You are on page 1of 15

BAB 5.

PENGELOLAAN KESUBURAN DAN PEMUPUKAN

5.1. Tanah sebagai gudang unsur hara


Di dalam tanah, unsur-unsur hara terdapat dalam bentuk unsur kimia. Unsurunsur ini
beasal dari partikel-partikel mineral dan bahan organik yang telah mengalami
dekomposisi. Organisme tanah adalah sangat penting dalam mengubah jaringanjaringan organik yang kompleks menjadi unsur hara bagi tanaman. Unsur-unsur hara ini
terlarut di dalam larutan tanah, yang akar tanaman mengambilnya. Unsur-unsur hara
berasal dari hasil pelapukan mineral, perombakan bahan organik, dari udara dan
pemupukan. Organisme tanah sangat penting dalam mengubah bahan organik yang
kompleks menjadi unsur-unsur yang sederhana yang menjadi unsur-unsur hara
tanaman. Unsur-unsur hara tanaman larut di dalam larutan tanah, kemudian diserap
oleh tanaman.
5.2. Unsur-unsur Hara Tanaman
Pengertian hidup adalah kemampuan sel hidup untuk mengambil bahan dari alam
lingkungannya untuk membentuk komponen-komponen sel-selnya atau sebagai sumber
energi. Penambahan dan penyerapan senyawa kimia yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan metabolisme dapat diartikan sebagai pengharaan, dan senyawa kimia
yang diperlukan oleh organisme tersebut disebut unsur hara. Mekanisme pengubahan
unsur hara menjadi senyawa penyusun sel atau menjadi sumber energi disebut proses
metabolisme. Metabolisme merujuk kepada berbagai reaksi yang berlangsung di dalam
sel hidup untuk mempertahankan kehidupan dan pertumbuhan suatu organisme.
Pengharaan dan metabolisme adalah saling berinteraksi satu dengan yang lain.
Unsur hara esensiel diperlukan oleh oleh tanaman tingkat tinggi adalah berupa
senyawa anorganik, berbeda dengan bahan makanan untuk manusia, khewan dan
sejumlah mikroorganisme yang selain berupa senyawa anorganik memerlukan

Universitas Gadjah Mada

tambahan bahan makanan yang berupa senyawa organik. Ada 3 kriteria untuk mengatakan
bahwa suatu unsur hara disebut esensiel yaitu:

1.

Jika tanaman kekurangan unsur tersebut tidak mungkin dapat melangsungkan daur
hidupnya dengan sempurna.

2.

Kekurangan unsur tersebut ditunjukkan dengang gejala yang khas

3.

Unsur tersebut terlibat langsung dalam pengharaan tanaman, misalnya bahwa unsur

tersebut merupakan penyusun penting dalam hormon metabolisme atau diperlukan dalam
aktivitas sistem enzim.
Atas dasar tiga kriteria tersebut maka Arnon & Stout (1939) mengemukakan bahwa
senyawa kimia tersebut di bawah ini adalah esensiel bagi tanaman tingkat tinggi yaitu:

karbon (C)

kalium (K)

molibdenum (Mo)

hidrogen (H)

kalsium (Ca)

boron (B)

oksigen (O)

magnesium (Mg) chlor

(CI)

nitrogen (N)

besi(Fe)

fosfor (P)

mangan (Mn)

(silikat) (Si)

sulfur (S)

tembaga (Cu)

(kobalt) (Co)

(natrium) (Na)

seng (Zn)

