Professional Documents
Culture Documents
tambahan bahan makanan yang berupa senyawa organik. Ada 3 kriteria untuk mengatakan
bahwa suatu unsur hara disebut esensiel yaitu:
1.
Jika tanaman kekurangan unsur tersebut tidak mungkin dapat melangsungkan daur
hidupnya dengan sempurna.
2.
3.
Unsur tersebut terlibat langsung dalam pengharaan tanaman, misalnya bahwa unsur
tersebut merupakan penyusun penting dalam hormon metabolisme atau diperlukan dalam
aktivitas sistem enzim.
Atas dasar tiga kriteria tersebut maka Arnon & Stout (1939) mengemukakan bahwa
senyawa kimia tersebut di bawah ini adalah esensiel bagi tanaman tingkat tinggi yaitu:
karbon (C)
kalium (K)
molibdenum (Mo)
hidrogen (H)
kalsium (Ca)
boron (B)
oksigen (O)
(CI)
nitrogen (N)
besi(Fe)
fosfor (P)
mangan (Mn)
(silikat) (Si)
sulfur (S)
tembaga (Cu)
(kobalt) (Co)
(natrium) (Na)
seng (Zn)
Na, Si, dan Co, tidak ditetapkan sebagai unsur esensiel bagi semua tanaman tingkat
tinggi. Oleh karena itu unsur-unsur tersebut diberi tanda kurung. Tentang Na, ada beberapa
spesies tanaman terutama Chenopodiaseae dan spesies yang hidup pada tanah garaman,
menyerap unsur Na dalam jumlah yang relatif tinggi. Na memberikan efek yang bermanfaat
dan dalam beberapa hal termasuk esensiel. Sama halnya dengan Si yang esensiel bagi
tanaman padi.
CI juga dimasukkan dalam unsur hara esensiel untuk pertumbuhan tanaman tingkat
tinggi. Daftar unsur hara tersebut di atas sebenarnya masih belum lengkap. Lain-lain unsur
yang konsentrasinya sangat rendah ternyata esensiel bagi tanaman. Unsur vanadium (V)
misalnya
sekarang
ini
ditetapkan
sebagai
unsur
esensiel
bagi
beberapa
jenis
mikroorganisme.
Unsur hara tanaman dapat digolongkan kedalam dua golongan unsur hara yaitu:
1. Unsur hara makro
2. Unsur hara mikro.
Unsur hara makro terdapat dan diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif
lebih banyak daripada unsur hara mikro. Kadar unsur hara makro N dalam jaringan
tanaman adalah 1000 x lebih tinggi daripada kadar unsur hara mikro Zn. Dengan
Universitas Gadjah Mada
menggunakan klasifikasi ini dan atas dasar kadar unsur hara dalam bahan tanaman maka
unsur-unsur hara makro mencakup:
C, H, 0, N, S, P, K, Ca, Mg, (Na, Si).
Unsur hara mikro meliputi: Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cl.
Penggolongan unsur ke dalam makro dan mikro sebenarnya agak kurang tepat, dan
dalam berbagai hal perbedaan antara kadar unsur hara makro dan mikro dianggap kurang
tepat seperti yang disebut di atas. Misalnya kadar Fe dan Mn dalam jaringan tanaman
kadang kadang lebih tinggi daripada kadar S atau Mg. Kadar unsur hara mikro dalam
jaringan tanaman kadang-kadang jauh melebihi keperluan Sebagai contoh Mn menunjukkan
bahwa kadarnya dalam organ tanaman (daun, pucuk, buah dan akar) memerlukan jumlah
yang tinggi untuk keperluan proses biologis. Atas dasar pendirian fisiologis, maka sukar
untuk menetapkan klasifikasi unsur hara ke dalam unsur hara makro dan mikro tergantung
pada konsentrasi unsur di dalam jaringan tanaman. Klasifikasi unsur hara tanaman menurut
watak biokimia dan fungsi fisiologis nampaknya lebih mendekati ketepatan. Adapun
penggolongannya adalah sebagai berikut:
===================================================================
Unsur Kara
! Fungsi biokimia
===================================================================
Gol. I
C, H, 0, N, S.
