Professional Documents
Culture Documents
CONTINENTAL COLISSION
TABRAKAN BENUA
Sebelum kita membahas apa itu continental collision kita harus
mengetahui sedikit tentang pengertian tentang teori tektonik lempeng. Teori
tektonika Lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk
memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang
dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan
Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad
ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic
plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng
yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.
Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik
divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping).
Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung
samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng.
Nah pada batas batas lempeng ini lah kita akan mengetahui tentang jenis
batas lempeng berupa continental collision.
1. JENIS JENIS BATAS LEMPENG
dapat diamati di tepi barat samudra pasifik yaitu antara Lempeng Eurasia &
Lempeng Afrika, Lempeng India & Lempeng Asia, Lempeng Australia &
Lempeng Asia Tenggara.
Komplek skohistan juga berkorelasi ke arah timur dengan Ladakh arcbatholith di Northwestern India dan benua Karakoram Batholith berkorelasi
dengan sabuk Transhimalaya Plutonik di Southern Tibet, di mana jahitan Yalu
Tsangpo adalah kelanjutan timur Indus Jahitan. Kompleks ladakh kohistan
dibentuk sebagai busur pulau di suatu tempat dalam Tethys Samudra di kali
Mesozoikum, yang mendorong ke selatan ke batas India yang akhirnya terjepit di
antara konvergen India dan lempeng Asia. Oleh karena itu Himalaya Barat adalah
contoh dari busur-benua-benua collision.