You are on page 1of 14

MITOS LEGENDA JOGJAKARTA

Posted by pecaturjogja pada November 27, 2010


Kenangan, peristiwa, mitos, legenda yang menginspirasi, usang namun kenangannya tidak lekang,
orisinil, hampir dan bahkan sudah dilupakan, hampir dan bahkan sudah hilang punah karena tidak
terdokumentasikan dengan baik, yang menurut saya pantas diberikan predikat LEGENDA JOGJA TAK
TERDOKUMENTASI. Dipersembahkan untuk anak-anak Jogja di masa datang, supaya tidak lupa akan
hal ini.Ini merupakan opini pribadi saya dan beberapa teman. Silahkan menikmati:
1. Suara drumb-band tengah malam.
Sekitar tahun 80-an akhir, setiap tengah malam, di hari hari tertentu, kita orang jogja pasti mendengar suara
drum-band. Kalau yang rumahnya barat, pastilah mengira asal suara itu dari timur, kalau dari selatan pastilah
mengira itu asal suara drum-band dari arah utara, begitu pula sebaliknya. Anehnya, suara itu ketika dicari tidak
ada satupun yang menemukan. Saya pernah minta kepada bapak untuk nonton itu drumb-band, lantas diantar
sama bapak mencari asal suara itu, tapi tetap saja tidak ditemukan. Ini semua orang jogja asli pasti tahu.
2. Legenda Yu Darmi.
Tentang legenda hidup ini, mbak Tiwi nadanusantara pernah membahasnya di sini ., juga ada teman bahas
di sini juga. Beliau adalah legenda dunia malam pinggir kota. Dengan payung hitam dan baju hangat semacam
sweater berkerah menutup leher, beliau bekerja menjadi PSK senior. Rumahnya kalo ndak salah diselatannya
stasiun lempuyangan.
Waktu SD ketika saya berangkat setor koran naik sepeda pagi-pagi dari jalan Diponegoro ke stasiun tugu dan
lempuyangan, saya sering berpapasan dengan beliau, bahkan beliau sering menyapa sesiapa yang masih
terbangun dini itu di sekitar area lempuyangan kadang di utara Kridosono. Tapi apa yang dilakukannya waktu itu
saya ndak mudheng.
3. Gauk (sirine-Jawa) pabrik gula Madukismo
Suara gauk yang meraung raung setiap jam 5.45, 6.00, 21.45, dan pukul 22.00. Suara ini akan terdengar setiap
musim tebang tebu atau disebut cembengan, yaitu pada bulan April-Oktober.
4. Gauk pitulasan, 1 maret, dan 10 november.
Suara gauk ini berasal dari tower gauk di selatan pasar Gampingan (Serangan) selatan jalan. Dulu disitu ada
tower jaman belanda yang selalu dibunyikan pada tanggal tanggal tersebut. Kalau tanggal 1 maret dan 10
November pasti dibunyikan tepat jam 6 pagi. Kalau pas pitulasan pasti jam 10 pagi. Pada saat gauk pitulasan
dibunyikan, ada ritual kusus yang dilakukan para mahasiswa Institut Seni Indonesia, yaitu tiarap. Tapi akhir 80-