Na, Si, dan Co, tidak ditetapkan sebagai unsur esensiel bagi semua tanaman tingkat
tinggi. Oleh karena itu unsur-unsur tersebut diberi tanda kurung. Tentang Na, ada beberapa
spesies tanaman terutama Chenopodiaseae dan spesies yang hidup pada tanah garaman,
menyerap unsur Na dalam jumlah yang relatif tinggi. Na memberikan efek yang bermanfaat
dan dalam beberapa hal termasuk esensiel. Sama halnya dengan Si yang esensiel bagi
tanaman padi.
CI juga dimasukkan dalam unsur hara esensiel untuk pertumbuhan tanaman tingkat
tinggi. Daftar unsur hara tersebut di atas sebenarnya masih belum lengkap. Lain-lain unsur
yang konsentrasinya sangat rendah ternyata esensiel bagi tanaman. Unsur vanadium (V)
misalnya

sekarang

ini

ditetapkan

sebagai

unsur

esensiel

bagi

beberapa

jenis

mikroorganisme.
Unsur hara tanaman dapat digolongkan kedalam dua golongan unsur hara yaitu:
1. Unsur hara makro
2. Unsur hara mikro.
Unsur hara makro terdapat dan diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif
lebih banyak daripada unsur hara mikro. Kadar unsur hara makro N dalam jaringan
tanaman adalah 1000 x lebih tinggi daripada kadar unsur hara mikro Zn. Dengan
Universitas Gadjah Mada

menggunakan klasifikasi ini dan atas dasar kadar unsur hara dalam bahan tanaman maka
unsur-unsur hara makro mencakup:
C, H, 0, N, S, P, K, Ca, Mg, (Na, Si).
Unsur hara mikro meliputi: Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cl.

Penggolongan unsur ke dalam makro dan mikro sebenarnya agak kurang tepat, dan
dalam berbagai hal perbedaan antara kadar unsur hara makro dan mikro dianggap kurang
tepat seperti yang disebut di atas. Misalnya kadar Fe dan Mn dalam jaringan tanaman
kadang kadang lebih tinggi daripada kadar S atau Mg. Kadar unsur hara mikro dalam
jaringan tanaman kadang-kadang jauh melebihi keperluan Sebagai contoh Mn menunjukkan
bahwa kadarnya dalam organ tanaman (daun, pucuk, buah dan akar) memerlukan jumlah
yang tinggi untuk keperluan proses biologis. Atas dasar pendirian fisiologis, maka sukar
untuk menetapkan klasifikasi unsur hara ke dalam unsur hara makro dan mikro tergantung
pada konsentrasi unsur di dalam jaringan tanaman. Klasifikasi unsur hara tanaman menurut
watak biokimia dan fungsi fisiologis nampaknya lebih mendekati ketepatan. Adapun
penggolongannya adalah sebagai berikut:

Universitas Gadjah Mada

===================================================================
Unsur Kara

! bentuk yang diserap

! Fungsi biokimia

===================================================================
Gol. I

C, H, 0, N, S.

! CO2, HCO3-, H20,

! Sebagian besar merupakan

! 02, NO3-,NH4, N2,

! penyusun bahan organik.

! SO4-S02.

! Merupakan unsur penting

! Berupa ion-ion dari

! sebagai golongan atom

! larutan tanah, berupa

!yang terlibat dalam pro

! gas dari atmosfir

! ses ensimatis, Asimila


! dengan proses reduksi-

! oksidasi.

! Dalam bentuk fosfat, asam

! Esterifikasi dengan go-

! borak, silikat dari lam-

! longan senyawa alkohol

! tan tanah.

! di dalam tanaman. Ester

Gol. II
P, B, Si

! dari fosfat terlibat da


! lam proses reaksi pe!

! mindahan eneigi

Gol. III
K, Na, Mg, Ca,! Dalam bentuk ion dari la-

! Fungsi yang tidak khu-

Cl.

! sus dalam pemantapan

rutan tanah

! potensial osmotik.
!Reaksi yang lebih khusus
! sebagai pengaktif ensim ,
! menjembatani reaksi.

! reaksi penggabungan, ke

! seimbangan anion, menja


!ga permeabilitas membran
! dan potensial muatan listrik.
Gol. IV
Fe, Cu, Zn, Mo! Dalam bentuk ion atau

! se- terdapat merajai dalam

! nyawa khelat dari larutan

! bentuk khelat bergabung

!tanah

! dalam golongan senyawa


! prosthetik, berkemampu-

! an dalam pemindahan eUniversitas Gadjah Mada

lelctron dengan perubahan valensi.

