Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI PENELITIAN
h
Ln
BTTB-0
BTTB-1
BTTB-2
BTTB-3
Dimensi (cm)
Geser
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
13 x 40 x 100
Longitudinal
0
0
0
1
1
1
2
2
2
3
3
3
Rasio Bentang
Jumlah Benda
Geser (a/d)
Uji
0.6
0.8
1
0.6
0.8
1
0.6
0.8
1
0.6
0.8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
= 12
6-100 mm
210 mm
BTTB-0
410 mm
40 cm
100 cm
13 cm
6-100 mm
210 mm
26 mm
BTTB-1
40 cm
410 mm
100 cm
13 cm
210 mm
6-100 mm
BTTB-2
46 mm
40 cm
100 cm
13 cm
210 mm
6-100 mm
66 mm
BTTB-3
40 cm
100 cm
13 cm
Persiapan
3.4.2
Pengujian Tulangan
Pengujian tulangan yang dilakukan adalah uji tarik yang tujuannya adalah
untuk mengetahui mutu baja tulangan yang akan digunakan dalam hal ini adalah
baja tulangan dengan diameter 6 mm dan 10 mm.
3.4.3
Baja tulangan 10 mm
b.
Baja tulangan 6 mm
c.
Gergaji Besi
d.
e.
f.
g.
h.
Meteran
i.
Kapur Tulis
: 1/2 L
: 1/3 L
c. Sengkang
: 1/3 L
5. Pengecoran
Setelah pembuatan bekisting dan pembesian selesai, maka tahap selanjutnya
adalah pengecoran. Adapun bahan dan peralatan yang digunakan adalah :
a.
Pasir
b.
Kerikil
c.
Semen
d.
Air
e.
f.
g.
Ember
h.
Cangkul
i.
Sekop
j.
Vibrator
k.
l.
Cetakan silinder, ( 15 x 30 ) cm
6. Perawatan
Perawatan beton dilakukan dimulai minimal 1 (satu) hari setelah pengecoran
sampai pada beton berumur 28 hari. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam
perawatan ini salah satunya adalah dengan menyelimuti beton dengan karung
goni basah.
7. Pembongkaran Form Work (Bekisting)
Pembongkaran Form Work dilakukan 14 (empat belas) hari setelah
pengecoran.
8. Pengecatan atau Pengapuran Benda Uji
Pengecatan atau pengapuran benda uji bertujuan agar permukaan benda uji
menjadi putih sehingga diharapkan dapat mempermudah pengamatan terhadap
retak yang terjadi pada saat benda uji dibebani.
3.4.4
Alur Penelitian
Mulai
Pengecoran
Cek apakah
benda uji
mengalami
keropos
pengujian
Analisa Data
Ya
grouting
Selesai
Setting Pengujian
Actuator Frame
Hidraulic Jack
Load Cell
Balok Uji
Pin Supporting
Load Indicator
Dial
gauge
Loading Frame
Hidraulic Pump
L
Setting Pengujian
Pengujian balok uji dilakukan dengan memakai loading frame seperti terlihat pada
gambar 3.4. Pembacaan yang dilakukan pada pengujian adalah data beban yang diberikan
setiap kenaikan 250 kg, beban saat retak awal balok, beban saat kondisi ultimit tercapai,
displacemen pada titik beban ( tepi atas dan tepi bawah balok). Pengamatan yang
dilakukan adalah pola retak yang terjadi mulai retak awal, retak diagonal sampai beban
pasca retak balok. Pengujian balok dilakukan pada setiap variasi penulangan geser
dengan a/d mulai 0,6 ; 0,8 dan 1,0 dengan pemberian dua titik beban pada balok seperti
terlihat pada gambar 3.1.
3.4.6
pelaksanaan
penelitian,
ditemui
beberapa
kendala
yang
2.
3.