an, tower yang sudah tidak berfungsi sejak awal 90-an itu sudah dirubuhkan karena dibelakangnya dibangun
PLN baru. Sebelum PLN, bangunan pabrik anim yang terkenal angker.
5. Air Mancur
Dulu di tengah perempatan Kantor Pos Besar ujung jalan Malioboro ada air mancurnya. Lalu sekitar pertengahan
80-an air mancur itu dihilangkan seiring meningkatnya volume lalu lintas yang melewati perempatan itu. Lantas,
lokasi NOL kilometer itu dinamakan Air Mancur. Kalau ndak percaya tanya aja sama kernet bus kota jalur 9
warna oranye itu.
6. Suminten Edan
Hahaha tokoh kethoprak ini sangat fenomenal sekali. Siapapun pasti pernah nonton ketoprak ini, enta itu nonton
dirumah sendiri atau di tetangga. Ketoprak yang sangat menakutkan bagi anak-anak kecil, hahaha, apalagi suara
tangis bayinya Suminten. Tokoh yang memerankan Suminten Edan adalah Marsidah, BSc., dari sanggar ketoprak
Sapta Mandala pimpinan pak Widayat. Rumah bu Marsidah dari dulu sampai sekarang di selatan pasar Ngringin
di Patangpuluhan. Dahulu Sapta Mandala bernama Kridha Mardi, yaitu bidang kesenian dari group kesenian
underbow Lekra dari Partai Komunis Indonesia
7. Gito-Gati PS Bayu
Tokoh kembar fenomenal dalam bidang perkethoprakan Jogja dan sekitarnya. Anak-anak kecil bisa membedakan
keduanya dari upa atau nasi yang menempel di pipi salah satu dari keduanya. Anaknya, Bambang Rabies
sampai sekarang masih eksis di dunia kesenian.
8. Kethoprak Sayembara TVRI Jogja
Beberapa judul yang masih saya ingat: Ampak-Ampak Singgelopuro; Kesaput ing Pedhut, Ampak-ampak
kaligawe, dll. Terakhir kethoprak sayembara tahun 1994 dengan tokoh Ria Enes yang punya noda toh di
lengan. Sponsor ketoprak sayembara terakhir adalah majalah Referendum yang terbit dan mati pada tahuntahun tersebut. Salah satu tokoh yang sangat terkenal adalah Ki Bongol, seorang misterius yang sakti
mengenakan caping. Dan ingat ga, kalau yang jadi mbok mban di setiap lakon selalu sama orangya, ibu ibu
gemuk pendek, namanya Bu Titik, tapi panjangnya siapa ndak tahu.
9. Mbangun Desa
Cerita semacam opera sabun yang digunakan oleh pemerintah sebagai sarana untuk menyalurkan kebijakankebijakan yang bertitik pada pembangunan desa. Dikemas lucu dan dengan gaya jogja yang khas. Tokoh-tokoh
dalam opera ini adalah: Den Baguse Ngarso (Drs. Susilo), Pak Bina, Bu Bina (Heru Kesawa Murti), Kang Sronto,
Yu Sronto (yang aslinya adalah istri dari pemeran Pak Bina), Den Ayune Ngarso (Yati Pesek) Kuriman, dan
terakhir ada Yu Beruk.

10. Obrolan Angkring


Sapa kelingan tokoh tokohe, ayo tulis kene. Nek aku masih ingat lagunya loh.
Warung angkring sebutane
Ra ngintelek ning mesti dho dikangeni
Mahasiswa, tukang becak, seniman lan senewen
kabeh ngumpul dadi siji dho gayenge
Ngobrol mrono, ngobrol mene kaya ahli
Wusanane ngrasani nggone tanggane
Aja-aja, aja keladuk sembrono, iso iso diciduk karo pulisi
Mangga-mangga, mangga lenggah wonten mriki
Lenggah nangkring, sego kucing, karo ngopi
Mangga-mangga, sing ra jajan mesti rugiii
11. Basiyo
Dagelan mataram ala Jogja yang digawangi oleh Alm. Basiyo, Alm. Ki Narto Sabdo. Ngabdul,dll. Dagelan yang
bersahaja, lugu, cerdas, antisipatif, tidak sarkasme, dan sangat kental dengan kebudayaan dan cara hidup orang
kebanyakan di Jogja.
Dagelan gaya mataraman ini, kaset dan mp3 nya bisa didengarkan di koleksi saya di sini

12. Sujud Sutrisno


Seorang pengamen jalanan jogja yang khas dengan permainan kendang tunggal di selempangkan menyamping
di perutnya. Mulai mengamen dengan kendang tunggal ini sejak ibuku belum lahir,,yaitu sebelum tahun 62, dan
sampai sekarang mbah sujud masih mengamen dengan cara yang unik ini. Satu frase dalam lagunya yang
terkenal adalah
Tum, dundang mbokmu..
Rekaman lagunya bisa di dengarkan di koleksi musik saya di sini
13. Puk puk puk, ji walang kaji puk puk beruk dem dem
Masih ingat ga, tahun sekitar 80an pertengahan, ada opera Lebaran yang dibintangi oleh Didik Nini Thowok,
Daryadi, Marwoto Kawer, dan Bu Titik (yang biasa jadi mbok mban di ketoprak). Dalam opera itu, Dhidik Nini
Thowok dan Marwoto Kawer merapal mantra yang lucu dan masih saya ingat sampai sekarang.
Pok pok pok dem dem dem, ji walangkaji pok pok beruk dem dem dem;
.ora ngalor ora ngidul nunul menuk Dul.