===================================================================
Tiga unsur mayor N, P, dan K, yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang cukup
banyak, paling sering diteliti untuk menentukan dosis pemupukannya. Unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (0) diperoleh dari air tanah, dan atmosfir.

5.3. Kadar Unsur-unsur hara dalam tanah dan di dalam tanaman

Terdapat perbedaan yang sangat besar dalam jumlah dari berbagai unsur baik dalam
tanah maupun tanaman. Dalam tanah misalnya kira-kira 3000 kali Ca dan K daripada Mo,
dan tanaman mengambil secara tahunan kira-kira 10000 kali lebih daripada Ca dan K
daripada Mo seperti diperlihatkan dalam daftar 1.
Dari 6 unsur dimana tanaman tanaman pada umumnya menyerapnya lebih dari 1 kg per
hektar per tahun (dikalikan 0,892 untuk merubah menjadi pound per acre), nisbah dari
kadar dalam tanah terhadap serapan tahunan berkisar antara lebih rendah dari 50 untuk
nitrogen sampai 2000 untuk magnesium. Untuk 7 unsur yang lainnya dengan pengambilan
oleh tanaman kurang dari 1 kg/ha tiap tahunnya, nisbah kadar dalam tanah berkisar antara
200 sampai 100000. Unsur-unsur hara yang diserap oleh tanaman dalam jumlah yang
sangat kecil pada umumnya cukup jika tidak ada beberapa faktor seperti pH tanah, yang
menyebabkan unsur-unsur tersebut tidak larut atan tidak tersedia. Pada umumnya semakin
banyak unsur hara yang diperlukan tanaman, maka unsur hara yang dipasok oleh tanah
adalah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Kebanyakan dari unsur hara yang dapat digunakan tanaman atau yang tersedia
bagi tanaman adalah berasal dari pelakukan mineral dan dekomposisi bahan organik.
Beberapa lapis olah mengandung 2% sampai 4% bahan organik, yang menghasilkan 0,10,2 % N. Dengan meningkatnya kadar bahan organik, maka berkaitan dengan peningkatan
kadar N dan penurunan kadar unsur-unsur mineral tanah. Kira-kira 0,9 % tanah di dunia
adalah tanah organik atau Histosol. Tanahtanah ini dibandingkan dengan tanah mineral,
memiliki kadar unsur hara yang tinggi yang terakumulasi dalam humus, seperti N, P dan S.

Daftar 4.1. Type konsentrasi dari unsur-unsur hara esensiel di dalam tanah mineral,
penyerapan unsur hara tahunan, dan nisbah dari kadar unsur dalam
lapisan 10 cm dari tanah untuk diserap.

Universitas Gadjah Mada

=================================================================
Unsur hara

Kadar dalam
tanah

Penyerapan
tahunan oleh

(% berat)

tanaman
(kg/ha)

Nisbah kadar dalam


lapisan tanah 10
cm terhadap penye
rapan tahunan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kalsium (Ca)

50

260

Kalium (K)

30

430

Nitrogen (N)

0,1

30

50

Fosfor (P)

0,08

150

Magnesium (Mg)

0,6

2000

Sulfur (S)

0,05

320

Besi (Fe)

4,0

0,5

100000

Mangan (Mn) 0,08

0,4

3000

Seng (Zn) 0,005

0,3

2000

Tembaga (Cu)

0,002

0,1

1000

Khlor (Cl)

0,01

0,06

200

Boron (B)

0,001

0,03

400

Molybdenum (Mo)

0,0003

0,003

1000

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sumber: Bohn et al. (1985)

Secara tegas tanah Histosol umumnya sangat kekurangan K yang dibutuhkan


tanaman. Dengan kadar mineral silikat yang sangat rendah didalam tanah Histosol
mengakibatkan jumlah Si yang larut sangat sedikit, dalam artian bahwa produksi tebu dan
padi dapat meningkat jika dilakukan pemupukan Si, sekalipun, seperti yang dikemukakan di
muka Si pada hakekatnya adalah bukan unsur esensiel.
5.4. Penyerapan unsur dari tanah
5.4.1. Bentuk-bentuk unsur hara yang dapat diserap tanaman
Bentuk-bentuk ion dan molekul unsur hara yang dapat diserap tanaman
(Donahue et al. 1977) adalah sebagai berikut:

Universitas Gadjah Mada

Daftar 4.2. Bentuk penyerapan unsur hara


==================================================================
Unsur hara Bentuk yang dapat diserap

Keterangan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------C

CO2 (melalui daun)

Diserap dari udara


dan air

H+; H20 (H dari air)

O2; CO2 (melalui dawn)

NH4+, NO3-

H2PO4-; HPO42K

Diserap dari tanah

K+
Ca

Ca2+

Mg

Mg2+

S042+

Fe

Fe2+; Fe3+

Mn

Mn2+

B03-; H2B03-; B(OH)4-

Mo

Mo042- (molibdat)

Cu

Cu2+

Zn

Zn2+

Cl

Cl-

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

5.4.2. Pergerakan unsur hara ke dalam akar


Jika unsur hara diserap, kebanyakan dalam bentuk ion dari larutan tanah pada
permukaan akar, maka pembicaraan tentang mengapa unsur-unsur hara berada sepanjang
permukaan akar dalam posisi untuk diserap adalah penting
Pada saat akar tumbuh memanjang menembus tanah, akar-akar tersebut langsung
menjumpai berbagai ion yang berada di dalam larutan tanah. Untuk ebanyakan tanaman
kira-kira 1 % atau kurang dari volume tanah adalah terdiri atas akar-akar aktif, dan kira-kira
1-2% unsur hara yang diserap adalah dalam posisi tersedia pada permukaan akar karena
akar-akar tanaman menyergapnya. Setelah akar-akar berada dalam suatu daerah tanah,
ion-ion dalam larutan tanah bergerak ke akar dengan cara aliran massa air. Selama aliran
massa air dan ion keduanya bergerak kepermukaan akar. Semakin besar konsentrasi ion di
dalam larutan tanah, semakin besar Pula jumlah unsur yang dapat diangkut ke permukaan
akar

Universitas Gadjah Mada

dengan aliran massa. Ion di dalam larutan tanah jugs dalam gerakan yang tetap dan
bergerak ke dalam akar-akar dengan cara difusi. Difusi adalah sangat penting untuk
pergerakan ion kepermukaan akar jika konsentrasinya di dalam larutan tanah sangat rendah
dan kecil untuk digerakkan oleh aliran massa. Hal ini telah diperkirakan bahwa jauhnya difusi
per hari liwat tanah pada kondisi kapasitas lapangan ke akar adalah 0,13 cm untuk ion K
dan 0,004 cm untuk ion fosfat (H2PO4-). Mengingat rata-rata difusi yang lambat dari ion-ion
hara, maka diperlukan waktu beberapa hari untuk beberapa ion untuk mendifusi sejauh
hanya 1 cm liwat tanah. Hal ini memaksa akar-akar tanaman untuk menyebar keseluruh
wilayah tanah agar dapat menyerap unsur-unsur hara dengan sempurna. Jumlah nisbi dari
sergapan akar, aliran massa dan diffusi penyerapan beberapa unsur hara oleh tanaman
jagung diperlihatkan dalam daftar 2 sebagai berikut:

Daftar 4.3: Jumlah basil sergapan akar, aliran massa dan difusi untuk produksi dari 9500 kg
biji jagung pada tanah Alfisol yang subur.
===================================================================
Unsur hara Jumlah

secara

yang diserap
sergapan
kg/ha pound/acre

kg/ha

aliran massa
kg/ha

difusi
kg/ha

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nitrogen

190

170

150

38

Fosfor

40

36

37

Kalium

195

174

35

156

Kalsium

40

36

60

150

Magnesium

45

40

15

100

Sulfur

22

20

65

==================================================================
Sumber: Barber, (1984).

