Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Aris Widodo (2207100612)
Dosen Pembimbing:
Prof.Dr.Ir. Adi Soeprijanto, M.T
Ir. R.Wahyudi
Latar Belakang
PT. Chandra Asri yang berlokasi di Cilegon, Jawa
Barat, merupakan perusahaan memproduksi bahanbahan kimia. Hasil produksinya antara lain ethylene,
propylene dan pyrolisis gasoline(pygas).
Karena memproduksi bahan-bahan kimia, dimana tidak
boleh terjadi black out selama proses produksi maka
dibutuhkan sistem kelistrikan yang handal.
Untuk memperoleh keandalan sistem kelistrikannya
maka diperlukan sistem pengaman yang lebih sensitif
dengan me-review kembali sistem pengamannya .
Tujuan
Batasan Masalah
Rele pengaman
Rele merupakan bagian dari peralatan sistem
tenaga listrik yang digunakan untuk memberikan
sinyal kepada pemutus tenaga. Rele ini akan
memberikan sinyal kepada pemutus tenaga untuk
memutuskan sistem tenaga listrik jika terjadi
gangguan
Kecepatan Bereaksi
Saat rele mulai merasakan adanya gangguan sampai dengan
pelaksanaan pembukaan pemutus tenaga.
Kepekaan Operasi ( sensitivity )
Kemampuan untuk memberikan respon bila merasakan gangguan.
Selektif ( selectivity )
Kemampuan untuk menentukan titik dimana gangguan muncul dan
memutuskan rangkaian dengan membuka pemutus tenaga terdekat.
Keandalan ( reliability )
Kemampuan unutk dapat bekerja dengan baik dalam mengatasi
gangguan dan menghindari operasi yang tidak diperlukan.
- Dependable : harus trip ketika dibutuhkan.
- Secure : tidak boleh trip saat tidak dibutuhkan.
Ekonomis
harus disesuaikan dengan harga peralatan yang diamankan.
ID
kV
Isc Max 4
cyle
A
3500-SWM-2010,2020
20,00
34.928
1.967
3510-SWM-6001A,B
6,00
20.254
4.347
3510-SWM-6002A,B
6,00
18.857
4.496
3530-SWM-6001A,B
6,00
23.161
4.410
3514-SWM-6001
6,00
15.289
4.100
3515-SWM-6001
6,00
18.852
4.281
3510-SWL-3801A
0,4
30.614
17.961
3510-SWL-3801B
0,4
30.614
17.959
3511-SWL-3801A,B
0,4
25.520
16.027
3512-SWL-3801A
0,4
15.214
10.309
3512-SWL-3801B
0,4
17.595
11.860
3513-SWL-3801
0,4
17.676
11.909
3514-SWL-3801
0,4
24.985
15.737
3515-SWL-3801
0,4
31.074
18.682
3530-SWL-3801A
0,4
31.563
18.830
3530-SWL-3801B
0,4
31.610
18.853
3530-SWL-3802A,B
0,4
31.610
18.853
Bus
Isc Min 30
cycle
A
Jenis Rele
IC03F-AT1
IC03F-AT2H
TC023BDU2K
SE-K1N
S2E20
Busbar, Transformator
Busbar, Transformator
Busbar, Transformator,
Generator
Motor 355 kW
Motor > 355 kW
Rating
Tegangan
(kV)
6; 0,4
6
Thosiba
Thosiba
11, 20
Thosiba
6 ; 0,4
6
ABB
Thosiba
Buatan
Peralatan yang
dilindungi
Generator, Busbar,
Transformator
Busbar, Transformator,
motor 355 kW
Motor > 355 kW
Rating
Tegangan
(kV)
Buatan
11, 20
Thosiba
6; 0,4
Thosiba
Thosiba
1894,41
Ips
2000/5
14945,6
2000/5
4,74
Ips 37,36
Dipilih tap setting arus : 5
Setelan aktual Ipp = 5 x(2000/5)= 2000 A
a. Rele 51.F.1.1
= Toshiba IC03F-AT1
Jenis Rele
Dipilih kurva
= Very Inverse
Isc Max 4Cl 3515-SWL-3801A = 31.074 A
Isc Min 30 Cl 3515-SWL-3801A = 18.682 A
FLA
kVA
3.kV
CT
2000/5 A
1250
3 ( 0, 4 )
Ipp
= (31074/2000) = 15,5
: =1804,2 A
kVA
3.kV
1250
= 433 A
3 ( 6)
CT
= 200/5
Perhitungan setting arus dan waktu sama seperti
rele 51.F.1.1, didapat tap setting arus = 4 A. Dengan
td = 0,4 += 0,4 + 0,3 = 0,7detik, maka dipilih time
dial = 5 s.