hahaha
14. Ciri-ciri orang Bantul: pipi kanan hitam
Hahaha ini pomeo entah siapa yang memulai, yang jelas sejak saya masih TK, sekitar tahun 87an, saya sudah
mendengar tentang hal ini.
Jadi begini, dahulu, orang orang Bantul banyak sekali yang bekerja ke Kota Jogja. Ribuan orang bersepeda
bersama memenuhi jalan jalan arteri utama Bantul-Jogja, seperti jalan Bantul, jalan Parangtritis, dan jalan
Imogiri, baik pada pagi hari ketika datang maupun sore hari ketika pulang, berjajar 2-3 sepeda di sebelah kiri.
Ketika berangkat kerja, mereka berbondong-bondong bersepeda menuju Kota yang berada disebelah utara,
menuju arah utara, sehingga matahari pagi di timur lebih banyak menyinari sisi muka sebelah kanan. Begitu
pula sebaliknya, ketika pulang, muka mereka sebelah kanan kembali terkena matahari sore di ufuk barat.
Begitulah pomeo ini berlaku hahahaha.
15. Legenda LAMPOR
Ketika saya kecil, saya pernah diceritakan sama bapak kalau di malam-malam tertentu, orang orang disepanjang
lembah Kali Code mendengar bunyi gemerincing dan derap kaki kuda. Dan ketika mereka mendengar itu, lantas
serta merta mereka akan menutup pintu dan jendela. Ya, mereka bilang ada LAMPOR datang. Lampor adalah
tentara dari kerajaan Ratu Pantai Selatan. Mereka datang dengan kereta kuda mengantarkan Ratu yang hendak
berkunjung dengan kereta kencananya menuju Gunung Merapi melewati sungai Code. Tapi jaman dulu memang
mereka benar-benar mendengarkan suara gemerincing itu. Jika suara itu datang, pendudu lantas menutup pintu
lantaran takut dibawa serta ke Laut Kidul. Tapi suara itu terdengar benar-benar!!! Legenda tentang Lampor ini
pernah dituliskan dalam sebuah cerpen oleh seorang tukang becak, tapi ketika tulisannya mendapat juara dalam
sebuah kompetisi, dia menolak untuk menulis lagi.
16. JOXZIN JXZ
Joxin, atau ada yang menyebutnya dengan kepanjangannya Pojox Pom Bensin, adalah grup gank tertua dan
terkenal di Jogja. Bermula ketika anak anak seputaran malioboro dll, membuat kumpulan gank yang suka
nongkrong di Perempatan Sultan Agung (timur Shoping) di depan POM Bensin Senopati yang sekarang sudah
dijadikan taman parkir.
Versi lain mengatakan bahwa JOXZIN ini adalah akronim dari Joko Sinting. Selalu berkendara motor RX King.
JOXZIN menginpirasi lahirnya gank lain seperti QZR, Qizruh yang jika melakukan tawuran selalu mengendarai
motor Jet Colet dengan ciri khas sticker putih di slebor depan. Kemudian muncul gank lain seperti: CNX Conyax,
Ardath Aku Rela Ditidurin Asal Tidak Hamil, CAJ Cina Anti Jawa, TRB Trah Budeg, dan yang agak baru ada GMX
Gemax yang bermarkas di Kauman.
17. Bioskop-bioskop Legenda kota Jogja
Berikut nama-nama bioskop yang dulu sempat ngetop di kota Jogja.

President dan Senopati (Satu lokasi di Shoping Centre, sekarang Taman Pintar)
Soboharsono, Widya (Seputaran timur alun alun utara)
Indra, Permata, Arjuna, Empire, Reagent, Ratih, dll
Siapa yang tahu? tulis di komentar aja, nanti tak unggahkan
18. Muktamar Muhammadiyah ke-42
Muktamar ini diselenggarakan di kota Jogja pada bulan Desember tahun 1990. Ini menjadi fenomenal karena
bersamaan dengan acara Visit Asean Year.
19. Kirab tinggalan dalem Sri Sultan HB IX dan kirab jumenengan Sri Sultan HB X
Setahun setelah meninggalnya Sultan HB IX bulan Oktober 88, tepatnya tanggal 7 Maret 89, diadakan Kirab
Ageng Jumenengan Dalem Pangeran Mangkubumi menjadi HB X
20. Mencari kliping di Shoping
Hahaha dulu kalau ada tugas membuat kliping pasti tujuannya ke shoping. Shoping menjadi ramai sekali pada
saat tahun ajaran baru. Shoping yang letaknya di sebelah timur Munumen Satu Maret, depan Bank Indonesia,
menjadi tempat tujuan bagi ibu ibu membeli buku murah untuk anak-anaknya.
21. SMA 17-1
Hahaha orang dulu menyebutnya SMA Pitulassiji. SMA swasta yang mirip SMA Negri (karena ada angka 17nya)
yang sangat fenomenal karena reputasinya dibidang BERANTEM. Terletak di Pingit, Ujung Selatan Jalan
Magelang. Sejak beberapa tahun lalu lembaga yang menaungi SMA ini sudah bubar.
22. Jagading Lelembutnya Djoko Lodhang
Rubrik di Majalah Bahasa Jawa ini menjadi rubrik paling favorit, setelah rubrik Dhat Nyeng dibagian sampul
belakang dan rubrik Pengalamanku. Berisi tentang cerita kisah nyata dari para pembaca mengenai kejadian
metafisika dan hantu yang mereka alami. Rubrik ini dikemas seperti rubrik Cerkak dan Cerbung
23. Pak Abas CH
Semasa saya kecil, Pak Abas CH selalu mengisi sebuah acara di Radio Retjo Buntung bernama Pembacaan Buku.
Acara ini berisi opera radio yang dinarasi oleh beliau. Diputar setiap hari Minggu jam 14.30. Diiringi gesekan
rebab dan alunan melodi gender membuat acara ini semakin syahdu.
24. Hari Untarto