Penyergapan N oleh akar adalah 2 kg/ha atau 1% dari 190 kg (jumlah yang diserap)
untuk memperoleh produksi yang tinggi dari jagung pada tanah yang subur di Indiana. N
tersedia terutama dalam bentuk NO3- yang larut dalam larutan tanah, dan air yang terserap
akan membawa unsur ke dalam akar seberat 150 kg/ha dengan cara aliran massa.
Perbedaan antara 152 dengan 190 adalah dianggap sebagai jumlah unsur N yang diserap
akar secara difusi.Meskipun aliran massa sangat penting dalam penyerapan N, difusi juga
terpenting untuk penyerapan kalium dan fosfor, karena konsentrasinya yang rendah di
dalam larutan tanah. Sama halnya dengan Ca, tanaman jagung menyerapnya hanya 40
Universitas Gadjah Mada

kg/ha, 60 kg diambil secara sergapan, dan 150 kg bergerak ke dalam akar dengan cara
aliran massa. Perhitungan angka ini adalah atas dasar asumsi bahwa ada 6000 kg/ha dari
Ca tersedia (tertukarkan) dan bahwa konsentrasi di dalam larutan adalah 60 miligram/liter.
Jadi, jika akar tanaman menyergap 1 % dari Ca tersedia, maka seberat 60 kg Ca akan
tersergap. Jika tanaman menyerap 2,5 juta liter air per hektar, 150 kg/ha Ca (2500000 1 x
0,060 mg/1) akan dipindahkan ke dalam akar dengan aliran massa. Jumlah dari cara
sergapan dengan aliran massa adalah seberat 210 kg, yang 5 kali lipat lebih besar dari yang
diserap. Pada kondisi semacam ini kelebihan dari Ca kepermukaan akar secara aliran
massa, dan naik turunnya konsentrasi Ca dimantapkan dari akar. Penyerapan Ca secara
difusi tidak terjadi. Kejadian semacam ini berlaku juga buat unsur Mg dan S

5.5. Sumber dan fungsi unsur N, P, dan K bagi tanaman


Nitrogen (N)
Sumber N utama adalah atmosfir tanah yang mengandung kurang lebih 78 %.
berupa N2. Cara-cara pengubahan bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman adalah
sbb:
1. Fiksasi oleh rhizobium dan mikroorganisme lain yang hidup
bersimbiose pada bintil-bintil akar tanaman leguminosae dan pada tanaman
nonleguminose tertentu.

2. Fiksasi

oleh mikroorganisme

yang

hidup bebas

dan

barang kali

dengan

mikroorganisme yang hidup pada daun di daerah tropika

3. Fiksasi sebagai satu oksida N (N2) oleh adanya halilintar, kemudian larut dalam air
hujan yang jatuh kebumi

4. Fiksasi sebagai amonia, NO3-, atau CN22-, oleh berbagai proses industri di pabrikpabrik pembuatan pupuk N.

Nitrogen dalam tanah berasal dari:


1. Bahan organik tanah
Bahan organik halus, N tinggi, C/N rendah. Bahan organik kasar, N rendah, C/N
Tinggi. Bahan organik merupakan sumber N utama di dalam tanah.
Selain N bahan organik mengandung pula unsur-unsur lain terutama C, P, S, dan
unsur-unsur mikro dengan perbandingan sebagai berikut: C : N :P : S : (unsur
mikro) = 100: 10 : 1 : 1 : (sangat sedikit).

Universitas Gadjah Mada

2. Pupuk buatan
Misalnya: ZA, Urea, dan lain-lain
Fungsi unsur N:
1. Memberikan warna yang hijau gelap pada tanaman
2. Mendorong kecepatan pertumbuhan
3. Meningkatkan hasil daun
4. Memperbaiki kualitas daun tanaman
5. Meningkatkan kadar protein tumbuhan
6. Memberikan makanan bagi mikroorganisme selama dekomposisi
bahan organik yang kadar N nya rendah
7. Jika pemberiannya tidak seimbang dengan unsur-unsur
lainnya, akan menghambat pembungaan dan pembuahan.

