Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidaklah asing lagi mendengar istilah Wireless, kemajuan teknologi yang sangat pesat
memungkinkan peralatan peralatan yang menggunakan teknologi kabel digantikan dengan
teknologi yang tidak menggunakan kabel seperti media frekuensi radio. Wireless biasa
disebut banyak orang sebagai media yang menghubungkan antar device yang satu kedevice
yang lain tanpa menggunakan kabel. Televisi, radio, handphone, remote control, controller
PS3, wireless mouse, dsb hanyalah sebagian kecil alat-alat yang menggunakan teknologi
wireless. Mungkin inilah yang menjadikan istilah wireless sangat populer dan cepat
berkembang.
Penggunaan Teknologi wireless banyak digunakan untuk pengganti kabel kabel LAN atau
bahkan WAN dikarenakan penggunaan wireless untuk kasus tertentu lebih efisien dan lebih
hemat.
Contohnya saja, untuk jaringan LAN, sekarang banyak sekali terdapat Hotspot atau area
yang menggunakan media wireless untuk koneksi ke internet, area Hotspot ini banyak sekali
kita temukan bahkan banyak yang menyediakan akses free hotspot agar semua orang dapat
menggunakan layanan ini secara gratis seperti di Universitas, Kafe, Mall, Kantor, Sekolah
Menengah dan bahkan tempat tempat umum lainnya seperti tempat rekreasi yang
disediakan oleh jasa pihak ISP (Penyedia Jasa Layanan Internet) dan Pemda.
Implementasi Wireless di warnet pun sudah mulai digunakan yaitu dengan menggunakan
Accest Point dan tidak lagi menggunakan kabel UTP dan Switch yang tentunya akan
merepotkan dalam instalasinya, apalagi jika di tempat tersebut yang menggunakan banyak
komputer, mungkin akan lebih efisien penggunaannya.Untuk jaringan WAN sendiri, wireless
dapat digunakan untuk menggantikan kabel Fiber Optik yang mahal harganya yaitu dengan
menggunakan teknologi VSAT atau penggunaan BTS BTS yang ada.
Teknologi yang digunakan untuk masing masing kebutuhan pun berbeda beda sesuai
dengan jarak tempuh yang mampu ditangani oleh teknologi tersebut, contohnya saja
Bluetooth hanya bisa menjangkau jarak tidak sampai sampai 10m, dan jaringan hotspot Wi-fi
hanya menjangkau area 100-200 meter, apalagi jika terhalang dinding maka coverage area
yang didapat akan semakin kecil.
Seiring dengan perkembangan teknologi wireless juga, semakin banyak pula dan beragam
serangan serangan terhadap keamanan dari wireless tersebut terlebih lagi dijaringan
hotspot. Metode metode authentikasi dan keamanan pada jaringan hotspot juga semakin
beragam dan diperbaiki. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas metode metode
authentikasi pada jaringan wi-fi tersebut.
tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga
pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990
WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS)
pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar
WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja
pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.
Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b.
Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan
tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau
10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi
2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah
kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan
lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama. Pada saat hampir bersamaan,
IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang
digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps.
Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding
atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebih pendek dibandingkan
802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup
banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan
802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz
dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel
dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang
menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan
sebaliknya.
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b,
802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple
Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre802.11n. Kata Pre- menyatakan Prestandard versions of 802.11n. MIMO menawarkan
peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi.
Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas
sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO
dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis
MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat
mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO
mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat
menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
2.2. Wireless, Wi-fi , dan Hotspot
Sedangkan ESS (Extended service Set) adalah kumpulan jaringan jaringan BSS dalam
suatu area jaringan tertentu jika terdapat lebih dari satu BSS.