Mahasiswa abadi Biologi UGM ini adalah icon atensi dan pecinta radio, terutama UNISI. Hari, sehari harinya
menghabiskan waktu untuk melakukan atensi, live phone ke radio radio di Jogja, biasanya mengirim lagu untuk
Dian PTN, anak biologi angkatan 2000.
25. Jamu Gandring Hahahaha ini tidak ada ditempat lain kecuali di Jogja, dan itupun hanya seorang. Jamu
Gandring ini makanan, serupa permen, berasa jahe yang dibentuk bulat bulat kecil berwarna coklat. Simbah
almarhum yang menjual jamu gandring ini biasanya meneriakkan Ndriiinggg,,,Jamu Jamu Gandring dengan
tone rendah sambil membawa pikulan dibahunya. Ciri Khas lain adalah pikulannya ada semacam wayang orang
di kedua sisi, tapi bukan tokoh wayang, hanya ciptaan si simbah penjual jamu gandring.
Dahulu, para ibu jika menemukan kesulitan ndulang anaknya dan/atau anaknya suka minta jajan, maka ibu itu
akan bilang nek jajanan terus ora gelem maem tak undangke mbah jamu gandring, ben digawa lebokne
mbagor
26. Es Goreng Pak Gathot Terkenal di Sekolah-sekolah dasar seantero Jogja. Menjual es yang digoreng
(dicelupkan) ke dalam kuah coklat, kemudian si pembeli mengambil lotere berupa kertas kosong yang jika
dicelupkan ke dalam air, maka dalam kertas ini muncul tulisan. Biasanya menyertakan Horn dalam setiap
aksinya.
27. Samijaya, Progo dan Toko Ramai Tempat belanja dan kongkow paling legendaris di Jogja.
28. Bah Gemuk Satu-satunya klinik dan toko obat China yang sejak saya masih bayi sudah melayani
pengobatan di ujung selatan perempatan wirobrajan. Tabibnya namanya Bah Gemuk. Pengobatan untuk rakyat.
Sekarang toko obat bah Gemuk sudah ditutup karena sudah dua kali pasien bah Gemuk meninggal dunia karena
salah obat. He
29. Kerkop (KerkHof) Tempat nyekoki balita dan anak anak kecil yang susah makan atau sakit dengan jamu
jamuan tradisional jogja. Bocah biasanya dicangar supaya membuka mulutnya, kemudian simbah yang nyekoki
jamu, memeras jamu yang sudah dibungkus dengan kain putih tepat di atas mulut bocah yang terbuka. Dulu
ada pomoe yang biasa dikatakan ibu ibu kalau bayinya susah makan
Nek emoh maem mengko tak cekokke ning kerkop loh, lantas bayinya mau makan. Terletak di depan THR, THR
dulu adalah kuburan yang dalam bahasa belanda adalah KerkHof.
30. Trinil, endi gembungkuuuuuPada medio 80-an, ada sebuah sandiwara radio berbahasa jawa yang diputar
di Retjo Buntung dan RRI berjudul Trinil. Tokoh utama dalam sandiwara ini juga bernama Trinil, seorang gadis
yang kemudian dibunuh dengan cara dimutilasi, kepala dan tubuhnya dipisahkan oleh pacarnya setelah pacarnya
mengetahui bahwa trinil ini hamil. Lantas potongan tubuhnya dibuang di jurang oleh dia dan beberapa
temannya. Kemudian, hantu trinil berupa kepala ini menghantui orang orang yang terlibat dalam
pembunuhannya. Dan setiap dia menghantui, dia selalu bilang Endi gembungkuuuu (mana tubuhku-Jawa)
Versi lain menyebutkan, bahwa hantu yang mencari gembung itu adalah hantunya ibu tirinya Trinil yang mencari
potongan tubuhnya. Setelah Trinil membunuh dan memutilasi ibu tirinya, lantas, gembungnya disembunyikan

dibawah tempat tidur.


