You are on page 1of 5

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

01/01/2015

BAB 3
ANALISA STRUKTUR
1. Analisa modal
Berdasarkan SNI 03-1726-2012 pasal 7.9.1 analisis harus dilakukan untuk menentukan
ragam getar alami untuk struktur. Analisis harus menyertakan jumlah ragam yang
cukup untuk mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit
90 persen dari massa aktual dalam masing-masing arah horisontal ortogonal dari
respons yang ditinjau oleh model. Dalam ETABS besarnya partisipasi massa
ditunjukan dalam tabel berikut :
Mode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Period

UX

UY

1,097402
1,071747
0,98944
0,381524
0,373325
0,354093
0,224538
0,217614
0,20581
0,160973
0,155145
0,147952

71,728
0,3039
5,8823
10,3736
0,0225
0,5968
3,1251
0,0055
0,2559
1,553
0,0023
0,2447

0,1658
77,2841
0,3391
0,0134
11,0607
0,0352
0,0035
3,4662
0,0045
0,002
1,9069
0,0049

SumUX SumUY
71,728
72,0319
77,9142
88,2878
88,3102
88,907
92,0322
92,0376
92,2935
93,8465
93,8489
94,0936

0,1658
77,4499
77,789
77,8024
88,8631
88,8983
88,9018
92,368
92,3725
92,3745
94,2814
94,2863

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, jumlah paritisipasi massa pada mode
9 telah mencapai 90%, sehingga tidak perlu dilakukan penambahan Mode.
2. Parameter respon terkombinasi
Berdasarkan SNI-1726-2012 nilai untuk masing-masing parameter yang ditinjau, yang
dihitung untuk berbagai ragam, harus dikombinasikan menggunakan metoda akar
kuadrat jumlah kuadrat (SRSS) atau metoda kombinasi kuadrat lengkap (CQC).
Metoda CQC harus digunakan untuk masing-masing nilai ragam di mana nilai ragam
berjarak dekat. Nilai ragam dianggap berjarak dekat apabila selisih waktu getar
(perioda) kurang dr 15%.

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

01/01/2015

Mode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Period
1,097402
1,071747
0,98944
0,381524
0,373325
0,354093
0,224538
0,217614
0,20581
0,160973
0,155145
0,147952

T
2,337794
7,679704
61,44041
2,149013
5,151544
36,58785
3,083665
5,424283
21,78563
3,620483
4,636308

Berdasarkan perhitungan diatas terlihat bahwa selisih waktu getar pada translasi tidak
melebihi 15 %. Dengan demikian nilai untuk masing-masing parameter yang ditinjau
harus dikombinasikan menggunakan metoda kombinasi kuadrat lengkap (CQC).

3. Penentuan perioda
Perioda fundamental struktur, T , tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan
atas pada perioda yang dihitung (Cu) dan perioda fundamental Ta. Perioda fundamental
pendekatan Ta , dalam detik, harus ditentukan dari persamaan berikut :
Ta

= 0,1 N

dimana N adalah jumlah tingkat. Jumlah tingkat dalam struktur ini adalah 9 lantai.
Koefisien untuk batas atas yang dihitung

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

01/01/2015

Mode

Period

Ta

CuTa

T yg digunakan

1,097402

0,9

1,26

1,097402

1,071747

1,071747

4. Analisis geser dasar Nominal


Pada SNI 03-1726-2012 pasal 7.9.4 geser dasar (V ) harus dihitung dalam masingmasing dua arah horisontal ortogonal menggunakan perioda fundamental struktur yang
dihitung T dalam masing-masing arah. Gaya geser dasar ragam (Vt) tidak boleh lebih
kecil dari 85% nilai gaya geser (V).
Story
Statik
Dinamik

85 %
Statik X

Load

VX (KN)

VY (KN)

EQX
EQY
RSPMX
RSPMY

-19459,9

-16540,9

-19926,6
5007,12
16681,82

0
-

15914,52
4777,67

85%
Statik Y
0
-16937,6

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa persyaratan gempa dinamik belum
terpenuhi (Vdinamik > 0,85 Vstatik), sehingga besarnya Vdinamik tidak perlu
dikalikan faktor koreksi
Faktor koreksi arah X =
=
Faktor koreksi arah Y =
=

gI
x faktor
R
9,81 1, 25
16540, 9
x
8
15914, 52

= 1,593

gI
x faktor
R
9,81 1, 25
12581, 5
x
8
11379, 36

= 1,532

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

01/01/2015

5. Analisa Simpangan
Kinerja batas layan struktur gedung ditentukan oleh simpangan anatar tingkat akibat
pengaruh gempa rencana, yaitu untuk membatasi terjadinya pelelehan baja,
peretakan beton yang berlebihan, mencegah kerusakan non struktur dan
ketidaknyamanan penghuni.
Berdasarkan SNI 1726 2012 simpangan antar lantai tingkat desain () tidak boleh
melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin ( a). ( a) didapatkan dari tabel berikut
untuk semua tingkat.

Perhitungan kinerja batas layan akibat simpangan arah X dan Y dapat dihitung
sebagai berikut :
Simpangan antar lantai ()

= selisih antar e tiap lantai

Simpangan yang diizinkan (c)

= 0,015 x tinggi tingkat dibawahnya

Tabel Kinerja Batas ultimit Akibat Simpangan Gempa Dinamik Arah X


Lantai

Atap
Lantai 7
Lantai 6
Lantai 5
Lantai 4
Lantai 3
Lantai 2
Lantai 1

Tinggi

Simpangan

e =

Tingkat

nominal

Cd . xe
Ie

4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
3600

33,82
36,31
31,87
27,43
22,22
16,15
10,51
3,36

148,808
159,764
140,228
120,692
97,768
71,06
46,244
14,784

Ket

48,461
48,461
48,461
48,461
48,461
48,461
48,461
48,461

OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK

10,956
19,536
19,536
22,924
26,708
24,816
31,46
14,784

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG

01/01/2015

Tabel Kinerja Batas Layan Akibat Simpangan Gempa Dinamik Arah Y


Lantai

Atap
Lantai 7
Lantai 6
Lantai 5
Lantai 4
Lantai 3
Lantai 2
Lantai 1

Tinggi

Simpangan

e =

Tingkat

nominal

Cd . xe
Ie

4200
4200
4200
4200
4200
4200
4200
3600

29,59
27,97
25,37
21,63
17,23
12,24
8,13
2,44

148,808
159,764
140,228
120,692
97,768
71,06
46,244
14,784

Ket

48,461
48,461
48,461
48,461
48,461
48,461
48,461
48,461

OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK

10,956
19,536
19,536
22,924
26,708
24,816
31,46
14,784

You might also like