c. Rele 51.AF.5
Jenis Rele
= Toshiba IC03F-AT2H
Dipilih kurva
= Very Inverse
Isc max 4 cycle 3515-SWL-3801, 0,4 kV Konversi ke 6 kV =
2071,6 A
Isc min 30 cycle 3515-SWM-6001, 6 kV = 4.281A
FLA =
kVA
3.kV
CT
1684
= 162 A
3 ( 6)
: 300/5 A
Koordinasi dengan
pengaman dibawahnya
kurang tepat karena
perbedaan waktu trip
<0,3 detik)
Koordinasi 51.AF.5
dengan rele 50.A1.1
tidak tepat
Koordinasi dengan
pengaman dibawahnya
tepat karena perbedaan
waktu trip 0,3 detik
(0,3-0,4 detik)
Koordinasi 51.AF.5
dengan rele 50.A1.1
sudah tepat
Koordinasi resetting
- koordinasi 51.F.1.1 dengan pengaman
dibawahnya tepat karena selisih waktu trip
0,3 detik terpenuhi.
- Rele trip 51.AF.5 lebih dulu dari 50.A1.1/51.A1.1
bila ada gangguan di bus 3515-SWM-6001.
454,6
x In
600
0,76 In
,6
x In
Ip 1573
600
Ip 2,63 In
a. Rele 51AF2
Jenis Rele
= Toshiba TC023B-DU2K
Dipilih kurva = Very Inverse
Isc Max 4Cl 3510-SWM-6001
= 20.254 A
Konversi ke 20 kV= (6/20) x 20254 = 6076,2 A
Isc Min 30 Cl 3500-SWM-2010
= 1.967 A
FLA=
kVA
15000
= = 433 A
td =
k x 13,5
( I / I EB ) 1
I
3 ( 20)
sc Max 4 Cycle3510 - SWM - 6001, 6 kV Konversi ke 20 kV
I/Ieb =
CT
= 600/5
600
I/Ieb
=
10,12,
sehingga:
Current setting IDMT ( I> )
1,05 x FLA Ipp 0,8 Isc Min 30 Cl 3500-SWM-2010
k x 13,5 , k = 0,68
1,05 x 443 Ipp 0,8 x 1967
1=
454,6
Ipp 1573,6 A
3.kV
10,12 1
6076,27
600
td =
k x 80
2
(
I
/
I
)
EB
In , I set 10,12 In
b. Rele 5IAI2
Perhitungan setting arus dan waktu sama seperti
rele 5IAI1 (nCT : 1000/5 dan daya trafo 21000 kVA)
didapat tap current setting = In, k = 0,65, current
setting high set (I>>) = 9In dan waktu tunda (t>>)
= 0,4 detik.