31. Kuncung dan Bawuk
Opera tivi untuk anak anak yang ditokohi oleh Kuncung dan Bawuk*sambil njembeng lambe*. Setelah itu acara
ini ditiadakan sejak jaman saya masih bayi. Jadi saya cuma dengar ke Legenda an nya dari bapak. Hahaha. Yang
saya ingat, kemudian muncul majalah Kuncung dan Bawuk.
32. Ra enak, tur larang, sing dodol ngentutan
Plesetan kata dari nyanyian yang diputar oleh penjual es keliling merk terkenal kala itu.
33. Montor Duyung
Semasa saya kecil, pernah ada isu tentang mobil box, atau truk, yang suka menculik anak anak dengan cara
dimasukkan ke karung, orang-orang menyebutnya, Montor Duyung (mobil Duyung-Jawa). Kadang ibu ibu suka
memasukkan ini ketika sedang menyuruh anaknya supaya pulang sekolah langsung pulang kerumah, tidak main
jauh jauh dari rumah.
..Le, aja dolan adoh adoh, mengko ndhak diculik karo Montor Duyung, dilebokne bagor,,,
34. Sang Legenda: Mbiing, Cemul, dan Suprat
Mbiing adalah ibu ibu tua tidak waras dengan busana jarikan, kemana mana membawa payung dan
nylempangkan jariknya nggembol sesuatu diperutnya. Mbing almarhum rumahnya di daerah Kadipiro, tapi
daerah jelajahnya dari Malioboro, ketimur sampai pernah saya temukan dia di daerah Condong Catur. Umpatan
khas dari Mbiing adalah
,,,malinggg,,,malinggg,,,
maling kijing,,,pateni wae!! sambil mengacungkan payungnya dan mengkaitkan ke leher orang yang
dianggapnya telah mengganggunya.
Cemul adalah orang tidak waras yang berbadan gendut. Tidak banyak bicara tapi suka dimintai nomor oleh orang
orang. Wilayah jelajahnya dari rumahnya di Ketanggungan, sampai daerah Magelang, karena saya pernah
melihat dia.
Suprat adalah orang tidak waras yang selalu bugil, hanya menutupi tubuh bagian depannya dengan bagor usang.
Almarhum suka membawa batu, dan memunguti batu batuan yang ditemukan dijalan. Jika marah suka
melempar orang. Suprat juga suka ditanya nomor butut oleh orang orang. Wilayah jelajahnya dari rumahnya di
Sonosewu sampai ke Klaten. Saya pernah melihat dia sampai di Klaten.
35. Ida Gedhang
Saya mungkin sudah agak lupa tentang kejadian ini, baik tahun ataupun detailnya, karena mungkin saya masih
kecil sekali. Yaitu ketika ada berita dari mulut ke mulut tentang seorang wanita bernama Ida yang masuk rumah
sakit karena pisang yang dia gunakan untuk melakukan swalayan patah ditempat. Ada yang tahu detailnya?

silahkan tulis disini.


36. Dolanan Bocah
Gotri legendri, Salah satu dari permainan anak anak Jawa yang sudah punah. Anak anak bermain melingkar,
jongkok ditanah. Mereka saling menggilirkan batu ke sebelahnya sambil menyanyikan lagu.
Gotri legendri nogosari
thiwul uwal awul jadah mbantul
dolan awan awan nggolek kodok
titenana besok gedhe dadi apaa
padha mbako enak mbako sedhep
dhempo ewa ewo kaya kodok
Kemudian, yang mendapatkan batu terakhir dia jadi kodok
Permainan anak anak yang lain seperti
Bethet Thing Thong
Bethet thing thong legendar gong
gonge ilang
cam cao gula batu kedhawung ilang
Boy-boynan
Pemain berusaha melemparkan tumpukan pecahan genting, atau kreweng dengan bola kasti atau tenis. Satu
orang berusaha mencegahnya.
Udan barat
Permainan menggunakan gacuk, bisa dari pecahan tegel atau kereweng. Dimainkan dengan melemparkan batu
ke garis, yang paling dekat dengan garis dia yang mulai main. Gacuk dipasang di kaki, kemudian orang berjalan
jingkat jingkat dengan gacuk terpasang disatu kaki. Yang kalah menggendong yang menang, dari garis ke garis.
Benthik
Mungkin sudah banyak dibahas di blog yang lain. Permainan menggunakan dua batang kayu besar dan kecil.
Pemain berusaha mencungkil kayu kecil (dengan kayu agak panjang) dari sebuah lubang. Jika pemain lawan
tidak bisa menangkapnya, maka lanjut ke level selanjutnya, yaitu Patil Lele.
Tawonan
Permainan berkelompok. Dimainkan dengan membuat lingkaran besar di tanah tempat memenjarakan pemain
lawan yang tertangkap.
Jek-jekan
Dimainkan berkelompok. Masing masing pemain berusaha menyentuh tiang milik lawan. Pemain yang baru saja

