Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Yayasan saat ini sulit dibedakan dengan lembaga lainnya yang berorientasi
laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk menyiasati berbagai
aktivitas di luar bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan, kesehatan, serta pendidikan
dan persoalan ini telah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, terutama pihak
perpajakan. Dampaknya, sistem dunia usaha menghadapi risiko penghancuran melalui
regulasi serta kepatutan yang bersifat umum.
Berbagai fakta yang ada menunjukkan bahwa kecenderungan pendirian
yayasan adalah untuk berlindung dibalik status badan hukum yayasan, dan bukan
wadah pengembangan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Selain itu, tujuan
kecenderungan ini biasanya berakhir dengan interpretasi memperkaya diri para
pendiri, pengurus, dan pengawas.
Sejalan dengan kecenderungan tersebut, berbagai masalah yayasan mulai
muncul, seperti kegiatan yayasan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan yang
tercantum dalam anggaran dasar, sengketa antara pengurus dengan pendiri atau pihak
lain, dan dugaan bahwa yayasan digunakan untuk menampung kekayaan para pendiri
atau pihak lain yang diperoleh dengan cara melawan hukum. Banyaknya masalah
tersebut memunculkan kebutuhan akan hukum positif atau landasan yuridis.
Dalam rangka penerapan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas pada
masyarakat, manajemen yayasan melakukan pembenahan administrasi, termasuk
publikasi pertanggungjawaban laporan keuangan setiap tahun.
Karakteristik utama organisasi nonprofit seperti yayasan berbeda dengan
organisasi swasta (profit). Perbedaannya terletak pada mekanisme organisasi
bersangkutan dalam memperoleh sumber daya awal yang dibutuhkan, yang umumnya
diperoleh dari sumbangan.
Berbagai transaksi yayasan dapat dibedakan dengan jenis transaksi organisasi
swasta, seperti transaksi penerimaan sumbangan. Namun demikian, praktek organisasi
nonprofit seperti yayasan diakui sering tampil beragam. Pada beberapa bentuk
organisasi nonprofit di mana tidak ada kepemilikan, kebutuhan modalnya didanai dari
utang; sementara kebutuhan operasinya diperoleh darp pendapatan atau jasa yang
diberikan. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian arus masuk kas menjadi
ukuran yang penting bagi para pemakai laporan keuangan yayasan tersebut, seperti
kreditor dan pemasok dana lainnya. Yayasan semacam ini memiliki karakteristik yang
tidak berbeda dengan organisasi swasta.
Pemakai laporan keuangan yayasan memiliki kepentingan bersama, yaitu
untuk menilai:
Jasa yayasan dan kemampuan yayasan untuk memberikan jasa secara
berkesinambungan.
Mekanisme pertanggungjawaban dan aspek kinerja pengelola.
Kemampuan yayasan dalam mengelola jasa dikomunikasikan melalui laporan
posisi keuangan, dimana informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan
informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut disampaikan. Laporan
ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih, baik yang terikat maupun tidak
terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban pengelola yayasan atas hasil pengelolaan
sumber daya sumber daya yayasan akan disajikan melalui laporan aktivitas dan
laporan arus kas. Laporan aktivitas menyajikan informasi mengenai perubahan yang
terjadi dalam kelompok aktiva bersih.
B. TUJUAN:
Makalah ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.
C. RUANG LINGKUP:
Laporan keuangan yayasan ini terdiri dari laporan posisi keuangan & laporan
aktivitas. Makalah ini menetapkan informasi dasar mengenai laporan keuangan
yayasan. Sementara hal-hal yang tidak diatur dalam pernyataan standar akuntansi
yayasan, harus mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum.
D. DEFINISI ISTILAH DALAM AKUNTANSI YAYASAN
Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Makalah ini.
Pembatasan Permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang
ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan
secara permanen. Yayasan diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua
penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya
tersebut.
