You are on page 1of 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PENGELOLAAN KEUANGAN

Disusun oleh :
Kelompok 4 :
Rizka Alfiana
Anggitama Putra S
Riskyana Dewi Intan P
Febby Sintanova
Muchammad Al Amin
Masfukhatul Wakhidah

(12030214001)
(12030214010)
(12030214016)
(12030214212)
(12030214219)
(12030214224)

Kelas 2012 B

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Kewirausahaan dengan judul
Memahami Hasil Produksi, Tata Letak Peralatan Produksi, Gudang dan Pemeliharaan ,
sesuai waktu yang ditetapkan sebagai salah satu Tugas

yang diberikan oleh Dosen

Kewirausahaan Dr. Janet Trineke Manoy, M.Pd.


Makalah ini tidak akan bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu apabila ada
saran dan koreksi yang bersifat membangun akan sangat kami harapkan demi hasil yang lebih
baik. Semoga makalah pancasila ini berguna bagi kami serta pihak lain yang menggunakan.

Surabaya, 17 September 2014

Kelompok 4

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
PENGERTIAN SUMBER-SUMBER KEUANGAN MODEL USAHA .............1
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN MODAL USAHA .............................2
CARA MEMBUAT USULAN PINJAMAN MODAL USAHA ...........................4
MACAM PEMBUKUAN SEDERHANA.............................................................6
PENCATATAN SEGALA SESUATU TENTANG KEUANGAN
MODAL USAHA...................................................................................................8
CARA PERHITUNGAN RUGI LABA USAHA ..................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

iii

PENGELOLAAN KEUANGAN
A. Pengertian Sumber-Sumber Keuangan Model Usaha
Sumber dana merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung baik itu
untuk membangun usaha/bisnis ataupun usaha yang sudah berjalan. Disamping itu
sumber dana merupakan salah satu faktor yang menunjukkan apakah Anda sudah siap
terjun ke dunia bisnis atau tidak. Berikut sumber-sumber daya yang bisa menyediakan
modal untuk usaha.
1. Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjualbarang-barang
berharga dan sebagainya.
Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah
karena tidak dikenakan bebas bunga
Kekurangan dari dana ini adalah jumlahnya terbatas
2. Dana dari Sistem Gadai
Dapat diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke
lembaga formal maupun non formal, misalkan rumah gadai. Prosedur
untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada
jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjamanyang
relatif pendek.
3. Dana Pinjaman ke Lembaga Non-Formal
Dana di dapat dari pinjaman arisan keluarga atau kelopok pertemanan
ataupun meminjam dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu
pinjaman juga relatif pendek.
4. Dana Bermitra/Berpatner
Mendapatkan pendanaan dengan menggudang insvestor untuk memodali
usaha, atau pendanaan dari lembaga pengembangan pemitraan. Dana juga
bisa diperoleh melalui usaha modal ventura.
Kelebihan dana ini adalah murah karena tidak ada beban bunga dan

kemungkinan tumbuh lebih cepat


Kekurangan dana ini adalah proses mendapatkannya sangat lama
sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat

mendesak.
5. Dana Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai
program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat
murah tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.
6. Dana Peminjaman ke Lembaga Non-Bank

Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau
BPR dan pinjaman ke lembaga pembiayaab maupun leasing.
Kelebihan dana ini adalah prosedurnya relatif lebih mudah
dibandingkan dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa

dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu peminjamnya


Kekurangan dana ini adalah terkadang suku bunga yang ditawarkan
lebih tinggi. Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus

menjadi anggota terlebih dahulu


7. Dana Peminjaman ke Bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar
adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiaanya jelas dan juga ada
pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila
dibandingkan dengan sumber pendanaan lainya.
8. Dana Pasar Modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal.
Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjamanini bisa menjadi
salah satu pilihan yang tepat. Naun banyak syarat dan prosedur yang harus
terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat
utang ke publik. Selain itu perusahaan wajib menampilkan laporan
keuangan setiap periode.
B. Penggunaan dan Pemanfaatan Modal Usaha
Untuk mencapai efisiensi dalam penggunaan dan pemanfaatan modal usaha,
perlu disusun perencanaan yang baik dalam pembelian bahan baku, pembayaran upah
tenaga kerja, pembayaran transport, dan lain-lain.
1. Pembelian bahan baku dan penolong
Masalah yang sering dihadapi manajemen yaitu keterlambatan tersedianya
bahan baku yang akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi.
Perencanaan