menyentuh tiang sendiri, jika dia menyentuh lawan, maka lawan akan dipenjara ditiang milik dia. Istilahnya,
tuwo tuwonan.
Ingkling atau engklek
Ada ingkling gunung, ikling montor mabur, ingkling kates, dll
Jamuran
Dimainkan berkelompok beramai ramai bergandengan tangan melingari seorang di tengah, sambil menyanyikan
lagu dibawah rembulan penuh.
Jamuran, yo ge gethok, jamur apa, yo ge gethok, semprat semprit jamur apa?
lalu pemain yang ditengah menyebutkan sesuatu, seperti:
Jamur parut, maka pemain yang melingkar harus mengangkat kakinya untuk dikili kitik dengan kereweng, jika
tertawa maka dia jadi yang ditengah
Jamur kendhil borot, semua pemain harus kencing wakakakakkaakakaka marahi kemekelen
dan jamur jamur lainnya
Ancak-ancak alis
Permainan yang juga dimainkan beramai ramai. Dua orang anak menggabungkan kedua tangan mereka dan
diangkat tinggi. Anak-anak yang lain membuat rangkaian satu persatu memasuki melewati kedua anak tadi,
sambil menyanyikan lagu
Ancak-ancak alis, si alis kabotan kidang
anak-anak kebondungkul si dhungkulbla bla bla lupa, ada yang ingat?
Cublak-cubkal suweng
Satu orang diminta melakukan posisi seperti orang bersujud, ndhekem. Kemudian empat atau lima anak lainnya
bermain menggilirkan sebuah kerikil ditangan mereka. Setelah selesai, anak yang ndhekem tadi menebak kerikil
di tangan siapa.
Cublak cublak suweng, suwenge ting gelenter,
mambu ketundhung gudel
pak gemppng lela legung sapa ngguyu ndhelikake
sirpong dhele kosong sir, sirpong dhele kosong
Sepak Sekong
Permainan yang menggunakan bola, biasanya bola plastik. Satu anak menangkap bola yang disepak oleh satu
dari mereka. Setelah bola disepak, anak anak yang lain lalu sembunyi. Pemain yang menangkap bola, lalu
mencari mereka dan menjaga supaya bolanya tidak disepak oleh pemain lainnya. Jika bola berhasil disepak
lainnya, maka harus diulang lagi dan sibocah penunggu bola harus menunggu bola lagi.
Kempyeng atau cring-crong
Permainan anak-anak putri menggunakan uang receh sebanyak lima buah atau berjumlah ganjil. Uang dibolak

balik di telapak tangan luar dan dalam. Uang disebar, setelah disebar, uang ditembakkan satu sama lain atas
permintaan lawan. Kenapa harus ganjil? satu koin digunakan sebagai penghalang.
Subyung, bekelan, dll
Dhingklik oglak aglik
Permainan anak anak, dimainkan dengan saling mengaitkan salah satu kaki ke kaki teman dalam sebuah
lingkaran kecil dengan kaki lain bertumpu di tanah dan melakukan gerakan berjalan seperti berjingkat bersama.
Masing-masing tangan pemain memegang pundak atau tangan pemain lainnya.
link tentang permainan anak anak Jawa ada ditempatnya mbak Hida di sini
37. Nas Ping
Frase ini diucapkan jika kita sedang reserve mengenai sesuatu (ngecim). Nilai hukumnya lebih kuat dari sekedar
ngecim saja. Biasanya diucapkan lengkap seperti ini
Nas ping, nas kali pating sapa ndemok dosa.. didahului dengan menggigit ujung jari dan mengolesi dengan
ludah sebelum melakukan gerakan menyilang imaginer pada sesuatu yang akan di cim
38. Kuyuhan dibawah Kretek Kewek
Jembatan atau Kretek Kewek, berasal dari kata Kerk=Gereja dan Wek=Weg=Jalan. Merupakan serapan dari kata
bahasa Belanda. Dahulu kretek kewek ini adalah cikal bakal prostitusi terkenal di Jogja, Sarkem, Pasar Kembang,
karena tepat di sebelah atas jembatan selain digunakan untuk mangkal para PSK, juga untuk jualan kembang
segar sebelum akhirnya prostitusi ini dipindah ke daerah Sosrowijayan.
Orang jogja, pasti sekali dua kali pernah merasakan kecipratan uyuh ketika melintas di bawah jembatan ini yang
notabene adalah jalan atau rel kereta. Kuyuhan dibawah Kretek Kewek ini menjadi fenomena unik di Jojga. Ra
ngandel??? takon aku ki sing wis kuyuhan makaping kaping.
39. Wiwitan
Bagi yang tinggal di Jogja pedesaan pasti pernah mengalami ini. Wiwitan adalah pembagian berkat berupa nasi
dan lauk pauk, biasanya gudangan sayur diberi teri dan peyek serta buah, mirip dengan bancakan. Dilakukan
untuk me-wiwit-i atau memulai panen padi. Begitu terdengar suara wiwittt,,,wiwitttt,,,, bertalu talu dari mulut
ke mulut, anak-anak lantas lari ke sawah untuk meminta sepincuk nasi berkat sambil membawa daun pisang
sebagai alas makan.
40. Senisono
Gedung disebelah ujung timur selatan kompleks gedung kepresidenan Jogja adalah gedung yang sangat
melegenda. Gedung ini dahulu sebelum dipugar digunakan untuk kegiatan berkesenian, termasuk pameran.
Pada medio 80-an, gedung ini pernah digunakan untuk pameran OSHIN. Di situ dipamerkan barang-barang,
pernak-pernik syuting film OSHIN.