Gejala kekurangan N:
1. Tanaman kerdil
2. Pertumbuhan akar terbatas
3. Daun-daun kuning dan gugur

Gejala kelebihan N:
1. Memperlambat kematangan buah dan biji (terlalu banyak pertumbuhan vegetatit).
2. Batangnya lemah dan mudah roboh
3. Mengurangi daya tahan tanaman terhadap serangan hama
penyakit.

Nitrigen di dalam tanah terdapat dalam berbagai bentuk yaitu:


1. Protein (bahan organik)
2. Senyawa-senyawa amino
3. Amonium (NH4+)
4. Nitrat (NO3-)

Perubahan-perubahan bentuk nitrogen dalam tanah dari bahan organik melalui


beberapa macam proses yaitu:
Aminisasi : Pembentukan senyawa-senyawa amino dari bahan organik (protein) oleh
bermacam-macam mikroorganisme:

Universitas Gadjah Mada

10

Protein + enzim ------- > senyawa amino + CO2 + E nergi

(bahan (mikro

(R-NH2) untuk pertumbuhan

organik) organisme)

mikroorganisme

Amonifikasi : Pembentukan amonium dari senyawa-senyawa amino oleh


mikroorganisme.
R-NH2 + HOH -----------> R-OH + NH3 + E

NH3 + HOH ---> NH40H ----> NH4+ + OH

amonium

Nitrifikasi:

Perubahan dari

amonium

(NH4 D+D)

menjadi

nitrit

(oleh bakteri Nitrosomonas ) kemudian menjadi nitrat (oleh Nitrobakter)

Nitrosomonas

2 NH4 + 3 02 -------------- > 2 NO2- + 2H20

+ 4H+ + E.

Nitrobacter

2NO2- + O2 ------------- > 2NO3- + E

Faktor-faktor yang mempengaruhi nitrifikasi:


1. Tata udara (aerasi); Nitrifikasi akan perjalan baik kalau tata udaranya tanahnya baik
2. pH tanah ; Nitrifikasi berjalan baik pada pH sekitar 7,0
3. Suhu ; terlalu dingin nitrifikasi berjalan lambat.

Bentuk-bentuk kehilangan N dari tanah:


1. Digunakan oleh tanaman atau mikroorganisme
2. N dalam bentuk NH4+ dapat diikat oleh mineral lempung jenis illit sehingga tidapat
digunakan oleh tanaman
3. N dalam bentuk NO3- (nitrat) mudah dilindi oleh air hujan (leaching) :

Universitas Gadjah Mada

11

akibatnya :di daerah yang banyak hujan kadar N nya rendah di tanah pasir yang mudah
meresapkan air, kadar N nya lebih rendah dari pada tanah lempung.

4. Proses denitrifikasi:
Yaitu proses reduksi nitrat (NO3-) menjadi N2 gas.
Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:

a. Oleh mikroorganisme:

bakteri
denitrifikasi
2HNO3 ------------- > 2HNO2 ----> N20----> N2 gas
-2(0)

-H20 -(0)

b. Proses reduksi kimia (terjadi setelah terbentuknya nitrit) misalnya reaksi


terbentuknya nitrit dengan Urea

2HNO2 + CO(NH2)2 -------- > CO2 + 3H20 + 2N2


nitrit urea

gas

Syarat terjadinya denitrifikasi:


Ditempat yang tergenang, draenasenya buruk, airasi jelek.
Fosfor (P)
Unsur P di dalam tanah berasal dari:

1. Bahan organik (pupuk kandang dan sisa-sisa tanaman)


2. Pupuk buatan (TSP, DS)
3. Mineral-mineral di dalam tanah (apatit)

Jenis P di dalam tanah

1. P-organik (phytin, asam nukleat, fosfolipid)


2. P anorganik

Universitas Gadjah Mada

12

Fungsi P
1. Pembelahan sel
2. Pembentukan albumin
3. Mendorong pembungaan dan membantu pembentukan biji
4. Mempercepat pematangan
5. Memperkuat batang tidak mudah roboh
6. Perkembangan akar
7. Memperbaiki kualitas tanaman terutama sayur-sayuran dan makanan ternak
8. Tahan terhadap penyakit.
9. Membentuk nukleoprotein (sebagai penyusun gen: RNA (Ribonucleat = DNA
(Deoksi ribonucleic acid)
10. Metabolisme karbohidrat
11. Menyimpan dan memindahkan energi (transfer of energy), misalnya ATP = Adrenosin
triphososphate , ADP = Adrenosin diphosfate