Menurut Standar IEEE 802.11, (Sumber: William Stallings, Chapter 14) berdasarkan
mobilitas terdapat 3 tipe stasiun :
Tanpa transisi, tidak bergerak atau sedikit bergerak di dalam daerah cakupan BSS
2. Transisi BSS, pergerakan stasiun dari 1 BSSke BSS lain dalam ESS yang sama
3. Transisi ESS, pergerakan stasiun dari BSS dalam sebuah ESS ke BSS dalam ESS lain
Selain modus Infrastruktur ini, ada juga Modus Ad-Hoc, yaitu bentuk jaringan yang paling
sederhana, menghubungkan beberapa komputer ke dalam sebuah jaringan secara peer-to-peer
tanpa menggunakan Access point. Modus ini biasa disebut juga IBBS (independent Basic
Service Set). Akan tetapi, modus jaringan ad-hoc cara kerjanya lebih rumit dan mempunyai
banyak keterbatasa dibandingkan dengan penggunaan access point.
Mengapa Metode Authentikasi diperlukan pada jaringan Hotspot
Seiring dengan perkembangan teknologi wireless yang semakin pesat, khususnya jaringan
hotspot, semakin dibutuhkannya pula jaringan hotspot ini sebagai media untuk koneksi
internet sehingga sangat mendukung perangkat yang mobile seperti HP, laptop, dsb. Maka
dari itu, diperlukan pula suatu metode authentikasi keamanan di jaringan hotspot tersebut
agar tidak semua orang bisa bebas masuk ke dalam jaringan hotspot tersebut. Metode
authentikasi merupakan suatu cara untuk mendukung keamanan di suatu jaringan, hal ini
dilakukan untuk mencegah ancaman yang datang dari seseorang yang mempunyai keinginan
memperoleh akses ilegal ke dalam suatu jaringan hotspot. Oleh karena itu, harus ditentukan
siapa saja yang diperbolehkan mempunyai akses legal ke dalam sistem.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penyusup, disini saya akan menjelaskan sedikit
tentang tujuan dari penyusup masuk ke dalam jaringan. Ini sangat berguna dalam
merencanakan sistem keamanan jaringan hotspot tersebut.
Beberapa tujuan para penyusup tersebut antara lain :
Pada dasarnya hanya ingin tahu sistem dan data yang ada pada suatu jaringan komputer
yang dijadikan sasaran. Penyusup yang bertujuan seperti ini sering disebut dengan The
Curius.
Membuat sistem jaringan menjadi down, Penyusup yang mempunyai tujuanseperti ini sering
disebut sebagai The Malicious.
Berusaha untuk menggunakan sumber daya di dalam sistem jaringan tersebut. Penyusup
seperti ini sering disebut sebagai The High-Profile Intruder.
Ingin tahu data apa saja yang ada di dalam jaringan tersebut untuk selanjutnya dimanfaatkan
untuk mendapatkan uang. Penyusup seperti ini sering disebut sebagai The Competition.
2.4 Standar 802.11
Standar 802.11 merupakan standarisasi awal untuk keamanan jaringan wireless. Metode
pengamanan yang digunakan yaitu WEP (Wired Equivalent Privacy). Standarisasi 802.11 ini
menentukan bahwa untuk bisa bergabung ke dalam jaringan hotspot, sebelum client bisa
mengirim dan menerima data melalui Access Point, harus melalui 2 pintu yang harus dilalui
yaitu Authentication dan Association. (Sto, 2007. Wireless Kung fu Networking &
Hacking , hal 88)
Standarisasi 802.11 ini menggunakan 2 jenis Authentication yaitu
Open System Authentication
Shared Key Authentication
Metode metode authentikasi tersebut akan di jelaskan di bab selanjutnya.