pembelian

bahan

sangat

dipengaruhi

sifat

kegiatan

produksinya. Apakah kegiatan produksinya bergantung atas pesanan atau


bersifat produksi massa yang lebih mudah dalam merencanakan pembelian
bahannya.
Untuk merencanakan pembelian bahan, agar tidak kurang atau berlebihan,
harus diperhitungkan dengan tepat penyusunan anggaran pembelian bahan. Faktor-

faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun anggaran pembelian bahan antara
lain :
a. Jumlah persediaan bahan pada awal periode
b. Jumlah produksi ekuivalen (setara) yang akan dihasilkan dalam setiap
periode.
c. Jumlah bahan yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produksi.
d. Jumlah persediaan bahan pada akhir periode.
Sedangkan untuk merencanakan frekuensi pembelian bahan dalam setiap
periode harus memperhatikan sifat bahan; ketersediaannya serta biaya transport
pengangkutan bahan dari tempat bahan ke gudang perusahaan.
2. Pembayaran upah tenaga kerja
Perencanaan dalam menentukan jumlah jam kerja langsung untuk setiap
jenis pekerjaan dalam anggaran yang disusun, sangat efektif untuk
mengendalikan pengeluaran upah tenaga kerja. Ketentuan jumlah jam
kerja langsung setiap pekerjaan harus disesuaikan dengan ketentuan dari
hasil analisis pekerjaan yang disusun sebelumnya, sehingga setiap
penyimpangan jumlah jam kerja di lapangan merupakan tingkat
efisiensi/inefisiensi yang harus dianalisis dalam penyusunan anggaran
berikutnya.
3. Pembayaran biaya transport
Dalam penentuan besarnya biaya transpor, baik untuk tenaga kerja maupun
yang lainnya, pembelian bahan atau pengantaran hasil produksi harus
didasarkan kepada tarip standar yang telah disusun sebelumnya oleh
manajemen. Pengeluaran untuk biaya produksi, biaya pemasaran atau
biaya umum, dan administrasi lainnya juga harus dianggarkan sebelumnya
sehingga pengendaliannya akan lebih mudah. Pada prinsipnya, semua
pengusaha yang mengadakan perencanaan dan pengendalian biaya tersebut
mempunyai dua tujuan pokok yaitu : a) untuk meminimumkan biaya dan,
b) memaksimumkan laba dalam waktu tertentu dan dengan dana tertentu.
C. CARA MEMBUAT USULAN PINJAMAN MODAL USAHA
Apabila kita ingin membuka suatu usaha namun memiliki kendala modal
maka sebaiknya membuat proposal usaha untuk ditawarkan kepada investor
atau penyandang modal, pihak bank dan lembaga keuangan. Keuntungan yang
diperoleh jika Anda mampu menyusun proposal adalah:

1. Investor atau bank dapat memahami dengan baik usulan usaha yang
ditawarkan.
2. Investor atau bank dapat memberikan penyertaan modal atau pinjaman
yangdiperlukan.
3. Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha ke skala yang lebih
besar.
4. Mendapatkan calon relasi usaha yang lebih luas.
Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan non bank merupakan salah satu
sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Pengajuan pinajaman umumnya
dilakukan dengan cara mengirimkan proposal tentang studi kelayakan usaha yang
harus dapat menggambarkan kemampuan manajemen dalam pengolaaan dana dan
menggali potensi pasar sehingga memperoleh kelayakan usaha untuk mendapatkan
laba sesuai yang direncanakan sehingga perusahaan mempunyai kemampuan untuk
membayar pinjaman tepat pada waktunya. Yang harus tercantum di sebuah proposal
usaha atau proposal bisnis adalah:
1. Hasil Studi Kelayakan Usaha yang membahas tentang potensi pasar
targeting dan segmenting
2. Kebutuhan investasi atau modal
3. Biaya operasional
4. Neraca awa yang berisi estimasi pendapatan,margin, biaya operasi dan
keuntungan
5. Strategi bisnis
Proposal usulan pinjaman modal usaha harus mencantumkan beberapa aspek
seperti berikut:
1. Latar belakang
Menggambarkan ancaman, peluang serta kekuatan kelemahan perusahaan.
Potensi yang ada di perusahaan sebagai kekuatan dikemas sedimikan rupa
menggunakan analisis SWOT sehingga peluang pasar yang ada dapat
diperoleh dengan sedikit ancaman yang dapat ditanggualangi dengan
pinjaman dari luar perusahaan.
2. Sasaran pembeli
Mencerminkan gambaran pasar secara global, baik pasar sekarang ataupun
potensi pasar yang dapat menjadi peluang sebagai sasaran dalam
pengembangan usaha.
3. Keinginan berusaha

Menggambarkan upaya produktif yang dapat dilaksanakan dan memiliki


potensi untuk dikembangkan dengan kekuatan yang sudah dimiliki
sekarang dan yang dikembangkan dengan adanya pinjaman luar tersebut.
4. Jumlah produksi
Meliputi gambaran produksi yang sudah dilaksanakan dengan jumlah
modal sekarang dan prediksi jumlah produk yang akan dikembangkan.
5. Jenis produksi
Menggambarkan jenis produksi yang ada dan pengembangan jenis
produksi dalam upaya diversifikasi produk yang akan dikembangkan.
6. Biaya produksi
Mengungkapkan biaya produksi sekarang dan biaya produksi dalam
pengembangan usaha.
7. Permodalan
Gambaran jumlah modal sekarang dan jumlah modal yang dibutuhkan
dalam pengembangan usaha sehingga akan tampak kekurangan modal
yang akan ditutup dengan piunjaman tersebut.
8. Perkiraan keuntungan
Menyampaikan jumlah keuntungan yang diperoleh pada beberapa tahun
yang lalu dan diperkirakan jumlah keuntungan yang akan diperoleh dalam
pengembangan usaha.
9. Penutup
Berisikan harapan-harapan perusahaan sebagai pihak debitur kepada
kreditur serta kesediaannya dalam memenuhi kewajiban secara tepat.
Disamping aspek-aspek tersebut perlu juga dilampirkan surat-surat lain,
seperti SIUP, pelunasan pajak-pajak, referensi dari perusahaan lain yang pernah
menjadi mitra usaha tentang perilaku dalam bisnis dari debitur.
D. Macam macam Pembukuan sederhana
Pembukuan Adalah serangkaian kegiatan pencatatan transaksi penerimaan
dan pengeluaran uang, yang dilakukan

secara kronologis, dan sistematis

untuk

menghasilkan suatu laporan keuangan. Adapun Buku-buku yang dibutuhkan untuk


melaksanakan catatan-catatan keuangan antara lain :
1. Buku Inventaris
Adalah buku yang digunakan untuk mencatat rincian hutang,harta, dan
modal suatu perusahaan dan daftar inventaris dibuat neraca yang
didalamnya memuat ikhtisari dari harta, hutang, dan modal.
2. Buku hasil produksi
Buku hasil produksi digunakan untuk mencatat semua biaya produksi yang
telah dikeluarkan untuk kegiatan produksi satu jenis barang. Sistematika
5