Rele mampu
mengamankan trafo
karena disetting
dibawah damage
curve trafo
Koordinasi resetting
Overload relay
Fuse untuk
melindungi motor
dari gangguan
hubung singkat
Fuse sebagai
pengaman
cadangan
T starting
= 8 detik
Rele disetting
diatas arus starting,
setting waktu 0,05
detik dari
sebelumnya 0,15
detik
200 / 5
0,25
dipilih tap : 0,3
Ipp
50
200 / 5
Ipp 1,25
200
= 12 A
5
Setting Waktu ( Time Dial )
Dipilih time dial (TDS) = 1
Imax
100
= 8,5
Ipp
12
Dari pembacaan kurva karakteristik rele Toshiba ICG2D-AT1
seperti ditunjukkan pada Gambar, dengan time dial = 1 dan multiple of
tap current setting 8,5 didapat waktu operasi = 0,4 detik.
a. Rele 50G.F.1/51G.F.1
Jenis Rele : Toshiba ICG2D-AT1
Curve
: Inverse time
CT
: 200/5 A
50 % Imax
Gambar Kurva karakteristik rele Toshiba ICG2D-AT1.
Koordinasi
kurang tepat
karena selisih
waktu trip
<0,3 detik
Pada resetting
ini selisih waktu
trip diset 0,4
detik
Koordinasi esksisting
waktu operasi 51AF2,
51GAI1 dan 51GAI1
masing-masing 0,4 dan 0,7
detik.
Pada resetting ini selisih
waktu trip diset 0,1 dan 0,4
detik. Sehingga lebih
sensitif bila ada gangguan
hubung singkat ketanah
a. Rele 51GAF2
Jenis Rele : Toshiba TCG16B-FS1
Curve
: Definite
CT
: 100/5 A
Resetting :
selisih waktu
trip 0,4 detik.
Sesuai
standard
pengamanan
Eksisting :
waktu trip 0,3
detik.
Resetting : waktu
trip 0,1 detik
sehingga lebih
sensitif bila terjadi
gangguan.
KESIMPULAN
Setting eksisting rele arus lebih pengaman trafo 3510-TR-6001, TR2011 dan TR-2012 tidak tepat karena setelan berada diatas damage
curve trafo. Pada kondisi resetting, kurva setelan berada dibawah
damage curve sehingga mampu mengamankan trafo bila terjadi
gangguan hubung singkat dibus bawahnya.
Koordinasi setting rele pengaman arus lebih mengacu pada kapasitas
daya beban, arus hubung singkat minimum dan arus hubung singkat
maksimum. Sedangkan koordinasi setting rele gangguan ketanah di PT
Chandra Asri mengacu pada arus maksimum yang dapat mengalir
melalui neutral grounding resistor.
Koordinasi setting waktu pada resetting rele pengaman arus lebih dan
rele gangguan ketanah sudah tepat karena perbedaan waktu minimum
satu langkah antara sisi hulu dan hilir 0,3-0,4 detik. Selain itu juga dalam
koordinasinya sesuai dengan urutan grading waktu.
Koordinasi resetting rele arus lebih dan rele gangguan ketanah pada
sistem kelistrikan di PT. Chandra Asri, Cilegon, telah sesuai dengan
standard pengamanan.
Daftar Pustaka
[1] Anderson, P.M., Power System Protection,
McGraw-Hill, USA, 1998.
[2] Bergen, Arthur R., Vittal, Vijay, Power System
Analysis 2 Edition, Prentice Hall, USA, 2000.
[3] Gonen, Turan, Modern Power System
Analysis, USA, 1988.
[4] Gross , Charles A., Modern Power System
Analysis, John Wiley & Sons, Inc., USA, 1986.
[5] Hewitson, L.G., Brown, Mark, Balakrishnan,
Ramesh, Practical Power System Protection,
IDC Technologies, Netherland, 2004.
[6] Horowitz, Stanley H. dan Phadke, Arun G.,
Power System Relaying 3 Edition, John Wiley
& Sons Ltd, England, 2008.
[7] Lazar, Irwin, Electrical Systems Analysis and
Design for Industrial Plants, The HeywardRobinson Company Inc., USA, 1980.
[8] Manuals Rele Toshiba dan ABB
[9] Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga
Listrik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
[10] Penangsang, Ontoeseno, Diktat Kuliah Analisa
Sistem Tenaga 2, Teknik Elektro-ITS, Surabaya,
2006.
[11] Preve, Cristophe, Protection of Electrical
Network, ISTE Ltd, Great Britain and the United
States, 2006.
Terima Kasih