanjutan adalah praktek pertanian
yang menggunakan prinsip dasar ekologi serta ilmu tentang hubungan antara
organisme dengan lingkungannya. Hal ini sama dengan penjelasan dari Wikipedia
bahwa Sustainable agriculture is the practice of farming using principles of ecology,
the
study
of
relationships
environment (http://en.wikipedia.org/).
between
organisms
and
their
memahami pengaruh pola dari beragamnya spesies yang ada dan proses yang
terjadi pada landscape tersebut. Menurut Warren (2008:164), spesies dari sebuah
populasi akan saling berinteraksi dengan landscape yang mereka tinggali, dan
kemungkinan hubungan tersebut menjadi faktor penting bagi keberlangsungan
hidup spesies tersebut.
Dalam dunia pertanian, hubungan antara spesies dengan landscapenya merupakan
hal yang penting. Hal ini dikarenakan landscape dari lahan pertanian merupakan
yang paling dinamis dari semua jenis landscape. Hal tersebut ditambah fakta bahwa
pertanian merupakan kegiatan yang berhubungan dengan mengatur populasi dari
berbagai spesies, mendukung berberapa spesies untuk tumbuh, dan mengeleminasi
spesies yang tidak diinginkan (Warren, 2008:169).
Dari Paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa Agro-landscape merupakan suatu
teori yang memahami pengaruh pola dari tanaman budidaya dan beragamnya
spesies yang ada serta proses yang terjadi pada landscape tersebut. Tipikal dari
Agro-landscape (agricultural landscape) adalah dibangun dari beberapa petak kecil
habitat semi-alami (Warren, 2008:169).
III. PEMBAHASAN
3.1 Pentingnya Mempelajari Agroekologi di Fakultas Pertanian
Secara umum, Fakultas Pertanian mempelajari ilmu-ilmu tentang tumbuhan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Tantangan yang muncul kemudian adalah apakah kita sebagai manusia dapat
mengeksploitasi ekologi dengan sistem pertanian intensif dan mengembangkan
bentuk pertanian baru yang masih produktif namun tetap sesuai dan berkontribusi
dalam hal menkonservasi keberagaman hayati (Warren 2008:18).
Hal tersebut beralasan dikarenakan menurut Warren (2008:63), Pertanian dan
konservasi
lingkungan
untuk
menjaga
keberagaman
hayati
bersifat
berketegantungan. Lebih lanjut Warren mengatakan bahwa, pertanian membutuhkan
layanan dari ekosistem seperti predator dan serangga penyerbuk, sedangkan
konservasi spesies dan habitatnya (keberagaman hayati) sangat membutuhkan
manajemen pertanian yang benar. Sebagai tambahan, pertanian bergantung pada
keberagaman hayati untuk perkembangan atau adaptasi dari varietas batu
tumbuhan untuk mengimbangi perkembangandari penyakit tanaman yang baru,
serangga pengganggu, dan perubahan iklim (Warren 2008:63)
Berdasarkan pernyataan pada paragraf-paragraf sebelumnya,
dapat diketahui
sebuah
ekosistem,
ada
berbagai
macam
tipe
spesies
yang
bisa
diklasifikasikan jika ditinjau dari mobilitas dan tingkat kelahirannya. Spesies yang
memiliki mobilitas tinggi lebih mudah terkolonisasi dari pada spesies yang tidak
memiliki mobilitas tinggi. sedangkan spesies yang memiliki tingkat kelahiran yang
rendah akan rentan terhadap landscape yang sering berubah-ubah, contohya adalah
landscape pertanian. (Warren 2008:165).
Dalam dunia pertanian, hubungan antara spesies dengan landscapenya merupakan
hal yang penting. Hal ini dikarenakan landscape dari lahan pertanian merupakan
yang paling dinamis dari semua jenis landscape. Hal tersebut ditambah fakta bahwa
dari
Agro-landscape
(agricultural
landscape)
adalah
dibangun
dari