You are on page 1of 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Hasil Percobaan
Adapun hasil percobaan alfa selulosa adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Alfa Selulosa
Berat contoh
serat kering
oven (gr)
1,45

4.2

Berat residu alfa


selulosa kering
oven (gr)
1,38

Kadar alfa
selulosa
teori (%)
73,21

Kadar alfa
selulosa
praktek (%)
95

Persen ralat
percobaan
(%)
29,76

Pembahasan
Percobaan ini dimulai dengan mengeringkan 2 gram serat batang jagung dalam

oven 100-105 C agar tidak ada lagi kadar serat yang mengandung air. Kemudian
serat yang telah dikeringkan di dalam oven selama 2 jam tersebut ditimbang sebagai
berat contoh serat kering oven. Berat tersebut diperoleh sebesar 1,45 gram. Setelah
itu, 2 gram serat batang jagung yang lain diberi perlakuan NaOH, dengan cara
memasukkan serat ke dalam beaker glass dan diberi perlakuan NaOH 17,5%
bertujuan untuk melarutkan beta dan gamma selulosa, lalu ditambahkan air destilat
20 0C sebanayak 33 ml agar campurannya merata dan dibiarakan selama 1 jam.
Setalah itu ditambahakan NaOH 8,3% untuk melarutkan beta, gamma dam lignin
yang tidak terlarut pada saat perlakuan NaOH 17,5% , kemudian ditambahkan air
destilat sebanyak 2 kali untuk mencuci residu. Kemudian dilakukan penambahan
asam asetat 10% bertujuan untuk menghilangkan kadar basa pada saat perlakuan
NaOH

dan ditambahkan air destilat, agar residu tidak bersifat asam (diuji dengan

kertas lakmus biru pada filtrat. Dan residu dimasukkan dalam oven 100-105 C
selama 45 menit. Lalu ditimbang beratnya sebagai berat residu alfa selulosa kering
oven. Sehingga dapat dihitung persen alfa selulosanya. Pada praktek, diperoleh 1,38
gram berat residu alfa selulosa kering oven dan persen alfa selulosanya 95%.
Menurut teori, nilai persentase selulosa untuk serat batang mangga adalah 73,21%
(Gutierrez, 2015). Sehingga, diperoleh persen ralat sebesar 29,76%.
Ada beberapa faktor yang membuat perbedaan kedua nilai kadar alfa selulosa
tersebut yaitu :
1. Adanya serat batang mangga yang terbuang saat pencucian residu dan
penyaringan, sehingga mengurangi berat serat.

2. Sampel yang dicuci masih belum benar-bnar netral, sehingga menyebabkan


beta dan gamma selulosa kembali terendapkan dan mempengaruhi berat
serat residu.
3. Serat yang

dikeringkan

masig

mengandung

kadar

larutan

atau

mempengaruhi berat serat kering


Dengan kadar alfa selulosa batang kayu serat mangga yang diperoleh sebesar
95%, batang kayu mangga dapat berperan juga dalam industri menghasilkan produk
pembuatan bioetanol (Guiterrez, 2015).

You might also like