You are on page 1of 8

FUZZY CLUSTERING

Example 13.3
Berdasarkan Tabel bilangan asli

N 16

di mana gambaran gambaran

pada Tabel bilangan asli 16 memiliki 3 kelompok. Diketahui pula bahwa setiap
kelompok terdiri dari 4 hingga 7 angka. Tujuan kita adalah mengelompokkan
gambaran gambaran tersebut berdasarkan keluarganya. Pertama, derajat
kesamaan setiap pasang dapt ditentukan. Hal ini hanya dapat dilakukan secara
subjektif, oleh suatu kelompok orang dan beberapa metode yang masing masing
penilaiannya dikumpulkan. Asumsikan bahwa derajat kesamaan terpenuhi, yang
mungkin dapat dilihat sebagai derajat keanggotaan dari relasi kompatibel fuzzy R
pada

N 16

, yang diberikan pada Tabel 13.1a. karena matriks tersebut simetris,

hanya ditunjukkan matriks segitiga bawah.


Sesuatu yang menarik dalam contoh ini bahwa kesamaan dapat dilihat
antara orangtua dan anak, tetapi bukan antara orangtua dengan dirinya sendiri.
Bagaimanapun, hubungan antara orangtua dapat dibangun melalui kesamaan
mereka ke anaknya dengan mengubah R ke transitif closure RT; entri entri dari
RT dapat ditunjukkan pada Tabel 13.1b. terapkan algoritma berdasarkan Teorema
13.1, kita penuhi RT = R(8)
Pohon pengelompokkan dari RT ditunjukkan dalam Gambaran 13.3. dapat
dilihat bahwa tidak ada partisi yang memenuhi. 3 kelompok, masing masing
terdiri dari 4 hingga 7 anggota. Bagaimanapun, partisi yang paling melanggar
salah satunya pada =0,6 :
RT.6 = { {3 } , { 1,6,8,13,16 } , { 2,5,7,11,14 } , { 4,9,10,12,15 } } .

Satu - satunya pelanggaran batasan oleh partisi ini adalah gambaran 3 pada
kelasnya. Hal ini harus ditolak dan gambaran tersebut keluar dari klasifikasi. Hal

ini beralasan, karena gambaran ini tak terklasifikasikan menjadi sebuah gambaran
dari anak adopsi atau anak hasil perkawinan sebelumnya.
Tamura et.al [1971] menyebutkan pada tulisannya bahwa mereka
menujukkan suatu eksperimen dengan 60 keluarga dibagi menjadi 20 grup,
masing masing terdiri dari 3 kelompok. Mereka melapokan nila keseluruhannya
75% benar terklasifikasi, 13% terjadi kesalahan, dan 12% ditolak. Hasil ini sangat
mengesankan, mempertimbangkan kesamaran(ketidakjelasan) informasi pada
terapan ini dan terikat penuh pada penilaian subjektif.
13.3 PENGENALAN POLA FUZZY
Dalam subbab ini, kita tinjau 2 kelas metode pada pengenalan pola fuzzy.
Satu di antaranya terdiri dari perluasan metode daftar nama-keanggotaan (klasik);
dan satu lainnya terdiri dari perluasan metode sintaksis (klasik).
Pengenalan pola pada metode daftar nama-keanggotaan (klasik), setiap
kelas pola dicirikan oleh suatu himpunan pola yang disimpan dalam sistem
pengenalan pola. Suatu pola yang tak diketahui yang akan diklasifikasikan satu
per satu dibandingkan dengan pola tersimpan. Pola tersebut diklasifikasikan
sebagai anggota dari suatu kelas pola, jika anggota tersebut sesuai dengan pola
tersimpan pada kelas tersebut. Untuk efisiensi pengenalan pola, sebuah himpunan
pola yang tepat harus disimpan untuk setiap kelas pola mendapatkan variasi
polanya. Sebagai contoh, huruf yang sesuai dengan ukuran harus disimpan pada
sebuah sistem pengenalan karakter.
Pengenalan

pola

pada

metode

sintaksis

(klasik),

sebuah

pola

direpresentasikan oleh suatu penggabungan subpola yang disebut dengan primitif


(sederhana). Kesederhanaan ini ditunjukkan sebagai huruf pada bahasa formal.
Suatu pola, bahasanya dibangun oleh beberapa tata bahasa. Semua pola pada
bahasa dibangun oleh tata bahasa yang sama termasuk kelas yang sama. Sebuah
pola yang tak diketahui diklasifikasikan ke sebuah kelas pola khusus, jika dapat
dibangun oleh tata bahasa menurut kelasnya.