! SO4-S02.
! oksidasi.
! tan tanah.
Gol. II
P, B, Si
! mindahan eneigi
Gol. III
K, Na, Mg, Ca,! Dalam bentuk ion dari la-
Cl.
rutan tanah
! potensial osmotik.
!Reaksi yang lebih khusus
! sebagai pengaktif ensim ,
! menjembatani reaksi.
! reaksi penggabungan, ke
!tanah
===================================================================
Tiga unsur mayor N, P, dan K, yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang cukup
banyak, paling sering diteliti untuk menentukan dosis pemupukannya. Unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (0) diperoleh dari air tanah, dan atmosfir.
Terdapat perbedaan yang sangat besar dalam jumlah dari berbagai unsur baik dalam
tanah maupun tanaman. Dalam tanah misalnya kira-kira 3000 kali Ca dan K daripada Mo,
dan tanaman mengambil secara tahunan kira-kira 10000 kali lebih daripada Ca dan K
daripada Mo seperti diperlihatkan dalam daftar 1.
Dari 6 unsur dimana tanaman tanaman pada umumnya menyerapnya lebih dari 1 kg per
hektar per tahun (dikalikan 0,892 untuk merubah menjadi pound per acre), nisbah dari
kadar dalam tanah terhadap serapan tahunan berkisar antara lebih rendah dari 50 untuk
nitrogen sampai 2000 untuk magnesium. Untuk 7 unsur yang lainnya dengan pengambilan
oleh tanaman kurang dari 1 kg/ha tiap tahunnya, nisbah kadar dalam tanah berkisar antara
200 sampai 100000. Unsur-unsur hara yang diserap oleh tanaman dalam jumlah yang
sangat kecil pada umumnya cukup jika tidak ada beberapa faktor seperti pH tanah, yang
menyebabkan unsur-unsur tersebut tidak larut atan tidak tersedia. Pada umumnya semakin
banyak unsur hara yang diperlukan tanaman, maka unsur hara yang dipasok oleh tanah
adalah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Kebanyakan dari unsur hara yang dapat digunakan tanaman atau yang tersedia
bagi tanaman adalah berasal dari pelakukan mineral dan dekomposisi bahan organik.
Beberapa lapis olah mengandung 2% sampai 4% bahan organik, yang menghasilkan 0,10,2 % N. Dengan meningkatnya kadar bahan organik, maka berkaitan dengan peningkatan
kadar N dan penurunan kadar unsur-unsur mineral tanah. Kira-kira 0,9 % tanah di dunia
adalah tanah organik atau Histosol. Tanahtanah ini dibandingkan dengan tanah mineral,
memiliki kadar unsur hara yang tinggi yang terakumulasi dalam humus, seperti N, P dan S.
Daftar 4.1. Type konsentrasi dari unsur-unsur hara esensiel di dalam tanah mineral,
penyerapan unsur hara tahunan, dan nisbah dari kadar unsur dalam
lapisan 10 cm dari tanah untuk diserap.