2.5 Standar 802.1X / EAP
Spesifikasi yang dibuat oleh IEEE 802.1X untuk keamanan terpusat pada jaringan hotspot
Wi-fi. Tujuan standar 8021X ini adalah untuk menghasilkan kontrol akses, autentikasi, dan
manajemen kunci untuk wirelessLAN. Spesifikasi ini secara umum sebenarnya ditunjukan
untuk jaringan kabel yang menentukan bahwa setiap kabel yang dihubungkan ke dalam
switch harus melalui proses auntetikasi terlebih dahulu dan tidak boleh langsung
memperbolehkan terhubung kedalam jaringan. Standar 802.1x IEEE juga
mendukungbeberapa metode autentikasi, seperti smart cards, Protected EAP (PEAP) , dan
yang lebih baik lagi adalah biometrics. Jadi password hanya bisadigunakan oleh satu
pengguna pada satu waktu (Varamita, 2008. Remote Authentication Dial-In User
Service,http://ilkom.unsri.ac.id)
BAB III
TINJAUAN LEMBAGA
3.1. Tinjauan Umum
3.1.1. Sejarah Singkat UNIVERSITAS PEKALONGAN
Universitas Pekalongan lahir dan berdiri pada tahun 1982 atas prakarsa para
alumni pelajar SMP Negeri 1 Pekalongan angkatan 1941 s/d 1945 dan
mandiri
yang
memiliki
BAB IV
PEMBAHASAN
Jaringan hotspot wi-fi yang menggunakan media udara menyebabkan banyak kelemahan di
jaringan wireless hotspot jika dibandingkan penggunaan jaringan kabel contohnya keamanan
data yang dilewatkan di udara maupun masalah interferensi. Masalah keamanan data ini
timbul karena media udara adalah media publik dimana siapapun orang bisa masuk ke
dalamnya secara bebas.
Karena jaringan wireless merupakan jaringan yang memiliki topologi terbuka, maka harus
lebih diperhatikan masalah keamanannya. Secara minimal, sekuritas dalam WLAN
menggunakan sistem SSID (Service Set Identifier), sedangkan untuk lebih aman, digunakan
metode enkripsi agar lalu lintas data tidak dapat dibaca oleh pihak luar. Jenis authentikasi ada
bermacam-macam, yaitu Open System, Shared Key, WPA-PKS,
WPA2 PSK, dan 802.1X / EAP.
Keamanan pada jaringan wireless hotspot ini dimulai dengan standar yang dikeluarkan IEEE
yaitu standar 802.11 lalu semakin diperbaiki kelemahan nya dengan mengeluarkan standar
standar berikutnya.
Standar standar tersebut memilki metode metode authentikasi yang berbeda, seiring
dengan berkembangnya teknologi wireless.
4.1. Standar 802.11
4.1.1 Open System Authentication
Pada open system authentication ini, bisa dikatakan tidak ada authentication yang terjadi
karena client bisa langsung terkoneksi dengan AP (Access point).
Setelah client melalui proses open system authenticationdan Association, client sudah
diperbolehkan mengirim data melalui AP namun data yang dikirim tidak akan dilanjutkan
oleh AP kedalam jaringannya.
Bila keamanan WEP diaktifkan, maka data-data yang dikirim oleh Client haruslah dienkripsi
dengan WEP Key. Bila ternyata setting WEP Key di client berbeda dengan setting WEP Key
di AP (Access Point) maka AP tidak akan menggenal data yang dikirim oleh client yang
mengakibatkan data tersebut akan di buang (hilang).
Jadi walaupun client diijinkan untuk mengirim data, namun data tersebut tetap tidak akan bisa
melalui jaringan AP bila WEP Key antara Client dan AP ternyata tidak sama.
Secara default, authentikasi pada Access Point tidak diaktifkan (disable). Ini menjadikan
siapa saja yang memiliki koneksi wi-fi dapat mengakses jaringan AP tersebut. Ini bisa
dilihatkan pada gambar di bawah ini :
Tampak pada gambar diatas , jaringan linksys tersebut unsecured, artinya bahwa tidak
ada metode authentikasi ataupun enkripsi padanya, sehingga setiap user yang mengetahui
SSID-nya dapat terkoneksi ke jaringan tersebut.
Setting Open System Authentication Pada windows XP
Langkah Setting Pada Windows XP :
1. Buka Network Connections dari Control Panel, maka akan terdapat beberapa network
adapter yang telah ter-install, termasuk Wireless Adapter. Jika tidak terdapat Wireless
Network Connection, adapter anda harus dihidupkan terlebih dahulu.
2. Klik kanan pada Wireless Network Connection, pilih Properties, maka muncul window
property dari wireless adapter yang bersangkutan,
Opsi tersebut diaktifkan agar ssid linksys dapat secara otomatis terkoneksi.