Pembatasan Temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh
penyumbang, agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan sampai dengan
periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
Sumbangan Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatas tersebut dapat bersifat permanen
atau temporer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM YAYASAN
Yayasan Maju Bersama merupakan sebuah yayasan lembaga swadaya masyarakat
yang didirikan pada tanggal 1 Januari 2005. Yayasan ini mengkhususkan untuk
bergerak dalam bidang pemberdayaan dan peningkatan profesionalitas usaha kecil dan
menengah (UKM) yang ada di sekitar kota Depok. Yayasan melihat bahwa banyak
UKM yang sesungguhnya memiliki potensi besar untuk dapat berkembang menjadi
sebuah perusahaan yang lebih besar namun mereka terbentur pada permasalahan
sumber daya manusia (Profesionalisme). Permasalahan tersebut masih ditambah
dengan kurangnya jaringan dalam rangka pemasaran produk-produk yang mereka
hasilkan. Selain itu, yayasan ini juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam
mengurangi jumlah pengangguran dengan jalan mendorong terciptanya UKM-UKM
baru.
Visi Yayasan Maju Bersama:
3
Bendahara
Luluk Widiawati
Divisi
Divisi
Divisi
Divisi
Humas
Jaringan dan Informasi
Pengumpulan Dana
Pelatihan
Untuk menjalankan misi-misinya tersebut, yayasan mengembangkan programprogram sebagai berikut:
Sosialisasi UKM: Seminar Kewirausahaan
Pelatihan: Pelatihan Pemasaran, Pelatihan Keuangan, Pelatihan Manajemen Produksi
Pengembangan Jaringan: Pertemuan UKM, Studi Banding
Untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut, yayasan menyusun anggaran sevagai
berikut:
Anggaran Operasional:
Belanja Gaji
Rp. 120.000.000
Belanja Barang
Rp. 40.000.000
Rp. 10.000.000
Rp. 170.000.000
Anggaran Kegiatan:
Seminar Kewirausahaan
Rp. 10.000.000
Pelatihan Pemasaran
Rp. 15.000.000
Pelatihan Keuangan
Rp. 12.500.000
Rp.
7.500.000
Pertemuan UKM
Rp.
5.000.000
Studi Banding
Rp. 15.000.000
Rp. 65.000.000
TOTAL ANGGARAN
Rp. 235.000.000
4
Rp. 42.000.000
Rp. 8.000.000
11. 30 Jan Mengadakan kegiatan pertemuan UKM I yang menghabiskan dana Rp.
3 Juta.
Belanja Kegiatan-Dana Terikat
Kas
6
Rp. 3.000.000
Rp. 3.000.000
12. 31 Jan Diterima sumbangan berupa 2 unit computer dari pemerintah Jawa
barat. Nilai dari kedua computer tersebut adalah Rp. 9 Juta.
TIDAK ADA PENJURNALAN
NERACA
Dana Tidak Terikat(dalam Rp)
50.500.000
59.500.000
50.500.000
59.500.000
50.500.000
59.500.000
50.500.000
59.500.000
Aktiva
Kas
Total
Kewajiban dan Ekuitas Dana
Ekuitas Dana*
Total
LAPORAN AKTIVITAS
Dana tidak Terikat (dalam Rp)
Pendapatan
Rp. 78.000.000
Rp. 52.000.000
Belanja Gaji
Rp. 9.000.000
Rp.
Belanja Kendaraan
Rp. 10.000.000
Rp.
Rp. 15.000.000
Rp.
Belanja Listrik,air&Telp
Rp. 1.500.000
Rp.
Belanja ATK
Rp. 2.000.000
Rp.
Belanja Kegiatan
Rp.
Rp. 7.500.000
Surplus/Defisit
Rp. 40.500.000
Rp. 44.500.000
Transfer-Masukan
Rp.
Rp.
Transfer-Keluaran
Rp.
Rp.
Rp. 40.500.000
Rp. 44.500.000
Dana Terikat
Rp. 10.000.000
Rp. 15.000.000
Rp. 40.500.000
Rp. 44.500.000
*Saldo Awal
+/+Penambahan
Ekuitas Dana
Saldo Akhir
Rp. 50.500.000
Rp. 59.500.000
BASIS AKRUAL
1. 5 Jan
Diterima bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 70 juta dengan syarat
penggunaan 60% untuk kegiatan pelatihan bagi UKM dan pembentukan jaringan
UKM.