=================================================================
Unsur hara
Kadar dalam
tanah
Penyerapan
tahunan oleh
(% berat)
tanaman
(kg/ha)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kalsium (Ca)
50
260
Kalium (K)
30
430
Nitrogen (N)
0,1
30
50
Fosfor (P)
0,08
150
Magnesium (Mg)
0,6
2000
Sulfur (S)
0,05
320
Besi (Fe)
4,0
0,5
100000
0,4
3000
0,3
2000
Tembaga (Cu)
0,002
0,1
1000
Khlor (Cl)
0,01
0,06
200
Boron (B)
0,001
0,03
400
Molybdenum (Mo)
0,0003
0,003
1000
Keterangan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------C
NH4+, NO3-
H2PO4-; HPO42K
K+
Ca
Ca2+
Mg
Mg2+
S042+
Fe
Fe2+; Fe3+
Mn
Mn2+
Mo
Mo042- (molibdat)
Cu
Cu2+
Zn
Zn2+
Cl
Cl-
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
dengan aliran massa. Ion di dalam larutan tanah jugs dalam gerakan yang tetap dan
bergerak ke dalam akar-akar dengan cara difusi. Difusi adalah sangat penting untuk
pergerakan ion kepermukaan akar jika konsentrasinya di dalam larutan tanah sangat rendah
dan kecil untuk digerakkan oleh aliran massa. Hal ini telah diperkirakan bahwa jauhnya difusi
per hari liwat tanah pada kondisi kapasitas lapangan ke akar adalah 0,13 cm untuk ion K
dan 0,004 cm untuk ion fosfat (H2PO4-). Mengingat rata-rata difusi yang lambat dari ion-ion
hara, maka diperlukan waktu beberapa hari untuk beberapa ion untuk mendifusi sejauh
hanya 1 cm liwat tanah. Hal ini memaksa akar-akar tanaman untuk menyebar keseluruh
wilayah tanah agar dapat menyerap unsur-unsur hara dengan sempurna. Jumlah nisbi dari
sergapan akar, aliran massa dan diffusi penyerapan beberapa unsur hara oleh tanaman
jagung diperlihatkan dalam daftar 2 sebagai berikut:
Daftar 4.3: Jumlah basil sergapan akar, aliran massa dan difusi untuk produksi dari 9500 kg
biji jagung pada tanah Alfisol yang subur.
===================================================================
Unsur hara Jumlah
secara
yang diserap
sergapan
kg/ha pound/acre
kg/ha
aliran massa
kg/ha
difusi
kg/ha
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nitrogen
190
170
150
38
Fosfor
40
36
37
Kalium
195
174
35
156
Kalsium
40
36
60
150
Magnesium
45
40
15
100
Sulfur
22
20
65
==================================================================
Sumber: Barber, (1984).
Penyergapan N oleh akar adalah 2 kg/ha atau 1% dari 190 kg (jumlah yang diserap)
untuk memperoleh produksi yang tinggi dari jagung pada tanah yang subur di Indiana. N
tersedia terutama dalam bentuk NO3- yang larut dalam larutan tanah, dan air yang terserap
akan membawa unsur ke dalam akar seberat 150 kg/ha dengan cara aliran massa.
Perbedaan antara 152 dengan 190 adalah dianggap sebagai jumlah unsur N yang diserap
akar secara difusi.Meskipun aliran massa sangat penting dalam penyerapan N, difusi juga
terpenting untuk penyerapan kalium dan fosfor, karena konsentrasinya yang rendah di
dalam larutan tanah. Sama halnya dengan Ca, tanaman jagung menyerapnya hanya 40
Universitas Gadjah Mada
kg/ha, 60 kg diambil secara sergapan, dan 150 kg bergerak ke dalam akar dengan cara
aliran massa. Perhitungan angka ini adalah atas dasar asumsi bahwa ada 6000 kg/ha dari
Ca tersedia (tertukarkan) dan bahwa konsentrasi di dalam larutan adalah 60 miligram/liter.
Jadi, jika akar tanaman menyergap 1 % dari Ca tersedia, maka seberat 60 kg Ca akan
tersergap. Jika tanaman menyerap 2,5 juta liter air per hektar, 150 kg/ha Ca (2500000 1 x
0,060 mg/1) akan dipindahkan ke dalam akar dengan aliran massa. Jumlah dari cara
sergapan dengan aliran massa adalah seberat 210 kg, yang 5 kali lipat lebih besar dari yang
diserap. Pada kondisi semacam ini kelebihan dari Ca kepermukaan akar secara aliran
massa, dan naik turunnya konsentrasi Ca dimantapkan dari akar. Penyerapan Ca secara