41. Legenda Manuk Bence dan Culi


Manuk atau burung Bence, kedatangannya yang ditandai dengan suara ocehannya pada tengah malam,
dijadikan tanda akan adanya bahaya, kematian, bencana, dll. Sedangkan manuk atau burung Culi, dijadikan
tanda bahwa ada jenazah yang tali kain kafannya belum dilepas, sehingga minta diculi, di-uculi (dilepas-Jawa).
42. Mitos dilarang nuding kuburan
Dahulu semasa saya kecil, jika kita tidak atau dengan sengaja menudingkan jari kita ke arah kuburan, maka kita
harus menggigit ujung jari (nggeget-nggeget) yang digunakan untuk menuding, jika bisa sampai berdarah,
lantas ujung jari tersebut disentuhkan ke tanah dan bilang amit-amit ora ndulit. Tanah yang menempel di ujung
jari, baru boleh dibersihkan setelah sampai kerumah. Kalau tidak dibegitukan namanya nuding setan, jarinya
bisa punther.
43. Bu abu abu abu abuuuuu, abune moasss
Frase ini diucapkan oleh seorang simbah tua yang sudah almarhum sejak saya kecil. Kalau tidak salah namanya
mbah Krama. Menawarkan abu gosok yang digendongnya dipunggung dari Ambar binangun, tempat dia
mengambil dan membungkusi abu bekas pembakaran tobong batu bata sampai ke pasar Gede. Harga satu
plastik abu gosok berukuran 1 Kg seharga 25,-. Beliau selalu memanggil langganannya dengan sebutan Mas,
either itu laki atau perempuan, karena mas di sini artinya nakmas, anak mas.
44. Loh, tapi kuda kan binatang.
Fragmen iklan layanan masyarakat di radio paling terkenal. Muncul pada awal tahun 80-an dan bertahan hingga
akhir 80-an. Percakapan yang mengambil setting di atas andhong tersebut biasa disiarkan oleh RRI, Arma
Sebelas, dan Retjo Buntung. Dialog dalam fragmen tersebut kurang lebih sbb:
Wanita1: Pak, tolong antarkan kami ke kota ya, Pak
[derap langkah kuda]
Kusir : Tapi, di kota nanti, tidak boleh membuang sampah sembarangan di jalan ya, Den.
Wanita2: Loh, Pak, itu tadi kudanya membuang kotoran di jalan?
[ringkikan kuda]
Wanita1: [bergumam] hmmm, betul juga ya,,,,[kaget] loh, tapi kuda kan binatang,,,,,
[ditutup dengan suara derap dan ringkikan kuda]
45. Ndemok silit kopeten
adalah lelagon dolanan anak anak yang agak vulgar. biasanya dilagukan untuk saling mengejek
Ndemok silitttt kopeten ayo ten
tendangono ayo no, nogosari ayo ri, rina wengi ayo ngi, ngidul ngetan ayo tan, taun baru ayo ru, rujak degan
ayo gan, gandul keyong ayo yong, yongo ngemis ayo mis, mesam mesem ayo sem, semar mendem ayo
ndem,,,,,,ndemok siliiiiittt kopeten dst dst

46. Mbah Atin


Mbah Atin adalah seorang ibu tua yang agak waras. Berbusana jarik-kebaya dan mengempit tas berwarna hitam,
mbah Atin selalu saja tahu dan selalu ada jika ada sripah atau lelayu atau orang meninggal. Hingga, mbah Atin
selalu dikait-kaitkan membawa kematian pada setiap daerah yang didatanginya.
47. Rumor tentang adanya hantu biyung tulung di njeron beteng