Tabel 13.1a
Portrai
t
number

0,
5

0,
8

0,
8

0,
4

0,
4

0,
8

0,5

0,
2

0,
2

0,4

0,
2

0,
5
0,
8
0,
2
0,
2
0,
8
0,
4
0,
2
0,
8
0,
2

0,
8
0,
2
0,
4

0
0,
2
0,
2
0,
2
0,
2

10

11

0,
5

12

13

0,8

14

0,
8

15

0,
4

16

0,6

0,
2
0,
2

8
0,
4
0,
2
0,
2
0,
5

0
0

10

11

12

13

14

15

16

0,
8

0,6

0,
4

0,8

0,4

0,2

0,8

0,2

0
0,
8
0,
4
0,
2
0,
4

0,
2
0,
2

0,
5
0,
2
0,
2

0,
2
0,
8

0,
2
0,
4

0,4

0,2

0,
4

0,2

0,8

0,
2

0,
8

0,8

0,
4

0,4

0,2

0,2

0,2

0,
4

0,
8

0,
4

0,
2

0,
4
0,
2

0,
4
0,
8

0,6

0,2

0,2

0,4

0,2

0,2

0,
8
0,
2

0
0,
4

0,
4
0,
2
0,
8

0,
4

0,
4

0,
4

0,
8

0,
2
0,
8

0
0,
2

0
0

0,
4

0,
2
0,
4
0,
4

0,
2
0,
8

0,
2
0,
2

0,
2

0,
6

0,
2

0,
2
0,
4

10

11

12

13

0,

0,

0,

Tabel 13.1b
Portrai
t
numbe

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

1
0,

4
0,

5
0,

4
0,

6
0,

4
0,

6
0,

5
0,

0,5

4
0,

5
0,

8
0,

4
0,

1
0,

4
0,

8
0,

4
0,

8
0,

4
0,

4
0,

0,4

8
0,

4
0,

4
0,

4
0,

1
0,

4
0,

4
0,

4
0,

4
0,

4
0,

0,4

4
0,

5
0,

4
0,

4
0,

1
0,

5
0,

4
0,

5
0,

8
0,

0,8

4
0,

8
0,

4
0,

4
0,

1
0,

8
0,

4
0,

4
0,

14

15

16

0,

0,

0,4

5
0,

6
0,

4
0,

0,8

4
0,

4
0,

4
0,

4
0,

0,4

4
0,

4
0,

4
0,

8
0,

5
0,

0,4

8
0,

5
0,

0,4

8
0,

4
0,

4
0,

0,8

4
0,

4
0,

0,5

0,4

r
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

0,

4
0,

8
0,

4
0,

4
0,

8
0,

4
0,

1
0,

4
0,

0,4

8
0,

4
0,

4
0,

0,8

4
0,

4
0,

6
0,

4
0,

4
0,

5
0,

4
0,

8
0,

4
0,

1
0,

0,5

4
0,

5
0,

6
0,

0,4

5
0,

8
0,

5
0,

4
0,

4
0,

8
0,

4
0,

5
0,

4
0,

5
0,

1
0,

0,8

4
0,

8
0,

5
0,

0,4

8
0,

5
0,

5
0,

4
0,

4
0,

8
0,

4
0,

5
0,

4
0,

5
0,

8
0,

8
0,

5
0,

0,4

8
0,

5
0,

4
0,

8
0,

4
0,

4
0,

8
0,

4
0,

8
0,

4
0,

4
0,

0,4

1
0,

4
0,

0,8

4
0,

4
0,

5
0,

4
0,

4
0,

8
0,

4
0,

5
0,

4
0,

5
0,

8
0,

0,8

4
0,

1
0,

0,4

8
0,

5
0,

8
0,

4
0,

4
0,

5
0,

4
0,

6
0,

4
0,

6
0,

5
0,

0,5

4
0,

5
0,

1
0,

0,4

5
0,

6
0,

4
0,

8
0,

4
0,

4
0,

8
0,

4
0,

8
0,

4
0,

4
0,

0,4

8
0,

4
0,

4
0,

4
0,

5
0,

4
0,

4
0,

8
0,

4
0,

5
0,

4
0,

5
0,

8
0,

0,8

4
0,

8
0,

5
0,

0,4

1
0,

0,5

0,4

Gambar Pohon Cluster

N 16

.4

.5
.6

.8

1
13

16

10

12

11

Proses pencarian Transitif Closure dari matriks

N 16

10

11

12

13

14

15

16