difusi tidak terjadi. Kejadian semacam ini berlaku juga buat unsur Mg dan S
2. Fiksasi
oleh mikroorganisme
yang
hidup bebas
dan
barang kali
dengan
3. Fiksasi sebagai satu oksida N (N2) oleh adanya halilintar, kemudian larut dalam air
hujan yang jatuh kebumi
4. Fiksasi sebagai amonia, NO3-, atau CN22-, oleh berbagai proses industri di pabrikpabrik pembuatan pupuk N.
2. Pupuk buatan
Misalnya: ZA, Urea, dan lain-lain
Fungsi unsur N:
1. Memberikan warna yang hijau gelap pada tanaman
2. Mendorong kecepatan pertumbuhan
3. Meningkatkan hasil daun
4. Memperbaiki kualitas daun tanaman
5. Meningkatkan kadar protein tumbuhan
6. Memberikan makanan bagi mikroorganisme selama dekomposisi
bahan organik yang kadar N nya rendah
7. Jika pemberiannya tidak seimbang dengan unsur-unsur
lainnya, akan menghambat pembungaan dan pembuahan.
Gejala kekurangan N:
1. Tanaman kerdil
2. Pertumbuhan akar terbatas
3. Daun-daun kuning dan gugur
Gejala kelebihan N:
1. Memperlambat kematangan buah dan biji (terlalu banyak pertumbuhan vegetatit).
2. Batangnya lemah dan mudah roboh
3. Mengurangi daya tahan tanaman terhadap serangan hama
penyakit.
10
(bahan (mikro
organik) organisme)
mikroorganisme
amonium
Nitrifikasi:
Perubahan dari
amonium
(NH4 D+D)
menjadi
nitrit
Nitrosomonas
+ 4H+ + E.
Nitrobacter
11
akibatnya :di daerah yang banyak hujan kadar N nya rendah di tanah pasir yang mudah
meresapkan air, kadar N nya lebih rendah dari pada tanah lempung.
4. Proses denitrifikasi:
Yaitu proses reduksi nitrat (NO3-) menjadi N2 gas.
Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Oleh mikroorganisme:
bakteri
denitrifikasi
2HNO3 ------------- > 2HNO2 ----> N20----> N2 gas
-2(0)
-H20 -(0)
gas
12
Fungsi P
1. Pembelahan sel
2. Pembentukan albumin
3. Mendorong pembungaan dan membantu pembentukan biji
4. Mempercepat pematangan
5. Memperkuat batang tidak mudah roboh
6. Perkembangan akar
7. Memperbaiki kualitas tanaman terutama sayur-sayuran dan makanan ternak
8. Tahan terhadap penyakit.
9. Membentuk nukleoprotein (sebagai penyusun gen: RNA (Ribonucleat = DNA
(Deoksi ribonucleic acid)
10. Metabolisme karbohidrat
11. Menyimpan dan memindahkan energi (transfer of energy), misalnya ATP = Adrenosin
triphososphate , ADP = Adrenosin diphosfate
Gejala kekurangan P.
1. Pertumbuhan terhambat (kerdil), karena pembelahan sel terganggu.
2. Daun daun menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun
3. Terdapat jelas pada tanaman yang masih muda
4. Pada jagung, tongkol jagung menjadi tidak sempurna, kecil-kecil
Kalikum (K)
Fungsi K
1. Meningkatkan ketahanan tubuh tanaman dan meningkatkan ketahan tanaman dari
serangan hama dan penyakit.
2. Membantu produksi protein dalam tanaman
Universitas Gadjah Mada
13
2. Tersedia
Terdiri dari K yang dapat dipertukarkan dan K yang larut air (dalam bentuk ion K).
Jumlahnya 1-2 % dari total K di dalam tanah.
14
Gejala kekurangan K
1. Unsur K mudah bergerak (mobile) di dalam tanaman, sehingga gejala-gejala
kekurangan K pada daun terutama terlihat pada daun tua, karena daun muda masih
tumbuh aktif mengambil K dari daun-daun tua tersebut.
2. Ruas-ruas batang memendek, sehingga tanaman kerdil
3. Tepi-tepi daun berwarna coklat, mulai dari daun tua.
15