Professional Documents
Culture Documents
Identitas
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : laki-laki
Usia
: 55 tahun
Alamat : Taman Jati Baru No.24
Pekerjaan
: Karyawan
Agama : Islam
Suku
: Betawi
Status : Menikah
Asuransi
:Masuk RS : 9 November 2015
Anamnesis
Keluhan utama
Warna benjolan
sama dengan kulit sekitar
RPS
Semakin lama
benjolan
semakin besar
1 minggu SMRS
Benjolan tidak bisa masuk
dimasukan kembali
Menyangkal adanya
keluhan demam,
mual,muntah,
nyeri pada daerah benjolan,
perut kembung.
Riwayat Kebiasaan
OS mengaku merokok kurang lebih sudah 40 tahun.
Riwayat Pekerjaan
OS adalah seorang karyawan, sebelumnya pasien bekerja serabutan sering
mengangkut benda berat sewaktu dikampung
Riwayat Medikasi
-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Status gizi
Tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,7C
Pernafasan : 20 x/menit
Status generalis
Kulit Warna: sawo matang, tidak ikterik dan tidak pucat, tidak
efloresensi yang bermakna
Kepala
:Normochepali
Mata
Palpasi
Auskultasi
Pemeriksaan Hasil
Nilai normal
14 18 g/dl
43 51 %
4,5 5,5 juta / L
5000 10000 /L
150.000 400.000
/mm3
1 5 menit
1 16 menit
< 200 mg%
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Bleeding time
Clotting time
GDS
15.3 g/dl
47 %
5,41 juta / L
5.800 /L
277.000 /mm3
2 menit 30 detik
11 menit 30 detik
94 mg%
Resume
Pasien pria usia 55 tahun datang dengan keluhan benjolan di buah zakar
kanan sejak 2 bulan yang lalu.Benjolan hilang timbul, timbul saat mengedan
dan hilang saat istirahat.Dua tahun yang lalu benjolan berada di lipat paha
kanan,kemudian turun perlahan ke buah zakar.Satu minggu
terakhir,benjolan menetap.
Pra bedah
Pasca bedah
Terimakasih
Tinjauan Pustaka
Definisi
Hernia berasal dari bahasa latin yang
berarti rupture.
Hernia adalah adanya penonjolan
peritoneum yang berisi alat visera
dari rongga abdomen melalui suatu
lokus minoris resistanse baik bawaan
maupun didapat.
1.a v epigastrika
2. Jaringan lemak
3. Fascia tranversalis
4. Kantung Hernia
5.Usus kecil
6. Tunika vaginalis
7. Fascia spermatika interna
8. Kremaster
9. Fascia spermatika external
10. Darton
11. Kulit
12. Skrotum
13. M Obliqus Internus
14. N.ilioinguinalis
15. Aponeurosis m obliq
abdominis externus
Etiologi
Kongenital
Peninggian tekanan dalam rongga
perut
Kelemahan otot dinding perut
Bagian hernia
Penyebab
Dapat kongenital
Didapat
Bilateral
20%
50%
Oblik
Lurus
Tereduksi segera
Penurunan ke skrotum
Sering
Jarang
Terkontrol
Tidak terkontrol
Leher kantong
Sempit
Lebar
Strangulasi
Tidak jarang
Tidak biasa
Lateral
Medial
Gejala Klinis
Jenis
Reponib
el
Nyeri
Obstruk
si
Sakit
Toksik
Reponibl
e
Irreponibl
e
Inkarsera
ta
Strangula
ta
++
++
++
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi: Penonjolan di regio
inguinalis dari lateral atas ke
medial bawah
Palpasi:
Diagnosis Banding
Hidrocele
Kriptorkismus
Pengobatan Operatif:
Herniotomi: pembebasan kantong
hernia sampai ke lehernya, kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau
ada perlekatan, kemudian direposisi
Hernioplastik: memperkecil anulus
inguinalis internus dan memperkuat
dinding belakang kanalis inguinalis.
Hernioraphy: Dilakukan herniotomi dan
hernioplastik
Teknik Hernioraphy
Open anterior repair (teknik bassini,
mcvay dan shouldice) melibatkan
pembukaan aponeurosis m.obliquus
abdominis eksternus
Open posterior repair (teknik nyhus)
dengan membelah lapisan dinding
abdomen superior hingga ke cincin
luar dan masuk ke properitoneal
space
Laparoscopic
Teknik operasi:
Komplikasi
Gangguan perfusi jaringan isi hernia
Peritonitis
Abses lokal
Fistel
Pasca operasi: hematoma, infeksi luka
dan bendungan v. femoralis
Prognosis
Kekambuhan: 1-3% dalam waktu
10 tahun kemudian.
Insidens residif bergantung umur,
letak hernia, teknik operasi,
penyebabnya:
Infeksi pada luka operasi
Kondisi yang menyebabkan
kenaikan tekanan intra abdominal