Kas
2. 6 Jan
Rp. 70.000.000
Pendapatan-Dana Terikat
Rp. 42.000.000
Pendapatan-Dana tidak Terikat
Rp. 28.000.000
Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp. 8 Juta
Rp. 2.000.000
Pendapatan-DanaTerikat
Rp. 2.000.000
Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai
Rp. 10 Juta.
Kendaraan
7. 15 Jan
Rp. 10.000.000
Kas
Rp. 10.000.000
Dibayarkan Biaya sewa gedung sebagai sekretariat yayasan untuk 2
Rp. 15.000.000
Rp. 15.000.000
Pembayaran biaya sewa gedung untuk dua tahun kedepan akan diakui oleh
yayasan sebagai sewa dibayar dimuka, yang merupakan aktiva. Yayasan mencatat
transaksi ini dengan mendebit sewa dibayar dimuka dan mengkredit kas sebesar 15
juta. Pada akhir tahun nanti, akan dilakukan penyesuaian untuk mencatat belanja sewa
yang benar-benar (secara Substansi) menjadi beban tahun ini.
Beban Sewa
Rp.7.500.000
Rp. 7.500.000
Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp. 50 Juta yang akan jatuh
Rp. 50.000.000
9. 23 Jan
Utang Bank
Rp. 50.000.000
Dibayar tagihan listrik, air, dan telepon untuk bulan Desember tahun
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
Maka pada bulan Januari tahun ini ketika dilakukan pembayaran, jurnal yang
dicatat adalah sebagai berikut:
Beban yg msh hrs dibayar
Rp.1.500.000
Kas
10. 25 Jan
Rp. 1.500.000
Rp. 3.000.000
Rp. 3.000.000
NERACA
Dana tidak Terikat (dalam Rp)
Kas
Rp. 50.500.000
Rp. 59.500.000
Rp. 15.000.000
Rp.
Perlengkapan ATK
Rp. 2.000.000
Rp.
Komputer
Rp. 9.000.000
Rp.
Kendaraan
Rp. 10.000.000
Rp.
Rp. 86.500.000
Rp.59.500.000
Rp. 50.000.000
Rp.
Aktiva
Total
Kewajiban dan Ekuitas Dana
Utang Bank
Ekuitas Dana*
Rp. 36.500.000
Rp. 59.500.000
Rp. 86.500.000
Rp. 59.500.000
LAPORAN AKTIVITAS
Dana tidak Terikat (dalam Rp)
Pendapatan
Rp. 37.000.000
Rp. 52.000.000
Belanja Gaji
Rp. 9.000.000
Rp.
Belanja Kegiatan
Rp.
Rp. 7.500.000
Surplus/Defisit
Rp. 28.000.000
Rp. 44.500.000
Transfer-Masukan
Rp.
Rp.
Transfer-Keluaran
Rp.
Rp.
Rp. 28.000.000
Rp. 44.500.000
Dana Terikat
Rp. 10.000.000
Rp. 15.000.000
(Rp. 1.500.000)
Rp.
Rp. 8.500.000
Rp. 15.000.000
*Saldo Awal
-/-Beban yang
Msh hrs dibayar
+/+Penambahan
Ekuitas Dana
Rp. 28.000.000
Rp. 44.500.000
Saldo Akhir
Rp. 36.500.000
Rp. 59.500.000
Rp. 70.000.000
Pendapatan-Dana Terikat
Rp. 42.000.000
Pendapatan-Dana tidak Terikat
Rp. 28.000.000
Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp. 8 Juta
4. 11 Jan
Rp. 2.000.000
Pendapatan-Dana Terikat
Rp. 2.000.000
Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai
Rp. 10 Juta.
Belanja Kendaraan
Rp. 10.000.000
Kas
Rp. 10.000.000
Kendaraan
Rp. 10.000.000
Ekuitas Dana-diinvestasikan
Pada Aktiva Tetap
Rp. 10.000.000
7. 15 Jan
Dibayarkan Biaya sewa gedung sebagai sekretariat yayasan untuk 2
tahun kedepan sebesar Rp. 15 Juta.
Belanja Sewa-Dana tidak Terikat
Rp. 15.000.000
Kas
Rp. 15.000.000
8. 20 Jan
Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp. 50 Juta yang akan jatuh
tempo pada bulan Juni tahun depan.