Sebab-sebab kekurangan P dalam tanah


1. Jumlah P di dalam tanah sedikit
2. Sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diserap oleh tanaman.
3. Terjadi pengikatan (fiksasi) oleh Al pada tanah masam atau oleh Ca pada tanah
alkalis.

Gejala kekurangan P.
1. Pertumbuhan terhambat (kerdil), karena pembelahan sel terganggu.
2. Daun daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun
3. Terdapat jelas pada tanaman yang masih muda
4. Pada jagung, tongkol jagung menjadi tidak sempurna, kecil-kecil
Kalikum (K)

Unsur K dalam tanah berasal dari:


1. Mineral-mineral primer tanah (feldspar, mika, dan lain-lain
2. Pupuk buatan (ZK)

Fungsi K
1. Meningkatkan ketahanan tubuh tanaman dan meningkatkan ketahan tanaman dari
serangan hama dan penyakit.
2. Membantu produksi protein dalam tanaman
Universitas Gadjah Mada

13

3. Memperkuat bagian pucuk dan batang sihingga tidak mudah roboh.


4. Meningkatkan kegemukan biji
5. Sangat penting dalam proses pemindahan tepung, gula dan minyak.
6. Meningkatkan kualitas buah
7. Berperan dalam pengembangan umbi
8. Membantu pembentukan anthocyanin (warna merah dari daun dan buah)
9. K tidak merupakan unsur penyusun jaringan tanaman
10. Mengaktifkan enzim
11. Pembukaan stomata (mengatur pernafasan dan penguapan)
12. Proses fisiologi dalam tanaman
13. Proses metabolik dalam sel
14. Mempengaruhi penyerapan unsur-unsur lain
15. Perkembangan akar.

K ditemukan dalam jumlah banyak di dalam tanah, tetapi hanya


sebagian kecil yang dapat digunakan oleh tanaman yaitu yang larut dalam
air dan yang dapat dipertukarkan (dalam kompleks adsorpsi tanah)

K di dalam tanah dapat dibedakan menjadi:

1. Tidak tersedia bagi tanaman


Terdapat dalam mineral-mineral primer tanah seperti feldspar, (ortoklas, leucit), mika dll.
Jumlahnya 90-98 % dari total K di dalam tanah.

2. Tersedia
Terdiri dari K yang dapat dipertukarkan dan K yang larut air (dalam bentuk ion K).
Jumlahnya 1-2 % dari total K di dalam tanah.

3. Tersedia tetapi lambat.


K yang tidak dapat dipertukarkan, diikat (difiksasi) oleh mineral lempung misalnya illit,
montmorillonit. Dapat berubah menjadi tersedia. Jumlahnya tergantung kadar mineral illit
dan montmorillonit.

Penyerapan K oleh tanaman


Tanaman cenderung menyerap K dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari yang
dibutuhkan tetapi tidak menambah produksi.

Universitas Gadjah Mada

14

Kehilangan K dari tanah


1. Karena diserap oleh tanaman
2. Pencucian oleh air hujan

Gejala kekurangan K
1. Unsur K mudah bergerak (mobile) di dalam tanaman, sehingga gejala-gejala
kekurangan K pada daun terutama terlihat pada daun tua, karena daun muda masih
tumbuh aktif mengambil K dari daun-daun tua tersebut.
2. Ruas-ruas batang memendek, sehingga tanaman kerdil
3. Tepi-tepi daun berwarna coklat, mulai dari daun tua.

Universitas Gadjah Mada

15

You might also like