0,5

0,4

0,8

0,6

0,8

0,8

0,2

0,4

0,5

0,8

0,4

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

0,4

0,4

0,2

0,5

0,8

0,2

0,2

0,8

0,4

0,2

0,8

0,2

0,
8

0,4

0,4

0,4

0,2

0,5

0,2

0,2

0,8

0,2

0,4

0,2

0,8

0,
8
0,
2
0,
4

0,4

0,4

0,2

0,8

0,8

0,2

0,5

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,2

0,4

0,2

0,4

0,4

0,2

0,2

0,4

10

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

0,8

0,2

11

0,
5

0,2

0,2

0,8

0,4

0,2

0,6

12

0,2

0,8

0,4

0,8

0,2

0,2

015

0,4 14

13

0,8

0,2

0,4

0,4

0,4

14

0,
8

0,2

0,4

0,8

0,2

0,2

0,6

0,2

15

0,4

0,8

0,2

0,2

0,2

0,2

16

0,6

0,2

0,2

0,8

0,4

0,4

0,2

Dengan menggunakan algoritma pada Teorema 13.1, didapat R(2) = RR


R(2
)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

1
1
0,2
0,2
0,4
0,2
0,6
0
0,5
0,2
0
0
0
0,8

0,
2

0,
2
0,
2

0,
4
0,
4
0,
4

0,
2
0,
8

0,
6
0,
2
0,
2
0,
5
0,
2

1
0,
2
0,
4
0,
8
0,
2
0,
8
0,
2
0,
4
0,
2
0,
8
0,
4
0,
2

1
0,
4
0
0,
2
0,
2
0,
4
0,
4
0,
2
0,
2
0,
4
0,
4

1
0,
4
0,
5
0,
4
0,
5
0,
8
0,
8
0,
4
0,
8
0,
4

0
0,
4
1
0,
2
0,
8
0,
2
0,
4
0,
2
0,
5
0,
4
0,
2

1
0,
2
0,
8
0,
2
0,
2
0,
2
0,
2
0,
5

7
0
0,
8
0,
2
0,
4
0,
8
0,
2
1
0,
2
0,
4
0,
2
0,
8
0,
4
0

0,
5
0,
2
0,
4
0,
5
0,
2
0,
8
0,
2

0,
2
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
2
0,
4
0,
5

1
0,
5
0,
2
0,
2
0,
5
0,
4

1
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4

10

11

12

0
0,
2
0,
2
0,
8
0,
2
0,
2
0,
2
0,
2
0,
4

0
0,
8
0,
2
0,
4
0,
5
0,
2
0,
8
0,
2
0,
4
0,
2

0
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
2
0,
4
0,
5
0,
8
0,
8
0,
4

1
0,
2
0,
8
0,
2

1
0,
4
0,
2

1
0,
4

13

14

0,
8
0,
2
0,
4
0,
4
0,
2
0,
5

0,
2
0,
8
0,
2
0,
2
0,
8
0,
2
0,
8
0,
2
0,
4
0,
2
0,
8
0,
2
0,
2

0
0,
4
0,
4
0,
2
0,
2
0,
4
1

15
0,2
0,2
0,4
0,8
0,2
0,2
0,2
0,5
0,8
0,2
0,2
0,8
0,4

16
0,
6
0,
2
0,
2
0,
4
0,
2
0,
8
0,
2
0,
8
0,
2
0,
2
0,
2
0,
2
0,
6

14
15
16

0,2
0,2
0,6

0,
8
0,
2
0,
2

0,
2
0,
4
0,
2

0,
2
0,
8
0,
4

0,
8
0,
2
0,
2

0,
2
0,
2
0,
8

0,
8
0,
2
0,
2

0,
2
0,
5
0,
8

0,
4
0,
8
0,
2

0,
2
0,
2
0,
2

0,
8
0,
2
0,
2

0,
2
0,
8
0,
2

0,
2
0,
4
0,
6

1
0,
2
0,
2

0,
2
0,
2

0,2

0,2

Karena R(2) R, maka kembali ke langkah pertama dengan R(4)= R(2) R(2),
diperoleh sebagai berikut:
R(4
)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