4.1.2 Shared Key Authentication (WEP)
Lain halnya open system authentication, Shared Key Authentication mengharuskan client
untuk mengetahui lebih dahulu kode rahasia (passphare key) sebelum mengijinkan terkoneksi
dengan AP. Jadi apabila client tidak mengetahui Key tersebut maka client tidak akan bisa
terkoneksi dengan Access Point.
Pada Shared Key Authentication, digunakan juga metode keamanan WEP. Pada proses
Authenticationnya, Shared Key akan meminjamkan WEP Key yang digunakan oleh level
keamanan WEP, client juga harus mengaktifkan WEP untuk menggunakan Shared Key
Authentication.
WEP menggunakan algoritma enkripsi RC4 yang juga digunakan oleh protokol https.
Algoritma ini terkenal sederhana dan mudah diimplementasikan karena tidak membutuhkan
perhitungan yang berat sehingga tidak membutuhkan hardware yang terlalu canggih.
Pengecekan WEP Key pada proses shared key authentication dilakukan dengan metode
Challenge and response sehingga tidak ada proses transfer password WEP Key.
Metode yang dinamakan Challenge anda Response ini menggantikan pengiriman password
dengan pertanyaan yang harus dijawab berdasarkan password yang diketahui.
Prosesnya sebagai berikut:
Client meminta ijin kepada server untuk melakukan koneksi.
Server akan mengirim sebuah string yang dibuat secara acak dan mengirimkanya kepada
client.
Client akan melakukan enkripsi antara string/ nilai yang diberikan oleh server dengan
password yang diketahuinya. Hasil enkripsi ini kemudian dikirimkan kembali ke server.
Server akan melakukan proses dekripsi dan membandingkan hasilnya. Bila hasil dekripsi dari
client menghasilkan string/nilai yang sama dengan string/nilai yang dikirimkan oleh server,
berarti client mengetahui password yang benar.
Secara Default, Access Point Linksys menggunakan pilihan Auto, pada bebeapa AP merek
lain, pilihan menu type authentication ini tidak tersedia karena AP akan secara otomatis
mendeteksi setting dari client.
Setting WEP Keys
Bila memilih Authentication Type dengan shared, artinya proses Authentication akan
meminjam WEP Keys. karena itu, metode WEP harus diaktifkan.
Pada Security-Mode WEP, Ada dua level dari enkripsi WEP, 64-bit dan 128-bit. Semakin
tinggi bit enkripsi, maka semakin aman jaringannya, namun kecepatan menjadi menurun.
Untuk menggunakan WEP, pilih bit enkripsi yang diinginkan, dan masukkan passphrase atau
key WEP dalam bentuk heksadesimal.
Secara umum, mode security yang sering digunakan adalah WEP. WEP
Bisa menggunakan urutan nilai heksadesimal yang berasal dari enkripsi / generate sebuah
passphrase,
Pada gambar berikut, akan dijelaskan Setting WEP Key pada AP Linksys
Pada gambar diatas, pada kolom isian Security Mode digunakan modus security WEP,
Pilihan Default Tranmit Key sama dengan Key Index pada Wireless network
Properties Windows XP.
Pada gambar diatas, terdapat 2 jenis enkripsi bit-nya yaitu 64 bit atau 128 bit,
Tombol Generate akan menghasilkan 4 buah WEP key dengan panjang 10 digit heksa (64 bit)
atau 26 digit heksa (128 bit) berdasarkan Passphrase (password) wawawa yang
dimasukkan. biasanya metode yang dipakai oleh vendor untuk mengubah kata dalam
kolom passphrase inimenggunakanCrytographic hash MD5 atau teknik Neesus Dataco.
Apabila WEP Keys hasil generate dari passphrase membingungkan dan sulit untuk diingat,
maka masukkan saja WEP Key secara langsung ke dalam kotak isian WEP Key (Key
1,Key 2, Key 3 atau Key 4.) dan tidak perlu lagi memasukkan kata ke dalam
kolom passphrase. Jika dipilih Default Transmit Key 1, maka hanya perlu mengisi kolom Key
1, jika Default Transmit Key 2, maka kolom yang diisi yaitu Key 2,dst.