Kas
Rp. 50.000.000
Pendapatan-Dana tidak Terikat
Rp. 50.000.000
9. 23 Jan
Dibayar tagihan listrik, air, dan telepon untuk bulan Desember tahun
lalu sebesar 1,5 Juta.
Beban Ltrk,air,Telp-Dana tidak Terikat
Rp. 1.500.000
Kas
Rp.1.500.000
10. 25 Jan
Dibeli alat Tulis kantor (ATK) sebagai perlengkapan sekretariat
yayasan untuk enam bulan kedepan senilai Rp. 2 Juta.
Belanja ATK-Dana tidak Terikat
Rp. 2.000.000
Kas
Rp. 2.000.000
11. 30 Jan
Mengadakan kegiatan pertemuan UKM I yang menghabiskan dana Rp.
3 Juta.
12. 31 Jan
11
NERACA
Dana tidak Terikat (dalam Rp)
Kas
Rp. 50.500.000
Rp. 59.500.000
Komputer
Rp. 9.000.000
Rp.
Kendaraan
Rp. 10.000.000
Rp.
Rp. 69.500.000
Rp. 59.500.000
Utang Bank
Rp. 50.000.000
Rp.
Ekuitas Dana*
Rp. 50.500.000
Rp. 59.500.000
Rp. 19.000.000
Rp.
(Rp. 50.000.000)
Rp.
Rp. 69.500.000
Rp. 59.500.000
Aktiva
Total
Kewajiban & Ekuitas Dana
Diinvestasikan pada
Aktiva Tetap
Dicadangkan untuk
Utang
Total
LAPORAN AKTIVITAS
Dana tidak Terikat (dalam Rp)
Pendapatan
Rp. 78.000.000
Rp. 52.000.000
Belanja Gaji
Rp. 9.000.000
Rp.
Belanja Kendaraan
Rp. 10.000.000
Rp.
Rp. 15.000.000
Rp.
Belanja Ltrk,air&Telp
Rp. 1.500.000
Rp.
Belanja ATK
Rp. 2.000.000
Rp.
Belanja Kegiatan
Rp.
Rp. 7.500.000
Surplus/Defisit
Rp. 40.500.000
Rp. 44.500.000
12
Transfer-Masukan
Rp.
Rp.
Transfer-Keluaran
Rp.
Rp.
Rp. 40.500.000
Rp. 44.500.000
Dana Terikat
Rp. 10.000.000
Rp. 15.000.000
Rp. 40.500.000
Rp. 44.500.000
Rp. 50.500.000
Rp. 59.500.000
Rp. 19.000.000
Rp.
untuk Utang
(Rp. 50.000.000)
Rp.
Saldo Akhir
Rp. 19.500.000
Rp. 59.500.000
*Saldo Awal
+/+Penambahan
Ekuitas Dana
+/+Diinvestasikan
Pada Aktiva tetap
-/-Dicadangkan
13
BAB III
KESIMPULAN
Kemampuan yayasan dalam mengelola jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi
keuangan, dimana informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi
mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut, akan disampaikan.
Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terikat maupun
yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban pengelola yayasan tentang hasil
pengelolaan sumber daya yayasan disajikan melalui laporan aktivitas. Laporan aktivitas akan
menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.
Berdasarkan Kasus Akuntansi Yayasan Maju Bersama dengan didukung pernyataan
diatas dapat saya simpulkan bahwa Laporan Keuangan yang disajikan oleh Yayasan Maju
Bersama sudah sesuai dengan Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba pada PSAK 45 dan
telah mengacu pada Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum baik Posisi Keuangan sampai
pada Laporan Aktivitas sesuai dengan Basis Akuntansi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bastian. Indra, AKUNTANSI YAYASAN & LEMBAGA PUBLIK, Jakarta; Penerbit
Erlangga, 2007
Bastian. Indra, AKUNTANSI UNTUK LSM & PARTAI POLITIK, Jakarta; Penerbit
Erlangga, 2007
PSAK 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, Tim Kerja IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia), 1998
Sumber Data:
http://www.google.com//Kasus_Akuntansi_Yayasan
15