Pencatatan biaya dalam buku ini dikelompokan sesuai elemen biayanya


dan harga jualnya sehingga kita dapat mengetahui laba kotornya.
Disamping itu kita juga harus menyertakan nama pemesan, tanggal
pesanannya, dan tanggal diserahkan sehingga kita mengetahui kapan hasil
produksi itu berjalan.
3. Buku kas harian
Buku kas harian biasanya disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang
diinginkan. Apabila dikehendaki rincian penerimaan dan pengeluaran kas
dari berbagai pos, maka dapat dibuat buku kas tabelaris,. Apabila
informasi secara global saja, cukup digunakan buku kas umum (BKU).
Buku kas dibagi menjadi dua sisi antara lain : (1) Sisi kiri untuk mencatat
penerimaan kas, (2) Sisi kanan untuk mencatat pengeluaran kas dan Setiap
bulan buku kas harus ditutup untuk mengetahui posisi saldo kas pada akhir
bulan.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan pembukuan adalah :
1. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan pembukuan adalah:
2. Membantu untuk mengingat semua transaksi yang dilakukan.
3. Membantu untuk melakukan monitoring semua barang dan jasa yang
dimiliki.
4. Membantu upaya untuk melakukan analisa apakah usahanya sehat atau
tidak.
5. Membantu pemilik untuk melakukan kontrol bila yang menjalankan
usaha itu orang lain.
6. Mengembangkan sikap keterbukaan & kejujuran.
Prinsip-Prinsip Pembukuan antara lain :
1.

2.

Kronologis
Seluruh transaksi penerimaan maupun pengeluaran harus dicatat sesuai
dengan urutan waktu kejadian.
Sistematis
Pembukuan sebagai suatu proses terdiri dari serangkaian

kegiatan

3.

pencatatan yang harus urut sesuai langkahlangkah pembukuan.


Analitis
Seluruh pencatatan harus terurai/ terinci sesuai nama perkiraan/ rekening

4.

dan penggolongannya.
Rekapitulasi
Rekapitulasi artinya penggabungan dari seluruh transaksi di dalam setiap

5.

nama rekening.
Akuntanble
6

Bahwa seluruh kegiatan pencatatan keuangan harus dapat dipertanggung


jawabkan atau seluruh pencatatan keuangan didukung dengan adanya
6.

bukti pendukung.
Auditable
Seluruh hasil kegiatan pembukuan yang berupa laporan keuangan (neraca

7.

dan laba/rugi) dapat diperiksa kebenarannya.


Cash Basic
Dalam sistem akuntansi koperasi kredit menggunakan prinsip cash basic,
artinya pencatatan keuangan dilakukan terhadap transaksi yang benar-

benar terjadi.
Transaksi Kasv

Transaksi Non Kas

Penerimaan Kas

Utang

Pengeluaran Kas

Piutang

Saldo Kas

Persediaan Barang
Rekapitulasi

Laporan Laba dan


Rugi
Neraca
Laba Rugi
Gambar 1. Alur Proses Pembukuan Keuangan
E. Pencatatan Segala Sesuatu Tentang Keuangan Modal Usaha
1. Pembelian
Kegiatan pembelian bahan dan peralatan yang biasanya dilakukan dengan
kredit, akan menerima bukti berupa faktur yang seharusnya dicatat dalam buku
pembelian. Transaksi semacam ini akan menambah hutang perusahaan, sehingga
harus dicatat ke buku tambahan hutang serta di samping itu juga ke buku
persediaan.
Berbeda halnya dengan transaksi pembelian secara tunai, akan diterima
bukti berupa nota pembelian. Transaksi semacam ini dicatat di buku pembelian ,
buku kas sisi pengeluaran, dan buku tambahan persediaan.
2. Penyetoran ke bank
Agar kas perusahaan lebih terjaga keamanannya, perusahaan harus
menyimpan uang tunainya di bank. Pembayaran dalam jumlah besar harusnya
dilakukan dengan cek. Agar likuiditas perusahaan tetap terjaga, uang perusahaan
7