Berdasarkan Default transmit Key yang dipilih yaitu 1, maka Network key yang digunakan
adalahKey 1,
Pada setingan windows, juga harus dipilih Key Index (Advanced) 1 dan kolom
Network Key diisi dengan Key 1 dari Passphrase wawawa.
Akibatnya adalah Plaintext dan enkripsi (ciphertext) sudah diketahui oleh hacker. walaupun
bukan WEP Key yang didapatkan namun hasil yang di dapat ini merupakan sebuah contah
dari hasil enkripsi dari sebuah string. Dengan mengumpulkan banyak contoh semacam ini,
maka dengan mudah WEP Key bisa didapatkan. Ini lah cara bagaimana hacker bisa
mengcrack WEP Key. Metode Shared Key Authentication akhirnya bukan mengamankan
wireless namun menjadi pintu masuk bagi hacker untuk mengetahui WEP Key yang
digunakan.
Oleh karena itu, pakar keamanan menyarankan lebih baik untuk menggunakan Open System
Authentication yang disertai dengan Enkripsi agar hacker tidak mendapatkan contoh plaintext
beserta ciphertext.
Kesimpulannya Level keamanan Open System Authentication lebih baik daripada Shared
Key
Authentication
bila
di
implentasikan
dengan
benar.
4.2. WPA Pre-Shared Key (WPA Personal)
Metode Keamanan WEP memiliki banyak kelemahan sehingga badan IEEE meyadari
permasalahan tersebut dan membentuk gugus tugas 802.11i untuk menciptakan keamanan
yang lebih baik dari WEP. Sebelum hasil kerja dari 802.11i selesai, aliansi Wi-fi membuat
metode keamanan baru yang bisa bekerja dengan hardware yang terbatas kemampuannya,
maka muncullah
Wi-Fi Protected Access (WPA) pada bulan April 2003.
Standar Wi-Fi ini untuk meningkatkan fitur keamanan pada WEP. Teknologi ini di desain
untuk bekerja pada produk Wi-Fi eksisting yang telah memiliki WEP (semacam software
upgrade).
Kelebihan WPA adalah meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity
Protocol (TKIP). enkripsi yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu RC4, karena pada
dasarnya WPA ini merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu level keamanan yang
benar benar baru, walaupun beberapa device ada yang sudah mendukung enkripsi AES
yaitu enkripsi dengan keamanan yang paling tinggi. TKIP mengacak kata kunci
menggunakan hashing algorithm dan menambah Integrity Checking Feature, untuk
memastikan kunci belum pernah digunakan secara tidak sah.
4.3. WPA2 Pre-Shared Key (WPA2 Personal)
Group 802.11i akhirnya menyelesaikan metode keamanan yang awalnya ditugaskan dari
IEEE. Level keamanan ini kemudian dinamakan sebagai WPA2.
WPA2 merupakan Level keamanan yang paling tinggi. Enkripsi utama yang digunakan pada
WPA2 ini yaitu enkripsi AES. AES mempunyai kerumitan yang lebih tinggi daripada RC4
pada WEP sehingga para vendor tidak sekedar upgrade firmware seperti dari WEP ke WPA.
Untuk menggunakan WPA2 diperlukan hardware baru yang mampu bekerja dengan lebih
cepat dan mendukung perhitungan yang dilakukan oleh WPA2.
Gambar : Tampilan jaringan wireless yang memiliki security WPA dari sisi user
Gambar 13.8 Window yang muncul ketika akan melakukan koneksi ke jaringan WPA-PSK
Lalu isikan Network key pada AP tadi yaitu wawawawa. Klik Connect maka kita akan
terkoneksi ke jaringan hotspot tersebut dan secara otomatis setingan untuk AP tersebut
tersimpan di windows xp, untuk melihat setingan tersebut lihat di bagian Preferred
network.