1
1
0,4
0,4
0,5
0,4
0,6
0,4
0,6
0,5
0,4
0,4
0,5
0,8
0,2
0,5
0,6

10

11

12

13

14

15

16

0,
4

0,
4
0,
4

0,
5
0,
4
0,
4

0,
4
0,
8
0,
4
0,
4

0,
6
0,
4
0,
4
0,
5
0,
4

0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4

0,
6
0,
4
0,
4
0,
5
0,
4
0,
8
0,
4

0,
5
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
5
0,
4
0,
5

0,
4
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
5
0,
4
0,
5
0,
8

0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
4

0,
5
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
5
0,
4
0,
5
0,
8
0,
8
0,
4

0,
8
0,
4
0,
4
0,
5
0,
4
0,
6
0,
4
0,
6
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4

0,
2
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
2
0,
8
0,
4
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4

0,
5
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
5
0,
4
0,
5
0,
8
0,
8
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4

0,
6
0,
4
0,
4
0,
5
0,
4
0,
8
0,
4
0,
8
0,
5
0,
4
0,
4
0,
5
0,
6
0,
2
0,
5

1
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4

1
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4
0,
4

1
0,
4
0,
5
0,
4
0,
5
0,
8
0,
8
0,
4
0,
8
0,
5
0,
4
0,
8
0,
5

1
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4

1
0,
4
0,
8
0,
5
0,
5
0,
4
0,
5
0,
6
0,
2
0,
5
0,
8

1
0,
4
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4

1
0,
5
0,
5
0,
4
0,
5
0,
6
0,
4
0,
5
0,
8

1
0,
8
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
5

1
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4

1
0,
4
0,
4
0,
8
0,
4
0,
4

1
0,
4
0,
4
0,
8
0,
5

1
0,
4
0,
4
0,
6

1
0,
4
0,
2

1
0,
5

Karena R(4) R(2), maka kembali ke langkah pertama dengan R(8)= R(4) R(4),
diperoleh sebagai berikut:
R(8)

10

11

12

13

14

15

16

0,4

0,4

0,5

0,4

0,6

0,4

0,6

0,5

0,5

0,4

0,5

0,8

0,4

0,5

0,6

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,5

0,4

0,4

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,6

0,4

0,4

0,5

0,4

0,4

0,8

0,5

0,5

0,4

0,5

0,6

0,4

0,5

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,6

0,4

0,4

0,5

0,4

0,8

0,4

0,5

0,5

0,4

0,5

0,6

0,4

0,5

0,8

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,5

10

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,5

11

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

12

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,8

0,4

0,5

0,4

0,8

0,5

13

0,8

0,4

0,4

0,5

0,4

0,6

0,4

0,6

0,5

0,5

0,4

0,5

0,4

0,5

0,6

14

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

15

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,5

16

0,6

0,4

0,4

0,5

0,4

0,8

0,4

0,8

0,5

0,5

0,4

0,5

0,6

0,4

0,5

Karena R(8) = R(4) maka proses berhenti, dan didapat matriks transitif Closure dari
R adalah
RT

10

11

12

13

14

15

16

0,4

0,4

0,5

0,4

0,6

0,4

0,6

0,5

0,5

0,4

0,5

0,8

0,4

0,5

0,6

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,5

0,4

0,4

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,6

0,4

0,4

0,5

0,4

0,4

0,8

0,5

0,5

0,4

0,5

0,6

0,4

0,5

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,6

0,4

0,4

0,5

0,4

0,8

0,4

0,5

0,5

0,4

0,5

0,6

0,4

0,5

0,8

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,5

10

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,8

0,5

11

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

12

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,8

0,4

0,5

0,4

0,8

0,5

13

0,8

0,4

0,4

0,5

0,4

0,6

0,4

0,6

0,5

0,5

0,4

0,5

0,4

0,5

0,6

14

0,4

0,8

0,4

0,4

0,8

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,8

0,4

0,4

0,4

0,4

15

0,5

0,4

0,4

0,8

0,4

0,5

0,4

0,5

0,8

0,8

0,4

0,8

0,5

0,4

0,5

16

0,6

0,4

0,4

0,5

0,4

0,8

0,4

0,8

0,5

0,5

0,4

0,5

0,6

0,4

0,5

MAKALAH HIMPUNAN FUZZY


FUZZY CLUSTERING

Oleh:
1. Rachmadia Dini Oktavia F.E
2. Ayuningtyas D.P
3. Vivi Christian Wardani

11030214009
11030214021
12030214213

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
2014

You might also like