harusnya disimpan di bank secara giro, sehingga setiap saat perusahaan dapat
mengambil dan menyetor uangnya ke bank. Hubungan antara perusahaan dengan
bank dalam hal ini disebut rekening Koran.
Setiap penyetoran kas perusahaan ke bank, bank akan mencatat ke dalam
rekening Koran perusahaansisi kredit. Sedangkan hal ini akan dicatat di dalam
buku kas perusahaan sisi pengeluaran dan buku pembantu bank di sisi debet,
karena menambah uang perusahaan di bank. Hal itu berlaku sebaliknya, apabila
perusahaan melakukan pembayaran dengan cek, kepada pihak ketiga, berarti uang
perusahaan di bank berkurang.
Transaksi ini akan dicatat oleh bank dalam rekening perusahaan di sisi
debet dan perusahaan akan mencatat di buku kas pengeluaran dan buku bank di
sisi kredit, karena uang perusahaan di bank berkurag. Di dalam hubungan
rekening Koran ini, di samping bank membebani biaya administrasi kepada
perusahaan juga memberikan jasa giro, yang nantinya akan dilaporkan sebagai
pendapatan di luar usaha.
3. Peminjaman
Pinjaman modal usaha dapat diperoleh dari bank atau lembaga keuangan
nonbank. Pinjaman harus dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan jangka waktu
pengembalian. Pinjaman dalam jangka pendek harusnya digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan pinjaman jangka penjang
untuk pengadaan aktiva tetap atau investasi. Pengambilan pinjaman dan
pembayaran bunga dan pokok pinjaman harus dicatat secara tertib pada buku kas
dan buku tambahan hutang. Pembayaran bunga dicatat pada buku bunga yang
nantinya dilaporkan sebagai kerugian di luar usaha.
4. Pengelluaran tidak diduga
Terkadang perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak diduga.
Pengeluaran ini harus dicatat di buku kas di samping di buku tambahan yaitu buku
biaya masuk kelompok biaya lain-lain.
F. Cara Perhitungan Rugi Laba Usaha
Laporan laba rugi pada perusahaan dagang menyajikan informasi mengenai
penjualan harga pokok, penjualan beban usaha, pendapatan lain-lain danbiaya lainlain untuk mengetahui laba atau rugi. Ada beberapa manfaat perhitungan laba dan
rugi, antara lain:Menilai rentabilitas perusahaan (kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan), sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan, sebagai
alat untuk menakar ketepatan strategi yang dijalankan perusahaan, sebagai dasar
untuk memprediksi kinerja perusahaan, membantu melakukan penilaian resiko
8

pencapai anaruskas perusahaan dimasa mendatang.mengetahui perkembangan


perusahaan keperiode berikutnya, dan sebagai dasar untuk mengambil berbagai
keputusan penting guna meningkatkan pencapaian perusahaan.
Unsur-unsur pokok laporan laba rugi adalah pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah pertambahan nilai aktiva yang membuat nilai modal menjadi
bertambah. Pendapatan terdiri dari dua jenis yaitu pendapatan usaha dan pendapatan
di luar usaha (sewa/bunga). Beban

adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

mendapatkan hasil ekonomis. Beban terdiri dari 2 macam yaitu Beban Usaha dan
Beban diluar usaha (biaya untuk membiayai kegiatan diluar usaha dan beban bunga).
Cara Perhitungan Laba :
1. Laba Kotor = Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan
2. Laba Bersih = Laba Kotor Beban Usaha
3. Laba Sebeum Pajak = Laba Usaha + (Pendapatan Non Usaha Beban Non
Usaha)
4. Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak Pajak (15%)
Adapun Jenis-Jenis Laporan Keuangan antara lain :
1. Laporan Laba/Rugi
2. Laporan Ekuitas
3. Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan
perusahaan pada saat tertentu
4. Laporan Arus Kas adalah menyajikan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode
Konsep Laba/Rugi yaitu :
a. Jika biaya lebih kecil dari penerimaan, maka akan lahir konsep LABA
b. Jika biaya lebih besar dari penerimaan, maka akan lahir konsep RUGI
c. Jika biaya sama dengan penerimaan, maka akan lahir konsep impas
(Break Event Point)

Rumus :
1. L = TR TC
Keterangan:
L : Laba/Rugi, L negatif berarti Rugi, L positif berarti Laba, L = 0 berarti Impas
TR : Penerimaan Total
TC : Pengeluaran (Biaya Total)
9

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.1991. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Hafsah, Muhammad Jafar. 1999. Kemitraan Usaha. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Haryono, Tjipto.(2000). KEWIRAUSAHAAN. Surabaya : Unesa Unversity Press

10

11

You might also like