Untuk melakukan setingan WPA secara manual, maka lihat gambar di bawah ini :
Metode keamanan dan algoritma enkripsi pada WPA Radius ini sama saja dengan WPA PreShared Key, tetapi authentikasi yang digunakan berbeda.
Pada WPA Enterprise ini menggunakan authentikasi 802.1X atau EAP (Extensible
Authentication Protocol ). EAP merupakan protokollayer 2 yang menggantikan PAP dan
CHAP.
Spesifikasi yang dibuat oleh IEEE 802.1X untuk keamanan terpusat pada jaringan hotspot
Wi-fi. Tujuan standar 8021x IEEE adalah untuk menghasilkan kontrol akses, autentikasi,
dan manajemen kunci untuk wirelessLANs.
Spesifikasi ini secara umum sebenarnya ditunjukan untuk jaringan kabel yang menentukan
bahwa setiap kabel yang dihubungkan ke dalam switch harus melalui proses auntetikasi
terlebih dahulu dan tidak boleh langsung memperbolehkan terhubung kedalam jaringan.
Pada spesifikasi keamanan 802.1X, ketika login ke jaringan wireless maka Server yang akan
meminta user name dan password dimana Network Key yang digunakan oleh client dan AP
akan diberikan secara otomatis sehingga Key tersebut tidak perlu dimasukkan lagi secara
manual.
Setting security WPA enterprise/corporate ini membutuhkan sebuah server khusus yang
berfungsi sebagai pusat auntentikasi seperti Server RADIUS (Remote Authentication Dial-In
Service) . Dengan adanya Radius server ini, auntentikasi akan dilakukan per-client sehingga
tidak perlu lagi memasukkan passphrase atau network key key yang sama untuk setiap client.
Network key di sini diperoleh dan diproses oleh server Radius tersebut.
Fungsi Radius server adalah menyimpan user name dan password secara terpusat yang akan
melakukan autentikasi client yang hendak login kedalam jaringan.
Sehingga pada proses authentikasi client menggunakan username dan password.
Jadi sebelum terhubung ke wireless LAN atau internet, pengguna harus melakukan
autentikasi telebih dahulu ke server tersebut.
proses Authentikasi 802.1X / EAP ini relatif lebih aman dan tidak tersedia di WEP
Setting Security-Mode : WPA Radius
wifi tersebut lebih baik. Keamanan jaringan Wireless dapat ditingkatkan dengan cara tidak
hanya menggunakan salah satu cara mensetting yang sudah dibahas diatas, tetapi dapat
menggunakan kombinasi beberapa teknik sehingga keamanan lebih terjamin.
Standar Authentikasi pada WPA terdapat 2 yakni WPA Personal (WPA-PSK), dan WPA
Enterprise / WPA RADIUS (802.1X).
Untuk solusi kemanan wireless yang lebih aman dapat menggunakan WPA2 Radius dengan
Metode Enkripsi yang paling tinggi yaitu AES.
WEP, WPA, dan WPA2 bukanlah algoritma enkripsi. berikut rangkuman Standarisasi,
Authentikasi, metode metode yang digunakan serta Enkripsi yang digunakan nya untuk
lebih memahaminya.
Standard
Authentication
Method
Encryption
Method Cipher
802.11 Standard
WEP
RC4
TKIP
RC4
802.1X / EAP
TKIP
RC4
WPA2 Passphrase
CCMP
(default)
TKIP
(optional)
AES
(default)
RC4 (optional)
WPA Passphrase
WPA Personal
(WPA PSK or
WPA Pre-Shared Key)
WPA Enterprise
WPA2
802.11i
Personal
(WPA PSK or
WPA Pre-Shared Key)
WPA2 Enterprise
802.11i
802.1X / EAP
CCMP
(default)
TKIP
(optional)
AES
(default)
RC4 (optional)
SARAN
1. Apabila memungkinkan, pihak sekolah bisa selalu mengawasi Praktikan maupun siswa
yang melakukan Praktik Industri di tempat industri lain.
2. Disarankan untuk menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan pihak industri sehingga
siswa lebih terpromosikan kepada Pihak Industri.