Dahulu, pernah sekali terjadi rumor tentang hantu biyung tulung di seputaran kadipaten ke arah ngasem (masih
area njeron beteng). Hantu biyung tulung ini selalu tidak pernah menampakkan wujud, hanya suara yang
mengaduh memanggil ibunya minta tolong aduh biyung, tulung
48. Siti Rohani
Ada anak baru
Masuk sekolah
pakai kacamata
Rambutnya ekor kuda
Siapa namanya Siti rohani
Mana rumahnya
jalan Banyuwangi
49. Kulak kolang kaling kalih kilo
Ada gojegan masa kecil saya yang lucu semacam unen-unen yang menggunakan kata-kata dengan awalan suku
kata yang sehuruf, contohnya:
Kala kula kelas kalih, kula kulak kolang kaling kalih kilo
Kolangkalingipun kula kumbah kali kilen kula, kalonipun keli, kula kejar, kathok kula kecanthol kawat ketok
kempole kowar kawer hahahahaha (bukan kempol, tapi ko**ol)
Saksuwene sesasi, susine susi susut sesisih (bukan susi, tapi sikut wekekekekemilih kesikut apa kesusu
hayooo?)
Silit sapi singsot siat siut suarane sae sanget
50. Acara Favorit di Radio-Radio
kuis menebak benda YASIKA FM

Dahulu sekitar medio 80-an, ada kuis radio Yasika FM yang paling digemari kawula muda Jogja, yaitu kuis
menebak sebuah benda, tapi saya lupa namanya, wong kala itu masih kecil sekali. Setiap penelepon diberi
kesempatan sekali bertanya tentang clue dan sekali menjawab, atau kedua kesempatan digunakan untuk
bertanya tentang clue nya.
Bintang Kecil di Arma Sebelas
Radio Arma Sebelas adalah satu dari radio yang melegenda di kota Jogja. Radio ini terletak di sebelah barat
perempatan air mancur, atau perempatan kantor pos besar selatan jalan. Radio yang dahulu terkenal dengan
iklan layanan masyarakat Loh, tapi kuda kan binatang ini mempunyai acara siaran lagu-lagu untuk anak-anak,
namanya Bintang Kecil. Lagu backsound acara ini adalah Lagu Sei Forte Papa dari Gianni Morandi yang saya
posting di thread music saya di multiply ini.
Radio yang sebaiknya anda tahu tong teng teng
Adalah jingle radio GCD FM Pathuk Gunung Kidul yang bertahan dari medio 80an sampai sekarang. Satu acara
yang juga bertahan sampai sekarang adalah Fals Mania setiap jam 12.30 kalau saya tidak salah.
Yogyakarta Top Hits
Truly legend nek iki. Cah yoja nek ra reti iki bangeten!!! wakakakak berarti ra tau keganggu saben dina Jumat
bar Jumatan tekan setengah telu.
51. Kantore bapak gedhe
Ucapkan frase kalimat di atas, kantore bapak gedhe sambil menarik bibir ke araha samping atau dalam bahasa
Jawa dijembeng (sapa nek wani ngomong ukara iki ning karo lambene dijembeng wekekeke)
52. Pameran Oshin di Senisono 1986
Masih ingat dimana letak gedung Senisono?
Gedung kesenian warisan belanda ini dahulu terletak di sisi pojok paling kanan depan Gedung Agung. Sebelum
akhirnya gedung ini dipugar dan dihentikan fungsinya sebagai gedung kesenaian, pameran, dll pada tahun saya
masih SMP, sekitar 95an. Saya dahulu SMP 2, jadi tiap hari ya liat gedung ini kalau pulang sekolah. Sedihnya
kala itu gedung ini dihilangkan bentuk aslinya. Berita dan foto selengkapnya ada di tembi.org
Nah, dahulu ada serial di TVRi Oshin (Ayako Kobayashi, Yuko Tanaka, Nobuto Otawa) yang diputar ketika saya
masih kecil sekali, sekitar tahun 1986-1987an. Lalu di pertengahan tahun 1986an itu ada pameran Oshin di
gedung Senisono almarhum. Yang ditampilkan di situ adalah diorama rumah oshin, baju Oshin, dll
53. Lumut kijing

Dahulu masa kecil, kalau saya batuk, ibu lantas pergi ke kuburan mencari kijing yang sudah berlumut. Lumut
kijing yang sudah dikerok dicampurkan ke dalam air hangat atau panas, lalu diminumkan ke saya. It did not
work!!
54. Nyuthik tengu di penis dengan contong daun pisang
Jika kena tengu, maka bapak lantas mengmbil daun pisang dan dibuat contong, lalu digunakan untuk mencutik
tengunya. Rasanya gatal gatal clekit clekit.
Ditulis oleh : Amaltia Gunawan
Sumber asli : http://amaltiagunawan.multiply.com/journal/item/201

You might also like