You are on page 1of 4

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Ada tiga perkara yang jika ketiganya ada pada


seseorang, akan membuatnya merasakan manisnya
keimanan: hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dia
cintai daripada selainnya; jika mencintai seseorang, dia
tidak mencintainya kecuali karena Allah; dan dia
membenci
untuk
kembali
kepada
kekafiran
sebagaimana dia benci menuju api neraka. (HR. alBukhari dan Muslim)
Allah Subhanahu wataala berfirman,

Dan (adapun) orang-orang yang beriman, kecintaan


mereka kepada Allah lebih kuat. (al-Baqarah: 165)

Mukmin sejati yang selalu mendambakan mengecap


manisnya keimanan tentu akan terus berusaha
menguatkan kecintaannya kepada Allah Subhanahu
wataala.
Al-Imam
Ibnu
Qayyim
al-Jauziyah
menyebutkan beberapa sebab yangdapat menguatkan
kecintaan seorang hamba kepada Allah di dalam kitab
beliau, Madarij as-Salikin. Berikut ini adalah rangkuman
dari kitab tersebut yang dapat kami rumuskan. Sebab
yang menumbuhkan dan membangkitkan kecintaan
hamba kepada Allah ada sepuluh:
1. Membaca
al-Quran
dengan
tadabbur
dan
memahami maknanya layaknya seseorang yang
berusaha memahami dan mensyarah sebuah kitab
yang telah ia hapal.
2. Mendekatkan
diri
kepada
Allah Subhanahu
wataaladengan
amalan
sunnah
setelah
menyempurnakan amalan wajib. Dengan hal ini,
seorang hamba akan mencapai derajat hamba yang
dicintai Allah setelah melampaui derajat hamba
yang mencintai Allah.
3. Senantiasa berzikir mengingat Allah dalam setiap
keadaan, dengan lisan dan hati, serta dengan
amalan badan dan hati. Kadar kecintaan hamba
kepada Allah Subhanahu wataala sesuai dengan
kadarzikir dan ingatnya kepada Allah Subhanahu
wataala.
4. Selalu
mengedepankan
perkara
yang
Allah Subhanahu
wataala cintai
dibandingkan
dengan perkara yang kita cintai dan inginkan saat
hawa nafsu menguasai; selalu berusaha meraih

perkara yang Dia Subhanahu wataalacintai walau


jalan begitu mendaki.
5. Menyibukkan hati untuk mengenal dan mentadabburi
nama-nama dan sifat-sifat Allah Subhanahu wataala.
Ia berulang merenungi dan menyaksikan nama dan
sifat-Nya.
Sebab,
hamba
yang
mengenal
kesempurnaan Allah Subhanahu wataala dalam hal
nama, sifat, dan perbuatan-Nya, pasti akan
mencintai- Nya.
6. Merenungi segala kebaikan, karunia, pemberian, dan
nikmat lahirbatin yang Allah l limpahkan kepada
hamba.
7. Tunduk dan luluhnya hati seutuhnya di hadapan
AllahSubhanahu wataala, seperti saat seorang
hamba tunduk luluh meminta hajatnya yang
mendesak atau meminta ampunan dan bertobat
kepada Allah dengan sungguh-sungguh hingga air
matanya bercucuran. Ini termasuk sebab yang paling
menakjubkan yang tidak bisa dijelaskan dengan
kata-kata.
8. Beribadah seorang diri menghadap Allah Subhanahu
wataala pada waktu sepertiga malam terakhir saat
Allah Subhanahu wataala turun ke langit dunia;
berdoa kepada-Nya dan membaca al-Quran, kalamNya yang mulia; melaksanakan tata cara ibadah
yang
diajarkan
oleh
Nabi Shallallahu
alaihi
wasallam di hadapan-Nya, kemudian menutup wirid
malamnya itu dengan tobat dan istighfar.
9. Bermajlis dan berkumpul bersama orang-orang yang
jujur kecintaannya kepada Allah Subhanahu wataala;
memetik manisnya buah ucapan mereka seperti

memanen buah-buahan yang telah masak. Ia tidak


berbicara kecuali jika berbicara lebih bermaslahat
dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
10.Menjauhi segala perkara yang memalingkan hati dari
Allah Subhanahu
wataala,
seperti
perbuatan
maksiat, makruh, sia-sia, dsb.
Dengan perantara sepuluh sebab inilah para pecinta
mencapai derajat mahabbah, yaitu kemurnian cinta
hingga mereka bertemu Dzat yang mereka cintai,
Allah Subhanahu wataala. Kunci keberhasilan semua ini
ada dua:
1. Kesiapan jiwa untuk menempuh jalan cinta ini,
2. Terbukanya mata hati untuk memahami syariatNya.
Semoga Allah menjadikan ilmu kita sebagai ilmu
bermanfaat yang mengantarkan kita menuju kecintaanNya dan keridhaan-Nya.
Wallahu alam.

You might also like